tag:blogger.com,1999:blog-652301815460741112024-02-11T04:49:49.926+07:00Tolologi KristenKritik Ajaran dan Teologi KristenMenjawab Kristenhttp://www.blogger.com/profile/12354533292977645054noreply@blogger.comBlogger88125tag:blogger.com,1999:blog-65230181546074111.post-40864853243623292702022-09-28T15:34:00.001+07:002022-09-28T15:34:19.473+07:00Jutaan Orang Harus Tahu Siapa Sesungguhnya Bapa, Yesus, dan Paulus Menurut Elyas Zulkifli<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1CL_Y-1y8cye07ZioYaqk2QX1sC1fr46HvLNrT-VqDa3q_bGECR5n1FBf1GSdCQbWqmj7uc0ZSGCGK6m2tZqhUvqnw6Yy2hXGpq4ijdavIMymc2OaZg1ajatt9RIqTxf7sT61ww5vdXSRYGH7dL0EcrNEn6ky4wGSORh2IOlUaLpf1hHaevU7VgE/s1920/Iblis.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1920" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1CL_Y-1y8cye07ZioYaqk2QX1sC1fr46HvLNrT-VqDa3q_bGECR5n1FBf1GSdCQbWqmj7uc0ZSGCGK6m2tZqhUvqnw6Yy2hXGpq4ijdavIMymc2OaZg1ajatt9RIqTxf7sT61ww5vdXSRYGH7dL0EcrNEn6ky4wGSORh2IOlUaLpf1hHaevU7VgE/w400-h225/Iblis.png" width="400" /></a></div>Kafir Kristen pemuja Yesus
bernama Elyas Zulkifli ini mengutip Hadis Shahih yang di dalamnya menjelaskan
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam memberikan keringanan untuk berbohong
pada tiga tempat, yaitu bohongnya seseorang untuk memperbaiki hubungan antara
manusia, bohongnya seseorang dalam peperangan, dan bohongnya laki-laki kepada
Istrinya atau istri yang berbohong kepada suami untuk kebaikan. Kemudian Elyas
Zulkifli mengutip ucapan Yesus dalam Injil Kristen, Jika ya, hendaklah kamu
katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari
pada itu berasal dari si jahat. (Matius 5:37). Kalau kita baca dari
ayat 33, larangan Yesus dalam ayat ini sebenarnya larangan untuk bersumpah
palsu atau bersumpah dengan selain nama Tuhan.<o:p></o:p><p></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Selanjutnya Elyas Zulkifli juga
mengutip ucapan Yesus ini, Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin
melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula
dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran.
Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah
pendusta dan bapa segala dusta. (Yohanes 8:44). Selain menyebut
Iblis pendusta dan Bapa segala dusta, pada ayat ini, Yesus juga mengatakan
bahwa Iblis adalah pembunuh manusia sejak semula, padahal kalau kita baca kitab
Perjanjian Lama, tidak pernah ada cerita Iblis membunuh manusia.</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p></o:p></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kemudian Elyas Zulkifli
membandingkan sabda Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam dalam Hadis
Shahih tersebut dengan ucapan Yesus dalam Injil Kristen. Dalam Hadis Shahih
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mengatakan bukanlah seorang pembohong kalau
orang itu berbohong demi kebaikan. Sementara itu Yesus dalam Injil Kristen
mengatakan kita harus mengatakan benar atau tidak, dan apa yang lebih dari itu
berasal dari Iblis, dan Iblis adalah bapa dari semua orang yang berdusta dan
berbohong. Jadi menurut Elyas Zulkifli, berbohong demi kebaikan adalah bohong
dan tidak dapat di anggap benar. Pernyataan Elyas Zulkifli itu ternyata
menampar Bapa, Yesus, dan Paulus, karena ketiga oknum ini tercatat dalam Bibel pernah
berbohong.</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p></o:p></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Tuhan dalam Bibel Perjanjian Lama
pernah berbohong. Ketika Dia berkata kepada Adam agar jangan memakan buah dari
pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat sebab di hari ketika Adam
memakannya pasti akan mati. Adam yang tidak mendengarkan larangan Tuhan dan
tetap memakan buah tersebut tidak mati di hari ketika ia memakan buah itu
sebagaimana dikatakan oleh Tuhan. Adam mati setelah berumur sembilan ratus tiga
puluh tahun (Kejadian 5:5). Untuk menutupi kebohongan Tuhan ini gereja kemudian
menafsirkan kata “mati” dengan mati rohani, yaitu terputusnya hubungan manusia
dengan Tuhan, bukan mati secara fisik. Itu adalah cara akal-akalan gereja untuk
menutupi kebohongan Tuhan mereka. Karena Elyas Zulkifli menganggap Iblis adalah
bapa dari semua orang yang berdusta dan berbohong, maka Tuhan Bibel, Bapanya
Yesus adalah anaknya Iblis.</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p></o:p></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Yesus yang di sebut-sebut tidak
memiliki natur dosa sebagaimana manusia lainnya, ternyata juga pernah
berbohong. Ketika Yesus di ajak oleh saudara-saudaranya untuk datang ke sebuah
pesta, Yesus menolak ajakan tersebut dengan alasan waktunya belum genap. Namun
ketika saudara-saudaranya sudah pergi ke pesta, dengan diam-diam Yesus pergi
juga ke pesta tersebut, padahal sebelumnya Yesus menolak dengan alasan waktunya
belum genap (Yohanes 7:8-10).</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p></o:p></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Yesus pernah berjanji bahwa
dirinya akan datang sebelum murid-muridnya selesai mengunjungi kota-kota
Israel. Tetapi setelah murid-murid Yesus
telah selesai mengunjungi kota-kota Israel, bahkan sampai mereka semua mati dua
ribu tahun yang lalu, Yesus juga tidak kunjung muncul (Matius 10:23). Yesus juga
pernah mengatakan di antara orang yang hadir tidak akan mati sebelum mereka
melihat Yesus turun ke dunia. Tetapi setelah mereka semua mati dua ribu tahun
yang lalu, Yesus belum juga turun dari sorga (Matius 16:28). Karena Elyas
Zulkifli menganggap Iblis adalah bapa dari semua orang yang berdusta dan
berbohong, maka Yesus yang dijadikan Tuhan dan juruselamat oleh Elyas Zulkifli
dan kafir Kristen lainnya adalah anaknya Iblis.</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p></o:p></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Paulus pendiri agama Kristen juga
pernah berbohong kepada orang-orang Yahudi. Paulus menganggap tidak patut
dirinya dihakimi sebagai orang berdosa, karena kebohongan dan kedustaan yang
dia buat adalah agar semakin melimpah kebenaran Tuhan bagi kemulian-Nya (Roma 5:7). Sabda
Paulus kepada orang-orang Yahudi ini menginspirasi kafir Kristen untuk berdusta
demi kemuliaan Tuhan. Seperti di antaranya mereka membuat pengakuan atau
kesaksian-kesaksian palsu mengaku anak Habib, anak Kiai, anak Ustad yang
dikatakan murtad dan bertaubat setelah berjumpa dengan Yesus dalam mimpi.
Mereka juga kerap membayar seseorang untuk berpura-pura sakit untuk kemudian
pura-pura disembuhkan oleh pastor dalam sebuah acara kebaktian. Nah, karena
Elyas Zulkifli menganggap Iblis adalah bapa dari semua orang yang berdusta dan
berbohong, maka Paulus, Rasul junjungan Elyas Zulkifli dan kafir Kristen
lainnya adalah anaknya Iblis.</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p></o:p></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Ini bukan menghujat, saya hanya
menerapkan ayat yang dikutip Elyas Zulkifli dan kesimpulan yang dibuatnya kepada
Bapa, Yesus, dan Paulus. Hanya itu.</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p></o:p></p><p style="text-align: left;"><span style="text-align: justify;"><br /></span></p><p style="text-align: justify;"><br /></p>Menjawab Kristenhttp://www.blogger.com/profile/12354533292977645054noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-65230181546074111.post-42485178101014329112022-09-01T06:21:00.001+07:002022-09-01T06:21:07.774+07:00Tanparagi Menjawab Pertanyaan Tentang Keadilan Dosa Waris<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieRpRUSpk6p4rX0WgZi_GpzbuvuC8TYV1sgnnWn3R9VqxCegi0O3Op6_vN7w6OXx_OraqEDRMqkxfWOoftr_AVwQUeA-K0YbLTpux6AUHC174z5pqyJ-ibghz2iMUCrStVRxmlNsaWuMElhtNCzolHwHZr7_N8i2Q2KCDn5ZqEEQSIo8Da5bjUuwI/s552/YESUS-DISALIB-KARENA-DIA-MENGAIS.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="552" data-original-width="453" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieRpRUSpk6p4rX0WgZi_GpzbuvuC8TYV1sgnnWn3R9VqxCegi0O3Op6_vN7w6OXx_OraqEDRMqkxfWOoftr_AVwQUeA-K0YbLTpux6AUHC174z5pqyJ-ibghz2iMUCrStVRxmlNsaWuMElhtNCzolHwHZr7_N8i2Q2KCDn5ZqEEQSIo8Da5bjUuwI/w329-h400/YESUS-DISALIB-KARENA-DIA-MENGAIS.jpg" width="329" /></a></div>Kafir Kristen pemuja Yesus ini di
tanya tentang keadilan konsep dosa asal. Setiap manusia yang lahir sudah
mendapatkan dosa waris atau dosa asal. <a name="_Hlk103267647">Manusia yang
belum bersaksi atau dibaptis mengakui Yesus sebagai Tuhan maka dia akan masuk
neraka</a>. Bagaimana dengan bayi yang lahir langsung mati dan belum sempat
bernafas, apakah dia akan masuk neraka? Di mana rasa keadilan dalam konsep dosa
waris? Tanpa ragi sebagai pemilik
channel mengatakan bahwa keyakinan <a name="_Hlk103267954">Manusia yang belum
bersaksi atau dibaptis mengakui Yesus sebagai Tuhan </a>maka dia akan masuk
neraka adalah keyakinan yang populer di kalangan Kristen. Tanpa ragi mengatakan
alkitab tidak pernah menyebutkan bahwa Manusia yang belum bersaksi atau
dibaptis mengakui Yesus sebagai Tuhan akan masuk neraka. <p></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Rupanya tanpa ragi hanya pamer
kebodohan saja di videonya ini. keyakinan Manusia yang belum bersaksi atau
dibaptis mengakui Yesus sebagai Tuhan maka dia akan masuk neraka bukan hanya populer
di kalangan Kristen, tapi juga disebutkan dalam Alkitab, Berikut ini
ayat-ayatnya. </p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Siapa yang percaya dan dibaptis
akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. (Markus 16:16). </p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Karena begitu besar kasih Allah
akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya
setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang
kekal. (Yohanes 3:16). </p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Barangsiapa percaya kepada-Nya,
ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah
hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. (Yohanes 3:18). </p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Barangsiapa percaya kepada Anak,
ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia
tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya." (Yohanes
3:36). </p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dan lagi pula, jika keyakinan
Manusia yang belum bersaksi atau dibaptis mengakui Yesus sebagai Tuhan maka
akan masuk neraka adalah keyakinan yang tidak benar karena tidak berdasarkan Alkitab,
harusnya orang-orang Kafir Kristen tidak usah berusaha memurtadkan umat Islam.
Karena orang-orang yang tidak dibaptis mengakui Yesus sebagai Tuhan akan dapat
masuk surga. Jadi sia-sia usaha pemurtadan umat Islam selama ini. </p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pertanyaan selanjutnya, Bagaimana
dengan bayi yang lahir langsung mati dan belum sempat bernafas, apakah dia akan
masuk neraka? Tanpa ragi menjawab bahwa ada kemungkinan nanti bayi itu ikut
dibangkitkan dan hidup abadi juga, karena Yesus dibangkitkan dari kematian.
Jawaban tanpa ragi ini bukan keyakinan populer di kalangan Kristen, dan Alkitab
juga tidak pernah menyebutkan bayi yang mati akan dibangkitkan dan hidup abadi
karena Yesus dibangkitkan dari kematian. Ayat-ayat Alkitab menyatakan Manusia
yang belum bersaksi atau dibaptis mengakui Yesus sebagai Tuhan maka dia akan
masuk neraka. Bayi yang mati setelah lahir berarti masih membawa dosa waris
atau dosa asal, sementara dia belum sempat dibaptis dengan mengakui Yesus
sebagai Tuhan dan juruselamat. Maka menurut penalaran akal yang sehat, bayi itu
harusnya akan menerima hukuman di neraka karena mati dengan membawa dosa waris
atau dosa asal. Karena kesimpulan ini berdasar ayat-ayat Alkitab, maka
membantahnya juga harus menggunakan ayat-ayat Alkitab. Tidak boleh membantah hanya
dengan berdasar kemungkinan-kemungkinan dari asumsi yang tidak jelas seperti yang
dilakukan oleh tanpa ragi. </p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p></o:p></p><p style="text-align: justify;">Tidak heran bila konsep dosa
waris atau dosa asal mengusik rasa keadilan seseorang, karena konsep ini
berasal dari manusia, bukan berasal dari Tuhan. Apalagi bila kita pikirkan bagaimana
dosa asal atau dosa waris ini bermula dan bagaimana cara dosa ini terhapus.
Adam dan Hawa yang berbuat dosa, manusia anak keturunannya yang menanggung dosa,
dosa asal ini pula hanya dapat di hapus dengan mengorbankan anak manusia yang
tidak berdosa, tidak ada manusia yang sehat akalnya mengatakan ini adil. Kita
sendiri pasti akan menganggap tidak adil apabila ada orang yang punya kesalahan
menanggungkan kesalahannya kepada orang lain. </p><p style="text-align: justify;">Mempertanyakan keadilan dosa asal
atau dosa waris, bukan berarti mempertanyakan keadilan Tuhan, karena Tuhan
sendiri tidak mengajarkan keberadaan dosa asal atau dosa waris dan cara penebusannya.
Konsep dosa asal atau dosa waris dan cara penebusan dosanya berasal dari
pengajaran Paulus. Bila kafir Kristen menganggap orang yang mempertanyakan keadilan
konsep dosa asal dan penebusannya sama dengan mempertanyakan keadilan Tuhan,
ketahuilah bahwa itulah cara kafir Kristen pemuja Yesus mengebiri sikap kritis
seseorang. </p>Menjawab Kristenhttp://www.blogger.com/profile/12354533292977645054noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-65230181546074111.post-2312102317778686712022-03-17T19:08:00.007+07:002022-03-17T19:08:58.485+07:00Sama Seperti Orang Farisi, Yesus Mengajarkan Tapi Tidak Melakukannya<p><span style="text-align: justify;"></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgzt_n7rCjOJX4VEWHN8oEC4P-xz84e2Ne4WxqLZ6MwgK8ld85wFowCbFuwFgs5oKAdhJKpKst4GND3u0Aar6_G2D0qITQuBpter1AA_rnsAxtCd0Oj0jKD0pNQ1y7WJ7DZRdIIVyeabA_V2pV1-NwSc2vQ35nf8e-7uzWVw8ujNa4u2z8-1mG48aY=s1500" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="844" data-original-width="1500" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgzt_n7rCjOJX4VEWHN8oEC4P-xz84e2Ne4WxqLZ6MwgK8ld85wFowCbFuwFgs5oKAdhJKpKst4GND3u0Aar6_G2D0qITQuBpter1AA_rnsAxtCd0Oj0jKD0pNQ1y7WJ7DZRdIIVyeabA_V2pV1-NwSc2vQ35nf8e-7uzWVw8ujNa4u2z8-1mG48aY=w640-h360" width="640" /></a></div><p></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Yesus mengabarkan apa yang akan
menimpa murid-muridnya di kemudian hari, bahwa mereka akan dibenci karena mengikuti
Yesus, mereka juga akan diserahkan kepada majelis agama, akan digiring ke hadapan
penguasa-penguasa dan raja-raja. Walaupun demikian, Yesus berpesan kepada murid-muridnya
agar mereka tidak takut. Para penguasa-penguasa dan raja-raja, mereka hanya
dapat membunuh tubuh, tapi tidak kuasa
membunuh jiwa. Yesus mengajarkan kepada murid-muridnya agar lebih takut kepada
Tuhan yang berkuasa membinasakan jiwa maupun tubuh. Sebagaimana sabda Yesus
berikut. <o:p></o:p></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i>Dan <u>janganlah kamu takut
kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh
jiwa</u>; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa
maupun tubuh di dalam neraka</i>. <b>(<a name="_Hlk98425486">Matius 10:28</a>)</b></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i>Aku berkata kepadamu, hai
sahabat-sahabat-Ku, <u>janganlah kamu takut terhadap mereka yang dapat membunuh
tubuh dan kemudian tidak dapat berbuat apa-apa lagi</u>. Aku akan menunjukkan
kepada kamu siapakah yang harus kamu takuti. Takutilah Dia, yang setelah
membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka. Sesungguhnya
Aku berkata kepadamu, takutilah Dia!</i> <b>(Lukas 12:4-5)</b></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Namun kita dapati dalam Injil
Lukas, Yesus yang tahu orang-orang Yahudi telah bersiasat untuk membunuh
dirinya, ia merasa sangat ketakutan hingga digambarkan keringatnya menjadi
seperti titik-titik darah yang jatuh ke tanah. Sampai-sampai Malaikat Tuhan
harus turun dari langit untuk menampakkan diri kepada Yesus guna memberikannya
kekuatan. Sebagaimana dapat kita baca pada ayat berikut.</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><u>Ia sangat ketakutan</u> dan
makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi <u>seperti titik-titik darah
yang bertetesan</u> ke tanah</i>. <b>(Lukas pasal 22 ayat 44)</b></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Yesus di Matius 10:28 dan Lukas 12:4-5
mengajarkan agar murid-muridnya tidak takut kepada mereka yang hanya <a name="_Hlk98427125">dapat membunuh tubuh, tapi tidak kuasa membunuh jiwa</a>. Sementara
Yesus sendiri ketakutan kepada orang-orang Yahudi yang akan membunuhnya, padahal
mereka itu hanya dapat membunuh tubuh tapi tidak kuasa membunuh jiwa. Kenyataan
ini memposisikan Yesus tidak jauh berbeda dengan ahli-ahli Taurat dan
orang-orang Farisi, orang-orang yang sering mendapat celaan Yesus karena
kemunafikannya. Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi mengajarkan tetapi
tidak melakukannya, Yesus pun sama saja dengan mereka, mengajarkan untuk tidak
takut kepada orang-orang yang hanya dapat membunuh tubuh, tapi Yesus sendiri
ketakutan dengan orang-orang Yahudi. Ayat ini hendaknya menjadi perhatian kafir
Kristen pemuja Yesus.</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i>Sebab itu turutilah dan
lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu
turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak
melakukannya</i>. <b>(Matius 23:3)</b></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pelajaran yang dapat diperoleh dari
ayat ini adalah, turuti dan lakukanlah yang Yesus ajarkan, tetapi jangan turuti
perbuatan Yesus, karena dia mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. </p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p></o:p></p>Menjawab Kristenhttp://www.blogger.com/profile/12354533292977645054noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-65230181546074111.post-28373887836153514132021-09-08T16:56:00.003+07:002021-09-08T16:56:35.625+07:00Yesus Kristus Mencela Orang Yang Memakan Daging Kurban?<p style="text-align: center;"></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhv8_pFSMEAkIxuQolDQ6L5JpfS-YIDBz0LTON9R1PjKR1XlI-PHv5DrhSKno72786OkiK_bwv3jC99BLAN_AK4JfSn0ODUWeU_BZcgJ4HWye3pozNaVytkD1wwQC6_etXh1dlwzoP62g/s1920/kambing.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1920" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhv8_pFSMEAkIxuQolDQ6L5JpfS-YIDBz0LTON9R1PjKR1XlI-PHv5DrhSKno72786OkiK_bwv3jC99BLAN_AK4JfSn0ODUWeU_BZcgJ4HWye3pozNaVytkD1wwQC6_etXh1dlwzoP62g/w400-h225/kambing.jpg" width="400" /></a></div>Dalam video kafir Kristen bernama
Elyas Zulkifli ini, kita menjadi tahu ternyata ada perselisihan di antara kafir
Kristen pemuja Yesus mengenai boleh atau tidaknya memakan daging kurban dari umat
Islam. Ada kafir Kristen yang tidak membolehkan memakan daging Kurban dari umat
Islam karena adanya larangan memakan
persembahan berhala yang disebutkan dalam Wahyu pasal 2 ayat 14 dan 20. <o:p></o:p><p></p><p style="text-align: justify;">Karena kafir Kristen menganggap Tuhan yang di sembah umat Islam bukanlah Tuhan yang disembah bangsa Israel, mereka mengatakan sembelihan hewan Kurban di hari Idul Adha adalah persembahan untuk berhala. Padahal rabi Yahudi sendiri mengakui Tuhan yang disembah umat Islam dan Tuhan yang disembah orang Israel adalah sama.</p><p></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p></o:p></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Jadi ucapan kafir Kristen yang menyebut Tuhan sesembahan umat Islam bukanlah Tuhan yang disembah bangsa Israel adalah ucapan yang tidak berdasar. Tuhan yang mereka sembahlah sebenarnya yang tidak sama dengan Tuhan yang disembah oleh Bangsa Israel. Karena orang Israel dari zaman Musa sampai sekarang tidak pernah menyembah Trinitas.</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p></o:p></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sementara itu sebagian kafir Kristen lainnya beranggapan boleh memakan daging kurban sembelihan umat Islam di hari Idul Adha. Mereka berpegang dengan ucapan Paulus di 1 Timotius pasal 4 ayat 4-5, Paulus berkata: "Karena semua yang diciptakan Allah itu baik dan suatu pun tidak ada yang haram, jika diterima dengan ucapan syukur, sebab semuanya itu dikuduskan oleh firman Allah dan oleh doa".</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p></o:p></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Jika Elyas Zulkifli punya literatur untuk menafsirkan ucapan Paulus di 1 Timotius pasal 4 ayat 4-5, saudara dia sesama kafir yang menganggap boleh memakan daging kurban sembelihan umat Islam di hari Idul Adha juga punya literatur. Perhatikan literatur ini.</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p></o:p></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Karena semua yang diciptakan Allah itu baik, dan suatu pun tidak ada yang haram (ayat 4). Ayat ini dengan jelas membebaskan kita dari semua pembedaan makanan yang ditentukan oleh hukum Taurat, khususnya mengenai daging babi, yang tidak boleh dimakan oleh orang-orang Yahudi, tetapi yang diperbolehkan bagi orang-orang Kristen sesuai dengan ketentuan ini, karena semua yang diciptakan Allah itu baik.</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p></o:p></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Amatilah, makhluk-makhluk ciptaan yang baik dari Allah itu menjadi baik adanya, dan menjadi kebaikan ganda bagi kita, jika diterima dengan ucapan syukur, sebab semuanya itu dikuduskan oleh firman Allah dan oleh doa (ayat 5). Sangatlah diinginkan agar ciptaan Allah yang kita pakai untuk nikmati, dikuduskan terlebih dahulu. Nah, sekarang semua makanan itu sungguh telah dikuduskan bagi kita.</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p></o:p></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dan saya melihat Elyas Zulkifli telah salah dalam menafsirkan Wahyu pasal 2 ayat 14 dan 20. Dia telah mengabaikan konteks kepada siapa dan pada waktu apa Tuhan dalam ayat-ayat tersebut berucap. Itulah hasilnya jika menafsirkan ayat-ayat Bible tanpa bimbingan Roh Kudus. perhatian ayat-ayat berikut:</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p></o:p></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i>14 Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau: <span style="background-color: white;"><u>di antaramu ada beberapa orang yang menganut ajaran Bileam</u></span>, <u>yang memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah</u>.</i></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><o:p></o:p></i></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i>20 Tetapi Aku mencela engkau, <u>karena engkau membiarkan wanita Izebel</u>, yang menyebut dirinya nabiah, <a name="_Hlk81494850">mengajar dan <u>menyesatkan hamba-hamba</u></a><u>-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala</u></i>. <b>(Wahyu 2:14 dan 20)</b></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p></o:p></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Setelah membacanya dengan teliti, Anda akan menemukan bahwa kejadian pada Wahyu pasal 2 ayat 14 dan 20 ini adalah kejadian di waktu penghakiman. Yang dihakimi oleh Tuhan adalah orang-orang Israel yang menganut ajaran Bileam dan memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel. Orang Israel lainnya dicela Tuhan karena membiarkan wanita Izebel mengajar dan menyesatkan hamba-hamba Tuhan.</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p></o:p></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Jadi orang-orang yang dicela Tuhan di Wahyu pasal 2 ayat 14 dan 20 adalah orang-orang Israel yang hidup di masa lalu, yang hidup di masa Balak dan Izebel masih hidup. Karena orang-orang Israel yang dicela Tuhan itu hidup di bawah hukum Taurat, maka Tuhan menghakiminya menurut hukum Taurat.</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p></o:p></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sementara bagi orang-orang Kristen yang hidup setelah matinya Yesus, mereka tidak akan di hakimi menurut hukum Taurat, karena hukum Taurat telah dibatalkan dengan segala perintah dan ketentuannya. Sebagaimana sabda rasul junjungan Elyas Zulkifli berikut.</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p></o:p></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i>“<u>Sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya</u> untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera”</i> <b>(Efesus 2:15)</b>.</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p></o:p></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dapat disimpulkan bahwa pendapat sebagian kafir Kristen yang menganggap boleh memakan daging kurban dari umat Islam adalah pendapat yang benar sesuai tinjauan ayat-ayat Bible. Sementara itu Elyas Zulkifli salah dalam tiga hal, salah menafsirkan ayat Bible, salah karena menyamakan Tuhan umat Islam dengan berhala, dan salah menganggap orang Kristen tidak boleh memakan daging kurban dari umat Islam.</p><div><br /></div><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p></o:p></p>Menjawab Kristenhttp://www.blogger.com/profile/12354533292977645054noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-65230181546074111.post-84504140694524530922021-08-22T18:21:00.001+07:002021-08-22T18:21:54.117+07:00Pengikut Yesus Tinggal di Bumi Yang Baru, Bukan di Sorga<p style="text-align: left;"><span style="text-align: justify;"></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdnPsTZzKAQp-rCEEAoy-bdroDdM_nEfxGOAAJEp0Gs9wruQftTnluVn35yM5AHjYXtBX0JYyeFclPqplYFcqxB9-MxZLz_yMb2HmhtFChMDNgoIF61eckkkKhRYrrXsOXrN64icO3Uw/s594/Bumi.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="456" data-original-width="594" height="308" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdnPsTZzKAQp-rCEEAoy-bdroDdM_nEfxGOAAJEp0Gs9wruQftTnluVn35yM5AHjYXtBX0JYyeFclPqplYFcqxB9-MxZLz_yMb2HmhtFChMDNgoIF61eckkkKhRYrrXsOXrN64icO3Uw/w400-h308/Bumi.jpg" width="400" /></a></div>Kafir Kristen pemuja Yesus percaya, bahwa hanya dengan mengakui Yesus
sebagai Tuhan dan juruselamat, manusia akan diselamatkan. Orang Kristen
menyebut diri mereka telah di jamin pasti masuk Sorga, klaim keblinger, yang
tidak ada seorang Muslim pun yang berani mengucapkannya.<p></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Mereka telah tertipu oleh doktrin Gereja, dan berusaha menipu umat Islam
juga. Karena sekalipun mereka percaya pasti akan masuk sorga, tetapi kitab
Wahyu tidak sekalipun pernah menceritakan pengikut Yesus akan tinggal di sorga
setelah mereka mati.</p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i>1 <span style="background: yellow; mso-highlight: yellow;">Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru</span>,
sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan lautpun
tidak ada lagi.</i></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="mso-ansi-language: IN;">2<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="background: yellow; mso-highlight: yellow;">Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru,
turun dari sorga, dari Allah</span>, yang berhias bagaikan pengantin perempuan
yang berdandan untuk suaminya.<o:p></o:p></span></i></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="mso-ansi-language: IN;">3<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Lalu aku mendengar suara yang
nyaring dari takhta itu berkata: <span style="background: yellow; mso-highlight: yellow;">"Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan
diam bersama-sama dengan mereka</span>. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia
akan menjadi Allah mereka</span></i><span style="mso-ansi-language: IN;">. <b>(Wahyu
21:1-3)<o:p></o:p></b></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Apakah Anda menemukan orang-orang Kristen akan masuk sorga di ayat-ayat tersebut?
Sama sekali tidak! Ayat-ayat tersebut menjelaskan Tuhan menciptakan langit dan
bumi yang baru, Yerusalem yang baru turun dari sorga ke bumi yang baru.</p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Di ayat lainnya dijelaskan Tuhan dan anak domba ada dalam Yerusalem yang
baru, memerintah sebagai raja bersama dengan 144 ribu bangsa Israel. Pengikut
Yesus lainnya tinggal di bumi yang baru, beribadah kepada Tuhan. Jadi bohong
sekali kalau kafir Kristen mengatakan bahwa mereka pasti masuk sorga.</p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Jadi menurut kitab wahyu, pengikut Yesus yang telah mati akan ditempatkan
di bumi yang baru, bukan di sorga. Bumi yang baru bukanlah sorga, biarpun di
bumi yang baru ini manusia tidak akan mengalami kematian lagi. Makanya, lain
kali baca ayat-ayat Bible, biar kalian tidak tertipu dengan dogma gereja. </p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Tuhan sesembahan kalian saja tidak pernah tinggal sorga, tapi tinggal di
Yerusalem yang baru yang ada di bumi yang baru. Bukankah kurang ajar namanya,
mengklaim pasti masuk sorga sementara Tuhan sesembahan kalian sendiri tidak
pernah masuk sorga?</p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Tuhan dan anak domba akan tinggal dengan 144 ribu bangsa Israel di
Yerusalem yang baru. Pengikut Yesus akan tinggal di bumi yang baru. Sementara
kalian kafir Kristen para pengikut Paulus akan tinggal di mana setelah mati?</p>Menjawab Kristenhttp://www.blogger.com/profile/12354533292977645054noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-65230181546074111.post-60647775573715175062021-05-19T17:38:00.002+07:002021-05-19T17:38:25.330+07:00Ular Makan Debu Tanah, Segala Binatang Makan Tumbuhan<p><i style="text-align: justify;"></i></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><i style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1gmBi9X8T4OBZxnkh3yqaDVlgbjPjLFyfVQBadEkmX8kPDm4MD95JVO4A4Y8aVx4N_pM1bK9qWS9j1Pl_VkXA_eTLA0Zxhf7wWB1oSPVu0qtOcxAbTSeq3hmcA0fAZfriZBTmNP28Sw/s1920/singa.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1920" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1gmBi9X8T4OBZxnkh3yqaDVlgbjPjLFyfVQBadEkmX8kPDm4MD95JVO4A4Y8aVx4N_pM1bK9qWS9j1Pl_VkXA_eTLA0Zxhf7wWB1oSPVu0qtOcxAbTSeq3hmcA0fAZfriZBTmNP28Sw/w400-h225/singa.jpg" width="400" /></a></i></div><i style="text-align: justify;">Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: "<span style="background: yellow; mso-highlight: yellow;">Karena engkau berbuat demikian,
terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan;
dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur
hidupmu</span></i><span style="text-align: justify;">. <b>(Kejadian
3:14)</b></span><p></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Ayat ini menjelaskan hukuman Tuhan kepada ular yang telah memperdaya Hawa
untuk memakan buah dari pohon yang tumbuh di tengah-tengah taman. Ular itu akan
menjalar dengan perut dan debu tanah akan jadi makanan si ular seumur hidupnya.
Namun ayat ini menuai masalah, sebab ular tidak makan debu tanah. Kondisi tersebut
memaksa kafir Kristen untuk menafsirkan Kejadian 3:14 agar tidak membuat para
pembacanya tertawa. Kafir Kristen ini menjelaskan, bahwa “makan debu” atau
“menjilati debu” hanyalah ungkapan dalam bahasa Ibrani yang berarti penghinaan
dan kekalahan, sebagaimana disebutkan dalam ayat-ayat berikut:</p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i>Kiranya penghuni padang belantara berlutut di depannya, dan <span style="background: yellow; mso-highlight: yellow;">musuh-musuhnya menjilat debu</span>;</i> <b>(Mazmur 72:9)</b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="mso-ansi-language: IN;">“Raja-raja akan menjadi bapak asuhmu dan permaisuri-permaisuri mereka
menjadi inang penyusumu. <span style="background: yellow; mso-highlight: yellow;">Mereka
akan sujud memberi hormat kepadamu dan menjilat debu kakimu</span>. Engkau akan
tahu bahwa Akulah TUHAN. Orang-orang yang menantikan Aku tidak akan malu.”</span></i><span style="mso-ansi-language: IN;"> <b>(Yesaya 49:23)</b><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Jadi menurutnya, Ular “makan debu” adalah sebuah ungkapan yang menyiratkan
bahwa Tuhan telah merendahkan ular karena telah menyebabkan kejatuhan manusia. Tetapi
jawaban seperti itu belum cukup menyelesaikan masalah. Karena dalam kitab wahyu,
yang dimaksud ular itu adalah Iblis atau Setan, sebagaimana disebut pada ayat
berikut:</p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i>Dan naga besar itu, si <span style="background: yellow; mso-highlight: yellow;">ular
tua, yang disebut Iblis atau Satan</span>, yang menyesatkan seluruh dunia,
dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan
malaikat-malaikatnya</i>. <b>(Wahyu
12:9)</b>.</p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sedangkan Iblis atau setan tidak direndahkan Tuhan karena menyebabkan
kejatuhan manusia. Itu karena Iblis atau setan bersama dengan Malaikat-malaikat
Tuhan masih dapat bertemu Tuhan di sorga.</p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i>Pada suatu hari datanglah <span style="background: yellow; mso-highlight: yellow;">anak-anak Allah menghadap TUHAN dan di antara mereka datanglah juga
Iblis</span></i>. <b>(Ayub 1:6)</b> </p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sampai sekarang pun Iblis atau setan ini masih bisa bertemu Tuhan di sorga.
Iblis atau setan baru benar-benar direndahkan setelah memberontak kepada Tuhan
untuk kedua kalinya yang sampai menimbulkan peperangan di sorga. Peperangan ini
terjadi nanti di akhir zaman. Jadi klaim kafir Kristen bahwa ular “makan debu” hanyalah
ungkapan yang menyiratkan Tuhan telah merendahkan ular adalah klaim yang tidak
dapat diterima.</p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i>Tetapi kepada <span style="background: yellow; mso-highlight: yellow;">segala
binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi,
yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya</span>."
Dan jadilah demikian.</i> <b>(Kejadian
1:30)</b>.</p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Ayat ini juga bermasalah, karena kita tahu tidak semua binatang memakan
tumbuh-tumbuhan hijau. Tetapi demi agar para pembaca Bible tidak tertawa ketika
membaca ayat ini, kafir Kristen pemuja Yesus mencoba menafsirkannya.</p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kafir Kristen memberikan penjelasan, bahwa Apa yang dituliskan dalam Kitab
Kejadian pasal 1 memberikan bukti-bukti Alkitabiah yang menunjukkan bahwa tidak
ada binatang pemakan daging sebelum kejatuhan manusia ke dalam dosa. Menurut
Kejadian 1:29-30, makanan mula-mula manusia dan segala binatang adalah
"segala tumbuh-tumbuhan hijau."</p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Jadi penyebab munculnya binatang pemakan daging menurut kafir Kristen,
adalah karena jatuhnya manusia ke dalam dosa. Jatuhnya manusia ke dalam dosa,
bukan hanya mempengaruhi anak cucunya, tetapi juga mempengaruhi binatang. Jawaban
kafir Kristen tersebut hanya bersifat asumsi, tidak alkitabiah. Coba sekarang
Anda baca ayat-ayat kitab kejadian 3:15-19 ini, apakah di sana Anda menemukan Tuhan
menghukum manusia dengan menjadikan binatang pemakan daging?</p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i>Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara
keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau
akan meremukkan tumitnya." Firman-Nya kepada perempuan itu: <span style="background: yellow; mso-highlight: yellow;">"Susah payahmu waktu
mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan
anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa
atasmu."</span> Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau
mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah
Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya,<u> </u><span style="background: yellow; mso-highlight: yellow;">maka terkutuklah tanah karena
engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur
hidupmu: semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan
tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu; dengan berpeluh engkau akan
mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari
situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu</span>."</i> <b>(Kejadian 3:15-19)</b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa kejatuhan manusia ke dalam dosa
tidak hanya mempengaruhi anak cucunya, tetapi juga berpengaruh terhadap
binatang. Sebelum kejatuhan manusia binatang hanya memakan tumbuh-tumbuhan
hijau, setelah kejatuhan manusia ke dalam dosa binatang ada yang memakan
daging. Jika itu benar, artinya bukan hanya manusia yang butuh penebus dosa,
binatang juga butuh penebus dosa.</p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Jika binatang butuh penebus dosa, maka binatang juga harus dibaptis dan
menerima Injil. Maka tidak salah kalau ayat ini memerintahkan untuk mengabarkan
Injil ke segala malkhluk.</p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i>“Lalu ia (Yesus) berkata kepada mereka : “Pergilah ke seluruh dunia, <span style="background: yellow; mso-highlight: yellow;">beritakanlah Injil kepada segala
makhluk</span>.”</i> <b>(Markus 16:15
)</b><span style="font-family: "Segoe UI Emoji", sans-serif;">😂😂😂</span></p>Menjawab Kristenhttp://www.blogger.com/profile/12354533292977645054noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-65230181546074111.post-39470580482477010182021-05-04T16:38:00.003+07:002021-05-04T16:38:51.396+07:00Nubuat Paulus Tentang Pengangkatan “Orang-orang Percaya”<p style="text-align: left;"><span style="text-align: justify;"></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjm9nqpmIGHdtjRgysWQjkgNSpITh49uR-rz9ySyLCTaLHeXVMEGfayIaMx4XQFfQxBMaA0tSAU8bdW0VApYMBWykml56GfYCVt8-WnpndPJRU1HwVGHxM51dq-3Xo3odcHHnEn8l-NWw/s1920/Pengangkatan.PNG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1920" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjm9nqpmIGHdtjRgysWQjkgNSpITh49uR-rz9ySyLCTaLHeXVMEGfayIaMx4XQFfQxBMaA0tSAU8bdW0VApYMBWykml56GfYCVt8-WnpndPJRU1HwVGHxM51dq-3Xo3odcHHnEn8l-NWw/w400-h225/Pengangkatan.PNG" width="400" /></a></div><div style="text-align: justify;">Sebagian orang-orang Kristen percaya, bahwa di akhir zaman sebelum
kedatangan Yesus yang kedua kalinya, orang-orang yang percaya akan di angkat dalam
awan-awan, berjumpa dengan Yesus di angkasa. Kepercayaan ini berasal dari
nubuatan Paulus yang ada dalam ayat-ayat berikut:</div><p></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i>Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru
dan sangkakala Allah berbunyi, <u>maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan
mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita
yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam
awan menyongsong Tuhan di angkasa</u>. Demikianlah kita akan selama-lamanya
bersama-sama dengan Tuhan</i>. <b>(<a name="_Hlk70840271">1 Tesalonika 4:16-17</a>)</b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Menurut ayat-ayat tersebut, setiap orang-orang percaya yang sudah meninggal
dunia akan mengalami kebangkitan tubuh, dan bersama-sama dengan orang-orang percaya
yang masih hidup, semua akan terangkat bertemu dengan Yesus di angkasa. Hal ini
akan terjadi dalam sekejap mata. Ternyata tidak semua orang percaya yang masih hidup akan mengalami
pengangkatan dan bertemu dengan Yesus di angkasa. Orang-orang percaya yang akan
mengalami pengangkatan adalah orang-orang percaya yang hidup dengan kudus.</p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Namun saya melihat dalam video simulasi pengangkatan ini, laki-laki dan perempuan
yang tengah berciuman di sebuah taman, keduanya mengalami pengangkatan untuk
bertemu dengan Yesus di angkasa, sementara biarawati yang memergoki perbuatan
bejat mereka justru tidak mengalami pengangkatan. Terlihat juga dalam video simulasi, orang-orang percaya yang di angkat
tersebut menghilang dengan hanya meninggalkan pakaian yang mereka pakai. Itu
artinya, mereka yang mengalami pengangkatan dan bertemu dengan Yesus dalam kondisi bugil.</p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Nubuat yang dipaparkan Paulus juga kurang detail sehingga menimbulkan
kebingungan. Seperti berapa lama orang-orang percaya bertemu dengan Yesus di
angkasa sebelum ikut turun bersama Yesus ke dunia? Apa yang mereka lakukan
ketika berada di angkasa sembari menunggu waktunya Yesus turun ke dunia untuk
kedua kalinya? Selain itu, ternyata ada sebagian orang-orang Kristen yang tidak percaya
dengan nubuatan Paulus tentang pengangkatan ini. Dengan alasan bahwa
pengangkatan orang percaya itu hanya berasal dari ucapan Paulus, bukan berasal
dari ucapan Yesus, juga bukan sebuah nubuat dari Kitab Wahyu.</p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sebagian orang-orang Kristen menganggap nubuatan Paulus di 1 Tesalonika
4:16-17 bertentangan dengan ucapan Yesus di Matius 6:9–10 dan Wahyu 21:2-3, yang
menyatakan kerajaan Alah turun dari sorga dan akan ada di tengah-tengah manusia
yang ada di bumi.</p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Yesus berkata dalam Injil Kristen: <i>"Bapa kami yang di surga,
dimuliakanlah nama-Mu. Kerajaan-Mu datanglah, kehendak-Mu terjadilah di bumi,
seperti di surga"</i> <b>(Matius 6:9–10)</b>.</p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kitab Wahyu juga berisi nubuat-nubuat berikut ini: <i>Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang
baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan
yang berdandan untuk suaminya. Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari
takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia
dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan
Ia akan menjadi Allah mereka</i>. <b>(Wahyu)
21:2–3)</b>.</p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Menolak nubuatan Paulus di 1 Tesalonika 4:16-17 sudah sangat tepat, selain
bertentangan dengan sabda Yesus di Injil Matius, juga karena Paulus sendiri
telah menyatakan apa yang diucapkannya bukan menurut firman Tuhan, tetapi
berkata menurut orang bodoh yang ingin bermegah. Perhatikan ayat berikut: Apa
yang aku katakan, aku mengatakannya bukan sebagai seorang yang berkata menurut
firman Tuhan, melainkan sebagai seorang bodoh yang berkeyakinan, bahwa ia boleh
bermegah. (2 Korintus 11:17)</p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Tetapi bukan hanya ucapan Paulus di 1 Tesalonika 4:16-17 saja yang
bertentangan dengan sabda Yesus. Ada banyak ucapan Paulus yang bertentangan
dengan sabda Yesus di Injil Kristen yang juga harus di tolak. Seperti di Efesus
2:15, Paulus mengatakan hukum Taurat dibatalkan setelah matinya Yesus di kayu
salib, sementara Yesus di Matius 5:-17-18 menyatakan hukum Taurat tidak
dibatalkan sebelum langit dan bumi lenyap.</p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dalam Roma 3:27-28, Paulus mengajarkan keselamatan diperoleh hanya dengan
iman, bukan dengan melakukan hukum Taurat. Sementara Yesus dalam Injil Kristen
mengajarkan keselamatan diperoleh dengan iman dan melakukan hukum Taurat, dapat
dibaca di Yohanes 17:3, Injil Matius 19:16-20, Matius 6:19 -20 dan Matius 5:19.
Jadi bukan hanya nubuat Paulus tentang pengangkatan orang percaya itu saja yang
harus di tolak, ajaran-ajaran Paulus yang bertentangan dengan ajaran Yesus yang
lain juga harus di tolak. Tetapi saya melihat orang-orang Kristen belum cukup
berani untuk melakukannya.</p>Menjawab Kristenhttp://www.blogger.com/profile/12354533292977645054noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-65230181546074111.post-40768090776195076232021-04-15T19:47:00.000+07:002021-04-15T19:47:00.544+07:00Kejatuhan Malaikat, Peperangan di Sorga, dan Mengungsinya Tuhan ke Bumi<p><span style="text-align: justify;"></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: IN;"></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrynmz8n4ekCK7NpfGsQM3nvigQmw_WY5WdJ5ZOTNFUAVc19zqqGnJDL3lIWCcAxDU4OXPWfMr_DEbrY5gZkV-mY8N_eYJMLLD5Yby5Qg313gWUbB60yUSpWiauTMVfFFz4J4scAZgFQ/s900/malaikat.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="788" data-original-width="900" height="280" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrynmz8n4ekCK7NpfGsQM3nvigQmw_WY5WdJ5ZOTNFUAVc19zqqGnJDL3lIWCcAxDU4OXPWfMr_DEbrY5gZkV-mY8N_eYJMLLD5Yby5Qg313gWUbB60yUSpWiauTMVfFFz4J4scAZgFQ/w443-h280/malaikat.jpg" width="443" /></a></div>Kafir Kristen pemuja Yesus percaya bahwa Iblis dulunya adalah seorang
Malaikat yang karena berkeinginan untuk menyamai Tuhan, Malaikat ini terusir
dari Sorga. Tetapi biarpun Iblis sudah terusir dari sorga karena memberontak
ingin menyamai Tuhan, Iblis masih bisa dengan leluasa keluar masuk sorga, masih
bisa menghadap Tuhan bersama Malaikat-Malaikat-Nya. Sebagaimana firman Tuhan
dalam Bible Perjanjian Lama berikut. <o:p></o:p><p></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i>Pada suatu hari <u>datanglah anak-anak Allah menghadap TUHAN dan di antara
mereka datanglah juga Iblis</u></i>. <b>(Ayub
1: 6)</b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Seorang Malaikat terusir dari sorga karena memberontak ingin menyamai
Tuhan, saya merasa ada sesuatu yang aneh dengan kepercayaan kafir Kristen
tersebut. Bagaimana mungkin seorang Malaikat dapat memiliki keinginan untuk
memberontak dan menyamai Tuhan? Apakah kedudukan Tuhan sedemikian rendahnya dalam
pandangan Malaikat sehingga dia merasa dapat menyamai Tuhan? Tidak heran jika
ada Malaikat yang ingin memberontak terhadap Tuhan, karena Tuhan sendiri
disebutkan pernah kalah ketika bergulat dengan Manusia.</p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i>Lalu kata orang itu: "Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi
Israel, <u>sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau
menang</u></i>." <b>(Kejadian
32: 28)</b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Lebih aneh lagi, Iblis yang katanya sudah terusir dari sorga itu, ternyata
masih dapat dengan leluasa keluar masuk sorga, bahkan Iblis bersama-sama dengan
Malaikat-Malaikat lainnya menghadap Tuhan. Tidak terlihat Tuhan menunjukkan
amarah-Nya kepada Iblis karena dahulu pernah memberontak ingin menyamai
diri-Nya. Sikap Tuhan yang seperti tak berdaya menghadapi Iblis ini, akan
membuat Iblis leluasa membuat berbagai fitnah.</p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Iblis mendatangi Adam dan Hawa untuk membujuk mereka agar memakan buah yang
Tuhan telah melarang mereka untuk memakannya. Fitnah Iblis itu berhasil
mengeluarkan Adam dan Hawa dari sorga, Iblis dikutuk Tuhan karena perbuatannya
tersebut, tetapi kutuk Tuhan itu tidak membuat Iblis terhalang dari bertemu
Tuhan dan membuat fitnah lagi.</p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Korban fitnah keji Iblis selanjutnya adalah Ayub. Iblis yang menghadap kepada Tuhan bersama
Malaikat-Malaikat, menuduh Ayub tidak tulus dalam penyembahannya. Tuhan pun
membiarkan Iblis berbuat sesuka hatinya, mengambil semua ternak Ayub, membunuh
anak-anak laki-laki dan perempuan Ayub, menimpakan borok yang busuk dari kaki
hingga kepala Ayub. Mengingat Iblis baru benar-benar terusir dari sorga setelah
peperangan di sorga yang baru terjadi di akhir zaman, bisa jadi segala
kekacauan yang pernah terjadi di bumi adalah hasil kerja si Iblis. </p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pada puncaknya Iblis di akhir zaman nanti akan kembali memberontak ingin
menyamai Tuhan, hingga terjadi peperangan dan kekacauan di sorga. Mikhael dan
malaikat-malaikatnya berperang melawan Iblis dan pengikutnya. Iblis dan
pengikutnya dapat dikalahkan. Kemudian pengarang kitab wahyu melihat kota yang
kudus, Yerusalem yang baru turun dari sorga. Bapa dan Yesus ada di dalamnya,
para Malaikat menjaga gerbangnya.</p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Saya tidak tahu mengapa Tuhan dan umatnya tidak tinggal di sorga saja, tapi
justru lebih memilih berdiam di kota kudus, yang diturunkan-Nya dari sorga ke
dunia yang baru? Apakah itu masih ada hubungannya dengan peperangan di sorga
yang disebutkan sebelumnya? Apakah Peperangan di sorga telah merusak keindahan
di dalamnya hingga tidak nyaman lagi untuk di tinggali? Sehingga Tuhan harus
mengungsi ke bumi yang baru?! </p><br /></div><p></p>Menjawab Kristenhttp://www.blogger.com/profile/12354533292977645054noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-65230181546074111.post-24253447111006786452020-01-04T16:56:00.002+07:002020-06-10T12:21:44.856+07:00Tiga Dosa Yesus Dalam Injil Kristen<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidmpImpPrD7CmGXHPcfq3s9of8ee8HlZlspkPHz6xyKq1Dpu_xqNh8Jy7DHgcg3EPf2-1rbyuM9rBeaeTj3iWH41gwpKBRp2B1buORRLWjAvubaDf5UVAn2gkGQ5Xo9Qyb1Fm0UnWa1Q/s1600/ibu.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidmpImpPrD7CmGXHPcfq3s9of8ee8HlZlspkPHz6xyKq1Dpu_xqNh8Jy7DHgcg3EPf2-1rbyuM9rBeaeTj3iWH41gwpKBRp2B1buORRLWjAvubaDf5UVAn2gkGQ5Xo9Qyb1Fm0UnWa1Q/s400/ibu.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span>Kafir Kristen menganggap Yesus suci dan tak berdosa, sehingga pantas
dijadikan korban penebus dosa. Padahal menurut Injil Kristen, Yesus bukan
manusia suci dan tak berdosa. Berikut ini tiga dosa Yesus menurut Injil
Kristen:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span>1. BERBOHONG <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span>Pergilah kamu ke pesta itu. <u>Aku belum pergi ke situ, karena waktu-Ku
belum genap</u>." Demikianlah kata-Nya kepada mereka, dan Iapun tinggal di
Galilea. <u>Tetapi sesudah saudara-saudara Yesus berangkat ke pesta itu, Iapun
pergi juga ke situ, tidak terang-terangan tetapi diam-diam</u></span></i><span>. <b>(Yohanes 7:8-10)<o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span>Janganlah kamu mencuri, <u>janganlah kamu
berbohong dan janganlah kamu berdusta seorang kepada sesamanya</u></span></i><span><span>. <b>(Imamat
19:11)</b><o:p></o:p></span></span></div>
<span></span>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span>Suatu ketika Yesus di ajak oleh saudara-saudaranya untuk menghadiri sebuah
pesta, Yesus menolak dengan alasan waktunya belum genap. Tetapi setelah
saudara-saudaranya pergi ke pesta, Yesus pun pergi ke pesta tersebut dengan
diam-diam <b>(Yohanes 7:10)</b>. Perbuatan Yesus tersebut tergolong perbuatan
dosa karena melanggar hukum Taurat yang melarang berbohong dan berdusta <b>(Imamat
19:11)</b>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span>Kafir Kristen membantah. Dia mengatakan, Yesus menolak pergi ke pesta
karena waktunya belum genap. Yesus pergi ke pesta seorang diri karena saat itu
waktunya sudah genap. Bantahan kafir Kristen ini tidak tepat. Sebab ketika
sudah dalam pesta pun, Yesus dikatakan belum genap waktunya. Baca Yohanes 7:30 berikut:<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span><br /></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i>Mereka berusaha menangkap Dia, tetapi tidak ada seorang pun yang menyentuh Dia, sebab saat-Nya belum tiba.</i><b> (Yohanes 7:30)</b></div></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span>2. MENCURI<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span>dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu, dan di situ
kamu akan segera menemukan seekor keledai betina tertambat dan anaknya ada
dekatnya. <u>Lepaskanlah keledai itu dan bawalah keduanya kepada-Ku</u></span></i><span>.<span> </span><b>(Matius
21:2)</b>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span>Janganlah kamu mencuri, <u>janganlah kamu berbohong dan janganlah kamu
berdusta seorang kepada sesamanya</u></span></i><span>. <b>(Imamat 19:11)</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span>Yesus juga pernah menyuruh murid-muridnya untuk mengambil keledai betina
milik orang lain tanpa izin pemiliknya <b>(Matius 21:2)</b>.
Perbuatan Yesus tersebut dapat digolongkan sebagai tindak pencurian, karena
<span> </span>definisi mencuri itu adalah mengambil
properti milik orang lain tanpa izin pemiliknya. Mencuri termasuk perbuatan
dosa karena hukum Taurat melarang perbuatan tersebut <b>(Imamat 19:11)</b>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span>Kafir Kristen membantah. Dia mengatakan, pemilik keledai membiarkan
murid-murid Yesus pergi membawa keledainya. Sebagaimana disebutkan dalam Markus
11:6. Saya jawab, pemilik keledai membiarkan murid-murid Yesus pergi membawa
keledai, karena mereka berjanji akan mengembalikannya. Apakah ada ayat yang
menyebutkan murid-murid Yesus mengembalikan keledai yang dipinjamnya? Kafir
Kristen mengatakan, keledai tidak perlu dikembalikan karena pemilik tidak
meminta. Saya katakan kepadanya, bahwa itu tidak benar. Janji itu mengikat, jika
Yesus sudah berjanji, harusnya dia menepatinya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span>Mengenai bagaimana Yesus dan murid-muridnya mendapat keledai, Injil-Injil
Kristen berbeda-beda dalam menceritakannya. Injil Matius menceritakan
murid-murid Yesus mengambil keledai tanpa diketahui pemiliknya. Injil Markus
menceritakan pemilik keledai mengetahui, dan membiarkan murid-murid Yesus pergi
setelah mereka berjanji akan mengembalikannya. Injil Lukas menceritakan pemilik
keledai mengetahui dan murid-murid Yesus hanya mengatakan “Tuhan memerlukannya”
dan tidak ada janji akan mengembalikannya. Sedangkan Injil Yohanes menyebutkan
bahwa keledai ditemukan oleh Yesus dan murid-muridnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span>Apa yang tertulis mengenai Yesus dan murid-muridnya pada ayat-ayat di atas,
sangat mungkin tidak benar-benar terjadi. Penulis-penulis Injil tidak menulis
Injil-Injil mereka sesuai dengan apa yang benar-benar telah terjadi. Mereka menulis
kisah Yesus agar sesuai dengan nubuat para Nabi. Agar muncul kesan bahwa Yesus
memenuhi nubuat dalam kitab para Nabi. Itulah yang menjadi sebab
berbeda-bedanya cerita Yesus dalam Injil Kristen.. <span> </span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span>3. TIDAK MENGHORMATI IBUNYA<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span>Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: "Mereka
kehabisan anggur." Kata Yesus kepadanya: "<u>Mau apakah engkau dari
pada-Ku, perempuan</u>? Saat-Ku belum tiba."</span></i><span> <b>(Yohanes 2:4)</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span>Hormatilah ayahmu dan ibumu, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh
TUHAN, Allahmu, supaya lanjut umurmu dan baik keadaanmu di tanah yang diberikan
TUHAN, Allahmu, kepadamu</span></i><span>. <b>(Ulangan
5:16)</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span>Yesus pernah menyapa ibunya sendiri dengan sapaan: “Hai perempuan” <b>(Yohanes
2:4)</b>.Perbuatan Yesus tersebut tergolong perbuatan dosa, karena melanggar U<b>langan
5:16</b>, yang Memerintahkan untuk menghormati ayah dan ibu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span>Kafir Kristen memberikan penjelasan. Dia mengatakan, latar belakang budaya
di mana Yesus hidup berbeda dengan kita hidup sekarang. Dalam tradisi Yahudi,
di muka khalayak ramai, orang yang telah dewasa tidak boleh memanggil ibunya
dengan sapaan “Ibu”. Penjelasan kafir Kristen tersebut sifatnya hanya asumtif
saja. Tidak ada bukti tradisi Yahudi di zaman Yesus hidup, seorang anak yang
telah dewasa tidak boleh menyapa ibunya dengan sapaan “ibu”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span>Itulah tiga dosa yang Dilakukan oleh Yesus Menurut Injil Kristen. Menurut
pengalaman Saya sewaktu diskusi Dengan kafir Kristen, Mereka tidak peduli walaupun
dalam Injil disebutkan Yesus pernah melakukan dosa. Mereka lebih percaya gereja
yang mengajarkan Yesus suci dari dosa. Padahal dengan Yesus pernah melakukan
dosa, maka akan runtuhlah seluruh dogma penebusan yang ada dalam Kristen.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span>Hanya Injil Kristen yang menyebut Yesus melakukan dosa, sementara Al-Qur’an
tidak. Isa Al-Masih dalam Al-Qur’an disebut sebagai Anak yang suci, utusan
Allah yang maksum, yang berbakti kepada Ibunya, yang shalat dan yang zakat. Penggambaran
Isa Al-Masih dalam Al-Qur’an yang demikian, bertentangan dengan Yesus dalam
Injil Kristen. Kafir Kristen pasti menolak penggambaran Isa Al-Masih<span> </span>dalam Al-Qur’an, karena bertentangan dengan
penggambaran Yesus dalam Injil Kristen.<o:p></o:p></span></div>
<br />Menjawab Kristenhttp://www.blogger.com/profile/12354533292977645054noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-65230181546074111.post-76882185755042981022019-06-03T09:52:00.000+07:002019-06-03T09:52:04.150+07:00Matius 16:28, nubuat yang gagal?<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_9DLVJvCJC9VUgZUcQ6k5k3ujEdKML93OISBWkkshmx9jAv3_iPYUFkeUahBQO0j9muCUdIqHYyrAgx0GpIJs5S0AVEGhQc0Ir6szgSoo6RRqBkoq1JRX4x-snpMxCQxXd4UQflt_sg/s1600/Nubuat+Bohong+Injil.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="524" data-original-width="600" height="348" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_9DLVJvCJC9VUgZUcQ6k5k3ujEdKML93OISBWkkshmx9jAv3_iPYUFkeUahBQO0j9muCUdIqHYyrAgx0GpIJs5S0AVEGhQc0Ir6szgSoo6RRqBkoq1JRX4x-snpMxCQxXd4UQflt_sg/s400/Nubuat+Bohong+Injil.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">Ada banyak ayat dalam Injil Kristen yang menubuatkan akan datangnya Yesus
yang kedua kalinya. Dari semua ayat, ada dua ayat yang terasa janggal. Yesus
dalam Injil Kristen menubuatkan dirinya akan datang ke dunia tidak lama setelah
dirinya naik ke sorga. Dalam Matius 10:23, Yesus berkata
bahwa dirinya akan datang sebelum murid-muridnya selesai mengunjungi kota-kota
Israel. Tetapi setelah murid-murid Yesus telah selesai mengunjungi
kota-kota Israel, bahkan sampai mereka semua mati dua ribu tahun yang lalu, Yesus
juga tidak kunjung muncul. Sedangkan di Matius 16:28, Yesus mengatakan di
antara orang yang hadir tidak akan mati sebelum mereka melihat Yesus turun ke
dunia. Tetapi setelah mereka semua mati dua ribu tahun yang lalu, Yesus belum
juga turun dari sorga;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span style="mso-ansi-language: IN;">Apabila mereka menganiaya kamu dalam kota yang satu, larilah ke kota yang
lain; karena Aku berkata kepadamu: <u>Sesungguhnya sebelum kamu selesai
mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang</u></span></i><span style="mso-ansi-language: IN;">.<b> (Matius 10:23)</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span style="mso-ansi-language: IN;">Aku berkata kepadamu: <u>Sesungguhnya di antara orang yang hadir di
sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Anak Manusia datang
sebagai Raja dalam Kerajaan-Nya</u></span></i><span style="mso-ansi-language: IN;">." <b>(Matius 16:28)<o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;">Seorang kafir Kristen pemuja Yesus menyadari ayat
ini akan menjadi sandungan bagi iman Kristen. Seandainya benar nubuatan ini
gagal digenapi, maka hal ini adalah suatu pukulan telak bagi iman Kristen. Maka
dari itu, dia berusaha agar nubuat yang gagal tergenapi ini terlihat telah
tergenapi dengan menafsirkan Matius 16:28.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<u><span style="mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;">Penafsiran Pertama </span></u><u><span style="mso-ansi-language: IN;"><o:p></o:p></span></u></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa yang dimaksud dengan kedatangan
Yesus sebagai Raja di ayat tersebut, bukanlah mengacu pada kedatangan Yesus ke
dua kalinya di akhir zaman nanti. Akan tetapi sebenarnya adalah kebangkitan
Yesus pada hari ketiga setelah penyaliban-Nya itu. Pada saat Yesus bangkit dari
kematian-Nya, maka pada saat itulah Yesus telah datang ke dunia ini dalam
kedudukan-Nya sebagai seorang Raja sorgawi. Bukankah setelah kebangkitan ini,
tubuh Yesus tidak lagi sama dengan tubuh yang sebelumnya? Bukankah setelah
kebangkitan ini tubuh Yesus sudah tidak terikat lagi dengan ruang dan waktu dan
segala hukum alam lainnya?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">Untuk menutupi nubuat Yesus yang gagal di Matius 16:28, kafir Kristen
pemuja Yesus dengan sengaja menghilangkan frase penting yang ada pada ayat
tersebut. Dia hanya menafsirkan kedatangan Yesus sebagai raja dan sengaja
mengabaikan frase “dalam Kerajaan-Nya” pada ayat tersebut. Jika kafir Kristen
pemuja Yesus menafsirkan kedatangan Yesus sebagai raja dengan kebangkitan Yesus
pada hari ketiga setelah penyaliban-Nya, bagaimana dengan frase “dalam
Kerajaan-Nya”? Apa tafsir yang tepat untuk kata tersebut? Bingung kan?! Kafir
Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa setelah kebangkitannya, tubuh Yesus tidak
lagi sama dengan tubuh yang sebelumnya. Padahal untuk dapat keluar dari kubur,
Yesus atau seseorang harus membantunya menggulingkan batu kuburan dan bagaimana
tubuh sorgawi itu masih dapat makan ikan goreng?!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<u><span style="mso-ansi-language: IN;">Penafsiran Kedua<o:p></o:p></span></u></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">Kafir Kristen pemuja Yesus juga menafsirkan frase “di antara kalian di sini
ada yang tidak akan mati” dalam Matius 16:28 . Mati pada frase ayat tersebut
dipahaminya dengan mati rohani, bukan mati secara jasmani. Untuk mendukung
argumentasinya, dia mengutip Injil Kristen terjemahan bahasa Inggris, padahal
setahu saya Injil Kristen “yang asli” ditulis dalam bahasa Yunani. Injil
Kristen berbahasa Yunani menyebut “geuomai thanatos
(inggris: taste of death)” yang artinya mengecap/merasai/mengalami kematian.
Oleh karena itu tidak salah kalau “geuomai thanatos” dalam Injil Kristen
terjemah bahasa Indonesia diartikan “mati”. Di sini terlihat kafir Kristen
pemuja Yesus ini hanyalah seorang amatiran yang dengan bekal fanatismenya berusaha
membela kesalahan Injil Kristen. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">Injil Matius 16:28 sudah sangat jelas menyatakan Yesus akan datang tidak
lama setelah di angkat ke langit. Yesus bahkan mengatakan di antara
murid-muridnya ada yang tidak akan mati sebelum melihat kedatangannya. Yesus
dalam ayat lainnya, Matius 10:23 juga mengatakan akan datang sebelum
murid-muridnya selesai mengunjungi kota-kota Israel dalam upaya menyelamatkan
diri dari penganiayaan. Namun fakta sejarah<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>menyatakan lain. Murid-murid Yesus sudah selesai mengunjungi seluruh
kota-kota Israel untuk menyelamatkan diri dari penganiayaan dan semua
murid-murid Yesus sudah mati, tetapi sampai hari ini tidak tampak sosok Yesus
memperlihatkan diri. Kondisi ini menimbulkan dilema bagi kafir Kristen pemuja
Yesus. Tidak mungkin nubuat Yesus gagal dan tidak mungkin pula Injil Kristen
salah. Satu-satunya cara menyelamatkan Injil Kristen dari tuduhan, yaitu dengan
membuat seolah nubuat Yesus di Matius 10:23 atau Matius 10:23 telah terpenuhi.
Dan ternyata gagal. Kegagalan argumentasi kafir Kristen pemuja Yesus ini akan
terlihat mencolok jika Anda membaca ayat 27 dari Injil Matius pasal 16.
Perhatikan baik-baik ayat di bawah ini;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span style="mso-ansi-language: IN;">Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi
malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut
perbuatannya</span></i><span style="mso-ansi-language: IN;">. <b>(Matius 16:27)</b>
<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">Ayatnya sangat jelas, bukan? Yesus akan datang dengan diiringi
Malaikat-malaikat-Nya dan pada waktu itu Yesus akan membalas setiap orang
menurut perbuatannya. Diiringi Malaikat-malaikat dan akan membalas setiap orang
menurut perbuatannya, itu tidak pernah terjadi dan tidak pernah Yesus lakukan <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>ketika dia bangkit dari kubur setelah tiga
hari. Nubuat kedatangan Yesus dalam Matius 16:28 hanya mungkin terjadi ketika
Yesus datang kedua kali setelah di angkat ke langit. Pada saat itulah Yesus
datang turun ke dunia dengan diiringi Malaikat-malaikat Tuhan. Mengadili
manusia sebagai hakim yang adil dalam kerajaan-Nya. Klop sekali dengan ayat
setelahnya, Matius 16:28. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">Kafir Kristen pemuja Yesus tahu keberadaan Matius 16:27 dan saya lihat ayat
tersebut sempat dia kutip. Namun tidak ada keberanian untuk menjadikan ayat
tersebut sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam menafsirkan ayat sesudahnya.
Setelah mengutip Matius 16:27, dia menyarankan saudara-saudaranya sesama kafir
Kristen untuk berhati-hati menyikapi ayat tersebut. Kafir Kristen pemuja Yesus
ini mengatakan, “Pada saat kita terbentur dengan pengertian yang sepertinya
mentok, tidak selayaknya kita melakukan pemaksaan makna untuk dapat “memahami”
sesuatu yang memang sesungguhnya tidak dapat kita dipahami. Kita memiliki Tuhan
yang hidup. Dan Dia tahu apa yang menjadi ganjalan bagi pertumbuhan iman kita.
Pada saat kita berseru, saat itu jugalah Dia mendengarkan kita.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">Padahal justru dengan menafsirkan Matius 16:28 secara serampangan seperti
yang dia lakukan dapat disebut melakukan pemaksaan. Makna yang terdapat Matius
16:28 dan ayat sebelumnya sudah sangat jelas, justru terlihat ruwet kalau mengikuti
tafsirannya. Kafir Kristen pemuja Yesus ini juga mengajak saudara-saudaranya
sesama kafir Kristen untuk meninggalkan objektivitas dalam memahami ayat-ayat
dalam Injil Kristen dengan menyerahkan maknanya sepenuhnya kepada Tuhan. Cara tersebut
mungkin akan berhasil untuk menutupi kebenaran dari saudara-saudaranya sesama
kafir Kristen pemuja Yesus, tetapi tidak akan cukup menipu Muslim yang terbiasa
berpikir ilmiah dalam memahami ayat-ayat Al-Qur’an. Terbukti komentar-komentar
yang muncul dari saudara-saudaranya sesama kafir Kristen pemuja Yesus tidak ada
yang kritis, hanya mengiyakan tafsiran penulis. Kafir Kristen pemuja Yesus
sejak dini memang di didik untuk tidak objektif dan berpikir ilmiah dalam
memahami nash-nash Kitab Suci. Inilah penyebab utama mereka terus-menerus
terjerembab dalam kesesatan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="mso-ansi-language: IN;">Tidak mungkin jika Yesus benar-benar bernubuat, nubuatannya tidak terjadi. Kesalahan
sangat mungkin dilakukan oleh penulis Injil Matius. Yesus yang tidak pernah bernubuat
akan datang tidak lama setelah dia diangkat ke langit, ditulis oleh penulis
Injil Matius bahwa Yesus mengatakan dirinya akan segera datang. Hal ini
membuktikan bahwa Injil Matius dan Injil Kristen lainnya bukanlah firman Tuhan atau
kitab yang diilhami oleh Roh Kudus. Injil-Injil Kristen hanyalah kitab sejarah
yang ditulis berdasarkan kesaksian banyak orang yang tidak dikenal. Sebagaimana
manusia yang tidak luput dari kesalahan, demikian juga kesaksiannya. Dibutuhkan
kejujuran dan ketulusan dalam menerima kenyataan pahit tersebut. <o:p></o:p></span></div>
<br />Menjawab Kristenhttp://www.blogger.com/profile/12354533292977645054noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-65230181546074111.post-34798546939474946412017-08-24T06:00:00.000+07:002017-08-24T06:00:15.873+07:00Siapa Nama Tuhan Kristen?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHTxcdNuY6oF1OV-7InUm_jyP1nkJ6KgmhvDl6cwVReJHm8OQlHWqSuU1ZZ917leds1ILEwn48YDVLEgO9PFxglpaHtzE9YCnUqCwFvx9OBuLhvpWNySax9nkqsDl2PAe6PXmsJXS7BA/s1600/Siapa+Nama+Tuhan+Kristen.PNG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="429" data-original-width="615" height="278" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHTxcdNuY6oF1OV-7InUm_jyP1nkJ6KgmhvDl6cwVReJHm8OQlHWqSuU1ZZ917leds1ILEwn48YDVLEgO9PFxglpaHtzE9YCnUqCwFvx9OBuLhvpWNySax9nkqsDl2PAe6PXmsJXS7BA/s400/Siapa+Nama+Tuhan+Kristen.PNG" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Agama Kristen, walaupun sudah
lebih dari dua ribu tahun agama ini muncul, tetapi belum mampu menyelesaikan persoalan
penting yang hingga hari ini masih menjadi masalah. Yaitu masalah nama Tuhan.
Orang-orang Kristen di seluruh dunia masih belum sepakat tentang satu nama
Tuhan yang dapat mereka gunakan bersama-sama. Orang Kristen mempunyai penyebutan
nama Tuhan yang bermacam-macam. Seperti Allah, Yahweh, Yahveh, Yehovah, YHWH, dan
bahkan banyak di antara mereka yang tidak tahu sama sekali siapa nama Tuhan
mereka. Hal tersebut berbeda sekali dengan umat Islam. Umat Islam hanya
mengenal satu nama Tuhan, yaitu Allah. Di belahan bumi mana pun seorang Muslim
berada, mereka menggunakan nama Allah sebagai nama Tuhan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Persoalan nama Tuhan, rupanya bukan
hanya menjadi topik diskusi antara Islam dan Kristen, tetapi juga menjadi
perselisihan dalam agama Kristen sendiri. Orang-orang Kristen tidak pernah
sepakat dengan satu nama Tuhan yang dapat mereka gunakan di belahan bumi mana
pun. Sebagian mereka menyatakan Yahweh nama Tuhan yang benar dan menyalahkan saudara
mereka yang menggunakan nama Allah sebagai nama Tuhan. Tetapi sebagian orang
Kristen lainnya membantah pendapat tersebut dan mengatakan bahwa pengucapan Yahweh
tidak berasal dari bahasa Ibrani, melainkan dari penyalinan huruf (transliterasi) YHWH ke dalam
bahasa Yunani. Kata Yahweh disebut pengucapan salah-kaprah. Penyisipan huruf vocal
ke dalam empat huruf konsonan (huruf mati) kata YHWH hanyalah bersifat rekaan
yang tidak dikenal dalam naskah-naskah Perjanjian Lama di kalangan kaum Yahudi
sendiri. Kata Yahveh atau Yahweh bukanlah kata Ibrani. Pengucapan Yahveh
dipopulerkan di tahun 1567 oleh Genebrardus dengan penulisan IAHVE, JAHVE
(Chronographia, Paris, 1567).<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Berdasarkan penelitian,
Genebrardus atau yang dikenal dengan nama: "Gilbert Génébrard"
(1535-1597) meminjam istilah Klemens dari Alexandria, kalangan Platois Gnostik,
ejaan Yunani dari nama dewa Zeus yaitu IAOVE, yang juga dikenal sebagai JOVE,
dewa Yupiter bangsa Romawi. Guna mendukung penemuan ini, Genebrardus mengutip
Alkitab Samaria yaitu kata IABE, mengubahnya menjadi YABE, dan terakhir
mengubah B menjadi V sehingga tertulis YAVE. Tinggal menyesuaikan dengan empat
huruf sakral yakni menambah dua huruf H di tengah dan di akhir kata, jadilah
YAHVEH.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Orang-orang Kristen tidak pernah
bersepakat dengan satu nama Tuhan yang dapat mereka gunakan bersama-sama. Sebagian
dari mereka menggunakan nama Allah sebagai nama Tuhan. Mereka mempersilakan orang
Kristen lainnya untuk menggunakan nama Yahweh, Yahveh atau Yehovah sebagai nama
Tuhan, tetapi tanpa menyalahkan orang-orang Kristen yang menggunakan nama Allah
sebagai nama Tuhan. Selain nama YHWH, ternyata bangsa Yahudi juga mengenal nama
lainnya sebagai nama Tuhan, di antaranya; El, Elohim, Eloah. Nama Tuhan lainnya
yang tidak dapat dikesampingkan adalah nama “Eli”. Yesus yang tidak pernah
menyebut nama Tuhan di sepanjang hidupnya, memanggil Tuhannya dengan nama Eli.
Itu kali pertama dan terakhir kali Yesus tercatat dalam Injil Kristen menyebut
nama Tuhan. Yaitu saat dirinya hendak mati di salib oleh orang-orang Yahudi
(Matius 27:46). <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Orang-orang Kristen yang
menggunakan nama Allah sebagai nama Tuhan, menganggap nama Allah sebagai nama
Tuhan yang benar karena kata Allah berasal dari kata El. Tetapi pendapat
tersebut juga masih diperdebatkan oleh para ahli kitab suci. Daripada
menggunakan nama Tuhan yang masih dalam perdebatan para ahli kitab suci, kenapa
orang-orang Kristen tidak menggunakan salah satu nama Tuhan yang ada dalam
Bible, seperti YHWH, El, Elohim atau Eloah?! Atau kenapa tidak memakai saja
nama Eli sebagai nama Tuhan sebagaimana yang dicontohkan Yesus? Kenapa sebagian
orang-orang Kristen lebih senang menggunakan nama Allah sebagai nama Tuhan sementara
mereka mengetahui kalau Bible menyebutkan nama-nama Tuhan yang lebih shahih?!
Bukankah lebih baik menggunakan nama Tuhan dari kitab sendiri daripada mencomot
nama Tuhan dalam kitab agama lain?!</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a href="https://www.blogger.com/null" name="_Hlk491230128"><br /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sejujurnya,
umat Islam tentu lebih senang jika seandainya nama Allah hanya boleh digunakan
untuk agama Islam. Hal tersebut untuk menghindarkan dari segala kesalahan dalam
penggunaan nama Allah oleh orang-orang Kristen. Namun orang-orang Kristen
Indonesia pasti akan protes jika umat Islam mengupayakan penggunaan nama Allah
hanya untuk agama Islam saja, seperti yang terjadi ketika pemerintah Malaysia
melarang penggunaan nama Allah oleh selain Muslim. Ada baiknya jika kafir
Kristen pemuja Yesus dari semua denominasi berkumpul untuk merumuskan nama
Tuhan yang sahih. Satu nama Tuhan yang dapat mereka gunakan bersama-sama. Menyebarkan
Kristen, menjamin pasti masuk sorga, tetapi nama Tuhan masih dalam perdebatan,
bukankah itu lucu?!</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<o:p></o:p></div>
</div>
Menjawab Kristenhttp://www.blogger.com/profile/12354533292977645054noreply@blogger.com15tag:blogger.com,1999:blog-65230181546074111.post-41217883159982795202017-06-01T06:00:00.000+07:002017-06-01T06:00:10.920+07:00Syahadat Para Rasul<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnPkVrwMr4W9-yNHk-l_E_38I01yObIOI2SsPCWQa3es_YAC_vLRgS4RR8ALHvM8EUcOrzqzv7LlXa7Ercf1U-BI2yN1cfhgwT_Mg_Hz5IfAQ-HjXtmtKlOzHylgMJamN4_Ip3AafHow/s1600/Syahadat+Para+Rasul.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="520" data-original-width="800" height="260" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnPkVrwMr4W9-yNHk-l_E_38I01yObIOI2SsPCWQa3es_YAC_vLRgS4RR8ALHvM8EUcOrzqzv7LlXa7Ercf1U-BI2yN1cfhgwT_Mg_Hz5IfAQ-HjXtmtKlOzHylgMJamN4_Ip3AafHow/s400/Syahadat+Para+Rasul.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
“Aku percaya kepada Allah Bapa
yang Mahakuasa, pencipta langit dan bumi.
Dan kepada Yesus Kristus Anak-Nya Yang Tunggal, Tuhan Kita. Yang
dikandung daripada Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria. Yang menderita di bawah
pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan mati dan dikuburkan turun ke dalam
kerajaan maut. Pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati. Naik
ke surga, duduk di sebelah kanan Allah, Bapa yang Mahakuasa. Dan akan datang
dari sana untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati. Aku percaya kepada
Roh Kudus. Gereja Gereja yang kudus dan am, persekutuan Orang Kudus Pengampunan
Dosa. Kebangkitan daging, dan Hidup yang kekal.”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Demikianlah isi dari syahadat
atau kredo dalam agama Kristen. Tidak ringkas sebagaimana syahadat dalam agama
Islam, syahadat atau kredo dalam agama Kristen terlihat jauh lebih panjang.
Katolik dan Protestan memiliki perbedaan dalam pengucapan syahadat atau
kredonya. Hanya berbeda dalam beberapa kata saja. Syahadat atau kredo agama
Kristen di ucapkan ketika seseorang akan dibaptis. Kafir Kristen pemuja Yesus
mempercayai bahwa para rasul (murid-murid Yesus) sendirilah yang menulis kredo
ini pada hari ke-10 setelah kenaikan Yesus Kristus ke sorga, yaitu pada Hari
Pentakosta. Karena isinya mengandung 12 butir, ada keyakinan bahwa
masing-masing murid Yesus menuliskan satu pernyataan di bawah bimbingan Roh
Kudus. Tetapi keyakinan tersebut patut dipertanyakan karena tidak ada satu pun
bukti yang dapat mereka tunjukkan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Bible Perjanjian Baru tidak
sekalipun mencatat syahadat atau kredo tersebut. Dan tidak seorang pun dalam
Perjanjian Baru yang mengucapkannya ketika di baptis. Padahal sangat banyak
pertobatan terjadi pada saat itu. Jika benar Syahadat Para Rasul di tulis
sendiri oleh murid-murid tidak lama setelah Yesus di naikkan ke langit, maka
dengan mudah pasti kita akan menemukannya tercatat dalam Perjanjian Baru. Tidak
ditemukannya pengucapan Syahadat Para Rasul dalam Perjanjian Baru, menunjukkan
bahwa Syahadat Para Rasul tidak di kenal dalam tradisi gereja mula-mula.
Kemungkinan besar, bapa-bapa Gereja sendiri yang merumuskan Syahadat Para Rasul
di tahun 300an Masehi untuk melawan aliran-aliran yang di anggap sesat oleh
Gereja. Bapa-bapa Gereja menamai syahadat gubahan mereka dengan nama Syahadat
Para Rasul, padahal murid-murid Yesus sama sekali tidak mengenalnya dan tidak
pernah menggunakannya untuk membaptis. Orang-orang Kristen hanya di minta untuk
mengimaninya dan tidak di minta mempertanyakan asal-usulnya. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Berbeda sekali dengan syahadat
dalam Islam. Syahadat dalam Islam, bukan hasil gubahan sahabat-sahabat Nabi
atau orang-orang yang hidup sesudahnya. Syahadat yang ada dalam Islam berasal
dari Nabi Muhammad SAW, yang di amalkan oleh orang-orang yang hidup sesudahnya
sampai dengan sekarang. Dalam sebuah Hadits Shahih, Nabi Muhammad SAW bersabda;
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>"<u>Barangsiapa yang mengucap dua Kalimah Syahadat yaitu: tidak
ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah dan bahwa Muhammad hamba dan
utusan-Nya niscaya dia selamat dari api Neraka."</u> Kemudian Mu'adz
berkata, "Bolehkah aku memberitahu perkara ini kepada manusia agar mereka
sebarkan berita gembira ini?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Kalau (berbuat) begitu, maka mereka akan bersandar
dengannya." Lalu Mu'adz menyebarkan kabar tersebut menjelang kematiannya
khawatir menanggung salah (karena menyembunyikan hadits)."</i> <b>(</b><a href="http://hadits.in/muslim/47"><b>Shahih Muslim: 47</b></a><b>)</b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Syahadat dalam Islam berasal dari
Nabi Muhammad SAW, sementara syahadat dalam Kristen adalah hasil gubahan
bapa-bapa Gereja. Sebagai fondasi utama sebuah agama, syahadat seharusnya
berasal dari seorang Nabi utusan Allah SWT. Bila Nabi Muhammad SAW mengajarkan
kalimat syahadat kepada umatnya, Yesus sebagai Nabi dan Rasul Allah untuk
Bangsa Israel sudah barang tentu juga mengajarkan syahadat pada umatnya
tersebut. Syahadat yang diajarkan oleh Yesus tidak jauh berbeda dengan syahadat
yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Jika Nabi Muhammad SAW mengajarkan
kalimat syahadat; “tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah dan
Muhammad adalah Rasul (utusan) Allah, maka Yesus juga mengajarkan syahadat; “tidak
ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah dan Yesus Rasul (utusan) Allah.
Sebagaimana dalam Perjanjian Baru Yesus berkata;</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka <u>mengenal Engkau,
satu-satunya Allah yang benar</u>, dan <u>mengenal Yesus Kristus yang telah
Engkau utus</u></i>. <b>(Yohanes 17:3)</b> </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<o:p></o:p></div>
</div>
Menjawab Kristenhttp://www.blogger.com/profile/12354533292977645054noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-65230181546074111.post-36175945561141015562015-12-24T07:34:00.000+07:002015-12-24T07:35:41.328+07:00Menggenapi dan Membatalkan Taurat<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJ6Fpxi8sGxbvBjXPo4tcnlZHIeEQ5mVgUloFV4I_X-bQLk1cqAzmGqpHtXaFnnhjwiNGqiG6ayyLh9Se4AUWAqkwAiQtOwkQWZ6_NxYQYQKQipnZJbKnrsHLUoJBpr0UbFoXgYY-oJw/s1600/jesus_with_teen_thumb1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="301" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJ6Fpxi8sGxbvBjXPo4tcnlZHIeEQ5mVgUloFV4I_X-bQLk1cqAzmGqpHtXaFnnhjwiNGqiG6ayyLh9Se4AUWAqkwAiQtOwkQWZ6_NxYQYQKQipnZJbKnrsHLUoJBpr0UbFoXgYY-oJw/s400/jesus_with_teen_thumb1.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Kafir Kristen pemuja Yesus
menganggap Yesus dan ajarannya menggenapi hukum Taurat dan kematian Yesus di
atas kayu salib membatalkan hukum Taurat. Saya masih kurang mengerti, untuk apa
Yesus menggenapi hukum Taurat jika kemudian akan membatalkannya juga? Bukankah
sia-sia saja Yesus menggenapi hukum Taurat dengan ajaran-ajarannya, jikalau
kemudian dia sendiri yang akan membatalkannya dengan jalan mati di kayu salib?
Saya melihat ada sebuah kesalahan dalam cara kafir Kristen pemuja Yesus
menafsirkan ayat. Dalam Injil Matius Yesus berkata, <i>“Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau
satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, <u>sebelum semuanya
terjadi</u>”</i> <b>(Matius 5:18)</b>. Bagi
saya ayat ini sudah cukup jelas, tidak perlu penafsiran yang melelahkan untuk
dapat mengerti maksudnya. Pada ayat tersebut Yesus berkata bahwa hukum Taurat
tidak akan ditiadakan sebelum lenyap langit dan bumi. Maksudnya, hukum Taurat
akan terus berlaku terhadap bangsa Israel sampai langit dan bumi lenyap, sampai
kiamat tiba. Yang menjadi kunci dari kesimpulan ini adalah frase “sebelum
semuanya terjadi”. Frase “sebelum semuanya terjadi” pada ayat tersebut merujuk
pada lenyapnya langit dan bumi di awal ayat. Tanpa penjelasan seperti ini pun
saya yakin anda sudah mengerti, karena anda bukan orang bodoh yang tidak
mengerti bahasa Indonesia.</div>
<br /><o:p></o:p>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Karena Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik
pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, <u>sebelum semuanya terjadi</u> (Matius
5:18). Ayat ini sudah cukup jelas menyebutkan hukum Taurat berlaku sampai
kiamat. Yesus datang hanya untuk menggenapi hukum Taurat, bukan untuk
meniadakannya. Tetapi oleh kafir Kristen pemuja Yesus, ayat tersebut
ditafsirkan menyimpang. Menurut penafsiran kafir Kristen pemuja Yesus, yang di
maksud dengan frase “sebelum semuanya terjadi” adalah matinya Yesus di kayu
salib. Untuk mencapai kesimpulan seperti ini, mereka mencocokkan frase “sebelum
semuanya terjadi” di Matius 5:18 dengan ayat-ayat dari Injil Matius lainnya yang
terdapat frase “semuanya terjadi”. Di antaranya adalah Matius 1:22, 21:4, 24:6,
26:54, 56. Menurut mereka, frase tersebut sering digunakan oleh Matius untuk
sesuatu yang terjadi sebagai penggenapan nubuat. Oleh karena frase “semuanya
terjadi” sering digunakan oleh Matius untuk sesuatu yang terjadi sebagai
kegenapan nubuat, maka frase “sebelum semuanya terjadi” yang ada dalam Matius
5:18 juga mereka sebut sebagai sebuah penggenapan dari nubuat. Dengan
penafsiran yang melelahkan dengan mengutip banyak sekali ayat-ayat dalam
Perjanjian Baru, mereka sampai pada kesimpulan bahwa penggenapan nubuat dari
frase “sebelum semuanya terjadi” pada Matius 5:18 ini adalah matinya Yesus di
kayu salib. Masih ada satu ganjalan dalam hati. <u>Jika memang benar yang di
maksud “sebelum semuanya terjadi” pada Matisu 5:18 adalah matinya Yesus di kayu
salib, lalu untuk apa di awal ayat Yesus menyebut lenyapnya langit dan bumi
sebagai batas dijalankannya hukum Taurat? Pikirkanlah itu!<o:p></o:p></u></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Kafir Kristen pemuja Yesus
mengetahui bahwa Yesus menyebut dirinya bukan datang untuk meniadakan hukum
Taurat, tetapi hanya menggenapinya saja <b>(Matius
5:17)</b>. Mereka juga tahu kalau Yesus juga menyatakan bahwa satu iota pun dari
hukum Taurat tidak akan dihapuskan sebelum lenyap langit dan bumi <b>(Matius 5:18)</b>. Tetapi di ayat lain
Paulus justru mengatakan, “<i>sebab dengan <u>mati-Nya
sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan
ketentuannya</u> untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam
diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera</i>” <b>(Efesus 2:15)</b>. Yesus mengatakan hukum Taurat berlaku sampai lenyap
langit dan bumi, sementara Paulus mengatakan hukum Taurat berlaku sampai dengan
matinya Yesus. ini bertentangan, kecuali jika seandainya Yesus mati bersamaan
dengan lenyapnya langit dan bumi. Kafir Kristen pemuja Yesus ingin mendengarkan
ajaran Yesus, tetapi tidak dapat mengabaikan begitu saja ajaran Paulus. Dengan
sekuat tenaga mereka berusaha untuk membuat kedua ajaran terlihat serasi dan
tidak bertentangan. Mereka menafsirkan ucapan Yesus di Matius 5:18 agar tidak
bertentangan dengan ucapan Paulus di Efesus 2:15. Usaha keras kafir Kristen
pemuja Yesus untuk menafsirkan ucapan Yesus di Matius 5:18, ternyata hanya
untuk membuat ajaran Paulus di Efesus 2:15 dapat di anggap benar, sedangkan
ajaran Yesus mereka buang jauh-jauh ke belakang. Ajaran Paulus yang seharusnya mereka
tafsirkan agar tidak bertentangan dengan ajaran Yesus, bukan sebaliknya. Kalau
perlu buang saja jauh-jauh ajaran Paulus kalau ajaran itu bertentangan dengan
ajaran Yesus. Masak ajaran Yesus yang mereka anggap Tuhan kalah dengan ajaran
Paulus.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Menurut keyakinan kafir Kristen
pemuja Yesus, perintah hukum Taurat sudah tidak berlaku lagi karena Yesus telah
membatalkannya dengan mati di kayu salib. Tetapi ternyata tidak semua perintah
hukum Taurat dihilangkan dalam agama Kristen. Perintah hukum Taurat yang masih
ada dalam agama Kristen di antaranya adalah:<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b>1. Perpuluhan<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Perpuluhan adalah persembahan
yang diberikan kepada imam karena dedikasi mereka kepada urusan keagamaan dan
juga pelayanan mereka. Ada beberapa ayat dalam Bible Perjanjian Lama yang menjelaskan
tentang persembahan persepuluhan, seperti: Abraham memberikan persembahan
persepuluhan kepada imam agung Melkizedek <b>(Kejadian
14:20)</b>. Juga menjadi dikatakan bahwa persembahan tersebut adalah sebanyak
sepersepuluh <b>(1 Samuel 8:15; 1 Samuel
8:17)</b>, yang menjadi suatu ekspresi akan pengakuan bahwa semua berkat
berasal dari Tuhan <b>(Kejadian 28:22)</b>.
Dan peraturan ini juga ditegaskan di dalam kitab Imamat 27:30. Sepersepuluh
juga dapat berupa hasil bumi <b>(Imamat
27:30)</b>, hasil ternak <b>(Imamat 27:32)</b>;
persembahan kepada Tuhan <b>(2 Tawarikh
31:6)</b>. Dan akhirnya dipertegas di kitab Maleakhi 3:6-12, di mana di ayat 10
dikatakan “<i>Bawalah seluruh persembahan
persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan
di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak
membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai
berkelimpahan</i>.”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Perpuluhan masih di praktekkan di
gereja-gereja Kristen, padahal itu bersumber dari hukum Taurat yang kata mereka
sudah dibatalkan dengan matinya Yesus. Harusnya mereka konsisten dengan ajaran
agamanya sendiri. Jika memang hukum Taurat sudah dibatalkan dengan matinya
Yesus, mengapa perpuluhan yang berasal dari hukum Taurat masih ada dalam agama
Kristen? Kenapa tidak di hapus saja?!<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b>2. Paskah<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Paska, atau Passover dalam bahasa
Inggris, berasal dari kata Ibrani, Pesah. Kitab Suci menghubungkan kata itu
dengan akar kata psh, yang artinya ‘timpang/ melangkahi/ melewati’ (lih. 2 Samuel
4:4), 1Raja 18:21). Dalam tulah terakhir
kepada bangsa Mesir, Allah melangkahi/ melewati rumah-rumah yang melakukan
persyaratan Paska (Keluaran 12:13,23,27). Di luar asal usul kata, bagi bangsa
Israel, nampaknya perayaan pesah, awalnya dirayakan oleh para gembala, yang
mengurbankan hewan muda mereka, dengan harapan mereka agar kawanan hewan
gembalaan bertumbuh subur. Perayaan pesah ini kemudian digabungkan dengan satu
perayaan lain, yaitu perayaan Roti tidak beragi, sebuah perayaan agrikultur/
pertanian yang baru mulai dirayakan setelah bangsa Israel masuk ke tanah
Kanaan. Perayaan ini dikaitkan dengan perhitungan minggu, dan dilakukan selama
seminggu (Kel 23:15; 34:18), dari satu Sabat ke Sabat berikutnya (Keluaran
12:16, Ulangan 16:8; Imamat 23:6-8). Perayaan panen, ditetapkan pada tujuh
minggu setelah perayaan Roti tidak beragi (Imamat 23:15; Ulangan 16:9). Kemudian
kedua perayaan tersebut, Paska dan Roti tidak beragi, yang sama-sama dirayakan
di musim semi, digabungkan menjadi satu. Perayaan Paska yang sudah ditetapkan
pada bulan purnama, tidak diubah, dan perayaan Roti tidak beragi disertakan
pada perayaan tersebut, dan untuk dirayakan selama 7 hari (lih. Imamat 23:5-8).
Tradisi kitab-kitab Musa (Pentateukh) menghubungkan perayaan Roti tidak beragi
(Keluaran 23:15; 34:18; Ulangan 16:3) atau Paska (Ulangan 16:1 dan 6), atau
baik Paska dan Roti tidak beragi (Keluaran 12:12-39), dengan dibebaskannya
bangsa Israel dari Mesir. Kedua ritus kedua perayaan tersebut digabungkan dalam
kisah Eksodus bangsa Israel.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Paskah memang berasal dari hukum
Taurat yang berada dalam Perjanjian Lama. Tuhan sendiri yang memerintahkan Musa
untuk mengadakan perayaan Paskah. Tradisi Paskah kemudian diteruskan oleh
orang-orang Kristen dengan mengubahnya agar sesuai dengan keinginan mereka. Padahal
kata mereka hukum Taurat sudah dibatalkan dengan matinya Yesus di kayu salib,
lalu untuk apa mereka masih saja merayakan Paskah? Ini artinya mereka tidak
konsisten dengan doktrin yang ada dalam agama mereka sendiri.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Itulah dua hukum Taurat yang
masih dipertahankan oleh Gereja sampai pada saat ini, padahal mereka katakan
bahwa hukum Taurat telah dihapuskan dengan matinya Yesus. mereka tidak
konsisten dengan ajaran Paulus, padahal demi untuk membenarkan ajaran Paulus
tentang hukum Taurat, mereka rela untuk tidak mendengarkan ajaran Yesus. Artikel
ini spesial saya terbitkan untuk menyambut perayaan lahirnya dewa matahari,
yang sedianya akan di peringari oleh kafir Kristen pemuja Yesus di seluruh
dunia, tanggal 25 Desember esok hari. <o:p></o:p></div>
</div>
Menjawab Kristenhttp://www.blogger.com/profile/12354533292977645054noreply@blogger.com10tag:blogger.com,1999:blog-65230181546074111.post-83382002372877401742015-11-15T06:13:00.000+07:002015-11-15T06:13:00.065+07:00Standar Ajaran Yang Salah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWMm_-_LxMmmqoNiK5CJ2moaB2sqvUcyhJiXZ8Juznzi4x_9IzdRICEn9gn1j-xvjahH36uoUKFxtXxnr1NSNTWhMt-h9SWeZfMe9xSzvOH3YZqR2l8GfyYTPp8PyDtwxJKOXVnNBKSA/s1600/apel.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="299" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWMm_-_LxMmmqoNiK5CJ2moaB2sqvUcyhJiXZ8Juznzi4x_9IzdRICEn9gn1j-xvjahH36uoUKFxtXxnr1NSNTWhMt-h9SWeZfMe9xSzvOH3YZqR2l8GfyYTPp8PyDtwxJKOXVnNBKSA/s400/apel.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Dalam Injil Perjanjian Baru,
Yesus menghimbau murid-muridnya agar selalu waspada dengan Nabi-nabi palsu yang
menyamar seperti domba. Untuk dapat mengenalinya, Yesus berkata agar melihat si
Nabi palsu itu dengan melihat buahnya. Karena menurut Yesus pohon yang baik pasti
akan menghasilkan buah yang baik dan pohon yang tidak baik pasti menghasilkan
buah yang tidak baik. Tidak mungkin pohon yang baik menghasilkan buah yang
tidak baik dan tidak mungkin pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang baik.
Perumpamaan Yesus tentang pohon yang baik dan pohon yang tidak baik sepertinya
kurang tepat. Karena dalam kenyataan, pohon yang baik tidak selalu menghasilkan
buah yang baik. Misalnya pohon jambu, sebaik apa pun pohon, dari sekian banyak
buah yang dihasilkannya, pasti di antaranya ada buah-buah yang busuk. Demikian juga
dengan manusia. Walaupun ajaran agama yang di anutnya baik, tetapi perbuatan
atau akhlak manusianya tidak mungkin bisa baik semua, pasti ada sebagian yang
memiliki perbuatan atau akhlak yang tidak baik. Ada pula manusia yang pada
hakikatnya adalah jahat, tetapi demi mencapai sesuatu yang menjadi tujuannya,
ia menutupi tujuan jahatnya dengan perbuatan-perbuatan baik agar orang lain tidak
menaruh curiga padanya. Menyamar menjadi domba padahal dia adalah serigala yang
buas. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<o:p></o:p></div>
<a name='more'></a><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Dalam Injil karangan Matius Yesus
berkata bahwa untuk mengenali Nabi palsu harus dilihat buahnya. Menurut Yesus pohon
yang baik pasti akan menghasilkan buah yang baik dan pohon yang tidak baik
pasti akan menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak mungkin pohon yang baik
menghasilkan buah yang tidak baik dan tidak mungkin pohon yang tidak baik
menghasilkan buah yang baik. Padahal, pada ayat sebelumnya Yesus telah berkata
bahwa Nabi palsu itu akan datang dengan menyamar seperti domba. Jika Nabi palsu
itu menyamar seperti domba, maka tidak akan ada yang tahu kalau dia itu
sebenarnya serigala yang buas, dia akan memperlihatkan buah-buah yang baik,
sehingga orang-orang tidak akan menaruh curiga. Jadi perumpamaan Yesus tentang
pohon dan buah yang baik dan tidak baik, terkesan menjadi ungkapan yang sia-sia
dan tidak banyak berguna, sebab mana ada orang jahat yang menampakkan niat
jahatnya kepada calon korbannya. Lebih dari itu, perumpamaan Yesus tentang
pohon dan buah yang baik dan tidak baik itu telah dijadikan standar benar atau salahnya
sebuah ajaran agama oleh kafir Kristen pemuja Yesus. Ajaran agama yang mereka
serang dengan perumpamaan ini bukanlah Hindu atau Budha, melainkan agama Islam.
Mereka menonjolkan orang-orang Islam yang kebetulan memiliki akhlak yang
tercela dan menyebut perbuatan tercela tersebut sebagai buah dari pohon agama
yang tidak baik. Sementara untuk membenarkan ajaran agamanya sendiri, kafir Kristen pemuja Yesus menonjolkan
saudara-saudara mereka yang memiliki perilaku baik terhadap sesama. Mereka
menyebut perilaku baik yang ditunjukkan oleh orang-orang Kristen tersebut
adalah buah dari pohon agama yang baik.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Perbuatan seseorang terhadap
sesamanya tidak mungkin dapat dijadikan standar dalam menilai benar atau salah
ajaran sebuah agama. Ini dapat dengan mudah dipahami, karena tidak semua
penganut agama yang dapat menjalankan ajaran agamanya dengan baik. Seandainya
dipaksakan, maka semua agama di dunia ini masuk dalam kategori agama yang
salah, tak terkecuali agama Kristen itu sendiri. Jika yang melakukan kejahatan
dan perbuatan tercela adalah orang biasa dari agama Kristen, mungkin orang lain
masih bisa maklum dan berkata bahwa itu mungkin disebabkan karena yang
bersangkutan belum mengenal kasih yang sebenarnya. Tetapi kejahatan dan
perbuatan tercela tersebut bahkan ternyata juga dapat dilakukan oleh seorang
Paus yang dalam keyakinan Katolik di anggap sebagai wakil Kristus di dunia.
Tidak banyak orang Kristen yang tahu, namun sejarah telah mencatat betapa
bejatnya perbuatan sebagian para wakil Kristus ini sewaktu mereka hidup. Sekali
lagi ini membuktikan kepada kita bahwa perbuatan baik atau buruknya seseorang
tidak dapat dijadikan standar benar atau salahnya ajaran sebuah agama. Jika
telah terbukti benar dan salahnya sebuah ajaran agama tidak dapat dilihat dari
perbuatan manusianya, lalu bagaimana dengan perumpamaan Yesus tentang pohon dan
buah yang baik dan tidak baik di atas. Injil di percaya sebagai firman Tuhan.
Di tulis oleh orang-orang yang di percaya sebagai murid-murid Yesus. Jika Injil
adalah firman Tuhan, maka isinya harus mutlak benar sampai dengan bagian yang
terkecil. Kesalahan sekecil apa pun dalam Injil tidak dapat di terima. Perumpamaan
Yesus dalam Matius 7:16 tentang pohon dan buah yang baik dan tidak baik
ternyata menimbulkan persoalan yang cukup serius. Yesus yang berkeinginan memperingatkan
murid-muridnya akan datangnya nabi-nabi palsu setelah dirinya, ternyata tidak
mampu dengan tepat menggambarkan ciri atau tanda dari nabi palsu yang dimaksud.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Menjadikan perumpamaan Yesus
tentang pohon dan buah yang baik dan tidak baik sebagai standar benar dan
salahnya ajaran agama, justru berpotensi terabaikannya ajaran agama yang
benar-benar berasal dari Tuhan dan diterimanya ajaran agama yang berasal dari
seorang penyesat. Hal ini sudah pernah terjadi di kehidupan kekristenan dua ribu
tahun yang lalu. Ketika seorang penganiaya pengikut Yesus mengaku bertaubat,
dia diterima dengan baik. Banyak orang Kristen dan tak terkecuali murid-murid
Yesus yang menaruh curiga akan motivasi tersembunyi yang mungkin ada. Karena dia
memperlihatkan buah-buah yang baik di hadapan mereka, terlihat kehidupannya
penuh dengan kesucian dan bahkan bermukjizat. Padahal dia datang tidak lain untuk
menyesatkan pengikut-pengikut Yesus yang setia dengan ajaran-ajarannya. Menggeser
penyembahan orang-orang Kristen kepada Allah yang benar, menjadi pemujaan kepada
makhluk-Nya yang fana. Rencana penyesatan ini berhasil dengan sangat gemilang. Banyak
pengikut Yesus yang kemudian tersesat dan hanya sebagian kecil saja dari mereka
yang selamat. Bukan hanya dari golongan awam saja yang tersesat, namun juga
orang-orang yang termasuk pilihan dan murid-murid Yesus sendiri. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Semua agama mengajarkan untuk berbuat
baik terhadap sesamanya, tetapi tidak semua dari agama-agama tersebut yang
benar. Manusia beragama bukan supaya dapat berbuat baik kepada sesamanya, sebab
manusia sudah dapat berbuat baik meskipun dia tidak beragama. Manusia beragama
adalah untuk dapat dibenarkan kehidupannya oleh Tuhan, bukan hanya agar di
anggap baik oleh manusia lainnya. Untuk dapat dibenarkan kehidupannya oleh
Tuhan, kita harus hidup menurut kemauan Tuhan melalui hukum-hukumnya. Semua agama
mungkin mengajarkan kebaikan, tetapi tidak semua agama mengajarkan kebenaran. Islam
menjadi agama satu-satunya yang mengajarkan kebenaran, karena dalam Islam, anda
tidak dituntut hanya untuk berbuat baik kepada sesama, tetapi juga dituntut
untuk berbuat baik kepada Tuhan, yaitu dengan cara memurnikan niat dan tujuan
ibadah hanya kepada Allah semata.<o:p></o:p></div>
</div>
Menjawab Kristenhttp://www.blogger.com/profile/12354533292977645054noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-65230181546074111.post-45994126344850173072015-10-17T06:38:00.000+07:002015-10-17T06:38:00.809+07:00Hukum Kasih Lebih Enak dan Ringan?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgil7a1ICFUUpWVYhg3mXPVo1fY-SCOlsFi4b1aBCLJhUvysFUA93db5evxuSRjnMFBHtCJWRpBNiU-1UwQQis4u188eI9br3YDrMPEtizbif-4KzGKSXErTH4HY07nMfAjMuZmBSSF8g/s1600/My-yoke.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgil7a1ICFUUpWVYhg3mXPVo1fY-SCOlsFi4b1aBCLJhUvysFUA93db5evxuSRjnMFBHtCJWRpBNiU-1UwQQis4u188eI9br3YDrMPEtizbif-4KzGKSXErTH4HY07nMfAjMuZmBSSF8g/s400/My-yoke.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Kata "kuk" dipakai baik
secara harfiah maupun kiasan. Kuk adalah kerangka kayu yang dipikulkan kepada
binatang Lembu, banteng atau Kuda. Maka, dalam arti metaforis, "kuk"
dikenal oleh bangsa Israel adalah sebagai "beban". Kuk juga bermakna
kias sebagai "hukum" yang harus dipikul. Pengarang Injil Matius juga
menggunakan kata "kuk" sebagai kiasan dari hukum kasih yang diajarkan
oleh Yesus. Di mana dalam Injil Matius, Yesus mengundang semua orang yang letih
lesu untuk belajar padanya dengan memikul kuk yang di pasang oleh Yesus. Kuk
dari Yesus dikatakan oleh pengarang Injil Matius sebagai lebih enak dan ringan
(Matius 11:29-30). Kafir Kristen pemuja Yesus menganggap hukum dalam Taurat
sangat berat dan melelahkan, itu karena hukum Taurat hanya menekankan
sifat-sifat lahiriah semata. Mereka menganggap hukum kasih yang diajarkan oleh
Yesus lebih enak dan ringan. Bayangkan, hukum Taurat yang jika di rinci dapat
mencapai 613 hukum, dengan hukum kasih yang diajarkan Yesus, mereka tidak perlu
lagi harus menjalankan perintah dan menjauhi larangan hukum Taurat. Mereka
cukup berbuat kasih yang dengan demikian sudah di anggap menjalankan seluruh
hukum Taurat dengan sempurna. Dengan hukum kasih ajaran Yesus, mereka dapat
hidup bebas tanpa ikatan hukum Taurat yang bersifat lahiriah. Kafir Kristen
pemuja Yesus dapat melakukan apa pun yang mereka suka dan mau mereka lakukan
tanpa merasa berdosa dan takut akan masuk neraka. Mungkin itulah kenapa
pengarang Injil Matius mengatakan hukum yang diajarkan Yesus itu enak.</div>
<a name='more'></a><o:p></o:p><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Kafir Kristen pemuja Yesus
menganggap hukum dalam Taurat sangat berat dan melelahkan, itu karena hukum
Taurat hanya menekankan sifat-sifat lahiriah semata. Mereka menganggap hukum kasih
yang diajarkan oleh Yesus lebih enak dan ringan karena penekanan bukan pada
bentuk lahiriah, akan tetapi lebih kepada rohaniah. Kafir Kristen menganggap
hukum kasih lebih enak dan ringan, itu karena mereka tidak pernah menjalankan
hukum kasih dengan sebenarnya. Yang mereka tahu dari hukum kasih itu cuma
mengasihi, asal dapat mengasihi orang lain, mereka sudah merasa telah
menjalankan hukum kasih yang diajarkan oleh Yesus. Padahal menjalankan hukum
kasih yang diajarkan oleh Yesus tidak semudah seperti yang mereka bayangkan.
Menjalankan hukum kasih tidak semudah seperti mereka mengucap, kasih. Sebagai
contoh, pernah pada suatu hari datanglah Petrus kepada Yesus dan berkata
kepadanya, "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika
ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" Yesus menjawab
pertanyaan Petrus dengan berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu:
Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. <b>(Matius 18:21-22)</b>. Inilah ajaran kasih
yang diajarkan oleh Yesus kepada muridnya yang bernama Petrus. Dalam ajaran
Yesus ini, mengampuni orang yang berdosa kepada kita tidak cukup satu kali,
tiga atau tujuh kali, Yesus mengajarkan untuk mengampuni orang yang berdosa
harus sampai tujuh puluh kali tujuh. Hukum Yesus ini mengharuskan seorang
Kristen yang teraniaya oleh perbuatan orang lain tidak dibolehkan menghukum atau
menuntutnya dalam persidangan. Orang itu harus di ampuni sampai <u>empat ratus
sembilan puluh kali</u>. Jika sampai batas tersebut orang itu masih juga berbuat
dosa, saudaranya boleh menghukum atau menuntutnya dalam persidangan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Di tempat lain Yesus mengajarkan untuk
tidak melawan orang yang berbuat jahat. Apabila pipi sebelah kanan kita di
tampar, maka bukan cuma pipi kanan, pipi kiri pun harus juga kita biarkan untuk
di tampar. Apabila ada orang yang mengingini baju kita, maka bukan cuma baju,
jubah pun harus juga kita diberikan. Jika kita di paksa untuk berjalan satu
mil, maka kita harus bersedia berjalan lebih jauh dari itu <b>(Matius 5:39-41)</b>. Pada ayat-ayat ini Yesus bukan hanya mengajarkan
untuk tidak membalas perbuatan jahat walaupun dengan balasan yang setimpal dari
perbuatan jahatnya atau sekedar membalas perbuatan jahat dengan perbuatan baik.
Akan tetapi, Yesus juga mengajarkan untuk tidak berusaha mencegah perbuatan
jahat seseorang kepada kita. Yesus berkehendak supaya kita <i>legowo</i> dan <i>nrimo</i> ketika
kita akan di aniaya oleh orang lain. Ketika seseorang mengklaim properti milik
kita sebagai miliknya, maka kita harus serta merta memberikannya. Tidak cukup
sampai di situ, bahkan kita juga harus memberikan properti kita yang lebih
berharga. Tidak boleh ada usaha paling tidak untuk mencegah orang lain memiliki
properti yang kita miliki dengan cara-cara yang tidak beradab. Ajaran kasih
yang diajarkan oleh Yesus itu bertentangan dengan sifat alamiah manusia,
manusia pasti akan berupaya membalas perbuatan jahat seseorang kepadanya, yang
pasti tidak akan rela memberikan properti pribadinya kepada orang jahat yang
menginginkannya. Manusia akan berupaya dengan sekuat tenaga agar dirinya tidak
menjadi korban tindak kejahatan, dan kalau pun takdir menentukannya menjadi
korban tindak kejahatan, manusia sekali lagi akan berupaya agar pelaku
kejahatan tersebut mempertanggung jawabkan perbuatan jahatnya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Oleh karena hukum kasih yang
diajarkan oleh Yesus dalam Injil bertentangan dengan sifat alamiah manusia,
maka tidak akan mungkin seorang Kristen akan mampu untuk menjalankannya. Sebagai
bukti, di Papua pernah terjadi penembakan yang berujung maut terhadap seorang
pelajar yang bernama Kaleb Bagau. Penembakan tersebut dilakukan oleh aparat
kepolisian di kawasan Gorong-gorong Timika. Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda)
Papua, Irjen (Pol) Paulus Waterpauw telah berupaya memohon maaf kepada keluarga
korban, tetapi permohonan maaf tersebut di tolak oleh keluarga. Dengan alasan
bahwa semua kasus penembakan di Papua, polisi selalu mengatakan perlu
pembuktian hukum, namun kasus demi kasus yang terus terjadi, hukum tidak pernah
berlaku adil terhadap masyarakat Papua. Tak hanya itu, pelaku yang diadili pun hanya formalitas demi
memenuhi prosedur hukum sekaligus dalam rangka melindungi rahasia operasi
pemusnahan yang sedang dilakukan negara terhadap masyarakat Papua. Penolakan
tersebut tak hanya dari ayah korban, Ibu korban juga mengeluarkan pernyataan
yang serupa. Ia menolak tegas permintaan maaf Kapolda Papua dan meminta dunia
Internasional melihat penderitaan orang Papua. Penolakan permintaan maaf
Kapolda Papua oleh keluarga korban ini di dukung oleh komentar-komentar yang muncul,
lihat di <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg11A5sJBEnRWWGV1V_qsouk911v5MNEgiQ-U9Kp3oYfRcZXVHZ1Oo0JaZLYP8dlWTKlb2_G9v9zf7GusANYkl7FW2spuKKjuPV6VDSLeyuHtXCukEdWLWafcJwWzdJUwq1kcnfFvzM2w/s1600/Capture5.PNG"><b>sini</b></a>.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Menurut ajaran Yesus yang ada
dalam Injil, orang Kristen harus mengampuni orang yang telah berbuat dosa
padanya. Tidak boleh membalas perbuatan jahat orang lain dengan cara menuntutnya
untuk mempertanggung jawabkan perbuatan jahatnya. Semua orang Kristen tahu akan
ajaran Yesus yang ini, tetapi kenapa mereka malah menuntut pelaku kejahatan
agar di hukum? Bahkan hanya untuk memaafkan pelaku saja mereka tidak mau, apakah
mereka lupa kalau pengampunan dosa bergantung pada bisa atau tidaknya mereka
mengampuni kesalahan orang lain <b>(Matius
6:14-15)</b>? Jika hukum kasih itu memang lebih enak dan ringan, tentu semua
orang Kristen bisa menjalankannya. Hukum kasih mustahil dapat dijalankan karena
bertentangan dengan sifat alamiah manusia. Itulah sebabnya sampai dengan
sekarang, ajaran kasih tidak pernah menjadi hukum positif di sebuah negara di
dunia ini. Hukum kasih hanya terbatas pada retorika-retorika gereja dan hanya menjadi
slogan-slogan agama. <o:p></o:p></div>
</div>
Menjawab Kristenhttp://www.blogger.com/profile/12354533292977645054noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-65230181546074111.post-56824847577953938012015-09-19T17:00:00.000+07:002019-12-14T16:45:57.578+07:00Yesus Bukan Tebusan Yang Sempurna<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyMsQAnWB6xGke0EeCzC8Jq7bkIoGn4QLl0zm3p5WrC8VkA2M8qiaY9unouy63WaRdR1yULCdlWsWJtse1A-fs5pBQ3l4RtA9A40heQboYqRQbZYzRHFHn3R6ONJNCDw1NiT5VAvkYGw/s1600/christ_passion_movie_cross.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="280" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyMsQAnWB6xGke0EeCzC8Jq7bkIoGn4QLl0zm3p5WrC8VkA2M8qiaY9unouy63WaRdR1yULCdlWsWJtse1A-fs5pBQ3l4RtA9A40heQboYqRQbZYzRHFHn3R6ONJNCDw1NiT5VAvkYGw/s400/christ_passion_movie_cross.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Upah dosa adalah maut, setiap
manusia telah jatuh dalam dosa (Roma 3:23; 6:23). Untuk dapat memperoleh
keselamatan dan masuk surga, manusia harus terlebih dahulu membersihkan dirinya
dari dosa. Kafir Kristen pemuja Yesus menganggap amal ibadah tidak dapat
menghapus dosa. Mereka juga menganggap dosa manusia tidak dapat diampuni begitu
saja dengan memohon ampun, karena Allah juga Adil dan konsekuen dengan
hukum‐pokok keadilan-Nya adalah Dia harus menghukum setiap dosa yang kita
perbuat. Jadi menurut kafir Kristen pemuja Yesus, walaupun Tuhan itu Maha Kuasa
untuk mengampuni, namun Kuasa-Nya itu tidak cukup besar bagi Tuhan untuk
sekedar melupakan atau membiarkan kesalahan seseorang tanpa balasan. Hal
pengampunan dosa ini sangat bertentangan dengan ajaran Yesus yang dapat anda
temukan dalam Injil. Yesus mengajarkan kepada murid-muridnya untuk mengumpulkan
harta surgawi atau pahala agar selamat (Matius 6:20). Yesus pernah mengajarkan
untuk mengampuni orang lain (Markus 11:25) agar dosa murid-muridnya memperoleh
pengampunan dan dapat masuk surga. Yesus juga pernah mengajarkan agar
murid-muridnya berdoa meminta agar dosa-dosa mereka dapat di ampuni (Matius 6:11-13). Jika benar dosa tidak dapat
di hapus dengan berdoa memohon ampun, apa gunanya Yesus mengajarkan kepada
murid-muridnya untuk mengampuni dan memohon ampun agar dosa-dosa mereka dapat
diampuni?</div>
<a name='more'></a><o:p></o:p><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Hukum Taurat di anggap oleh kafir
Kristen pemuja Yesus hanya berlaku untuk orang Israel, itu benar. Tetapi tidak
semua hukum Taurat mereka anggap tidak berlaku. Tebusan dosa dalam hukum Taurat
yang harus menumpahkan darah misalnya, merupakan hukum Taurat yang masih di
anggap berlaku. Karena dengan dasar hukum tersebut mereka dapat memperoleh
tebusan dosa. Perbedaan penebusan dosa antara hukum Taurat dan ajaran Kristen hanya
terletak pada korban tebusannya. Jika dalam hukum Taurat korban penebus dosa
terdiri dari domba, kambing, burung tekukur atau anak burung merpati, maka
dalam ajaran Kristen, korban penebus dosa itu adalah Tuhan sendiri yang selama
ini mereka sembah. Hukum Taurat menghendaki hewan yang akan dijadikan korban
penebus dosa haruslah sempurna, dalam arti korban tebusan haruslah tidak bercacat
seperti timpang atau buta (Ulangan 15:21). Demikian pula dalam agama Kristen,
agar korban tebusan berkenan bagi Tuhan, maka mereka menjadikan Yesus, Tuhan
mereka sendiri sebagai tebusan dosa. Kafir Kristen pemuja Yesus menganggap
penebusan dosa dengan hewan tebusan masih kurang sempurna karena tiap tahun
bangsa Israel harus melakukan penebusan dosa. Mereka membutuhkan korban tebusan
yang lebih baik dari yang dilakukan oleh bangsa Israel. Korban tebusan yang
dilakukan sekali dan untuk selama-lamanya. Tebusan dosa yang demikian tidak
dapat diperoleh jika hanya menyediakan tebusan dosa berupa domba, kambing,
burung tekukur atau anak burung merpati. Kafir Kristen pemuja Yesus berpikir,
jika dengan darah hewan saja dapat menghapus dosa selama setahun tentu lebih
hebat lagi jika yang dijadikan korban tebusan adalah darah anak Allah sendiri (Ibrani
9:13-14). <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Yesus di anggap sebagai tebusan
yang sempurna dan berkenan kepada Allah, karena Yesus suci, kudus dan tidak pernah
berbuat dosa, yang menyerahkan dirinya untuk di salib sebagai tebusan bagi dosa
manusia. Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa sekalipun Yesus itu
manusia yang sempurna, dia tidak dilahirkan dengan natur dosa sebagaimana
manusia lain dilahirkan. Meskipun Yesus dilahirkan sama seperti manusia, namun
Yesus dilahirkan dan dikandung dari Roh Kudus yang membuatnya terbebas dari
natur dosa dan layak menjadi korban penebus dosa. Oleh karena diyakini terbebas dari natur dosa, Yesus dipercaya oleh
kafir Kristen tidak mungkin melakukan perbuatan dosa atau berdosa. Doktrin ini
diterima dan dipercayai kebenarannya oleh orang Kristen dengan sepenuh hati.
Ini artinya, cukup dengan membuktikan Yesus pernah berbuat dosa satu kali saja,
tidak perlu banyak, maka doktrin keselamatan dalam Kristen akan runtuh tak
tersisa. Menemukan perbuatan Yesus yang di anggap perbuatan dosa bukan masalah
yang sulit. Kita tinggal baca Bible Perjanjian Baru dan memperhatikan
ayat-ayatnya dengan teliti, maka anda akan menemukan Yesus juga pernah berbuat
dosa. Misalnya ketika satu hari Yesus di ajak oleh saudara-saudaranya untuk
menghadiri sebuah pesta, Yesus menolak dengan alasan waktunya belum genap.
Tetapi setelah saudara-saudaranya pergi ke pesta, Yesus pun pergi ke pesta
tersebut dengan diam-diam (Yohanes 7:10). Perbuatan Yesus tersebut tergolong
perbuatan dosa karena melanggar hukum Taurat yang melarang berbohong dan
berdusta (Imamat 19:11). Yesus juga pernah menyuruh murid-muridnya untuk
mengambil keledai betina milik orang lain tanpa izin pemiliknya (Matius 21:2).
Perbuatan Yesus tersebut dapat digolongkan sebagai tindak pencurian, karena
definisi mencuri itu adalah mengambil properti milik orang lain tanpa izin pemiliknya.
Mencuri termasuk perbuatan dosa karena hukum Taurat melarang perbuatan tersebut
(Keluaran 20:15, 17). Yesus pernah memanggil ibunya sendiri dengan panggilan; "Hai, perempuan" (Yohanes 2:4). Perbuatan Yesus tersebut tergolong perbuatan dosa karena melanggar Ulangan 5: 16 yang memerintahkan untuk menghormati Ayah dan Ibu. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Dapat saya simpulkan bahwa Yesus
adalah manusia biasa yang dilahirkan oleh seorang wanita. Bukan manusia suci,
kudus dan bukan pula manusia yang terbebas dari natur dosa. Hukum Taurat
menghendaki korban tebusan haruslah tidak bercacat, seperti timpang atau buta
(Ulangan 15:21). Yesus yang dapat berbuat dosa atau berdosa adalah bukti bahwa
Yesus bukanlah korban yang sempurna untuk tebusan dosa. Ibarat hewan tebusan,
Yesus itu cacat; timpang atau buta.
Menjadikan Yesus sebagai korban penebus dosa tidak akan pernah membuat orang
Kristen tertebus dosanya, karena Yesus yang mereka jadikan korban penebus dosa
tidak sempurna sehingga tidak berkenan kepada Allah. Oleh karena itu, sudah
saatnya orang Kristen mulai berpikir lebih serius tentang keselamatan dirinya.
Jangan mau lagi tertipu dengan berbagai doktrin gereja tentang keselamatan yang
sudah terbukti salah. Mulailah dari sekarang mempelajari agama Islam. Buang
jauh-jauh gengsi, rasa iri dan dengki dalam hati. Hidup kalian hanya sekali,
kesempatan untuk memperbaiki diri juga hanya sekali. Manfaatkanlah dengan baik
hidup kalian yang hanya sekali itu untuk mencari kebenaran. Kami umat Islam
pasti akan selalu mendoakan kalian agar secepatnya memperoleh hidayah. Amiiin.<o:p></o:p></div>
</div>
Menjawab Kristenhttp://www.blogger.com/profile/12354533292977645054noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-65230181546074111.post-88400858832996930732015-08-15T06:00:00.000+07:002016-10-06T05:12:31.260+07:00Menjawab Apologi Kristen (4): Bukankah Allah Dapat Mengampuni Saja?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtl7d1rBwoL5id0c_qbt3LYlKBKcmL8f6Wg-C5pnrY0bW9YFC8A0Xw0CpfGeS-YU37QnD8ev099Aw6Dw0GdweoQSzlTYMwzkVV1iKDxzXcwIWKV7CIKdpnXB969l-SHO_xT6VkzjUjLg/s1600/garden1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtl7d1rBwoL5id0c_qbt3LYlKBKcmL8f6Wg-C5pnrY0bW9YFC8A0Xw0CpfGeS-YU37QnD8ev099Aw6Dw0GdweoQSzlTYMwzkVV1iKDxzXcwIWKV7CIKdpnXB969l-SHO_xT6VkzjUjLg/s400/garden1.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Beberapa hari yang lalu saya
membaca sebuah artikel dari sebuah situs Kristen yang berjudul; <a href="http://www.sarapanpagi.org/bukankah-allah-bisa-mengampuni-saja-vt220.html">Bukankah
Allah Dapat Mengampuni Saja?</a> Di dalamnya, seorang kafir Kristen pemuja
Yesus yang menjadi member situs tersebut memberikan berbagai penjelasan logis
yang mungkin di anggap dapat diterima oleh akal, untuk menjawab sebuah
pertanyaan yang muncul seputar penebusan dosa oleh Yesus. Kafir Kristen pemuja
Yesus menyatakan bahwa Allah yang Maha Kuasa memang berkuasa mengampuni kita di
setiap waktu, namun dosa kita tidak bisa diampuni begitu saja karena Allah juga
Adil, dan konsekwen dengan hukum‐pokok keadilan-Nya adalah Dia harus menghukum
setiap dosa yang kita perbuat. Di satu
pihak Allah itu Maha Kasih, mau dan bisa mengampuni. Tetapi di lain pihak Allah
itu Maha Adil, apabila hanya sekadar “melupakan” atau “membiarkan” kesalahan
seseorang tanpa mempertanggung‐jawabkannya dengan suatu harga, yaitu yang
disebut penebusan. Jadi menurut kafir Kristen pemuja Yesus, Tuhan itu Maha
Kuasa untuk mengampuni, namun Kuasa-Nya itu tidak cukup bagi Tuhan untuk
sekedar melupakan atau membiarkan kesalahan seseorang tanpa balasan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<o:p></o:p></div>
<a name='more'></a><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b>Kafir Kristen pemuja Yesus menulis:</b> Anda bertanya, mengapa ada
harga yang terlibat? Ya, pemahaman kita atas Azaz Pengampunan cenderung larut
menurut arti populer saja, bukan arti murninya. Untuk mencernakannya kembali,
kini pikirkanlah <u>ada seorang anak Anda yang berbuat dosa terhadap Anda,
misalnya ia memberontak dan membakar tas kantor Anda. Anda pun marah. Mengapa?
Karena anda merasa dirugikan oleh perbuatan tersebut. Akhirnya sang anak sadar
akan perbuatan kesalahannya dan minta pengampunan, dan anda rela mengampuninya.
Ketika anda rela mengampuninya, itu IDENTIK dengan anda rela menyedot dan
membayar harga kerugian yang tadinya anda rasakan, yaitu kerugian moril maupun
materiil.</u> Anda mengampuninya dengan jalan menebus harga tersebut! Jadi, dalam
setiap pengampunan ada harga yang harus dibayar, yang menuntut suatu penebusan!
Kini, karena sudah ditetapkan Allah sendiri bahwa setiap pelaku dosa harus
dihukum mati dalam kekekalan (dengan istilah “upah dosa adalah maut”, Kejadian
2:17, Roma 6:23), maka manusia tidak mungkin bisa membayar harga sebesar itu
dengan usaha amal‐ibadah atau cara apapun. Itu sama halnya dengan hukuman mati
di pengadilan yang tak bisa dilunaskan dengan jasa apapun yang pernah dibuat
oleh si terhukum! Diperlukan pertolongan dan kekuatan dari luar sebagai
penyelamat atau penebus. Dicontohkan satu kasus tebusan sebagai berikut :<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<u>Ada cerita tentang seorang
wanita muda yang tertangkap di diskotik ketika sedang diadakan razia narkoba
oleh aparat negara. Ia dihadapkan ke meja‐hijau. Jaksa penuntut membacakan
dakwaan dan tuntutan. Maka, sang Hakim‐pun bertanya kepada si tertuduh : “Anda
bersalah atau tidak bersalah?” Gadis tersebut mengaku bersalah, minta ampun dan
ingin bertobat. Namun sang Hakim yang adil itu tetap mengetuk palunya mendenda
Rp. 10,000,000.‐‐ atau penjara 3 bulan.</u> Tiba‐tiba terjadi hal yang mengagetkan
semua orang dalam sidang tersebut. Sang Hakim turun dari kursinya sambil
membuka jubahnya. Ia segera menuju kursi si terhukum, mengeluarkan uang 10juta
dari tasnya untuk membayar denda si gadis. Mengapa? Ternyata sang hakim
tersebut adalah bapak dari si gadis. Walau bagaimanapun cinta yang bapak kepada
anak‐gadisnya, ia tetaplah Hakim yang adil dan tidak bisa berkata : “Aku
mengampuni kamu, karena kamu menyesal dan bertobat”. Atau mengatakan : “Karena cintaku
kepadamu, maka Aku mengampuni kesalahanmu”. Hukum keadilan tidak memungkinkan
sang Hakim mengampuni dosa anaknya dengan sesukanya “tanpa prosedur harga”.
Maka ia yang begitu mengasihi anaknya bersedia turun dari kursi dan
menanggalkan jubah kehakimannya, lalu menjadi wali untuk membayar harga denda.
Inilah jalan satu‐satunya bagi seorang hakim yang adil untuk memberi
pengampunan bagi seorang terhukum yang dikasihinya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Dan inilah analogi untuk Yesus
Kristus yang menanggalkan jubah keilahian-Nya dan turun ke dunia menjadi
manusia demi untuk membayar harga MAUT di kayu salib, yang tidak sanggup
dibayar oleh si pendosa sendiri yang sudah terhukum mati. Yesus telah
mengatakannya secara lurus, tanpa usah tafsiran, bahwa ‘Anak Manusia (Yesus)
datang untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan (nyawa) bagi banyak orang’
(Markus 10:45). Maka hak‐qisas (hukum pembalasan yang setimpal) terhadap hutang
nyawa, kini dipenuhi dalam kematian Yesus bagi manusia : “nyawa ganti nyawa, mata
ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan… luka ganti luka, bengkak
ganti bengkak” (Keluaran 21:24). Demi menebus kematian Anda dan saya!.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b>Jawaban Saya:</b> Untuk mendukung keyakinan mereka tentang perlunya
seorang berdosa menyediakan tebusan, bukan hanya dengan taubat dan amal saleh,
kafir Kristen pemuja Yesus membuat analogi seorang anak yang berdosa kepada
bapaknya dengan memberontak dan membakar tas kantor bapaknya. Karena merasa
DIRUGIKAN, si bapak pun marah dengan perbuatan anaknya. Si anak menyadari akan
kesalahannya dan memohon pengampunan, dan si bapak rela mengampuni anaknya.
Ketika si anak menerima pengampunan dari bapaknya, kafir Kristen pemuja Yesus
menyebut itu IDENTIK dengan kerelaan si anak untuk membayar harga kerugian yang
tadinya dirasakan bapak si anak. Analogi tersebut sekilas masuk akal dan dapat
di terima, namun sama sekali tidak tepat jika hubungan bapak dan anaknya yang
berdosa dalam analogi tersebut, disamakan dengan hubungan Tuhan dan manusia
yang berdosa. Dalam analogi tersebut si bapak marah karena merasa DIRUGIKAN
karena tas kantornya di bakar oleh anaknya, sedangkan ketika manusia berdosa
kepada Tuhan, apakah Tuhan juga DIRUGIKAN dengan perbuatan dosa manusia?! Tentu
saja TIDAK! Walaupun seluruh manusia berdosa kepada Tuhan, Tuhan TIDAK akan
pernah DIRUGIKAN dengan perbuatan dosa manusia. Karena Tuhan TIDAK DIRUGIKAN,
maka tidak ada alasan bagi Tuhan untuk MENUNTUT manusia yang berdosa untuk membayar
harga kerugian. Jika anda menganggap Tuhan DIRUGIKAN dengan perbuatan dosa
manusia, dalam hal apa Tuhan harus merasa DIRUGIKAN?<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Analogi lainnya yang dibuat kafir
Kristen pemuja Yesus adalah seorang wanita yang ditangkap karena kedapatan
menggunakan narkoba. Di depan persidangan, si wanita mengaku bersalah dan ingin
bertaubat. Namun hakim yang adil itu tetap mengetuk palunya mendenda Rp.
10,000,000 atau penjara 3 bulan. Tiba-tiba hakim turun dari kursinya sambil
membuka jubahnya, menuju kursi terhukum mengeluarkan uang 10 juta dari tasnya
untuk membayar denda si gadis. Mengapa? Ternyata sang hakim tersebut adalah
bapak dari si gadis. Analogi ini juga sangat tidak tepat. Si wanita yang dalam
analogi tersebut diharuskan membayar denda 10 juta, disamakan oleh kafir pemuja
Yesus dengan upah dosa (maut) yang harus dibayar oleh orang yang berdosa. Menyamakan
denda 10 juta dengan hukuman maut (mati) sebagai upah orang berdosa adalah sangat tidak tepat,
karena hukuman tersebut sama sekali tidak sebanding. Jika kafir Kristen pemuja
Yesus ingin membuat analogi yang tepat, harusnya si wanita tidak cukup di hukum
dengan denda 10 juta atau penjara 3 bulan. Agar sesuai dengan doktrin penebusan
dosa, si wanita harusnya di hukum dengan hukuman MATI. Hakim yang penuh kasih
kemudian turun dari kursinya menuju kursi terhukum. Memanggil dan menyerahkan
anak tunggal yang dikasihinya untuk di hukum MATI sebagai pengganti si wanita
yang harusnya di hukum MATI. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Melalui analogi, kafir Kristen
pemuja Yesus ingin menjelaskan doktrin penebusan dosa agar mudah dipahami. Karena
analogi yang dibuat sangat tidak tepat, penjelasan penebusan dosa yang di harap
jadi lebih mudah dipahami justru terkesan dibuat hanya sebagai upaya pembenaran
doktrin sesat mereka saja. Allah yang di sebut oleh kafir Kristen pemuja Yesus
sebagai Tuhan yang tidak akan melupakan atau membiarkan kesalahan seseorang
tanpa balasan, bertentangan dengan ucapan Yesus sendiri ketika mengajarkan
pengampunan (Markus 11:25-26, Lukas 6:37). Kafir Kristen pemuja Yesus
menganggap Allah yang maha adil harus menghukum perbuatan dosa kita, walaupun
kita sudah bertaubat dan memohon ampun. Mereka menganggap Allah tidak adil jika
hanya mengampuni dosa tanpa memberi hukuman. Padahal dengan menjadikan Yesus
sebagai penebus dosa, Allah justru terlihat tidak memiliki kasih karena tega
mengorbankan anak-Nya sendiri. Selain itu Allah juga tidak adil karena
menanggungkan dosa semua manusia kepada hanya satu orang anak-Nya. Dan
orang-orang yang benar-benar mencintai Yesus adalah orang-orang yang <a href="http://kristolologi.blogspot.com/2013/03/kasih-itu-tidak-menjadikan-tuhan.html">tidak
menjadikan Yesus sebagai penebus dosa</a>. <o:p></o:p></div>
</div>
Menjawab Kristenhttp://www.blogger.com/profile/12354533292977645054noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-65230181546074111.post-89727516870739023192015-07-15T07:00:00.000+07:002019-12-14T14:52:06.352+07:00Hidup Seperti Malaikat di Sorga?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCMQGylnsMcSQ72Iaum_dB9KrnfcPtfYRF6RccuT0GlH44UzC2LUWGhj_BcyiC7F8Ciymc7Rh9uFMjo_cBL65gp4xJfj-2azW7oqW_PIQkngEvClIn-hszy12Q1AqFDReZr4VmiF4Oww/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="298" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCMQGylnsMcSQ72Iaum_dB9KrnfcPtfYRF6RccuT0GlH44UzC2LUWGhj_BcyiC7F8Ciymc7Rh9uFMjo_cBL65gp4xJfj-2azW7oqW_PIQkngEvClIn-hszy12Q1AqFDReZr4VmiF4Oww/s400/images.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Surga digambarkan oleh Islam
sebagai sebuah tempat yang penuh kenikmatan sebagai balasan bagi orang-orang
yang beriman dan beramal saleh. Di dalam surga terdapat sungai-sungai, istana-istana
dan taman-taman. Penduduk surga juga kawin serta makan dan minum. Penggambaran
surga dalam Islam yang demikian, membuat kafir pemuja Yesus seolah mempunyai
amunisi baru untuk mengolok-olok Islam atau Nabi Muhammad. Mereka berkata bahwa
itu adalah surganya orang-orang yang memiliki khayalan mesum tingkat tinggi.
Ada pula kafir pemuja Yesus yang berkata bahwa itu adalah surga khayalan Nabi
Muhammad yang penuh dengan nafsu kedagingan. Menurutnya, surga itu harus sesuai
dengan yang digambarkan oleh Yesus dalam Injil Kristen, yaitu manusia yang
hidup di surga itu hidup tanpa nafsu kedagingan, karena di surga manusia itu
hidup dalam roh bukan dalam daging lagi. Yesus dalam Injil Kristen memang
menyatakan bahwa pada waktu kebangkitan manusia tidak kawin dan dikawinkan,
melainkan hidup seperti malaikat (Matius 22:30). Tapi pernyataan Yesus ini
kontradiktif dengan banyak keterangan dalam Bible, baik Perjanjian Lama maupun
Perjanjian Baru.</div>
<a name='more'></a><o:p></o:p><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Manusia di surga dikatakan oleh
Yesus hidup seperti Malaikat, sedangkan Malaikat dalam Kristen adalah roh. Jika
Malaikat adalah roh, mestinya selain tidak kawin dan dikawinkan Malaikat juga
tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang biasa dilakukan oleh makhluk berdaging
seperti manusia, betul?! Sekarang mari kita lihat, apakah Malaikat yang roh itu
tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang biasa dilakukan oleh makhluk berdaging
seperti manusia.<br />
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>Kedua malaikat itu tiba di Sodom pada waktu petang. Lot sedang duduk di
pintu gerbang Sodom dan ketika melihat mereka, bangunlah ia menyongsong mereka,
lalu sujud dengan mukanya sampai ke tanah, serta berkata: "Tuan-tuan,
silakanlah singgah ke rumah hambamu ini, bermalamlah di sini dan basuhlah
kakimu, maka besok pagi tuan-tuan boleh melanjutkan perjalanannya." Jawab
mereka: "Tidak, kami akan bermalam di tanah lapang." Tetapi karena ia
sangat mendesak mereka, singgahlah mereka dan masuk ke dalam rumahnya, kemudian
ia menyediakan hidangan bagi mereka, ia membakar roti yang tidak beragi, <u>lalu
mereka makan</u></i>. <b>(Kejadian 19:1-3)</b> <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pada ayat di atas sangat jelas membuktikan
kepada kita bahwa Malaikat yang dikatakan roh mempunyai selera makan seperti
halnya makhluk berdaging. Jika Malaikat yang roh itu melakukan
perbuatan-perbuatan yang biasa dilakukan oleh makhluk berdaging seperti manusia,
yakni makan dan minum, lalu dengan alasan apa Malaikat tidak melakukan perbuatan
yang biasa dilakukan oleh makhluk berdaging lainnya, seperti kawin misalnya. Mungkin
ada pemuja Yesus yang menjawab bahwa Malaikat pada ayat tersebut mewujudkan
diri sebagai manusia sehingga dapat makan dan minum. Saya jawab, walaupun Malaikat
itu mewujudkan diri sebagai manusia mereka tetap tidak akan makan dan minum. Sebab
walaupun Malaikat itu mewujudkan diri sebagai manusia, tetap saja pada
hakikatnya mereka itu Malaikat yang tidak mungkin mempunyai selera makan. Sekarang
mari kita bandingkan dengan Al-Qur’an ketika menceritakan dua Malaikat yang akan
di utus untuk kaum Nabi Luth as.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>Dan sesungguhnya utusan-utusan Kami (malaikat-malaikat) telah datang
kepada lbrahim dengan membawa kabar gembira, mereka mengucapkan:
"Selamat." Ibrahim menjawab: "Selamatlah," maka tidak lama
kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang. Maka tatkala
dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, Ibrahim memandang aneh perbuatan
mereka, dan merasa takut kepada mereka. Malaikat itu berkata: "Jangan kamu
takut, sesungguhnya kami adalah (malaikat-ma]aikat) yang diutus kepada kaum
Luth."</i> <b>(QS. Huud: 69-70)<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa Malaikat menurut Bible dapat melakukan perbuatan-perbuatan yang biasa
dilakukan oleh makhluk berdaging seperti manusia, hal tersebut menjadi bukti
kontradiktifnya pernyataan Yesus di Matius 22:30.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Bukti lainnya yang menambah
panjang kontradiktif pernyataan Yesus di Matius 22:30, adalah larang Tuhan
kepada Adam dan Hawa agar tidak memakan buah yang terdapat pada pohon yang ada di
tengah taman. Jika Adam dan Hawa yang pada saat di surga hidup tanpa nafsu
kedagingan melainkan dalam roh, tentu Tuhan tidak perlu melarang Adam dan Hawa makan
buah terlarang, karena mustahil bagi Adam dan Hawa yang hidup dalam roh akan
memiliki keinginan untuk makan. Bahkan dalam Injil Matius Yesus berkata bahwa
dirinya akan meminum anggur dalam kerajaan Allah (Matius 26:29). Di dalam ayat lainnya, Yesus berkata bahwa akan datang banyak orang dari timur dan barat duduk makan bersama Abraham, Ishak dan Yakub di dalam kerajaan Sorga (Matius 8:11). Bukan hanya makan dan minum, di sorga juga dapat kawin. Sebagaimana dalam kitab Wahyu disebutkan bahwa Yesus akan melakukan perkawinan di sorga, baca Wahyu 19:7. <span style="background-color: white; color: black; display: inline; float: none; font-family: "times new roman"; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; text-align: justify; text-decoration: none; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">Hidup dalam
roh apanya?! </span>Semua keterangan tentang kehidupan di surga yang ada dalam Bible
bertentangan dengan pernyataan Yesus di Matius 22:30. Jika manusia dalam surga
hidup dalam roh dan tanpa nafsu kedagingan, lalu apa gunanya mereka makan dan
minum dan juga kawin. <span style="mso-ansi-language: IN;">Kafir kristen yang mengolok-olok surga dalam islam karena adanya perkawinan,
rupanya tidak tahu kalau </span><span style="mso-ansi-language: IN;">Yesus yang mereka puja juga kawin di sorga. Memalukan!<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span><br />
<br />
<b></b><i></i><u></u><sub></sub><sup></sup><strike></strike><br />
Rupanya kafir Kristen pemuja Yesus salah dalam memahami ucapan Yesus di Matius 22:30. Pada ayat tersebut Yesus berkata <u>pada waktu kebangkitan orang tidak kawin dan tidak dikawinkan</u>. Kafir Kristen pemuja Yesus berkesimpulan di sorga orang tidak kawin dan dikawinkan, padahal Yesus tidak berbicara tentang kehidupan di sorga, tetapi berbicara ketika orang-orang dibangkitkan dari kuburnya. Ucapan Yesus di ayat tersebut merupakan jawaban dari pertanyaan orang-orang Saduki. Orang-orang Saduki tersebut bertanya tentang seorang wanita yang pernah memiliki tujuh orang suami, suami manakah yang akan menjadi suami wanita tersebut <u>pada hari kebangkitan</u>? Perhatikan, orang-orang Saduki bertanya mengenai hari kebangkitan, bukan bertanya kehidupan di sorga. Baca ayat-ayat sebelum Matius 22:30.</div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Walaupun tidak terdapat ayat yang
menyatakan bahwa manusia di dalam surga kawin dan dikawinkan dalam surga, namun
telah terbukti dengan banyaknya keterangan dalam Bible yang menyatakan manusia
dalam surga dapat makan dan minum. Itu artinya manusia hidup dalam surga bukan
dalam roh saja, melainkan hidup dengan roh dan tubuh yang baru, itu sebabnya
mereka dapat makan dan minum. Jika manusia yang ada dalam surga hidup dengan
roh dan tubuh yang baru maka ada kemungkinan manusia yang ada di sana bukan cuma
bisa makan dan minum, tetapi bisa juga kawin dan dikawinkan. Hanya saja Bible
tidak mampu mengungkapkan kehidupan di surga segamblang Al-Qur’an ketika
menceritakan kehidupan surga. <o:p></o:p></div>
</div>
Menjawab Kristenhttp://www.blogger.com/profile/12354533292977645054noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-65230181546074111.post-80172381859825968872015-06-21T06:00:00.000+07:002015-06-21T06:00:02.849+07:00Muslim Tak Butuh Yesus!<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRSki9zOxr7IQPWCNtjfyXRRvWfESifLJBTqUePCeF1tjTlhhZQb22z9f_5lUphDjYXUGVNGE_051mQDhLPFyO7as6cT8Qrz1v97OoPVuJQmCA_TXtB0nGtrtCeZ3zF14wC87nZmXh5A/s1600/diogo-morgado-as-jesus-christ-in-the-bible-2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="230" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRSki9zOxr7IQPWCNtjfyXRRvWfESifLJBTqUePCeF1tjTlhhZQb22z9f_5lUphDjYXUGVNGE_051mQDhLPFyO7as6cT8Qrz1v97OoPVuJQmCA_TXtB0nGtrtCeZ3zF14wC87nZmXh5A/s1600/diogo-morgado-as-jesus-christ-in-the-bible-2.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Dalam doktrin Kristen, dosa asal
atau yang disebut dosa waris berhubungan dengan dosa ketidaktaatan Adam dalam
memakan buah dari Pohon Pengetahuan Baik dan Jahat dan efek dari dosa asal ini mereka
katakan telah menjangkiti juga terhadap semua manusia yang dilahirkan oleh Adam
dan Hawa. Maka karena Adam dan Hawa berdosa, maka semua manusia yang dilahirkan
menjadi memiliki natur dosa. Dosa waris bisa dijelaskan sebagai dosa dan
kesalahan dimiliki oleh semua manusia sebagai akibat secara langsung dari dosa
Adam di Taman Eden. Jelas bahwa Dosa Asal adalah dosa yang dilakukan oleh Adam,
bapa dari segala umat manusia. Karena dosa Adam, maka setiap manusia turunannya
mempunyai tabiat dosa atau natur dosa, karena dia adalah bapa dari segenap umat
manusia. Akibat dari dosa Adam pintu-pintu surga tertutup; penyakit,
penderitaan dan kematian datang ke dunia, pikiran manusia dikuasai oleh
kegelapan dan dia menjadi lemah.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b>Pengampunan Dosa Dengan Darah<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Hukum Taurat adalah hukum dosa,
dan poin terbesar dalam hukum Taurat adalah <u>pengampunan dosa dengan darah</u>.
Dalam Hukum Taurat terdapat ketentuan-ketentuan pengampunan dengan darah melalui
pengorbanan darah binatang. Penebusan dosa dengan darah sudah diperkenalkan
sejak zaman Perjanjian Lama.</div>
<a name='more'></a><o:p></o:p><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Ketentuan Korban penghapusan
dosa, kesalahan, pelanggaran keseluruhannya adalah dengan menumpahkan darah.
Dalam Kitab Imamat dicatat macam-macam korban sbb : Korban bakaran dengan darah (Imamat 1:1-17), Korban Sajian dengan tepung dan
minyak (Imamat 2:1-16), Korban Kedamaian atau keselamatan dengan darah (Imamat
3:1-17), Korban Penghapusan Dosa dengan darah (Imamat 4:1-35), Korban Pelanggaran dengan darah (Imamat
5:1-13), (orang miskin boleh memakai tepung dibakar di atas korban
"darah" binatang orang lain), Korban penebus salah dengan darah
(Imamat 5:14-19; 6:1-7).<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sistem pengampunan dan penyucian dalam
Taurat adalah hanya dengan darah, Taurat pun mengajarkan bahwa dosa tidak
dimaafkan hanya karena perbuatan-perbuatan amal ibadah, melainkan melalui
korban darah.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b>Mengkorbankan Darah Yesus<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sistem pengampunan dan penyucian
dalam Taurat adalah hanya dengan darah, Taurat pun mengajarkan bahwa dosa tidak
dimaafkan hanya karena perbuatan-perbuatan amal ibadah, melainkan melalui
korban darah. Namun sayangnya, sistem pengampunan dan penyucian dosa yang
ditawarkan Taurat hanya cukup untuk menghapus dosa pribadi manusia. Sedangkan
untuk menyucikan manusia dari dosa yang diperoleh karena pelanggaran Adam dan
Hawa (dosa asal), segala macam bentuk penyucian dalam Taurat tidak banyak
membantu. Dosa asal hanya dapat di tebus dengan mengkorbankan darah Tuhan yang
telah datang dalam wujud manusia Yesus. Yesus di anggap sosok yang paling
sempurna untuk menjadi "Anak Domba Allah" yang darah-Nya dicurahkan
untuk penebusan dosa manusia. Sebab bagi mereka Yesus adalah Tuhan yang tidak
berdosa, yang immune dari dosa dan Ia tidak mewarisi dosa Adam. Keselamatan di
peroleh hanya jika manusia mau menyucikan dirinya dari dosa, yaitu dengan cara
menerima Yesus sebagai Tuhan, penebus dan juru selamat diri.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b>Dosa dan Pengampunan Dalam Islam<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Adam dan Hawa diciptakan Allah
dengan memiliki kecenderungan atau potensi untuk dapat berbuat dosa. Itulah
sebabnya, walaupun mereka berdua hidup di dalam surga, mereka dapat berbuat
dosa. Kecenderungan dan potensi yang Allah berikan kepada Adam dan Hawa inilah
yang kemudian diwariskan kepada anak cucunya sampai kita sekarang ini. Jadi
bukan karena Adam berdosa lalu kita sekarang juga ikutan dapat berbuat dosa. Kita
dapat berbuat dosa adalah karena kecenderungan atau potensi yang diberikan
Allah kepada kita melalui Adam dan Hawa. Adam dan Hawa memang telah berdosa
karena memakan buah dari pohon yang Allah larang untuk mendekatinya, tetapi
dosa keduanya tidak menjalar sampai ke anak cucunya. Perbuatan dosa yang Adam
dan Hawa lakukan hanya menimpa diri mereka sendiri. Mereka telah bertaubat,
memohon ampun kepada Allah dan Allah menerima taubat mereka dan mengampuni
keduanya. Oleh karena itulah, dalam Islam tidak dikenal adanya dosa asal atau
dosa waris. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>Keduanya (Adam dan Hawa) berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah
menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi
rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi</i>.
<b>(Al
A'raaf: 23)<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>“Kemudian Tuhannya memilihnya, maka Dia menerima taubatnya dan
memberinya petunjuk”</i>. <b>(Thaahaa: 122)<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Kita dapat berbuat dosa adalah
karena kecenderungan atau potensi yang diberikan Allah kepada kita melalui Adam
dan Hawa. Untuk menghapus dosa yang telah terlanjur dilakukan, seorang Muslim
tidak perlu melakukan penyucian dosa dengan cara mengkorbankan darah binatang,
apalagi sampai harus mengkorbankan darah Tuhan sebagai korban penebus dosa.
Seorang Muslim yang berdosa harus bertaubat, mengakui kesalahannya dan memohon
ampunan Allah atas dosa yang dilakukannya. Jika dosa tersebut ada hubungannya
dengan sesama manusia, selain memohon ampunan Allah juga harus meminta maaf
kepada orang di sakiti. Selain dari pada itu, Allah juga berkenan menghapus
dosa seorang Muslim dengan lantaran ia beramal saleh baik itu yang wajib atau
pun yang sunah. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b>Kesimpulan<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Dosa asal adalah dosa akibat dari
ketidaktaatan Adam. Dosa ini hanya dapat ditebus hanya dengan mengkorbankan darah
Tuhan yang telah turun dalam rupa manusia Yesus. Orang yang ingin menyucikan
dirinya dari dosa asal harus menerima Yesus sebagai Tuhan, penebus dan juru
selamat. Oleh karena dalam Islam tidak dikenal yang namanya dosa asal, maka
seorang Muslim dapat dikatakan tidak perlu menyucikan dirinya dari dosa asal. Seorang
Muslim juga tidak perlu sampai menjadikan Tuhan sebagai korban penebus dosa. Seorang
Muslim pun TIDAK BUTUH Yesus sebagai penebus dosa, Tuhan dan juru selamat
dirinya. <o:p></o:p></div>
</div>
Menjawab Kristenhttp://www.blogger.com/profile/12354533292977645054noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-65230181546074111.post-49179845669672637762015-05-10T05:39:00.001+07:002015-05-10T05:39:51.759+07:00Debat: Bukti Injil di Tulis Oleh Murid-Murid Yesus<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVnvhZIjqNgLJxncsz1X1B7dDrwHFn-OwEixoVvaVMzxYEkuHb2R0b5UMHHS7t5wfo_4s9ummyuHdGfRxkNJlKCPJtpkoSklKtcEoC5dO26-YUrvr2U8Pd7zvfchHUYdn8c2MuB_WvjA/s1600/Daniel2.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVnvhZIjqNgLJxncsz1X1B7dDrwHFn-OwEixoVvaVMzxYEkuHb2R0b5UMHHS7t5wfo_4s9ummyuHdGfRxkNJlKCPJtpkoSklKtcEoC5dO26-YUrvr2U8Pd7zvfchHUYdn8c2MuB_WvjA/s320/Daniel2.png" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Debat kali ini membuat saya ingin
selalu tertawa jika mengingatnya. <a href="https://www.facebook.com/daniel.herry.75">Daniel Herry Purnama</a>,
seorang Kristen yang dengan sombong sesumbar bahwa dirinya sudah banyak membuat
keteteran debater Muslim. Dia juga berkata bahwa dalam setiap debat dirinya
tidak pernah dibuat keteteran. Tantangan debat yang pada awalnya tidak saya
hiraukan akhirnya saya layani juga. Dalam debat kedua dengannya, saya ingin Daniel
Herry Purnama membuktikan kepada saya bahwa penulis Injil adalah benar-benar
murid-murid Yesus. Tanya jawab antara saya dan Daniel Herry Purnama pun
terjadi. Sampai pada satu komentar, Daniel Herry Purnama berkata bahwa: Injil
Matius di tulis mulai tahun 40 Masehi sampai dengan abad ke dua disaksikan
bapa-bapa gereja. Kemudian saya katakan bahwa hal tersebut mustahil karena
Matius murid Yesus telah mati pada 60 Masehi. Daniel Herry Purnama dengan lugunya
menjawab bahwa Injil Matius penulisannya dilanjutkan oleh muridnya yang namanya
Matius juga. Dari sini saya mulai sadar, bahwa apa yang dilakukan oleh Daniel
Herry Purnama sejak awal bukanlah untuk membuktikan penulis Injil Matius adalah
Matius murid Yesus. Dia sadar atau tanpa sadar justru membuktikan kepada saya
bahwa penulis Injil Matius bukanlah Matius murid Yesus. Perdebatan lengkap saya
dengan Daniel Herry Purnama dapat anda baca di bawah ini: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<o:p></o:p></div>
<a name='more'></a><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a href="https://www.facebook.com/profile.php?id=100008893783594&fref=ufi"><b>Wahyu
Kristanto</b></a>: Baik Daniel Herry Purnama, inilah empat pertanyaan yang
ingin saya tanyakan:<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
1. Injil Matius di tulis oleh
Matius murid Yesus? Buktikan!<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
2. Injil Markus di tulis oleh
Markus murid Yesus? Buktikan!<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
3. Injil Lukas di tulis oleh
Lukas murid Yesus? Buktikan!<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
4. Injil Yohanes di tulis oleh Yohanes murid
Yesus? Buktikan!<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Nah, silakan jawab empat
pertanyaan di atas.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="display: none; mso-hide: all;">Top of Form<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a href="https://www.facebook.com/daniel.herry.75?fref=ufi"><b>Daniel Herry
Purnama</b></a><span class="MsoHyperlink"><b>:</b></span> lnjil Matius dan
Yohanes di tulis oleh Matius dan Yohanes sedangkan Markus dan Lukas adalah
murid rohani para Rosul/murid Yesus.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a href="https://www.facebook.com/profile.php?id=100008893783594&fref=ufi"><b>Wahyu
Kristanto</b></a><span class="MsoHyperlink"><b>:</b></span> Yang saya minta
itu buktinya juga Daniel Herry Purnama, bukan cuma itu...<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a href="https://www.facebook.com/daniel.herry.75?fref=ufi"><b>Daniel Herry
Purnama</b></a><span class="MsoHyperlink"><b>:</b></span> Buktinya tertulis
dalam lnjil makanya baca.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a href="https://www.facebook.com/profile.php?id=100008893783594&fref=ufi"><b>Wahyu
Kristanto</b></a>: Hahaha...Kalau memang buktinya ada di injil, coba sebutkan
ayat injil mana yang membuktikan bahwa Injil Matius ditulis oleh Matius murid
Yesus, injil Markus ditulis oleh Markus murid Yesus, injil Lukas ditulis oleh
Lukas murid Yesus, injil Yohanes ditulis oleh Yohanes murid Yesus. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Nggak perlu berputar-putar,
buktikan saja. Kalau nggak bisa jawab, jujur saja...jangan dipaksa-paksakan...<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a href="https://www.facebook.com/daniel.herry.75?fref=ufi"><b>Daniel Herry
Purnama</b></a>: <span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-symbol-font-family: Wingdings;">J</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a href="https://www.facebook.com/profile.php?id=100008893783594&fref=ufi"><b>Wahyu
Kristanto</b></a><span class="MsoHyperlink"><b>:</b></span> Saya kasih
kesempatan satu kali komentar lagi, Daniel
Herry Purnama. Kalau di komentar setelah ini kamu tidak menanggapi
permintaan saya untuk membuktikan penulis injil adalah murid-murid Yesus, saya
akan akhiri debat ini, karena kamu sudah KETETERAN nggak bisa menjawab.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a href="https://www.facebook.com/daniel.herry.75?fref=ufi"><b>Daniel Herry
Purnama</b></a>: Keteteran...wakakkkkakakakak Quran mu 1 surah pun tak ada yang
menjelaskan tentang 12 murid Yesus malah kamu mengkritisi kitab yang lebih
komplet Konyol. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Inilah nama kedua belas rasul
itu: Pertama Simon yang disebut Petrus dan Andreas saudaranya, dan Yakobus anak
Zebedeus dan Yohanes saudaranya, Filipus dan Bartolomeus, Tomas dan Matius
pemungut cukai, Yakobus anak Alfeus, dan Tadeus, Simon orang Zelot dan Yudas
Iskariot yang mengkhianati Dia.<br />
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br />
<!--[endif]--><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a href="https://www.facebook.com/profile.php?id=100008893783594&fref=ufi"><b>Wahyu
Kristanto</b></a><span class="MsoHyperlink"><b>:</b></span> Memang ayat
tersebut menyebut nama Matius sebagai murid Yesus, tapi apa BUKTInya kalau
Matius murid Yesus itu yang menulis Injil Matius? Itu sebenarnya yang ingin
saya tahu. Buktinya boss...buktinya...! Kalau cuma menyebut nama murid-murid
Yesus dalam Injil itu mudah, yang saya minta itu bukti murid-murid Yesus
menulis Injil.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a href="https://www.facebook.com/daniel.herry.75?fref=ufi"><b>Daniel Herry
Purnama</b></a><span class="MsoHyperlink"><b>:</b></span> apa
buktinya kesaksian semua bapa gereja yang mula-mula pada tahun 130 Masehi.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a href="https://www.facebook.com/profile.php?id=100008893783594&fref=ufi"><b>Wahyu
Kristanto</b></a><span class="MsoHyperlink"><b>:</b></span> Kesaksian
bapa-bapa gereja yang seperti apa? Apakah bapa-bapa gereja yang kamu sebut itu
pernah melihat sendiri murid-murid Yesus itu menulis Injil? atau bagaimana???<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a href="https://www.facebook.com/daniel.herry.75?fref=ufi"><b>Daniel Herry
Purnama</b></a><span class="MsoHyperlink"><b>:</b></span> Benar sekali
merekalah saksi yang melihat pembuatan lnjil Matius <br />
seperti bapa Epiphius, Epiphinus Panarioan, Origen, Bartolomeus .<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a href="https://www.facebook.com/profile.php?id=100008893783594&fref=ufi"><b>Wahyu
Kristanto</b></a><span class="MsoHyperlink"><b>:</b></span> Bapa-bapa gereja
yang kamu sebutkan di atas itu lahir sekitar 185-310 M, bahkan Bartolomeus
lahir 1940an. Mustahil mereka itu melihat pembuatan Injil Matius oleh Matius
murid Yesus. Karena Injil Matius di tulis tahun 40 M. Itu baru Injil Matius,
bagaimana dengan ketiga Injil lainnya?<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a href="https://www.facebook.com/daniel.herry.75?fref=ufi"><b>Daniel Herry
Purnama</b></a><span class="MsoHyperlink"><b>:</b></span> Bartolomeus siapa
yang kau maksud, beliau adalah murid asli Yesus ? bapa2 gereja tersebut sudah
ada pada abad 1<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a href="https://www.facebook.com/profile.php?id=100008893783594&fref=ufi"><b>Wahyu
Kristanto</b></a><span class="MsoHyperlink"><b>:</b></span> Jadi maksud
kamu, bapa-bapa gereja yang kamu sebut itu melihat Matius murid Yesus menulis
Injil Matius, walaupun selisih kelahiran mereka lebih dari 60 tahun dari ketika
Injil Matius di tulis???<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a href="https://www.facebook.com/daniel.herry.75?fref=ufi"><b>Daniel Herry
Purnama</b></a><span class="MsoHyperlink"><b>:</b></span> lnjil matius
selesai pada abad 2 Masehi<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a href="https://www.facebook.com/profile.php?id=100008893783594&fref=ufi"><b>Wahyu
Kristanto</b></a><span class="MsoHyperlink"><b>:</b></span> Kalau Injil Matius
selesai pada abad 2 Masehi, itu berarti penulis Injil Matius bukan Matius murid
Yesus, tapi Matius yang lain, Daniel Herry Purnama.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a href="https://www.facebook.com/daniel.herry.75?fref=ufi"><b>Daniel Herry
Purnama</b></a><span class="MsoHyperlink"><b>:</b></span> penulisan lnjil
matius pada tahun 40 M selesai abad ke 2 di saksikan bapa gereja.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a href="https://www.facebook.com/profile.php?id=100008893783594&fref=ufi"><b>Wahyu
Kristanto</b></a><span class="MsoHyperlink"><b>:</b></span> Tapi Matius mati
di Etiopia tahun 60 Masehi. Bagaimana mungkin Matius menyelesaikan penulisan
Injilnya di abat ke 2 kalau dia mati di tahun 60 Masehi?<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a href="https://www.facebook.com/daniel.herry.75?fref=ufi"><b>Daniel Herry Purnama</b></a>: Benar, lnjil matius diteruskan oleh murid
rohaninya namanya Matius juga.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkUYbDbfNlBjtjYngg7p-Kz-In3lXzorqLqfG8NcXckspbp_HnXjSvpvwKthXFhfY4ESwFhfmZ_Eda7WwKWmnFhZL5ZH1j9tj0WiZa2sO4IFTG52rwAdZgraNVxFZsWDAcXB9n3ckoAA/s1600/debat+5.PNG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="173" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkUYbDbfNlBjtjYngg7p-Kz-In3lXzorqLqfG8NcXckspbp_HnXjSvpvwKthXFhfY4ESwFhfmZ_Eda7WwKWmnFhZL5ZH1j9tj0WiZa2sO4IFTG52rwAdZgraNVxFZsWDAcXB9n3ckoAA/s400/debat+5.PNG" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a href="https://www.facebook.com/daniel.herry.75?fref=ufi"><b>Daniel Herry Purnama</b></a>: lnjil Matius pertama berbahasa lbrani di
terjemahkan ke dalam bahasa Yunani namanya Septuaginta pada abad ke 2 dan 3<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a href="https://www.facebook.com/profile.php?id=100008893783594&fref=ufi"><b>Wahyu
Kristanto</b></a>: hahaha...Kalau begitu ceritanya, berarti selama ini kamu
tidak sedang membuktikan kalau Injil Matius itu di tulis oleh Matius murid
Yesus. Tanpa kamu sadari, sebenarnya kamu sedang membuktikan kalau Injil Matius
di tulis oleh orang lain yang bernama Matius (bukan murid Yesus). Kenapa saya
berkesimpulan demikian? Karena kamu sendiri yang bilang bahwa bukti Injil
Matius di tulis oleh Matius murid Yesus adalah kesaksian bapa-bapa gereja yang
lahir di 185-310 Masehi. Padahal Matius murid Yesus mati di tahun 60 Masehi.
Itu artinya, apa yang disaksikan bapa-bapa gereja adalah penulisan Injil Matius
oleh orang lain yang bernama Matius, bukan Matius murid Yesus.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Baik, karena sudah terbukti bahwa
sesungguhnya penulis Injil Matius adalah BUKAN Matius murid Yesus, maka silakan
jawab pertanyaan nomor 2, 3, dan 4.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a href="https://www.facebook.com/daniel.herry.75?fref=ufi"><b>Daniel Herry
Purnama</b></a>: Hahahhahaha tahun 150 M bukan 160 (<u>Wahyu Kristanto: saya bahkan tidak pernah menulis 160 Masehi</u>) wakkkk salah ngeyel. Salahkah
kesaksian Matius di turunkan anak didiknya salah ???? Seperti halnya Muhammad
menuliskan Quran melalui para sahabat seperti Usman bin affan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a href="https://www.facebook.com/profile.php?id=100008893783594&fref=ufi"><b>Wahyu
Kristanto</b></a>: Lanjutkan saja untuk menjawab pertanyaan nomor 2, 3, dan 4.
Atau kamu ingin menyudahi debat tanpa memberi jawaban untuk nomor 2, 3, dan 4?
Terserah kamu!<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Debat saya dengan Daniel Herry
Purnama berakhir sampai di sini. Dia meninggalkan arena debat begitu saja
dengan menyisakan tiga pertanyaan yang belum dijawabnya. Orang yang dengan
sombong berkata tidak pernah keteteran ketika debat melawan debater Muslim,
ternyata nyungsep juga debat dengan saya. Saya berharap, debat kali ini membuat
Daniel Herry Purnama mawas diri, tidak lekas berbangga dan sombong hanya karena
merasa menang debat dengan beberapa orang Muslim.<o:p></o:p></div>
</div>
Menjawab Kristenhttp://www.blogger.com/profile/12354533292977645054noreply@blogger.com25tag:blogger.com,1999:blog-65230181546074111.post-57032476564248473332015-04-19T06:00:00.000+07:002015-04-19T06:00:03.286+07:00Inilah yang Disempurnakan Al-Qur’an dari Kitab Sebelumnya<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgp5QTBy-zBduZZuaSvG7wx9cLeQK7tmqOfWH7Xyo9kj2Ks2r-m3v194I6xDW_IBeQIIY3UE7FEOrf99_nlQDcUsa5aSywRd8r90AgvJhP9WknHSjxDEEqs_F-kDLM0Ey1MrN7erRx0lw/s1600/quran-online1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgp5QTBy-zBduZZuaSvG7wx9cLeQK7tmqOfWH7Xyo9kj2Ks2r-m3v194I6xDW_IBeQIIY3UE7FEOrf99_nlQDcUsa5aSywRd8r90AgvJhP9WknHSjxDEEqs_F-kDLM0Ey1MrN7erRx0lw/s1600/quran-online1.jpg" height="266" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Mungkin karena seringnya
mendengar seorang Muslim berkata bahwa Al-Qur’an adalah penyempurna kitab
sebelumnya, kafir Kristen pemuja Yesus sering pula bertanya-tanya, apa sih yang
telah disempurnakan Al-Qur’an dari kitab sebelumnya? Sebelum saya jawab
pertanyaan ini, ingin saya sampaikan bahwa saya sendiri sampai hari ini belum bisa
menemukan dalil yang dengan jelas dan tegas menyebutkan bahwa Al-Qur’an adalah
penyempurna kitab-kitab sebelumnya, baik dari Al-Qur’an atau pun dari Hadits.
Dalam hubungannya dengan kitab-kitab lainnya, Allah menyebut Al-Qur’an sebagai <i>batu ujian</i> bagi kitab-kitab lain. Walaupun
tidak ditemukan ayat Al-Qur’an atau Hadits yang dengan jelas dan tegas bisa
dijadikan dalil bahwa Al-Qur’an sebagai
kitab penyempurna. Namun dengan membandingkan hukum Syariah yang ada dalam
Islam dengan hukum Taurat, siapa pun akan mengakui bahwa hukum Syariah dalam
Islam memang jauh lebih baik sekaligus lebih sempurna dari pada hukum Taurat.
Sebagai bukti lebih sempurnanya Al-Qur’an –atau lebih tepatnya Syariat Islam–
dari pada hukum Taurat, ikuti penjelasan saya di bawah ini:<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<a name='more'></a><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b>Hukum Membunuh Dalam Perang <o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Al-Qur’an dan Taurat di beberapa
ayatnya terdapat perintah berperang untuk memerangi kaum yang ingkar. Bedanya cuma
terletak kepada siapa saja yang boleh di bunuh dalam perang. Taurat
memperbolehkan membunuh siapa saja yang berada dalam kota yang mereka perangi.
Laki-laki, perempuan (kecuali yang masih perawan), dan anak-anak tidak lepas
dari tebasan pedang. Mereka juga membunuh hewan-hewan ternak serta membakar
rumah-rumah penduduk yang ada di dalamnya. Dalam Taurat dapat kita baca:<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><i>15</i></b><i> maka bunuhlah dengan mata
pedang penduduk kota itu, dan tumpaslah dengan mata pedang kota itu serta
segala isinya dan hewannya. <b>16</b> Seluruh jarahan harus kaukumpulkan di
tengah-tengah lapangan dan harus kaubakar habis kota dengan seluruh jarahan itu
sebagai korban bakaran yang lengkap bagi TUHAN, Allahmu. Semuanya itu akan
tetap menjadi timbunan puing untuk selamanya dan tidak akan dibangun kembali.</i>
<b>(Ulangan 13: 15-16)<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><i>21</i></b><i> Mereka menumpas dengan mata
pedang segala sesuatu yang di dalam kota itu, baik laki-laki maupun perempuan,
baik tua maupun muda, sampai kepada lembu, domba dan keledai.</i> <b>(Yosua 6: 21)<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sedangkan dalam Islam membunuh
wanita dan anak-anak dalam perang merupakan tindakan yang terlarang, Sangat
berkesesuaian dengan perkembangan zaman di mana kita hidup sekarang.
sebagaimana hadits di bawah ini:<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>Telah bercerita kepada kami Ishaq bin Ibrahim berkata; Aku berkata
kepada Abu Usamah bahwa 'Ubaidullah telah bercerita kepada kalian dari Nafi'
dari Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma yang berkata: Telah ditemukan seorang
wanita dalam keadaan terbunuh di sebagian peperangan Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, maka <u>Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang
pembunuhan terhadap wanita dan anak-anak</u>.</i> <b>(Shahih Bukhari: 2792)</b><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr dan Abu Usamah keduanya berkata;
telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Umar dari Nafi' dari Ibnu Umar
dia berkata, "Seorang wanita didapati telah terbunuh di suatu peperangan,
maka <u>Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang untuk membunuh wanita
dan anak-anak</u>."</i> <b>(Shahih
Muslim: 3280)<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b>Hukum Bagi Perempuan Menstruasi <o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Taurat mengatur masalah perempuan
yang sedang menstruasi. Perempuan yang
sedang menstruasi di anggap <u>najis</u> dalam hukum Taurat. Sehingga segala
sesuatu yang bersentuhan dengan mereka, segala yang di duduki, menjadi najis pula. Orang yang terkena oleh
sesuatu yang telah tersentuh oleh perempuan yang sedang menstruasi menjadi
najis pula. Oleh karena itu, perempuan yang sedang menstruasi dalam adat Yahudi
harus dikucilkan dalam sebuah kamar agar tidak membuat najis semua yang di
sentuhnya. Sebagaimana ayat-ayat di bawah ini:
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><i>19</i></b><i> Apabila seorang perempuan
mengeluarkan lelehan, dan lelehannya itu adalah darah dari auratnya, ia harus
tujuh hari lamanya dalam cemar kainnya, dan setiap orang yang kena kepadanya,
menjadi najis sampai matahari terbenam. <b>20</b> Segala sesuatu yang ditidurinya selama ia
cemar kain menjadi najis. Dan segala sesuatu yang didudukinya menjadi najis
juga. <b>21</b> Setiap orang yang kena kepada tempat tidur
perempuan itu haruslah mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air dan ia
menjadi najis sampai matahari terbenam. <b>22</b> Setiap orang yang kena kepada sesuatu barang
yang diduduki perempuan itu haruslah mencuci pakaiannya, membasuh diri dengan
air dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam. <b>23</b> Juga pada waktu ia kena
kepada sesuatu yang ada di tempat tidur atau di atas barang yang diduduki
perempuan itu, ia menjadi najis sampai matahari terbenam. <b>24 </b> Jikalau seorang laki-laki
tidur dengan perempuan itu, dan ia kena cemar kain perempuan itu, maka ia
menjadi najis selama tujuh hari, dan setiap tempat tidur yang ditidurinya
menjadi najis juga.</i> <b>(Imamat
15:19-24)</b><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Syariat Islam juga mengatur
perempuan yang sedang menstruasi, namun tidak sekejam hukum Taurat. Perempuan
yang sedang menstruasi menurut syariat Islam <u>tidak di anggap najis</u> dan <u>membuat
najis apapun yang disentuhnya</u>. Yang di anggap najis dalam syariat Islam
hanya lelehannya saja, bukan perempuan yang sedang menstruasi. Syariat Islam
hanya menganggap perempuan yang sedang menstruasi itu berhadats atau tidak
suci, sehingga diberi kelonggaran untuk tidak Shalat, Puasa, Menyentuh dan
membaca Al-Qur’an, dll. Oleh karena itu, perempuan yang sedang menstruasi bisa
tetap beraktifitas seperti biasa, baik di luar atau pun di dalam rumah. Hukum
ini jauh lebih baik, lebih sempurna dan lebih bermartabat dari pada hukum
Taurat yang menganggap wanita najis.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Maryam telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ja'far berkata, telah menceritakan kepada saya Zaid
dari 'Iyadh dari Abu Sa'id radliallahu 'anhu berkata; Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Apabila (seorang wanita) sedang mengalami haidh, maka
dia tidak shalat dan tidak puasa. Yang demikian itu menunjukkan kurangnya
agamanya".</i> <b>(Shahih Bukhari:
1815)</b><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Musa berkata, telah
mengabarkan kepada kami Hisyam bin Yusuf bahwa Ibnu Juraij telah mengabarkan
kepada mereka, ia berkata; telah mengabarkan kepadaku Hisyam bin 'Urwah dari
'Urwah, bahwa dia ditanya, "Apakah wanita yang sedang haid boleh melayani
aku, atau berdekatan denganku sedangkan dia junub?" 'Urwah lalu menjawab,
"Bagiku semua itu mudah, dan setiap dari mereka boleh untuk membantuku,
dan seseorang tidak berdosa karena hal itu. 'Aisyah pernah mengabarkan kepadaku
bahwa ia pernah menyisir rambut kepala Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam
keadaan haid. Saat itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berada di sisi
masjid, beliau mendekatkan kepalanya kepada Aisyah yang berada di dalam kamar
dan dalam keadaan haid untuk menyisir rambut kepalanya."</i> <b>(Shahih Bukhari: 287)<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b>Pengampunan Dosa<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Manusia tidak dapat lepas dari
perbuatan dosa, sekeras apapun manusia mencoba untuk tidak berbuat dosa.
Pengampunan dalam hukum Taurat hanya di peroleh dengan cara mengkorbankan hewan
sebagai penebus dosa. Sistem pengampunan dan penyucian dalam Taurat adalah
hanya dengan darah, Taurat pun mengajarkan bahwa dosa tidak dimaafkan hanya
karena perbuatan-perbuatan amal ibadah, melainkan melalui korban darah. Ketentuan
Korban penghapusan dosa, kesalahan, pelanggaran keseluruhannya adalah dengan
menumpahkan darah. Dalam Kitab Imamat di catat macam-macam korban sebagai berikut
: Korban bakaran dengan darah (Imamat 1:1-17), Korban saja dengan tepung dan
minyak (Imamat 2:1-16), Korban Kedamaian atau keselamatan dengan darah (Imamat:
3:1-17), Korban Penghapusan Dosa dengan darah (Imamat 4:1-35), Korban
Pelanggaran dengan darah (Imamat 5:1-13), (orang miskin boleh memakai tepung
dibakar di atas korban "darah" binatang orang lain), Korban penebus
salah dengan darah (Imamat 5:14-19; 6:1-7).<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sedangkan pengampunan menurut
syariat Islam dapat diperoleh jika seseorang bertaubat dari dosa, menyesal
telah berbuat dosa dan memohon ampunan Allah atas dosa-dosa mereka. Tidak perlu
lagi sampai harus mengkorbankan hewan sebagai penebus dosa, apalagi sampai
harus menjadikan Tuhan sebagai penebus dosa. Pengampunan menurut Syariat Islam
ini jauh lebih sempurna, karena lebih dapat menghindarkan manusia dari
perbuatan dosa, dari pada pengampunan dosa dalam hukum Taurat yang tidak
menuntut adanya penyesalan dan permohonan ampunan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>(Malaikat-malaikat) yang memikul 'Arsy dan malaikat yang berada di
sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta
memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan): "Ya
Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah
ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan
peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala,</i> <b>(Al Mu'min: 7)<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b>Hukum Waris Untuk Perempuan<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Kafir Kristen pemuja Yesus sering
mengolok-olok dengan berkata, bahwa hukum waris dalam Islam tidak adil pada
perempuan<b> </b>karena tidak memperoleh
bagian yang sama dengan laki-laki. Padahal hukum Taurat sendiri menyatakan
bahwa perempuan yang memiliki saudara laki-laki tidak memperoleh apa pun dari
harta warisan. Keberadaan anak laki-laki mengalangi anak perempuan mendapatkan
harta waris orang tuanya. Barulah ketiadaan anak laki-laki memberikan hak bagi
anak perempuan untuk memperoleh harta warisan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>6 Maka berfirmanlah TUHAN kepada
Musa: 7 "Perkataan anak-anak
perempuan Zelafehad itu benar; memang engkau harus memberikan tanah milik
pusaka kepadanya di tengah-tengah saudara-saudara ayahnya; engkau harus
memindahkan kepadanya hak atas milik pusaka ayahnya. 8 Dan kepada orang Israel engkau harus berkata:
Apabila seseorang mati dengan tidak mempunyai anak laki-laki, maka haruslah
kamu memindahkan hak atas milik pusakanya kepada anaknya yang perempuan. 9 Apabila ia tidak mempunyai anak perempuan,
maka haruslah kamu memberikan milik pusakanya itu kepada saudara-saudaranya
yang laki-laki. 10 Dan apabila ia tidak
mempunyai saudara-saudara lelaki, maka haruslah kamu memberikan milik pusakanya
itu kepada saudara-saudara lelaki ayahnya. 11
Dan apabila ayahnya tidak mempunyai saudara-saudara lelaki, maka
haruslah kamu memberikan milik pusakanya itu kepada kerabatnya yang terdekat
dari antara kaumnya, supaya dimilikinya." Itulah yang harus menjadi
ketetapan hukum bagi orang Israel, seperti yang diperintahkan TUHAN kepada
Musa.</i> <b>(Bilangan 27: 6-11)</b><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sedangkan menurut Syariat Islam,
anak perempuan mendapatkan harta warisan
dengan atau tanpa kehadiran anak laki-laki. Ini yang membedakan Syariat
Islam dan hukum Taurat tentang hukum waris. Dari sini terlihat kesempurnaan
Syariat Islam di banding dengan hukum Taurat.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>Allah mensyari'atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk)
anak-anakmu. Yaitu : bagian seorang anak lelaki sama dengan bagian dua orang
anak perempuan; dan jika anak itu semuanya perempuan lebih dari dua, maka bagi
mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan; jika anak perempuan itu
seorang saja, maka ia memperoleh separo harta</i>. <b>(An Nisaa': 11)<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Itulah yang Al-Qur’an atau
Syariat Islam sempurnakan dari hukum Taurat atau Syariat agama terdahulu. Saya
hanya menyajikan kepada anda empat hukum dari Syariat Islam yang lebih baik dan
lebih sempurna dari hukum Taurat. Sisanya saya serahkan kepada anda untuk
mencarinya sendiri. Di sini saya sengaja untuk tidak menyertakan Injil
Perjanjian Baru sebagai bahan pembanding, karena Injil Perjanjian Baru bukanlah
kitab yang memuat Syariat atau hukum-hukum Tuhan. Bahkan Yesus sendiri berkata
bahwa dirinya datang bukan untuk menghapus hukum Taurat. Ajaran kasih adalah
untuk menggenapi hukum Taurat, bukan untuk menghapuskan hukum Taurat. Ajaran
kasih tidak mampu menjawab permasalahan umat manusia. Itulah sebabnya, ajaran
kasih tidak pernah menjadi hukum positif di sebuah negara mana pun di dunia
ini, dahulu, sekarang, atau di masa mendatang.<o:p></o:p></div>
</div>
Menjawab Kristenhttp://www.blogger.com/profile/12354533292977645054noreply@blogger.com34tag:blogger.com,1999:blog-65230181546074111.post-21032634379189838672015-03-15T06:00:00.000+07:002015-03-15T06:00:00.941+07:00Roh Kudus<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOfqQ2RbdjpysHrPKoke7lz5K4bWBwIRV7_2sRHI7_CU7NSOcPCezTWnQGu3l70ZorpjfuwRh4FYkQkCjLtEiFosk5lK55dCdjtPO6YTGl6JoRz83-KlvYT02Zm1SMgqBldYZsLHA36Q/s1600/The-Holy-Spirit-as-a-dove.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOfqQ2RbdjpysHrPKoke7lz5K4bWBwIRV7_2sRHI7_CU7NSOcPCezTWnQGu3l70ZorpjfuwRh4FYkQkCjLtEiFosk5lK55dCdjtPO6YTGl6JoRz83-KlvYT02Zm1SMgqBldYZsLHA36Q/s1600/The-Holy-Spirit-as-a-dove.jpeg" height="266" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Roh Kudus dalam keyakinan sesat kafir
pemuja Yesus adalah oknum Tuhan yang ketiga dari Trinitas. Dalam Bible
Perjanjian lama, nama Roh Kudus baru mulai muncul dalam kitab Mazmur sampai
dengan kitab Daniel. Dari kitab Kejadian sampai dengan kitab Ayub dan dari
kitab Hosea sampai dengan kitab Maleakhi, nama Roh Kudus tidak pernah muncul.
Roh yang di sebut dari kitab Kejadian sampai dengan kitab Ayub dan dari kitab
Hosea sampai dengan kitab Maleakhi adalah Roh Allah atau Roh Tuhan. Nama Roh
Kudus kemudian lebih sering muncul dalam Bible Perjanjian Baru. Mengenai Roh
Kudus, kafir Kristen pemuja Yesus sendiri memiliki berbagai macam pendapat. Di
antara mereka ada yang mengatakan bahwa Roh Kudus itu adalah semata-mata
semacam zat yang dapat memenuhi orang. Ada pula orang yang mengatakan bahwa Roh
Kudus itu adalah kekuatan misterius yang bekerja dalam hati manusia yang
membawa kepada pertobatan dan keselamatan. Sebagian lagi percaya bahwa Roh
Kudus itu semata-mata hanya pengaruh atau tenaga aktif Ilahi. Walaupun kafir
Kristen pemuja Yesus berbeda pendapat mengenai apa itu Roh Kudus, mereka
sepakat bahwa Roh Kudus adalah Tuhan.</div>
<a name='more'></a><o:p></o:p><br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Bible, baik itu Perjanjian Lama
atau pun Perjanjian Baru, di percaya oleh kafir Kristen pemuja Yesus sebagai
tulisan yang di ilhami oleh Roh Kudus. Tidak satu pun ayat dalam Bible yang
menyebut dengan tegas bahwa Roh Kudus adalah Tuhan, walaupun Roh Kudus
sendirilah yang mengilhami para penulis Bible. Jika Roh Kudus adalah Tuhan, dia
akan mengilhamkannya kepada penulis Bible apa yang harus mereka tulis. Roh
Kudus yang mengilhamkan banyak hal tidak penting dalam Bible, membuat saya
tidak yakin kalau Roh Kudus sampai lupa mengilhamkan hal yang sangat-sangat
penting, yaitu tentang ketuhanan dirinya sendiri. Kondisi tersebut sangat
berbeda ketika Allah berfirman kepada para Nabi-Nya. Dia tak jarang menyebut
dirinya sebagai Tuhan, <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>Kejadian 15:7 Lagi firman TUHAN
kepadanya: "Akulah TUHAN, yang membawa engkau keluar dari Ur-Kasdim untuk
memberikan negeri ini kepadamu menjadi milikmu." <o:p></o:p></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>Kejadian 28:13 Berdirilah TUHAN
di sampingnya dan berfirman: "Akulah TUHAN, Allah Abraham, nenekmu, dan
Allah Ishak; tanah tempat engkau berbaring ini akan Kuberikan kepadamu dan
kepada keturunanmu.<o:p></o:p></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>Keluaran 6:2 (6-1) Selanjutnya
berfirmanlah Allah kepada Musa: "Akulah TUHAN.<o:p></o:p></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>Keluaran 6:6 (6-5) Sebab itu
katakanlah kepada orang Israel: Akulah TUHAN, Aku akan membebaskan kamu dari
kerja paksa orang Mesir, melepaskan kamu dari perbudakan mereka dan menebus
kamu dengan tangan yang teracung dan dengan hukuman-hukuman yang berat.<o:p></o:p></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>Keluaran 6:7 (6-6) Aku akan
mengangkat kamu menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahmu, supaya kamu
mengetahui, bahwa Akulah, TUHAN, Allahmu, yang membebaskan kamu dari kerja
paksa orang Mesir.<o:p></o:p></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Selama ribuan tahun Tuhan dalam
Bible berhubungan dengan manusia, baik secara langsung atau pun tidak langsung,
dari masa Perjanjian Lama sampai dengan Perjanjian Baru. Melalui para Nabi,
Tuhan dalam Bible menyampaikan firman-Nya, mengajarkan hukum-hukum kepada
manusia. Namun tidak sekali pun Tuhan dalam Bible mengajarkan bahwa Allah
adalah Tritunggal. Tuhan mengajarkan bahwa diri-Nya adalah esa. Jika memang
benar Allah adalah Tritunggal, maka tidak ada alasan bagi Tuhan untuk tidak
menyampaikannya kepada para Nabi-Nya. Jika Allah adalah Tritunggal, Dia akan
menyampaikannya berulang-ulang dan terus-menerus kepada setiap Nabi dalam
setiap masa, sebagaimana Allah telah menyampaikan berulang-ulang dan
terus-menerus kepada setiap Nabi dalam setiap masa, bahwa diri-Nya adalah Tuhan
yang esa. Itulah sebabnya mengapa manusia dalam rentang ribuan tahun, dari masa
Perjanjian Lama sampai dengan Perjanjian Baru, tidak pernah menyembah Roh
Tuhan, Roh Allah atau Roh Kudus sebagai oknum Tuhan yang ketiga dari Tritunggal.
Sungguh teramat sangat aneh melihat keyakinan kafir Kristen Pemuja Yesus yang
menjadikan Roh Kudus sebagai Tuhan, sementara Roh Kudus sendiri tidak pernah
mengatakannya. Para Nabi yang bertugas sebagai penyampai firman Allah juga
tidak pernah mengajarkannya. Jadi dengan dalih apa kafir Kristen pemuja Yesus
menjadikan Roh Kudus sebagai Tuhan?<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Tidak dapat di sangkal bahwa
ketika Yesus hidup atau di anggap hidup, dan selama berabad-abad sebelum itu,
daerah-daerah di sekitar laut tengah merupakan pusat sejumlah
kepercayaan-kepercayaan dan ritus-ritus pagan. Kepercayaan-kepercayaan tersebut
sangat melekat dalam hidup masyarakat, bahkan ketika mereka telah menerima kenabian
Yesus. Dari masyarakat Kristen-pagan inilah kemudian muncul seorang penyesat
yang mengaku sebagai murid Yesus. Dari masyarakat ini pula muncul
pengarang-pengarang Injil. Maka jangan heran jika anda menemukan banyak sekali
kemiripan antara ajaran-ajaran Kristen sekarang ini dengan
kepercayaan-kepercayaan pagan. Anda juga akan menemukan kesamaan antara kisah
Yesus dalam Injil dengan kisah dewa-dewa pagan. Simbol-simbol gereja Kristen
juga mirip dengan simbol-simbol pagan. Bahkan pengarang Injil menggambarkan
sosok Roh Kudus sebagai burung merpati. Padahal burung merpati dalam keyakinan
pagan Yunani adalah simbol dari seorang dewi yang bernama Aphrodite. Aphrodite
(Venus dalam mitologi Romawi) dikenal sebagai dewi cinta Yunani dan merupakan
salah satu dari dua belas dewa dan dewi yang tinggal di Gunung Olympus. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Bibel Perjanjian Lama tidak
pernah sekalipun menggambarkan sosok Roh Allah, Roh Tuhan atau Roh Kudus dengan
seekor burung merpati. Penggambaran Roh Allah, Roh Tuhan atau Roh Kudus dengan
seekor burung merpati hanya dilakukan oleh pengarang Bible Perjanjian Baru. Hal
ini dapat terjadi, hanya jika para pengarang Bible Perjanjian Baru telah
terpengaruh oleh kepercayaan pagan Yunani atau Romawi. Perumus doktrin
Tritunggal telah rusak kemurnian imannya akibat pengaruh kepercayaan pagan. Mengenai
dalih ketuhanan Roh Allah, Roh Tuhan atau Roh Kudus dapat di cari kemudian
dengan cara menafsirkan ayat-ayat Bible dengan berbagai asumsi.<o:p></o:p></div>
</div>
Menjawab Kristenhttp://www.blogger.com/profile/12354533292977645054noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-65230181546074111.post-66446476381092892442015-02-15T04:58:00.000+07:002015-02-15T04:58:47.481+07:00Konsep Cacat Pengilhaman Bible<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjE0kOeb_k93cWdOAynguxVWTQ0WDhnWygGl07O3qoHvKQp5wTrZcEo3SxJmE9tMM85DfxsSvKnqNeI3i0BuBLrtdHWre1Go7ZBzrtEb2tjrnrfkg1bLpM1hNopdrKHaNq00j-xJA3Zww/s1600/buang2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: justify;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjE0kOeb_k93cWdOAynguxVWTQ0WDhnWygGl07O3qoHvKQp5wTrZcEo3SxJmE9tMM85DfxsSvKnqNeI3i0BuBLrtdHWre1Go7ZBzrtEb2tjrnrfkg1bLpM1hNopdrKHaNq00j-xJA3Zww/s1600/buang2.jpg" height="275" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Kafir Kristen pemuja Yesus
berkata bahwa keliru apabila kita beranggapan suatu kitab Allah harus berisi
wahyu Tuhan yang diturunkan langsung ke dunia, kitab itu di anggap harus murni
seratus persen dari surga, tanpa campur tangan manusia; tanpa cacat, tanpa
kekurangan dan tanpa kelemahan sekecil apapun. Isi, pesan, makna, bahasa dan
ungkapan redaksional kitab ini dianggap harus sempurna sampai ke titik dan
komanya. Yang mereka maksud dengan kitab yang tidak murni dari surga karena
sudah ada campur tangan manusia, kitab yang cacat dengan banyak kekurangan dan
kelemahan itu tentu saja kitab mereka sendiri, yakni Bible. Dan dengan
menyatakan keliru orang yang beranggapan kitab Allah harus diturunkan langsung
oleh Tuhan ke dunia tanpa ada campur tangan manusia, tanpa cacat, tanda
kekurangan dan kelemahan sekecil apapun, maka mereka sangat berharap kita dapat
menerima Bible sebagai firman Tuhan, padahal kitab itu hanya kumpulan kitab-kitab
hasil ‘kerajinan tangan’ pengarangnya. Hal ini mengingatkan saya akan firman
Allah dalam Al-Qur’an,</div>
<a name='more'></a><o:p></o:p><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRJUBnzhFwnVFLDT6RE6Uz6k3cu7pZyHerwKWpaRlLdjP7TilTX-rxgu2KTo4GPp9UAcXxqgHOaP47JmhxUoXXEeilCZBxSyfSiEJ7fFfSU4PWn-AUJFBG057SR7n1rmAV09ao_bvCkw/s1600/1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRJUBnzhFwnVFLDT6RE6Uz6k3cu7pZyHerwKWpaRlLdjP7TilTX-rxgu2KTo4GPp9UAcXxqgHOaP47JmhxUoXXEeilCZBxSyfSiEJ7fFfSU4PWn-AUJFBG057SR7n1rmAV09ao_bvCkw/s1600/1.png" height="111" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab
dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari Allah",
(dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu.
Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan
mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang
mereka kerjakan. (Al Baqarah: 79) <o:p></o:p></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Nah, bagaimana mungkin kitab yang
ada karena campur tangan manusia di dalamnya dapat mereka sebut kitab Allah? Kitab
Allah itu memang harus diturunkan secara langsung; baik sekaligus atau
bertahap, murni tanpa campur tangan manusia, tanpa cacat, tanpa kekurangan dan
tanpa kelemahan. Jika pewahyuan firman Allah yang demikian ini masih mereka
anggap keliru, coba tunjukkan di mana letak kekeliruannya? <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Di dalam Bible ada kitab-kitab
yang lebih banyak menuliskan firman-firman Allah dan ada kitab-kitab yang lebih
banyak menuliskan sejarah-sejarah Israel. Contoh kitab-kitab yang lebih banyak
menuliskan firman Allah adalah kitab Kejadian, Kitab Keluaran, kitab Imamat,
dan kitab Bilangan. Sedangkan contoh kitab yang lebih banyak menuliskan sejarah
adalah sebagian besar kitab-kitab Peranjian Lama dan seluruh kitab-kitab
Perjanjian Baru. Oleh karena secara
keseluruhan Bible lebih banyak menulis sejarah dibandingkan dengan
Firman Allah, maka secara umum bible dapat kita katakan sebagai kitab sejarah
yang sebagian kecil isinya memuat firman-firman Allah. Kafir Kristen pemuja
Yesus berkata bahwa Bible di tulis oleh orang-orang yang telah di ilhami Roh
Kudus. Apa maksud pernyataan mereka ini jikalau Bible tetap cacat karena banyak
terdapat kekurangan dan kelemahan di dalamnya. Roh Kudus dalam Kristen adalah Tuhan.
Jika Tuhan mengilhami seseorang untuk menulis maka tulisannya akan menjadi
kitab yang tanpa cacat, tanpa kekurangan dan kelemahan sekecil apapun. Fakta
Bible yang penuh cacat, kekurangan dan kelemahan adalah bukti nyata tidak
adanya campur tangan Tuhan dalam penulisan Bible. Bibel dikatakan ditulis oleh
orang-orang yang telah di ilhami oleh Roh Kudus, tidak lain dan tidak bukan,
hanya bertujuan untuk ‘mensakralkan’ Bible yang karangan manusia untuk kemudian bisa di anggap sebagai kitab Allah. Mungkin sama juga ketika seorang pastor atau
pendeta yang mengaku di sertai Roh Kudus. Tujuannya bisa jadi hanya untuk
‘mensakralkan’ dirinya agar perkataannya di dengar, dihormati serta kemudian
memperoleh perpuluhan dari para jemaatnya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Tidak seperti Bible dengan konsep
cacat pengilhamannya, Al-Qur’an bukan kitab hasil tangan-tangan manusia. Ia
adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui
perantaraan Malaikat Jibril,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZsFMsbuRPJEu9bzXHuaYvynSj3Emj5yGBAHwiz0cD1dGwzSHhhmNO_RaWd_lzd3RmI1cu_KVpIZIoL7Yn747WUS94y32ZZvY1Lj3clydXV6u0RCzrLbXdzyGAAcsZev9xNuTnqp_4AQ/s1600/2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZsFMsbuRPJEu9bzXHuaYvynSj3Emj5yGBAHwiz0cD1dGwzSHhhmNO_RaWd_lzd3RmI1cu_KVpIZIoL7Yn747WUS94y32ZZvY1Lj3clydXV6u0RCzrLbXdzyGAAcsZev9xNuTnqp_4AQ/s1600/2.png" height="77" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>Katakanlah: "Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril
itu telah menurunkannya (Al Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah;
membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita
gembira bagi orang-orang yang beriman. (Al-Baqarah: 97)<o:p></o:p></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Selain itu Al-Qur’an juga
petunjuk kepada jalan yang lurus, rahmat, hikmah<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikYZ6vxUg4kgfqSn9iAN4sSD4SqaaEbqZn9Pjw212OHMUE8CmT7XIPUk4wEl1CmFxxfhugqb8UA8dGlTzBBWlBYtBpdvJx-cgt7tGRBvKaNzoBRF55kddoitI2ZhCnnaJQppWMy7WsHQ/s1600/3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikYZ6vxUg4kgfqSn9iAN4sSD4SqaaEbqZn9Pjw212OHMUE8CmT7XIPUk4wEl1CmFxxfhugqb8UA8dGlTzBBWlBYtBpdvJx-cgt7tGRBvKaNzoBRF55kddoitI2ZhCnnaJQppWMy7WsHQ/s1600/3.png" height="66" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih
lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan
amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar, (Al Israa': 9)<o:p></o:p></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEig_OBesBbCzsM_ilhbTD-nXCxy_zkwHmvFCRfc799mZzzpbirVkJ-9yEPBuci5GsE22HERUrmBVRo3GkcmtbYJZQCAHjlctPjWoPRba7DoCNxtfdRQHkwz-oFwUwUDMcouyvPJQqfE9g/s1600/4.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEig_OBesBbCzsM_ilhbTD-nXCxy_zkwHmvFCRfc799mZzzpbirVkJ-9yEPBuci5GsE22HERUrmBVRo3GkcmtbYJZQCAHjlctPjWoPRba7DoCNxtfdRQHkwz-oFwUwUDMcouyvPJQqfE9g/s1600/4.png" height="73" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>Dan apakah tidak cukup bagi mereka
bahwasanya Kami telah menurunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) sedang dia
dibacakan kepada mereka? Sesungguhnya dalam (Al Quran) itu terdapat rahmat yang
besar dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman. (Al 'Ankabuut: 51)</i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUpN9JkQt1LDbTkiSvAiTyeIGNNf5C1M_zBp8DnEyvCkGYgggo-Yk6kCTXVJruKWe1X8SQk6wXO66w9YKwoio1r6PjrKWtySo1YB-pEtkWO9u3h06PVsuiHyBpS2AgP9wz7uEU44C-xg/s1600/5.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUpN9JkQt1LDbTkiSvAiTyeIGNNf5C1M_zBp8DnEyvCkGYgggo-Yk6kCTXVJruKWe1X8SQk6wXO66w9YKwoio1r6PjrKWtySo1YB-pEtkWO9u3h06PVsuiHyBpS2AgP9wz7uEU44C-xg/s1600/5.png" height="38" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>Demikianlah (kisah 'Isa), Kami membacakannya kepada kamu sebagian dari
bukti-bukti (kerasulannya) dan (membacakan) Al Quran yang penuh hikmah. (Ali
'Imran: 58)</i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<o:wrapblock><v:shapetype coordsize="21600,21600" filled="f" id="_x0000_t75" o:preferrelative="t" o:spt="75" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" stroked="f">
<v:stroke joinstyle="miter">
<v:formulas>
<v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0">
<v:f eqn="sum @0 1 0">
<v:f eqn="sum 0 0 @1">
<v:f eqn="prod @2 1 2">
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth">
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight">
<v:f eqn="sum @0 0 1">
<v:f eqn="prod @6 1 2">
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth">
<v:f eqn="sum @8 21600 0">
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight">
<v:f eqn="sum @10 21600 0">
</v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:formulas>
<v:path gradientshapeok="t" o:connecttype="rect" o:extrusionok="f">
<o:lock aspectratio="t" v:ext="edit">
</o:lock></v:path></v:stroke></v:shapetype><v:shape id="Picture_x0020_6" o:spid="_x0000_s1026" style="height: 27pt; left: 0; margin-left: 0; margin-top: 46.7pt; mso-position-horizontal-relative: margin; mso-position-horizontal: center; mso-position-vertical-relative: text; mso-position-vertical: absolute; mso-wrap-distance-bottom: 0; mso-wrap-distance-left: 9pt; mso-wrap-distance-right: 9pt; mso-wrap-distance-top: 0; mso-wrap-style: square; position: absolute; text-align: left; visibility: visible; width: 246pt; z-index: 251669504;" type="#_x0000_t75">
<v:imagedata o:title="" src="file:///C:\Users\HAMBAA~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.png">
<w:wrap anchorx="margin" type="topAndBottom">
</w:wrap></v:imagedata></v:shape></o:wrapblock>Tidak hanya itu, bahkan Allah menjamin akan kemurnian Al-Qur’an dan menantang
siapa pun orang yang meragukan kebenarannya untuk membuat kitab seperti
Al-Qur’an walaupun hanya satu surat.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKGNbPIT1Z5qebtiuECt-dve3RFNdywvC9pLOaicCWQY_q_XAPGOsR1et2y6AeoYhvh6cvmAaWveoJKfxj61xtaYM7qUzl7z5xgbgt1d902hs4q7AGlD_3avykHlKf8fgNE2tEyHrtbg/s1600/6.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKGNbPIT1Z5qebtiuECt-dve3RFNdywvC9pLOaicCWQY_q_XAPGOsR1et2y6AeoYhvh6cvmAaWveoJKfxj61xtaYM7qUzl7z5xgbgt1d902hs4q7AGlD_3avykHlKf8fgNE2tEyHrtbg/s1600/6.png" height="34" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami
benar-benar memeliharanya (Al Hijr: 9)<o:p></o:p></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami
wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal
Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolong mu selain Allah, jika kamu
orang-orang yang benar. (Al Baqarah: 23)<o:p></o:p></i></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Bagaimana pun Al-Qur’an tidak
mungkin disamakan dengan Bible. Al-Qur’an adalah murni firman Allah yang
disampaikan-Nya kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril. Campur tangan
manusia terhadap Al-Qur’an hanya sebatas menuliskannya pada berbagai media yang
masih sangat sederhana pada zaman itu. Sedangkan Bible, seperti yang telah di
akui sendiri oleh kafir Kristen, adalah kitab yang tidak murni dari surga
karena sudah ada campur tangan manusia, kitab yang cacat dengan banyak
kekurangan dan kelemahan. Jika harus memilih, orang waras akan lebih memilih
kitab yang murni dari Allah, tanpa campur tangan manusia, tanpa cacat, tanpa
kekurangan dan tanpa kelemahan sekecil apapun. Kitab dengan kategori yang
sedemikian istimewa itu hanya di miliki oleh Al-Qur’an, bukan Bible atau kitab
dari agama-agama lainnya. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Sumber
Kristen: <a href="https://buktidansaksi.com/files/Resources/articles/Alquran/Konsep%20Pengilhaman%20Alkitab_%20Berbeda%20dengan%20Quran.pdf">Konsep
Pengilhaman Al-Kitab Vs Pewahyuan Al-Qur’an</a></span></div>
Menjawab Kristenhttp://www.blogger.com/profile/12354533292977645054noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-65230181546074111.post-80603653317039562442015-01-18T06:23:00.000+07:002015-01-19T04:47:56.149+07:00Teofani Allah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuX22CX9H8uBxAovi3oBZofnrInMx7V2RU-xeZ5byplDnZ0iDqEseVhfFfYnOhnXzq2RMk79VCXMTjSyTqcTYY8l0_fYHh70en3s8jCWncxyJyC-MdEEPUXNSgyTIu5CkyBDkQzV2IyA/s1600/teofani.PNG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuX22CX9H8uBxAovi3oBZofnrInMx7V2RU-xeZ5byplDnZ0iDqEseVhfFfYnOhnXzq2RMk79VCXMTjSyTqcTYY8l0_fYHh70en3s8jCWncxyJyC-MdEEPUXNSgyTIu5CkyBDkQzV2IyA/s1600/teofani.PNG" height="262" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<div style="text-align: justify;">
Teofani
adalah suatu istilah dalam teologi Kristen yang berasal dari bahasa Yunani. Teofani
berasal dari dua kata, kata benda THEOS (Allah) dan kata kerja PHANEROÔ yang
artinya menampakkan atau mewujudkan diri. Maka, THEOPHANIA adalah penampakan
Allah. Pemahaman Teofani adalah TUHAN Allah menampakkan diri dengan tanda-tanda
yang dapat dihayati oleh yang bersangkutan, sehingga yang bersangkutan sadar
bahwa mereka berhadapan dengan Allah sendiri. Menurut para kafir pemuja Yesus,
Bible Perjanjian Lama telah mencatat teofani, penampakan atau pewujudan Tuhan
dalam wujud Malaikat yang mengunjungi Abraham (Kejadian 18:1-3; 32: 28-30), menampakkan
diri sebagai manusia sebagai balatentara (Hakim 13: 28), atau menjadi suatu
benda berwujud api, Allah menampakkan diri-Nya kepada Musa dalam nyala api yang
keluar dari semak duri. Namun jika diteliti dengan seksama, maka akan terkuak
kebohongan ajaran tersebut.<br />
<a name='more'></a><o:p></o:p></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<div style="text-align: justify;">
Ada
banyak ayat yang dikatakan sebagai bukti teofani Tuhan dalam wujud malaikat, di
antaranya dalam kitab Kejadian 15:1, 17:1,
18:1-3, 26:2, 32: 28-30, 48:3 dan mungkin masih banyak lagi. Tetapi dari sekian
banyak ayat, ternyata tidak satu pun ayat yang dengan jelas memberikan
informasi dalam wujud apakah Tuhan menampakkan diri kepada Abraham. Dalam
ayat-ayat tersebut cuma disebutkan Tuhan menampakkan diri...Tuhan menampakkan
diri...Tuhan menampakkan diri...tapi dalam wujud apa? Tidak ada
penjelasan! Jika tidak ada informasi
dalam wujud apakah Tuhan menampakkan diri kepada Abraham, lalu bagaimana pihak
gereja dapat berkesimpulan bahwa yang menemui Abraham adalah Tuhan dalam
wujudnya sebagai Malaikat?! Ataukah mungkin sujudnya Abraham kepada orang yang
menemuinya dijadikan alasan kafir Kristen pemuja Yesus sebagai bukti penampakan
Tuhan, padahal sujud di dalam Bible Perjanjian Lama tidak selalu ditujukan
untuk Tuhan, tapi juga ditujukan sebagai penghormatan kepada manusia yang
memiliki kedudukan tinggi. Jika pun Tuhan ingin menampakkan diri kepada
Abraham, tentu Dia akan memilih perwujudan yang mampu di lihat oleh Abraham,
bukan Malaikat. Karena Malaikat adalah makhluk gaib/rohani yang tidak mungkin
dapat terlihat oleh mata manusia. <o:p></o:p></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<div style="text-align: justify;">
Jika
dalam kasus Abraham, kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan Tuhan menampakkan
diri dalam wujud Malaikat untuk menyampaikan firman, ini berbeda dengan Yakub.
Dalam kasus Yakub (Kejadian 32: 28-30), Tuhan dikatakan oleh kafir pemuja Yesus
mewujudkan diri menjadi Malaikat hanya untuk dapat bergulat dengan Yakub, dan
itu pun kalah. Kisah kalahnya ‘Tuhan’ bergulat dengan Yakub adalah dongeng
konyol yang hanya orang tolol yang bisa mempercayainya. Ironisnya, 2 miliar
lebih orang mempercayai kisah ini, wow...<o:p></o:p></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<div style="text-align: justify;">
Ada
pula kafir pemuja Yesus yang menganggap Tuhan menampakkan diri kepada Musa
dengan cara menjadi suatu benda berwujud api yang muncul dari semak duri. Anda
percaya? Saya tidak! Perhatikan ayat di bawah ini:</div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<div style="text-align: justify;">
<i>Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri
kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan
tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api. (Keluaran 3:2)<o:p></o:p></i></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<div style="text-align: justify;">
Bila
ayat di atas kita baca, maka akan dengan mudah kita ketahui bahwa yang
menampakkan diri kepada Musa adalah Malaikat Tuhan, bukan Tuhan yang mewujudkan
diri sebagai nyala api. Satu hal lagi yang mungkin anda perlu ketahui. Kafir
Kristen pemuja Yesus ternyata membedakan antara <b>Malaikat Allah</b> dan <b>Malaikat</b>
yang tertulis dalam kitab mereka. Mereka menganggap <b>Malaikat Allah</b> adalah Teofani Tuhan dalam wujud Malaikat, berbeda
ketika Bible menyebut <b>Malaikat</b>. Alasannya
bukan hanya karena nama “Malaikat” dan nama “Allah” disatukan menjadi <b>Malaikat Allah</b>,<b> </b>karena jika ini alasannya, maka jika dalam Bible di sebut Bait
Allah, artinya Tuhan berteofani atau mewujudkan diri sebagai bangunan, hehehe...<span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-symbol-font-family: Wingdings;">J</span>. Malaikat Allah mereka
anggap sebagai teofani atau perwujudan Allah dalam wujud Malaikat, karena dalam
berbagai ayat-ayat Bible, Malaikat Allah ini berfirman, di sembah orang dan
juga di sebut Allah. <o:p></o:p></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<div style="text-align: justify;">
Malaikat
Allah dalam Bible sebenarnya tidak pernah berfirman. Yang Malaikat Allah
lakukan adalah menyampaikan firman-firman Allah. Karena metode penulisan Bible
yang kurang tepat, Malaikat Allah yang hanya bertugas sebagai penyampai firman
menjadi seolah-olah berfirman atas namanya sendiri. Tuhan dalam Bible tidak
jarang berfirman secara langsung. Dalam berfirman secara langsung inilah, Tuhan
dalam Bible selalu menyatakan bahwa dirinya adalah Tuhan, seperti firman-Nya
kepada Abram yang disampaikannya secara langsung, <i>"<b>Akulah TUHAN</b>, yang
membawa engkau keluar dari Ur-Kasdim untuk memberikan negeri ini kepadamu
menjadi milikmu."</i> (Kejadian
15:7). Inilah ciri Tuhan dalam menyampaikan firman-Nya secara langsung, yang
ciri tersebut tidak terdapat ketika Malaikat Tuhan menyampaikan firman-Nya.
Dengan demikian saya berkesimpulan, bahwa Malaikat Tuhan bukan teofani atau
perwujudan Tuhan dalam wujud Malaikat, dia hanyalah Malaikat penyampai firman
Allah kepada para Nabi-Nya. Agar penjelasan saya di atas tidak di nilai sebagai
asumsi belaka. Saya akan mengutip dua ayat Bible yang dapat memberikan gambaran
bahwa Malaikat Allah adalah Malaikat penyampai firman Tuhan kepada para Nabi-Nya,
bukan teofani Allah dalam wujud Malaikat. Ayat yang saya maksud adalah: <o:p></o:p></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<div style="text-align: justify;">
<i>Lalu <u>Malaikat TUHAN</u> itu memberi
jaminan kepada Yosua, katanya: "<u>Beginilah firman TUHAN semesta alam</u>:
Apabila engkau hidup menurut jalan yang Kutunjukkan dan melakukan tugas yang
Kuberikan kepadamu, maka engkau akan memerintah rumah-Ku dan mengurus
pelataran-Ku, dan Aku akan mengizinkan engkau masuk ke antara mereka yang
berdiri melayani di sini. (Zakharia 3:6-7)<o:p></o:p></i></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<div style="text-align: justify;">
Di
sembahnya Malaikat Allah oleh orang-orang yang dijumpainya, dijadikan dalih
juga oleh kafir Kristen pemuja Yesus untuk mengatakan bahwa Malaikat Allah
adalah teofani atau perwujudan Allah dalam bentuk Malaikat. Padahal di dalam
Bible, aktivitas sujud tidak hanya dilakukan kepada Tuhan atau yang diper-Tuhan.
Aktivitas sujud dalam Bible lumrah dilakukan kepada seorang tuan, raja atau
malaikat sebagai bentuk penghormatan, bukan sebagai pemujaan. Ada banyak contoh
ayat-ayat Bible dalam hal ini, di antaranya ada dalam Kejadian 23:7, Kejadian 33:6-7, 1Samuel 25:23, 1Samuel 28:14, 2Samuel 9:6, 2Samuel
18:21, 1Raja-Raja 1:16, 2Raja-Raja 4:37 dan masih banyak lagi. Ayat-ayat
tersebut adalah contoh sujudnya seseorang kepada tuannya atau raja sebagai
bentuk penghormatan. Sang tuan atau raja pun membiarkan dirinya di sembah. Jika
Malaikat Allah adalah teofani atau perwujudan Tuhan dalam bentuk Malaikat,
sudah pasti semua orang yang ditemuinya akan sujud sebagai bentuk pemujaan.
Tetapi saya melihat, tidak semua orang yang di datangi oleh Malaikat Allah
kemudian bersujud kepadanya. <o:p></o:p></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<div style="text-align: justify;">
Kafir
Kristen pemuja Yesus juga mengatakan bahwa Malaikat Tuhan di sebut Tuhan oleh
orang yang dijumpainya. Anggapan mereka ini dijadikan dalih pembenar bahwa
Malaikat Allah yang banyak di sebut dalam Bible adalah teofani Allah atau
perwujudan Allah dalam bentuk Malaikat. Sebagai contoh ada pada Kejadian 16:13,
tertulis demikian, <i>“Dan wanita itu (Hagar)
memanggil Nama TUHAN yang telah berfirman kepadanya, "Engkaulah
El-Roi," karena dia berkata, "Seandainya di sini aku telah melihat di
belakang yang melihat aku". </i>Benar atau salah dalam memahami ayat
tersebut sangat ditentukan atau tergantung pada cara pandang kita terhadap
“siapa” Malaikat Allah yang menemui Hagar. Jika anda memandang Malaikat Allah
yang mendatangi Hagar hanyalah Malaikat yang bertugas menyampaikan firman
Allah, maka sebutan <i>El-Roi</i> pada ayat
tersebut tentu kembali atau tertuju kepada Tuhan yang berfirman melalui
perantara Malaikat Allah tersebut, dan ini adalah pemahaman yang benar. Sedangkan jika anda menganggap Malaikat Allah
yang mendatangi Hagar adalah Allah dengan teofaninya sebagai Malaikat, maka
anda akan berkesimpulan bahwa <i>El-Roi</i> pada ayat tersebut kembali atau tertuju
kepada Malaikat Allah sendiri, dan inilah pendapat yang salah. <o:p></o:p></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="MsoNormal">
Penjelasan serta kutipan beberapa
ayat-ayat Bible di atas, saya rasa telah cukup membuktikan bahwa doktrin
Teofani Allah dalam agama Kristen adalah doktrin sesat. Doktrin Teofani Allah
dalam agama Kristen bukan hanya bertentangan dengan akal sehat, namun ternyata
bertentangan juga dengan ayat-ayat Bible. Mungkin jika Tuhan dapat berteofani
atau menampakkan diri dalam wujud Malaikat, manusia atau dalam wujud benda
mati, seharusnya Tuhan tidak perlu repot-repot mengutus sekian banyak Nabi-nabi
untuk menyampaikan firman-Nya kepada umat manusia. Tuhan juga tidak perlu
sampai harus menurunkan kitab suci sebagai pedoman hidup umat manusia. jika
Tuhan dapat berteofani, Dia harusnya hanya cukup berteofani atau menampakkan
diri sebagai seorang Malaikat, manusia, atau benda mati untuk menyampaikan
firman-Nya kepada manusia, tak perlu sampai harus mengutus para Nabi atau
menurunkan kitab suci.<o:p></o:p></div>
</div>
Menjawab Kristenhttp://www.blogger.com/profile/12354533292977645054noreply@blogger.com10tag:blogger.com,1999:blog-65230181546074111.post-87733985818505031172014-12-20T18:30:00.000+07:002014-12-21T05:01:54.474+07:00Mitos Turunnya Yesus ke Tempat Penantian<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<v:shapetype coordsize="21600,21600" filled="f" id="_x0000_t75" o:preferrelative="t" o:spt="75" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" stroked="f">
<v:stroke joinstyle="miter">
<v:formulas>
<v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0">
<v:f eqn="sum @0 1 0">
<v:f eqn="sum 0 0 @1">
<v:f eqn="prod @2 1 2">
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth">
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight">
<v:f eqn="sum @0 0 1">
<v:f eqn="prod @6 1 2">
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth">
<v:f eqn="sum @8 21600 0">
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight">
<v:f eqn="sum @10 21600 0">
</v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:formulas>
<v:path gradientshapeok="t" o:connecttype="rect" o:extrusionok="f">
<o:lock aspectratio="t" v:ext="edit">
</o:lock></v:path></v:stroke></v:shapetype></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<o:p></o:p><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUeqTsekBAG9T4lbAZDtaKdug3agXy9SJklVkRayLWY9sZ-P1sX9mvpIIbBIufSzl5aUpv9enV4q3ptZnjEqHUfUPyYO-Zs2BYBRU3xmFOf4yn9VGTaw4nXi6n_IFym7fbRQ0DMNPH7Q/s1600/jesusdescentintosheol.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUeqTsekBAG9T4lbAZDtaKdug3agXy9SJklVkRayLWY9sZ-P1sX9mvpIIbBIufSzl5aUpv9enV4q3ptZnjEqHUfUPyYO-Zs2BYBRU3xmFOf4yn9VGTaw4nXi6n_IFym7fbRQ0DMNPH7Q/s1600/jesusdescentintosheol.jpg" height="260" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<div style="text-align: justify;">
<v:shapetype coordsize="21600,21600" filled="f" id="_x0000_t75" o:preferrelative="t" o:spt="75" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" stroked="f">
<v:stroke joinstyle="miter">
<v:formulas>
<v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0">
<v:f eqn="sum @0 1 0">
<v:f eqn="sum 0 0 @1">
<v:f eqn="prod @2 1 2">
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth">
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight">
<v:f eqn="sum @0 0 1">
<v:f eqn="prod @6 1 2">
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth">
<v:f eqn="sum @8 21600 0">
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight">
<v:f eqn="sum @10 21600 0">
</v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:formulas>
<v:path gradientshapeok="t" o:connecttype="rect" o:extrusionok="f">
<o:lock aspectratio="t" v:ext="edit">
</o:lock></v:path></v:stroke></v:shapetype><v:shape id="Picture_x0020_2" o:spid="_x0000_s1026" style="height: 196.4pt; left: 0; margin-left: 0; margin-top: .6pt; mso-height-percent: 0; mso-height-percent: 0; mso-height-relative: page; mso-position-horizontal-relative: margin; mso-position-horizontal: left; mso-position-vertical-relative: text; mso-position-vertical: absolute; mso-width-percent: 0; mso-width-percent: 0; mso-width-relative: page; mso-wrap-distance-bottom: 0; mso-wrap-distance-left: 9pt; mso-wrap-distance-right: 9pt; mso-wrap-distance-top: 0; mso-wrap-style: square; position: absolute; text-align: left; visibility: visible; width: 241.5pt; z-index: 251658240;" type="#_x0000_t75">
<v:imagedata o:title="" src="file:///C:\Users\HAMBAA~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.jpg">
<w:wrap anchorx="margin" type="square">
</w:wrap></v:imagedata></v:shape>Menurut keyakinan kafir Kristen pemuja Yesus, setelah mati di salib,
Yesus turun ke dunia orang mati dan membebaskan orang-orang benar yang mati
dari zaman Adam sampai dengan zaman sebelum kedatangan Yesus. Orang-orang benar
ini tidak dapat langsung masuk ke sorga karena Yesus belum “membuka” pintu
surga dengan penderitaan, wafat dan bangkit dan kenaikan-Nya ke surga. Mengapa
orang-orang yang telah dibenarkan oleh Allah sebelum misteri Paskah Kristus
tidak dapat langsung masuk ke dalam Sorga namun harus menanti di Tempat
Penantian? Menurut mereka, hal tersebut dapat terjadi karena konsekuensi dosa
asal, yang menyebabkan manusia tidak dapat melihat Allah muka dengan muka di
dalam Kerajaan Sorga. Hubungan ini terjembatani dengan matinya Yesus di kayu
salib. Dengan demikian, setelah kematian Yesus di kayu salib, maka orang-orang
yang dibenarkan oleh Allah dapat masuk ke dalam Sorga, karena Kristus-lah yang
membuka pintu Sorga bagi mereka.<br />
<a name='more'></a><o:p></o:p></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<div style="text-align: justify;">
Istilah
sheol atau dunia orang mati, agaknya tidak jauh berbeda dengan alam ‘Barzah’
yang di kenal dalam agama Islam. Sama-sama sebuah tempat penantian bagi orang
yang telah mati, yang di dalamnya, manusia yang telah mati menerima balasan.
Kaum kafir Kristen pemuja Yesus meyakini bahwa setelah Yesus mati di kayu salib
dan dikuburkan, roh Yesus pergi atau turun ke dalam kerajaan maut untuk
membebaskan orang-orang benar yang berada dalam tempat penantian. Walaupun keyakinan
tersebut masuk dalam kredo atau pengakuan iman rasuli dan digunakan sebagai
bagian dari ibadah, kebenaran turunnya Yesus ke tempat penantian orang mati
patut dipertanyakan. Sebabnya adalah karena Yesus tidak pernah mengatakannya. Ada
yang bilang bahwa dua belas kredo atau pengakuan iman rasuli ini di tulis sendiri
oleh murid-murid Yesus setelah guru mereka naik ke Sorga. Setiap satu murid Yesus
dikatakan menuliskan satu pernyataan di bawah bimbingan roh kudus. Namun mana buktinya
murid-murid Yesus menuliskan ke dua belas kredo tersebut? Dan karena penulisan
kedua belas kredo tersebut dikatakan atas bimbingan roh kudus, lagi-lagi kafir
Kristen pemuja Yesus harus mau menerimanya.</div>
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<div style="text-align: justify;">
Beruntung,
dari sekian banyak kafir Kristen pemuja Yesus, masih ada di antara mereka yang
masih jujur dalam menyampaikan kebenaran walaupun itu pahit. Dari merekalah
saya memperoleh informasi bahwa turunnya Yesus ke tempat penantian merupakan
warisan mitos turunnya dewa ke tempat penantian. Perhatikan screenshot di bawah
ini:<o:p></o:p></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<div style="text-align: justify;">
<v:shape id="Picture_x0020_1" o:spid="_x0000_i1025" style="height: 173.25pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 451.5pt;" type="#_x0000_t75">
<v:imagedata o:title="" src="file:///C:\Users\HAMBAA~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.jpg">
</v:imagedata></v:shape> </div>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEile4HFnLtWELxAwVLr5RiY8Jh6sRHpreCAI9kxZKyhqm3I1nCDVXB7tdwFy758efzlHkh34B4qYH9qMkhZJrnz2siG-WvzrSX5sWIbuw3EYfBWBsscoGPore8Dm0l-O1APzv5Y11cLLw/s1600/10259712_478272845639802_5313716920856801824_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEile4HFnLtWELxAwVLr5RiY8Jh6sRHpreCAI9kxZKyhqm3I1nCDVXB7tdwFy758efzlHkh34B4qYH9qMkhZJrnz2siG-WvzrSX5sWIbuw3EYfBWBsscoGPore8Dm0l-O1APzv5Y11cLLw/s1600/10259712_478272845639802_5313716920856801824_n.jpg" height="153" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<o:p></o:p><br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<div style="text-align: justify;">
Bagi
para pengunjung yang kebetulan mengakses blog ini lewat handphone dan mengalami
kesulitan dalam membaca teks yang ada dalam foto screenshot, anda dapat membaca
teks di bawah ini: <o:p></o:p></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<div style="text-align: justify;">
<b>NERAKA [browning]<o:p></o:p></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<div style="text-align: justify;">
Dalam
versi-versi yang lebih tua, kata Inggris hell digunakan secara menyesatkan
untuk menerjemahkan kata Ibrani *syeol, atau kata Aram *gehenna, atau kata
Yunani *hades. Biasanya, kata ini dipahami sebagai tempat siksaan kekal,
terutama dengan api (Yes. 66:24), bagi orang-orang fasik yang tak dapat ditebus
(Why. 21:8). Membingungkan, bahwa kata ini sering pula menunjukkan tempat
peristirahatan atau penantian orang-orang yang telah mati, dan bukan tempat
azab kesengsaraan. Itulah makna *hades (alam maut) dalam Why. 20:13, <u>dan
juga pada anak kalimat dalam pengakuan iman Gereja, yang menyatakan bahwa
setelah *disalibkan, Kristus 'turun ke dalam kerajaan maut'</u>. <u>Kepercayaan
ini didasarkan pada 1Ptr. 3:19, yang merupakan warisan mitos penebusan dengan
turunnya dewa ke dunia bawah (Orpheus dan Eurycide, Persephone, dsb.) yang
diterima oleh umat Kristen</u>. Dalam konteks PB hal ini merupakan pernyataan
iman bahwa misi Kristus adalah universal -- bahkan diperluas bagi mereka yang
telah mati sebelum dilahirkan. <o:p></o:p></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.5pt; line-height: 125%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-fareast; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Sumber
screenshot di atas saya dapat dari situs Kristen yang dapat juga anda temukan
di link berikut </span><a href="http://alkitab.sabda.org/dictionary.php?word=maut&version=tb"><span style="color: red;">http://alkitab.sabda.org/dictionary.php?word=maut&version=tb</span></a></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
Menjawab Kristenhttp://www.blogger.com/profile/12354533292977645054noreply@blogger.com3