Paus Sergius III
Sergius III pernah dideskripsikan sebagai sumber dari
'kebencian yang tak terhingga di antara para pelacur' dan 'budak dari setiap
kejahatan dan merupakan pria yang paling keji.' Kehidupan Pribadi maupun
kehidupan publik sebagai paus telah dikatakan sebagai sebuah prosesi panjang
dari skandal dan dekadensi yang meliputi pembunuhan salah satu atau kemungkinan
dua orang paus. Sepertinya Sergius telah memerintahkan pembunuhan dari paus Leo
V dan juga antipaus Kristofer yang dicekik dalam penjara pada tahun 904 Masehi.
Setelah itu, jalan telah terbuka bagi Sergius untuk menjadi paus. Tiga tahun
kemudian, ia mendapat seorang kekasih, Marozia, yang diserahkan oleh ibunya,
Theodora, kepada Sergius ketika baru berusia lima belas tahun. Sergius berusia
tiga puluh tahun lebih tua dari Marozia tetapi ia telah menginginkan gadis itu
selama sembilan tahun sejak mereka pertama kali bertemu dalam Sidang Jenazah
yang mengerikan pada tahun 897 Masehi. Bahkan pada usia yang begitu dini,
Marozia sudah memiliki daya tarik seksual yang kuat dan meskipun ia belum
menjadi kekasih Sergius, pria ini tidak pernah melupakannya. Sergius dan
Marozia memiliki anak yang kelak menjadi Paus Yohanes XI sehingga membuat
Sergius menjadi satu-satunya paus yang tercatat memiliki anak yang menjadi paus
juga. Sedangkan bagi Morozia, hubungan empat tahunnya dengan Paus Sergius yang
meninggal pada tahun 911 Masehi, telah memungkinkan dirinya untuk mencicipi
rasa dari kekuasaan kepausan dan membuatnya mencari jalan untuk menciptakan
paus-paus lagi.
(Sumber: Sejarah Gelap Para Paus)
0 Response to "Paus Sergius III"
Posting Komentar
Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik; menjawab atau menyanggah isi postingan. Komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.