Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah seseorang dari umat ini baik Yahudi dan Nashrani mendengar tentangku, kemudian dia meninggal dan tidak beriman dengan agama yang aku diutus dengannya, kecuali dia pasti termasuk penghuni neraka." (Shahih Muslim: 218)

Konskuensi Ajaran Paulus


Tidak ada satupun orang-orang Kristen yang tidak mengenal siapa Paulus Tarsus, satu dari sekian banyak tokoh Bible ini mendapat tempat teristimewa di hati segenap umat Kristen. Bagaimana tidak, Paulus inilah satu-satunya tokoh yang mengaku (lebih tepatnya ngaku-ngaku) rasul Yesus Kristus yang mengabarkan Injil (yang katanya bukan berasal dari manusia) kepada orang-orang non-Israel. Dari ajaran-ajarannya yang dapat dibaca di 13 kitab-kitab kirimannya tersebut agama Kristen berdiri. Berbeda dengan Yesus Kristus yang mengabarkan Injil hanya kepada domba-domba tersesat dari bangsa Israel, Paulus Tarsus justru mengabarkan Injil kepada non-Israel. Karena perbedaan tujuan dakwah tersebut kita jadi bertanya-tanya, apakah yang menemui Paulus tarsus benar-benar Yesus yang telah naik ke surga? Ataukah Iblis yang menyamar sebagai Yesus? Bukankah tidak ada saksi dari kalangan rasul-rasul Yesus lainnya yang melihat Paulus Tarsus di temui Yesus?

Agar ajaran yang dibawanya dapat di terima dengan baik oleh orang-orang non-Israel, maka Paulus Tarsus kemudian berusaha menghapus hukum Taurat dengan cara menafsirkan ulang hukum-hukum di dalamnya. Sebagai seorang Yahudi yang pernah mempelajari Taurat, Paulus Tarsus tahu benar, bahwa Taurat dengan hukum-hukum di dalamnya hanya diperuntukkan kepada orang-orang Israel dan orang-orang non-Israel yang secara kebetulan hidup ditengah-tengah orang-orang Israel, hukum-hukum Taurat yang ditafsir ulang di antaranya;


HUKUM TAURAT

Matius  5

17 "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.

18 Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.

19 Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.

Yesus bukan datang untuk menghapus hukum Taurat melainkan hanya mengenapinya, tapi Paulus malah berusaha menghapuskannya;

Roma  6:14 Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia.

Roma  7:5 Sebab waktu kita masih hidup di dalam daging, hawa nafsu dosa, yang dirangsang oleh hukum Taurat, bekerja dalam anggota-anggota tubuh kita, agar kita berbuah bagi maut.

Roma  7:6 Tetapi sekarang kita telah dibebaskan dari hukum Taurat, sebab kita telah mati bagi dia, yang mengurung kita, sehingga kita sekarang melayani dalam keadaan baru menurut Roh dan bukan dalam keadaan lama menurut huruf hukum Taurat.



HUKUM SUNAT

Kejadian 17:

9  Lagi firman Allah kepada Abraham: "Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun-temurun.

10  Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat;

11  haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan kamu. 

Allah telah memberikan perjanjian untuk selama-lamanya kepada Abraham dan keturunannya yaitu kewajiban bersunat, tapi kemudian Paulus menafsir ulang perjanjian Allah dengan Abraham ini dengan surat kirimannya, yaitu;

Roma 4:


9   Adakah ucapan bahagia ini hanya berlaku bagi orang bersunat saja atau juga bagi orang tak bersunat? Sebab telah kami katakan, bahwa kepada Abraham iman diperhitungkan sebagai kebenaran.

10  Dalam keadaan manakah hal itu diperhitungkan? Sebelum atau sesudah ia disunat? Bukan sesudah disunat, tetapi sebelumnya.

11  Dan tanda sunat itu diterimanya sebagai meterai kebenaran berdasarkan iman yang ditunjukkannya, sebelum ia bersunat. Demikianlah ia dapat menjadi bapa semua orang percaya yang tak bersunat, supaya kebenaran diperhitungkan kepada mereka,

12  dan juga menjadi bapa orang-orang bersunat, yaitu mereka yang bukan hanya bersunat, tetapi juga mengikuti jejak iman Abraham, bapa leluhur kita, pada masa ia belum disunat.

13  Sebab bukan karena hukum Taurat telah diberikan janji kepada Abraham dan keturunannya, bahwa ia akan memiliki dunia, tetapi karena kebenaran, berdasarkan iman.

14  Sebab jika mereka yang mengharapkannya dari hukum Taurat, menerima bagian yang dijanjikan Allah, maka sia-sialah iman dan batallah janji itu.

1 Korintus 7:

19  Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak penting. Yang penting ialah mentaati hukum-hukum Allah.

Galatia 6:

15  Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya.

Dari ayat-ayat di atas Paulus menyatakan sunat atau tidak sunat tidak penting dan tidak ada artinya. Menjalankan Taurat menurut Paulus juga tidak ada gunaya karena yang penting adalah iman dan mentaati hukum-hukum Allah, padahal perintah sunat adalah salah satu dari hukum-hukum Allah.


Sunat rohani

Setelah menyatakan sunat tidak penting dan tidak ada artinya, Paulus sekali lagi mengubah kewajiban sunat kulit katan menjadi sunat rohani, sunat yang bahkan tidak pernah diajarkan Yesus...

Kolose 2:

11  Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa,

Roma 2:

29  Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah. Maka pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah.


HUKUM HARAM

Allah dalam Perjanjian Lama mengharamkan memakan dan menyentuh sebagian hewan, hukum ini dijalankan oleh segenap orang-orang Israel,

Im 11:4 Tetapi inilah yang tidak boleh kamu makan dari yang memamah biak atau dari yang berkuku belah: unta, karena memang memamah biak, tetapi tidak berkuku belah; haram itu bagimu.

Im 11:5 Juga pelanduk, karena memang memamah biak, tetapi tidak berkuku belah; haram itu bagimu.

Im 11:6 Juga kelinci, karena memang memamah biak, tetapi tidak berkuku belah, haram itu bagimu.

Im 11:7 Demikian juga babi hutan, karena memang berkuku belah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu.

Im 11:8 Daging binatang-binatang itu janganlah kamu makan dan bangkainya janganlah kamu sentuh; haram semuanya itu bagimu.

Im 11:26 yakni segala binatang yang berkuku belah, tetapi tidak bersela panjang, dan yang tidak memamah biak; haram semuanya itu bagimu dan setiap orang yang kena kepadanya, menjadi najis.

Im 11:27 Demikian juga segala yang berjalan dengan telapak kakinya di antara segala binatang yang berjalan dengan keempat kakinya, semuanya itu haram bagimu; setiap orang yang kena kepada bangkainya, menjadi najis sampai matahari terbenam.

Im 11:28 Dan siapa yang membawa bangkainya, haruslah mencuci pakaiannya dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam. Haram semuanya itu bagimu.

Im 11:29 Inilah yang haram bagimu di antara segala binatang yang merayap dan berkeriapan di atas bumi: tikus buta, tikus, dan katak menurut jenisnya

Im 11:31 Itulah semuanya yang haram bagimu di antara segala binatang yang mengeriap. Setiap orang yang kena kepada binatang-binatang itu sesudah binatang-binatang itu mati, menjadi najis sampai matahari terbenam.

Im 14:4 maka imam harus memerintahkan, supaya bagi orang yang akan ditahirkan itu diambil dua ekor burung yang hidup dan yang tidak haram, juga kayu aras, kain kirmizi dan hisop.

Im 20:25 Kamu harus membedakan binatang yang tidak haram dari yang haram, dan burung-burung yang haram dari yang tidak haram, supaya kamu jangan membuat dirimu jijik oleh binatang berkaki empat dan burung-burung dan oleh segala yang merayap di muka bumi, yang telah Kupisahkan supaya kamu haramkan.

Im 27:11 Jikalau itu barang seekor dari antara hewan haram yang tidak boleh dipersembahkan sebagai persembahan kepada TUHAN, maka hewan itu harus dihadapkannya kepada imam,

Im 27:27 Tetapi jikalau itu dari antara hewan yang haram, maka haruslah orang menebusnya menurut nilainya dengan menambah seperlima dan jikalau tidak ditebus, haruslah dijual menurut nilainya.

Sedangkan Paulus malah tidak menganggap penting meninggalkan yang haram, seperti ucapannya: “Karena semua yang diciptakan Allah itu baik dan suatupun tidak ada yang haram, jika diterima dengan ucapan syukur” (1 Timotius 4:4), padahal tidak ada seorang pun dalam Perjanjian Lama atau Perjanjian Baru, dari nabi hingga orang awam tidak ada yang demikian berani menentang hukum Allah, demi diterimanya ajaran yang ia ajarkan kepada non-Israel, Paulus berani menentang Allah, dari sini sebenarnya sudah dapat kita ketahui seperti apakah si Paulus!

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Konskuensi Ajaran Paulus"

Posting Komentar

Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik; menjawab atau menyanggah isi postingan. Komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.