Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah seseorang dari umat ini baik Yahudi dan Nashrani mendengar tentangku, kemudian dia meninggal dan tidak beriman dengan agama yang aku diutus dengannya, kecuali dia pasti termasuk penghuni neraka." (Shahih Muslim: 218)

Apakah Keilahian Yesus bersifat Alkitabiah?

Selain Yesus secara spesifik mengklaim diriNya sebagai Allah, para muridNya juga mengakui keillahian Kristus. Mereka mengklaim bahwa Yesus memiliki kuasa untuk mengampuni dosa, sesuatu yang hanya dapat dilakukan oleh Tuhan karena dosa adalah melawan Tuhan (Kisah Rasul 5:31; Kolose 3:13; bandingkan Mazmur 130:4; Yeremia 31:34). Berhubungan erat dengan klaim yang terakhir ini, Yesus juga disebut sebagai yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati (2 Timotius 4:1). Thomas berseru kepada Yesus, Tuhanku dan Allahku! (Yohanes 20:28). Paulus menyebut Yesus, Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita dan menunjuk bahwa sebelum Yesus berinkarnasi, Yesus sudah ada dalam rupa Allah (Filipi 2:5-8). Penulis Ibrani mengatakan tentang Yesus, “Takhta-Mu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya (Ibrani 1:8). Yohanes mengatakan, Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman [Yesus] itu adalah Allah (Yohanes 1:1). Contoh dari ayat-ayat Alkitab yang mengajarkan keillahian Kristus dapat dilipatgandakan (lihat Wahyu 1:17; 2:8; 22:13; 1 Korintus 10:4; 1 Petrus 2:6-8; bandingkan Mazmur 18:2; 95:1; 1 Petrus 5:4; Ibrani 13:20), namun salah satu dari ayat-ayat ini sudah cukup untuk menunjukkan bahwa Yesus dipandang sebagai Allah oleh para pengikutNya.


Yesus juga diberikan gelar-gelar yang hanya diberikan kepada Yahweh (nama resmi Allah) dalam Perjanjian Lama. Gelar Penebus dari Perjanjian Lama (Mazmur 130:7; Hosea 13:14) digunakan untuk Yesus dalam Perjanjian Baru (Titus 2:13; Wahyu 5:9). Yesus disebut Imanuel (Allah beserta kita dalam Matius 1). Dalam Zakharia 12:10 Yahweh berkata “dan mereka akan memandang kepada dia [Bahasa Inggris: kepadaKu] yang telah mereka tikam. Namun Perjanjian Baru menerapkan ayat ini kepada penyaliban Yesus (Yohanes 19:37; Wahyu 1:7). Jikalau Yahweh adalah yang ditikam dan dipandang, dan Yesus adalah yang ditikam dan dipandang, maka Yesus adalah Yahweh. Paulus menafsirkan Yesaya 45:22-23 dengan menerapkannya kepada Yesus dalam Filipi 2:10-11. Lebih lanjut, nama Yesus digunakan bersama-sama dengan nama Yahweh dalam doa, Kasih karunia menyertai kamu dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus (Galatia 1:3; Efesus 1:2). Jikalau Kristus tidak bersifat illahi, ini adalah suatu penghujatan. Nama Yesus disandingkan kembali dengan nama Yahweh dalam perintah Yesus untuk membaptis dalam nama [bentuk tunggal] Bapa dan Anak dan Roh Kudus (Matius 28:19; ihat pula 2 Korintus 13:14). Dalam Wahyu Yohanes berkata bahwa segenap ciptaan memuji Kristus (sang Anak Domba) berarti Yesus bukanlah bagian dari ciptaan.

Perbuatan-perbuatan yang hanya dapat dilakukan dikerjakan oleh Yesus. Yesus bukan hanya membangkitkan orang mati (Yohanes 5:21; 11:38-44) dan mengampuni dosa (Kisah Rasul 5:31; 13:38), Dia juga menciptakan dan memelihara alam semesta (yohanes 1:2; Kolose 1:16-17). Point ini bahkan menjadi lebih kuat ketika kita mengingat bahwa Yahweh mengatakan bahwa Dia sendirian ketika menciptakan (Yesata 44:24). Selanjutnya, Yesus memiliki atribut-atribut yang hanya dimiliki oleh Allah: kekekalan (Yohanes 8:58), mahahadir (Matius 18:20; 28:20); mahatahu (Matius 16:21), mahakuasa (Yohanes 11:38-44).

Mengaku diri sebagai Allah dan membodohi orang untuk percaya bahwa Dia benar-benar adalah Allah sama sekali berbeda dengan membuktikan diri bahwa Dia adalah Allah. Kristus membuktikan klaimNya dengan banyak mujizat dan bahkan dengan bangkit dari antara orang mati. Beberapa dari mujizat Yesus antara lain: mengubah air menjadi anggur (Yohanes 2:7); berjalan di atas air (Matius 14:25); melipatgandakan benda-benda fisik (Yohanes 6:11), menyembuhkan orang buta (Yohanes 9:7), orang lumpuh (Markus 2:3); dan orang yang sakit (Matius 9:35; Markus 1:40-42); bahkan membangkitkan orang mati (Yohanes 11:43-44; Lukas 7:11-15; Markus 5:35).

Lebih dari itu, Yesus sendiri bangkit dari antara orang mati. Sangat berbeda dengan mitos-mitos mengenai mati dan bangkitnya dewa-dewa dalam agama-agama kafir, tidak ada yang sebanding dengan kebangkitan dalam agama-agama lain, dan tidak ada klaim lain yang mendapat konfirmasi dari luar Alkitab yang sedemikian banyaknya. Menurut Dr. Gary Habermas paling sedikit ada dua belas fakta sejarah yang harus diakui bahkan oleh sarjana-sarjana bukan Kristen:

(1) Yesus mati dengan disalibkan
(2) Dia dikuburkan
(3) KematianNya menyebabkan murid-muridnya kecewa dan putus asa.
(4) Kubur Yesus ditemukan (atau katanya ditemukan) dalam keadaan kosong beberapa hari kemudian.
(5) Para murid percaya bahwa mereka melihat Yesus yang bangkit.
(6) Setelahnya, para murid berubah dari ragu-ragu menjadi orang-orang percaya yang berani.
(7) Berita ini adalah inti pemberitaan dari gereja mula-mula
(8) Berita ini diberitakan di Yerusalem.
(9) Sebagai hasilnya, gereja lahir dan bertumbuh.
(10) Hari kebangkitan (hari Minggu) menggantikan hari Sabat (hari Sabtu) sebagai hari utama untuk beribadah.
(11) Yakub, seorang skeptik, bertobat ketika dia percaya bahwa dia melihat Yesus yang bangkit.
(12) Paulus, musuh dari keKristenan, bertobat setelah mengalami pengalaman yang dia percayai sebagai penampakan dari Yesus yang bangkit.

Bahkan jikalau ada orang yang menolak daftar yang terinci ini, hanya beberapa dari daftar ini yang dibutuhkan untuk membuktikan kebangkitan dan injil: kematian Yesus, penguburan, kebangkitan dan penampakan Yesus (1 Korintus 15:5). Sekalipun ada beberapa teori yang mampu menjelaskan satu atau dua fakta-fakta di atas, hanya kebangkitan yang dapat menjelaskan semuanya. Para kritikus mengakui bahwa para murid mengklaim bahwa mereka melihat Yesus yang bangkit. Baik tipu muslihat maupun halusinasi tidak dapat mengubah orang sebagaimana yang dapat dilakukan oleh kebangkitan. Pertama-tama, apa keuntungannya bagi mereka? KeKristenan bukan hal yang populer pada waktu itu dan mereka tidak akan memperoleh keuntungan secara keuangan. Kedua, pembohong-pembohong tidak akan mau menjadi martir. Tidak ada penjelasan lebih baik mengenai kerelaan para murid untuk mati secara menggenaskan demi iman mereka selain dari kebangkitan. Betul banyak orang yang mati untuk kebohongan yang mereka kira benar, namun tidak ada orang yang bersedia mati untuk apa yang mereka ketahui sebagai tidak benar.

Kesimpulan: Kristus mengklaim bahwa Dia adalah Yahweh, Dia adalah Allah, bukan hanya dewa, namun Allah yang sejati), para pengikutNya (orang-orang Yahudi yang takut kepada penyembahan berhala) percaya kepadaNya dan menyebut Dia sebagai Allah. Kristus membuktikan klaimNya bahwa Dia adalah Allah melalui mujizat-mujizat, termasuk kebangkitan yang mengubah dunia. Tidak ada hipotesa lain yang dapat menjelaskan fakta-fakta ini.

Jawaban saya

Inilah bila mata hati telah tertutup oleh nafsu, suatu hal kecil yang juga bisa dilakukan oleh orang lain apabila dilakukan oleh seseorang yang mereka yakini sebagai Tuhan…maka akan hanya menambah kesesatan baginya.

Yesus mengampuni dosa?

Dialah yang telah ditinggikan oleh Allah sendiri dengan tangan kanan-Nya menjadi Pemimpin dan Juruselamat, supaya Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa. (Kisah Para Rasul 5:31)
Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. (Kolose 3:13)
Tetapi pada-Mu ada pengampunan, supaya Engkau ditakuti orang. (Mazmur 130:4)
Dan tidak usah lagi orang mengajar sesamanya atau mengajar saudaranya dengan mengatakan: Kenallah TUHAN! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku, demikianlah firman TUHAN, sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka.” (Yeremia 31:34)

Sangat bodoh bila menganggap seseorang Tuhan hanya karena orang itu mengampuni dosa orang lain, apalagi menyatakan hanya Tuhan yang memiliki kemampuan untuk mengampuni dosa, karena ini bertentangan dengan Perjanjian Baru sendiri.

Yesus bukan satu-satunya orang yang memiliki kuasa mengampuni dosa

Dan kalau kalian berdoa, tetapi hatimu tidak senang terhadap seseorang, ampunilah orang itu dahulu, supaya Bapamu di surga juga mengampuni dosa-dosamu. Kalau kalian tidak mengampuni orang lain, Bapamu yang di surga juga tidak akan mengampuni dosa-dosamu.” (Markus 11:25-26)
Ampunilah dosa-dosa kami, sebab kami juga mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami. Dan janganlah membiarkan kami kehilangan percaya pada waktu kami dicobai.” (Lukas 11:4)
Kalau kalian mengampuni dosa seseorang, Allah juga mengampuninya. Kalau kalian tidak mengampuni dosa seseorang, Allah juga tidak mengampuninya.” (Yohanes 20:23)

Dengan memperhatikan ayat-ayat diatas maka, jelaslah bahwa klaim Kristen yang menyatakan hanya Yesus yang memiliki kuasa mengampuni dosa sebagaimana Allah/Tuhan mengampuni dosa adalah KLAIM SESAT

Yesus mengahakimi? Benarkah?

Ada 2 syarat agar bukti ketuhanan Yesus (mengahakimi) dapat diterima, yaitu:

1. hanya yesus yang memiliki kuasa untuk mengahakimi selain Allah, manusia lainnya tidak.
2. menghakimi adalah sifat hakiki yesus dan bukan sifat yang dianugrahkan kepadanya.

Bukan hanya Yesus yang dapat menghakimi

Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel. (Matius 19:28)

bahwa kamu akan makan dan minum semeja dengan Aku di dalam Kerajaan-Ku dan kamu akan duduk di atas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel. (Lukas 22:30)

Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang kudus akan menghakimi dunia? Dan jika penghakiman dunia berada dalam tangan kamu, tidakkah kamu sanggup untuk mengurus perkara-perkara yang tidak berarti?
Tidak tahukah kamu, bahwa kita akan menghakimi malaikat-malaikat? Jadi apalagi perkara-perkara biasa dalam hidup kita sehari-hari. (1 Korintus 6:2-3)

Pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan ia akan menghukum mereka. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Salomo! (Lukas 11:31)

Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. (Wahyu 20:4)

Menghakimi bukan sifat hakiki yesus melainkan anugrah Tuhan Allahnya

Bapa tidak menghakimi siapapun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak, (Yoh 5:22)

Dan Ia telah memberikan kuasa kepada-Nya untuk menghakimi, karena Ia adalah Anak Manusia. (Yoh 5:27)

Yoh 5:30 Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku. (Yoh 5:30)

Bukti selanjutnya…

Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib (Filipi 2:5-8)

Tidak mengherankan bila Paulus menulis suratnya demikian karena memang Paulus adalah orang yang banyak mengajarkan ajaran trinitas, ajaran yang bahkan tidak pernah sekalipun diajarkan oleh Yesus. Paulus yang mengaku telah bertobat ini mengajarkan trinitas dengan surat-suratnya yang diakuinya sebagai firman Tuhan. Pada satu kesempatan Paulus mengaku bahwa yang ia katakan bukan berasal dari firman Tuhan tapi sebagai orang bodoh sebagaimana ayat dibawah ini:

Apa yang aku katakan, aku mengatakannya bukan sebagai seorang yang berkata menurut firman Tuhan, melainkan sebagai seorang bodoh yang berkeyakinan, bahwa ia boleh bermegah. (2 Kor 11:17)

Bukti selanjutnya…

…Lebih lanjut, nama Yesus digunakan bersama-sama dengan nama Yahweh dalam doa, Kasih karunia menyertai kamu dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus (Galatia 1:3; Efesus 1:2)…… Nama Yesus disandingkan kembali dengan nama Yahweh dalam perintah Yesus untuk membaptis dalam nama [bentuk tunggal] Bapa dan Anak dan Roh Kudus (Matius 28:19; ihat pula 2 Korintus 13:14)….

Jika nama Yesus dapat disandingkan dengan Yahweh dalam doa dan disandingkan pula nama Yesus saat membaptis membuktikan, Yesus bukanlah Yahweh ataupun Bapa…

Bukti selanjutnya…

Yesus membangkitkan orang mati?

Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan barangsiapa yang dikehendaki-Nya. (Yohanes 5:21)

Maka masygullah pula hati Yesus, lalu Ia pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup dengan batu. Kata Yesus: “Angkat batu itu!” Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: “Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati.” Jawab Yesus: “Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?” Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: “Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku. Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.” Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: “Lazarus, marilah ke luar!” Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: “Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi.” (Yohanes: 11:38-44)

Coba perhatikan kisah bagaimana Yesus membangkitkan mayat diatas, Yesus berkata kepada marta: Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?”
Kemuliaan Allah…bukan kemuliaan-Ku atau Yesus…

Sebelum Yesus berkata: “Lazarus, marilah ke luar!” untuk menghidupkan orang tersebut terlebih dahulu Yesus berdoa kepada Bapa: “Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku. Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.”

Doa Yesus kepada Bapa adalah bukti bahwa Yesus tidak memiliki kuasa sedikit pun menghidupkan orang mati, dia dapat menghidupkan orang mati setelah memperoleh perkenan Bapa melalui doanya.

Jika karena dapat menghidupkan orang mati Yesus disebut Tuhan atau Allah, bagaimana dengan tulang-tulang Elisa yang dapat pula mengidupkan orang mati?

Sesudah itu matilah Elisa, lalu ia dikuburkan. Adapun gerombolan Moab sering memasuki negeri itu pada pergantian tahun. Pada suatu kali orang sedang menguburkan mayat. Ketika mereka melihat gerombolan datang, dicampakkan merekalah mayat itu ke dalam kubur Elisa, lalu pergi. Dan demi mayat itu kena kepada tulang-tulang Elisa, maka hiduplah ia kembali dan bangun berdiri. (2 Raja-Raja 13:20-21)

Apakah Elisa juga Tuhan???

Yesus menciptakan dan memelihara alam semesta?

karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia. (Kolose 1:16-17)

Inilah HOAX Paulus dan Kristen! Bagaimana Yesus yang lahir kira-kira 2011 tahun yang lalu melalui rahim seorang wanita dapat disebut menciptakan dan memelihara???

…Beberapa dari mujizat Yesus antara lain: mengubah air menjadi anggur (Yohanes 2:7); berjalan di atas air (Matius 14:25); melipatgandakan benda-benda fisik (Yohanes 6:11), menyembuhkan orang buta (Yohanes 9:7), orang lumpuh (Markus 2:3); dan orang yang sakit (Matius 9:35; Markus 1:40-42); bahkan membangkitkan orang mati (Yohanes 11:43-44; Lukas 7:11-15; Markus 5:35)…

Semua nabi dikarunia mukjizat oleh Allah, apakah dengan bigitu para nabi bisa disebut Tuhan? Tentu saja tidak!

Yesus kekal?

Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada.” (Yohanes 8:58)

Tidak ada indikasi kekelan Yesus dari ayat diatas, Yesus mengatakan ada sebelum Abraham ada karena ingin menyatakan bahwa dirinya lebih utama pada saat itu dari pada Araham yang begitu di elu-elukan oleh yahudi. Ini bisa kita mengerti jika membaca keseluruhan ayat-ayatnya…

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya.” Kata orang-orang Yahudi kepada-Nya: “Sekarang kami tahu, bahwa Engkau kerasukan setan. Sebab Abraham telah mati dan demikian juga nabi-nabi, namun Engkau berkata: Barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya. Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kita Abraham, yang telah mati! Nabi-nabipun telah mati; dengan siapakah Engkau samakan diri-Mu?” Jawab Yesus: “Jikalau Aku memuliakan diri-Ku sendiri, maka kemuliaan-Ku itu sedikitpun tidak ada artinya. Bapa-Kulah yang memuliakan Aku, tentang siapa kamu berkata: Dia adalah Allah kami, padahal kamu tidak mengenal Dia, tetapi Aku mengenal Dia. Dan jika Aku berkata: Aku tidak mengenal Dia, maka Aku adalah pendusta, sama seperti kamu, tetapi Aku mengenal Dia dan Aku menuruti firman-Nya. Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku dan ia telah melihatnya dan ia bersukacita.” Maka kata orang-orang Yahudi itu kepada-Nya: “Umur-Mu belum sampai lima puluh tahun dan Engkau telah melihat Abraham?” Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada.” Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia; tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah. (Yohanes 8:51-59)

Yesus maha hadir?

Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.” (Matius 18:20)

dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Matius 28:20)

kedua ayat diatas hanya kiasan Yesus kepada orang-orang yang mengimani kenabiannya.

Yesus maha tahu?

Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga. (Matius 16:21)

Yesus memang mengetahui, namun bukan berarti dia Tuhan…sebagaimana juga zaman sekarang ini banyak sekali orang yang dapat mengetahui sebelum kejadian terjadi, apakah mereka juga dapat disebut Tuhan hanya karena dapat melihat apa yang terjadi? Betapa lemahnya cara berpikir orang-orang kristen ini.

Yesus mati, dikuburkan, dan bangkit?

Jika Yesus memang Tuhan maka dia tidak perlu mati dan bangkit agar dosa manusia, ia akan mengampuni sebagaimana Tuhan dalam Perjanjian Lama mengampuni, tapi ini tidak terjadi pada diri Yesus.

Satu hal lagi yang harus diingat, selama melakukan berbagai mukjizat Yesus sama sekali tidak pernah menyatakan mukjizat yang dia lakukan adalah bukti ketuhanannnya, lalu mengapa Kristen seolah-olah mengatakan Yesus melakukan berbagai mukjizat karena ketuhanannya?

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Apakah Keilahian Yesus bersifat Alkitabiah?"

Posting Komentar

Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik; menjawab atau menyanggah isi postingan. Komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.