Syahadat Para Rasul
“Aku percaya kepada Allah Bapa
yang Mahakuasa, pencipta langit dan bumi.
Dan kepada Yesus Kristus Anak-Nya Yang Tunggal, Tuhan Kita. Yang
dikandung daripada Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria. Yang menderita di bawah
pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan mati dan dikuburkan turun ke dalam
kerajaan maut. Pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati. Naik
ke surga, duduk di sebelah kanan Allah, Bapa yang Mahakuasa. Dan akan datang
dari sana untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati. Aku percaya kepada
Roh Kudus. Gereja Gereja yang kudus dan am, persekutuan Orang Kudus Pengampunan
Dosa. Kebangkitan daging, dan Hidup yang kekal.”
Demikianlah isi dari syahadat
atau kredo dalam agama Kristen. Tidak ringkas sebagaimana syahadat dalam agama
Islam, syahadat atau kredo dalam agama Kristen terlihat jauh lebih panjang.
Katolik dan Protestan memiliki perbedaan dalam pengucapan syahadat atau
kredonya. Hanya berbeda dalam beberapa kata saja. Syahadat atau kredo agama
Kristen di ucapkan ketika seseorang akan dibaptis. Kafir Kristen pemuja Yesus
mempercayai bahwa para rasul (murid-murid Yesus) sendirilah yang menulis kredo
ini pada hari ke-10 setelah kenaikan Yesus Kristus ke sorga, yaitu pada Hari
Pentakosta. Karena isinya mengandung 12 butir, ada keyakinan bahwa
masing-masing murid Yesus menuliskan satu pernyataan di bawah bimbingan Roh
Kudus. Tetapi keyakinan tersebut patut dipertanyakan karena tidak ada satu pun
bukti yang dapat mereka tunjukkan.
Bible Perjanjian Baru tidak
sekalipun mencatat syahadat atau kredo tersebut. Dan tidak seorang pun dalam
Perjanjian Baru yang mengucapkannya ketika di baptis. Padahal sangat banyak
pertobatan terjadi pada saat itu. Jika benar Syahadat Para Rasul di tulis
sendiri oleh murid-murid tidak lama setelah Yesus di naikkan ke langit, maka
dengan mudah pasti kita akan menemukannya tercatat dalam Perjanjian Baru. Tidak
ditemukannya pengucapan Syahadat Para Rasul dalam Perjanjian Baru, menunjukkan
bahwa Syahadat Para Rasul tidak di kenal dalam tradisi gereja mula-mula.
Kemungkinan besar, bapa-bapa Gereja sendiri yang merumuskan Syahadat Para Rasul
di tahun 300an Masehi untuk melawan aliran-aliran yang di anggap sesat oleh
Gereja. Bapa-bapa Gereja menamai syahadat gubahan mereka dengan nama Syahadat
Para Rasul, padahal murid-murid Yesus sama sekali tidak mengenalnya dan tidak
pernah menggunakannya untuk membaptis. Orang-orang Kristen hanya di minta untuk
mengimaninya dan tidak di minta mempertanyakan asal-usulnya.
Berbeda sekali dengan syahadat
dalam Islam. Syahadat dalam Islam, bukan hasil gubahan sahabat-sahabat Nabi
atau orang-orang yang hidup sesudahnya. Syahadat yang ada dalam Islam berasal
dari Nabi Muhammad SAW, yang di amalkan oleh orang-orang yang hidup sesudahnya
sampai dengan sekarang. Dalam sebuah Hadits Shahih, Nabi Muhammad SAW bersabda;
"Barangsiapa yang mengucap dua Kalimah Syahadat yaitu: tidak
ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah dan bahwa Muhammad hamba dan
utusan-Nya niscaya dia selamat dari api Neraka." Kemudian Mu'adz
berkata, "Bolehkah aku memberitahu perkara ini kepada manusia agar mereka
sebarkan berita gembira ini?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Kalau (berbuat) begitu, maka mereka akan bersandar
dengannya." Lalu Mu'adz menyebarkan kabar tersebut menjelang kematiannya
khawatir menanggung salah (karena menyembunyikan hadits)." (Shahih Muslim: 47)
Syahadat dalam Islam berasal dari
Nabi Muhammad SAW, sementara syahadat dalam Kristen adalah hasil gubahan
bapa-bapa Gereja. Sebagai fondasi utama sebuah agama, syahadat seharusnya
berasal dari seorang Nabi utusan Allah SWT. Bila Nabi Muhammad SAW mengajarkan
kalimat syahadat kepada umatnya, Yesus sebagai Nabi dan Rasul Allah untuk
Bangsa Israel sudah barang tentu juga mengajarkan syahadat pada umatnya
tersebut. Syahadat yang diajarkan oleh Yesus tidak jauh berbeda dengan syahadat
yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Jika Nabi Muhammad SAW mengajarkan
kalimat syahadat; “tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah dan
Muhammad adalah Rasul (utusan) Allah, maka Yesus juga mengajarkan syahadat; “tidak
ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah dan Yesus Rasul (utusan) Allah.
Sebagaimana dalam Perjanjian Baru Yesus berkata;
Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau,
satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah
Engkau utus. (Yohanes 17:3)
Keep posting mas, banyak yang tercerahkan dengan blog ini
BalasHapus