Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah seseorang dari umat ini baik Yahudi dan Nashrani mendengar tentangku, kemudian dia meninggal dan tidak beriman dengan agama yang aku diutus dengannya, kecuali dia pasti termasuk penghuni neraka." (Shahih Muslim: 218)

Jutaan Orang Harus Tahu Siapa Sesungguhnya Bapa, Yesus, dan Paulus Menurut Elyas Zulkifli

Kafir Kristen pemuja Yesus bernama Elyas Zulkifli ini mengutip Hadis Shahih yang di dalamnya menjelaskan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam memberikan keringanan untuk berbohong pada tiga tempat, yaitu bohongnya seseorang untuk memperbaiki hubungan antara manusia, bohongnya seseorang dalam peperangan, dan bohongnya laki-laki kepada Istrinya atau istri yang berbohong kepada suami untuk kebaikan. Kemudian Elyas Zulkifli mengutip ucapan Yesus dalam Injil Kristen, Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat. (Matius 5:37). Kalau kita baca dari ayat 33, larangan Yesus dalam ayat ini sebenarnya larangan untuk bersumpah palsu atau bersumpah dengan selain nama Tuhan.

Selanjutnya Elyas Zulkifli juga mengutip ucapan Yesus ini, Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta. (Yohanes 8:44). Selain menyebut Iblis pendusta dan Bapa segala dusta, pada ayat ini, Yesus juga mengatakan bahwa Iblis adalah pembunuh manusia sejak semula, padahal kalau kita baca kitab Perjanjian Lama, tidak pernah ada cerita Iblis membunuh manusia.

Kemudian Elyas Zulkifli membandingkan sabda Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam dalam Hadis Shahih tersebut dengan ucapan Yesus dalam Injil Kristen. Dalam Hadis Shahih Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mengatakan bukanlah seorang pembohong kalau orang itu berbohong demi kebaikan. Sementara itu Yesus dalam Injil Kristen mengatakan kita harus mengatakan benar atau tidak, dan apa yang lebih dari itu berasal dari Iblis, dan Iblis adalah bapa dari semua orang yang berdusta dan berbohong. Jadi menurut Elyas Zulkifli, berbohong demi kebaikan adalah bohong dan tidak dapat di anggap benar. Pernyataan Elyas Zulkifli itu ternyata menampar Bapa, Yesus, dan Paulus, karena ketiga oknum ini tercatat dalam Bibel pernah berbohong.

Tuhan dalam Bibel Perjanjian Lama pernah berbohong. Ketika Dia berkata kepada Adam agar jangan memakan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat sebab di hari ketika Adam memakannya pasti akan mati. Adam yang tidak mendengarkan larangan Tuhan dan tetap memakan buah tersebut tidak mati di hari ketika ia memakan buah itu sebagaimana dikatakan oleh Tuhan. Adam mati setelah berumur sembilan ratus tiga puluh tahun (Kejadian 5:5). Untuk menutupi kebohongan Tuhan ini gereja kemudian menafsirkan kata “mati” dengan mati rohani, yaitu terputusnya hubungan manusia dengan Tuhan, bukan mati secara fisik. Itu adalah cara akal-akalan gereja untuk menutupi kebohongan Tuhan mereka. Karena Elyas Zulkifli menganggap Iblis adalah bapa dari semua orang yang berdusta dan berbohong, maka Tuhan Bibel, Bapanya Yesus adalah anaknya Iblis.

Yesus yang di sebut-sebut tidak memiliki natur dosa sebagaimana manusia lainnya, ternyata juga pernah berbohong. Ketika Yesus di ajak oleh saudara-saudaranya untuk datang ke sebuah pesta, Yesus menolak ajakan tersebut dengan alasan waktunya belum genap. Namun ketika saudara-saudaranya sudah pergi ke pesta, dengan diam-diam Yesus pergi juga ke pesta tersebut, padahal sebelumnya Yesus menolak dengan alasan waktunya belum genap (Yohanes 7:8-10).

Yesus pernah berjanji bahwa dirinya akan datang sebelum murid-muridnya selesai mengunjungi kota-kota Israel. Tetapi setelah  murid-murid Yesus telah selesai mengunjungi kota-kota Israel, bahkan sampai mereka semua mati dua ribu tahun yang lalu, Yesus juga tidak kunjung muncul (Matius 10:23). Yesus juga pernah mengatakan di antara orang yang hadir tidak akan mati sebelum mereka melihat Yesus turun ke dunia. Tetapi setelah mereka semua mati dua ribu tahun yang lalu, Yesus belum juga turun dari sorga (Matius 16:28). Karena Elyas Zulkifli menganggap Iblis adalah bapa dari semua orang yang berdusta dan berbohong, maka Yesus yang dijadikan Tuhan dan juruselamat oleh Elyas Zulkifli dan kafir Kristen lainnya adalah anaknya Iblis.

Paulus pendiri agama Kristen juga pernah berbohong kepada orang-orang Yahudi. Paulus menganggap tidak patut dirinya dihakimi sebagai orang berdosa, karena kebohongan dan kedustaan yang dia buat adalah agar semakin melimpah kebenaran Tuhan bagi kemulian-Nya (Roma 5:7). Sabda Paulus kepada orang-orang Yahudi ini menginspirasi kafir Kristen untuk berdusta demi kemuliaan Tuhan. Seperti di antaranya mereka membuat pengakuan atau kesaksian-kesaksian palsu mengaku anak Habib, anak Kiai, anak Ustad yang dikatakan murtad dan bertaubat setelah berjumpa dengan Yesus dalam mimpi. Mereka juga kerap membayar seseorang untuk berpura-pura sakit untuk kemudian pura-pura disembuhkan oleh pastor dalam sebuah acara kebaktian. Nah, karena Elyas Zulkifli menganggap Iblis adalah bapa dari semua orang yang berdusta dan berbohong, maka Paulus, Rasul junjungan Elyas Zulkifli dan kafir Kristen lainnya adalah anaknya Iblis.

Ini bukan menghujat, saya hanya menerapkan ayat yang dikutip Elyas Zulkifli dan kesimpulan yang dibuatnya kepada Bapa, Yesus, dan Paulus. Hanya itu.



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Jutaan Orang Harus Tahu Siapa Sesungguhnya Bapa, Yesus, dan Paulus Menurut Elyas Zulkifli"

Posting Komentar

Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik; menjawab atau menyanggah isi postingan. Komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.