Bukti Injil Firman Allah
Kaum pemuja Yesus
(Kristen) hanya mengenal Injil sebagai kitab yang dikarang oleh murid-murid
Yesus, yang kemudian nama-namanya diabadikan sebagai nama dari Injil yang
mereka karang. Mereka sama sekali tidak mengenal Injil selain itu. Nah, ketika
Al-Qur’an menyebut Injil adalah kitab atau firman Allah Subhanahu wata’ala yang
diturunkan atau diberikan kepada Nabi Isa ‘Alaihissalam atau Yesus, maka
serta-merta mereka akan menolak keterangan Al-Qur’an tersebut, apalagi dalam
Bibel Perjanjian Baru (Galatia 1:8-9) Paulus dalam suratnya mengutuk siapa pun
yang memberitakan Injil yang berbeda dengan Injil yang ia beritakan, siapa pun,
termasuk Malaikat dari Surga sekalipun.
Sebenarnya
tidak terlalu sulit membuktikan kebenaran keterangan Al-Qur’an yang menyatakan
Injil adalah kitab atau firman Allah Subhanahu wata’ala yang diturunkan atau
diberikan kepada Nabi Isa ‘Alaihissalam atau Yesus. Pertama yang kita perlukan
adalah harus memahami pola turunnya kitab atau firman Allah Subhanahu wata’ala.
Turunnya kitab atau firman Allah Subhanahu wata’ala (khususnya yang pertama)
bukan terjadi tatkala seorang Nabi atau calon Nabi sedang santai atau
berleha-leha. Kitab atau firman Allah
Subhanahu wata’ala turun ketika Nabi atau
calon Nabi telah mempersiapkan jiwa mereka, mensucikan hati dengan banyak
beribadah. Persiapan seperti itu dilakukan oleh Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi
wasallam sebelum Allah Subhanahu wata’ala menurunkan tiga ayat pertama dari
surah Al 'Alaq melalui Malaikat Jibril. Dalam hadis-hadis Shahih disebutkan,
bahwa permulaan wahyu yang datang kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi
wasallam adalah melalui mimpi yang benar, terang seperti cahaya subuh. Kemudian
kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi wasallam dianugerahi kecintaan untuk
menyendiri. Gua Hira kemudian menjadi pilihan tempat Nabi Muhammad Shalallahu
‘Alaihi wasallam bertahannuts yaitu 'ibadah di malam hari dalam beberapa waktu
lamanya. Gua Hira adalah sebuah gua yang terletak kira-kira 3.2 km dari Makkah,
di atas sebuah gunung bernama Jabal al-Nour di wilayah Hijaz di Arab Saudi. Gua
itu sendiri hanya berukuran panjang 3.7 m, lebar 1.60 m dan tinggi gua itu ialah 270 m. Dalam
gua inilah Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi wasallam pada satu malam di bulan
Ramadhan di datangi Malaikat Jibril seraya menyampaikan firman Allah Subhanahu
wata’ala.
Yang
dilakukan Nabi Musa ‘Alaihissalam ketika hendak menerima Taurat tidak jauh
berbeda dengan yang dilakukan Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi wasallam. Ketika
Nabi Musa ‘Alaihissalam telah berhasil membawa bangsa Israel keluar dari Mesir,
Allah Subhanahu wata’ala memerintahkan Nabi Musa ‘Alaihissalam untuk bermunajat
di gunung Sinai seorang diri. Mendekatkan diri, membersihkan hati dan jiwa
dengan banyak ibadah serta berpuasa selama empat puluh hari empat puluh malam. Setelah
Nabi Musa ‘Alaihissalam bermunajat empat puluh hari empat puluh malam, Allah Subhanahu
wata’ala memberikan loh Taurat. Loh Taurat ini terdiri dari dua batu yang di
atasnya tertulis sepuluh hukum dan perintah yang harus diajarkan kepada bangsa
Israel. Dalam versi Bibel Perjanjian Lama, Nabi Musa ‘Alaihissalam
menghancurkan Loh Taurat yang baru diperolehnya dan harus bermunajat kembali
untuk mendapatkan Loh Taurat yang baru.
Munajat
yang pernah dilakukan Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi wassalam dan Nabi Musa
‘Alaihissalam ternyata juga pernah dilakukan oleh Yesus di dalam Bibel Perjanjian
Baru. Walaupun tidak ada keterangan jelas dalam Bibel Perjanjian Baru bahwa
Yesus menerima kitab atau loh seperti Nabi Musa ‘Alaihissalam, namun dengan
adanya ayat yang mengisahkan Yesus juga bermunajat seperti halnya Nabi Muhammad
Shalallahu ‘Alaihi wassalam dan Nabi Musa ‘Alaihissalam, dapat disimpulkan
bahwa Yesus juga menerima kitab atau firman Allah Subhanahu wata’ala. Ayat-ayatnya
dapat anda baca dibawah ini:
Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis. Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam,
akhirnya laparlah Yesus. (Matius 4:1-2)
Pada waktu itu datanglah Yesus dari Nazaret
di tanah Galilea, dan Ia
dibaptis di sungai Yordan oleh Yohanes. Pada saat Ia keluar dari air, Ia
melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya. Lalu
terdengarlah suara dari sorga: "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi,
kepada-Mulah Aku berkenan." Segera
sesudah itu Roh memimpin Dia ke padang gurun. Di padang gurun itu Ia tinggal empat puluh hari lamanya,
dicobai oleh Iblis. Ia berada di sana di antara binatang-binatang liar dan
malaikat-malaikat melayani Dia. Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan
Injil Allah, kata-Nya: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah
dekat. Bertobatlah dan percayalah
kepada Injil!" (Markus
1:9-15)
Penjelasan
Matius 4:1-2 dan Markus 1:9-15 di atas adalah sebagai berikut:
Suatu
hari Yesus datang untuk dibaptis oleh Yohanes Pembaptis. Pada saat Yesus
selesai dibaptis, Roh turun kepada Yesus dan membawanya ke padang gurun seorang
diri, untuk mengasingkan diri bermunajat dengan berpuasa empat puluh hari empat
puluh malam sebagaimana pernah dilakukan Nabi Musa ‘Alaihissalam sebelum
menerima Loh Taurat dari Tuhan. Di padang gurun itu pula Yesus di uji kesabarannya
oleh Iblis. Baru setelah Yohanes Pembaptis ditangkap, Yesus memberitakan Injil
Allah, mengajak bertobat dan beriman terhadap Injil yang diperolehnya setelah
bermunajat di padang gurun. Pada ayat lain, Yesus dalam doanya kepada Tuhan
berkata, bahwa firman dari Tuhan (Injil) yang telah ia terima sudah disampaikan
oleh Yesus dan telah diterima oleh umatnya yang beriman. Doa Yesus tersebut
dapat anda baca sendiri dalam Bibel Perjanjian Baru, tepatnya di Yohanes 17:8-26.
0 Response to "Bukti Injil Firman Allah"
Posting Komentar
Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik; menjawab atau menyanggah isi postingan. Komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.