Muslim Tak Butuh Yesus!
Dalam doktrin Kristen, dosa asal
atau yang disebut dosa waris berhubungan dengan dosa ketidaktaatan Adam dalam
memakan buah dari Pohon Pengetahuan Baik dan Jahat dan efek dari dosa asal ini mereka
katakan telah menjangkiti juga terhadap semua manusia yang dilahirkan oleh Adam
dan Hawa. Maka karena Adam dan Hawa berdosa, maka semua manusia yang dilahirkan
menjadi memiliki natur dosa. Dosa waris bisa dijelaskan sebagai dosa dan
kesalahan dimiliki oleh semua manusia sebagai akibat secara langsung dari dosa
Adam di Taman Eden. Jelas bahwa Dosa Asal adalah dosa yang dilakukan oleh Adam,
bapa dari segala umat manusia. Karena dosa Adam, maka setiap manusia turunannya
mempunyai tabiat dosa atau natur dosa, karena dia adalah bapa dari segenap umat
manusia. Akibat dari dosa Adam pintu-pintu surga tertutup; penyakit,
penderitaan dan kematian datang ke dunia, pikiran manusia dikuasai oleh
kegelapan dan dia menjadi lemah.
Pengampunan Dosa Dengan Darah
Hukum Taurat adalah hukum dosa,
dan poin terbesar dalam hukum Taurat adalah pengampunan dosa dengan darah.
Dalam Hukum Taurat terdapat ketentuan-ketentuan pengampunan dengan darah melalui
pengorbanan darah binatang. Penebusan dosa dengan darah sudah diperkenalkan
sejak zaman Perjanjian Lama.
Ketentuan Korban penghapusan
dosa, kesalahan, pelanggaran keseluruhannya adalah dengan menumpahkan darah.
Dalam Kitab Imamat dicatat macam-macam korban sbb : Korban bakaran dengan darah (Imamat 1:1-17), Korban Sajian dengan tepung dan
minyak (Imamat 2:1-16), Korban Kedamaian atau keselamatan dengan darah (Imamat
3:1-17), Korban Penghapusan Dosa dengan darah (Imamat 4:1-35), Korban Pelanggaran dengan darah (Imamat
5:1-13), (orang miskin boleh memakai tepung dibakar di atas korban
"darah" binatang orang lain), Korban penebus salah dengan darah
(Imamat 5:14-19; 6:1-7).
Sistem pengampunan dan penyucian dalam
Taurat adalah hanya dengan darah, Taurat pun mengajarkan bahwa dosa tidak
dimaafkan hanya karena perbuatan-perbuatan amal ibadah, melainkan melalui
korban darah.
Mengkorbankan Darah Yesus
Sistem pengampunan dan penyucian
dalam Taurat adalah hanya dengan darah, Taurat pun mengajarkan bahwa dosa tidak
dimaafkan hanya karena perbuatan-perbuatan amal ibadah, melainkan melalui
korban darah. Namun sayangnya, sistem pengampunan dan penyucian dosa yang
ditawarkan Taurat hanya cukup untuk menghapus dosa pribadi manusia. Sedangkan
untuk menyucikan manusia dari dosa yang diperoleh karena pelanggaran Adam dan
Hawa (dosa asal), segala macam bentuk penyucian dalam Taurat tidak banyak
membantu. Dosa asal hanya dapat di tebus dengan mengkorbankan darah Tuhan yang
telah datang dalam wujud manusia Yesus. Yesus di anggap sosok yang paling
sempurna untuk menjadi "Anak Domba Allah" yang darah-Nya dicurahkan
untuk penebusan dosa manusia. Sebab bagi mereka Yesus adalah Tuhan yang tidak
berdosa, yang immune dari dosa dan Ia tidak mewarisi dosa Adam. Keselamatan di
peroleh hanya jika manusia mau menyucikan dirinya dari dosa, yaitu dengan cara
menerima Yesus sebagai Tuhan, penebus dan juru selamat diri.
Dosa dan Pengampunan Dalam Islam
Adam dan Hawa diciptakan Allah
dengan memiliki kecenderungan atau potensi untuk dapat berbuat dosa. Itulah
sebabnya, walaupun mereka berdua hidup di dalam surga, mereka dapat berbuat
dosa. Kecenderungan dan potensi yang Allah berikan kepada Adam dan Hawa inilah
yang kemudian diwariskan kepada anak cucunya sampai kita sekarang ini. Jadi
bukan karena Adam berdosa lalu kita sekarang juga ikutan dapat berbuat dosa. Kita
dapat berbuat dosa adalah karena kecenderungan atau potensi yang diberikan
Allah kepada kita melalui Adam dan Hawa. Adam dan Hawa memang telah berdosa
karena memakan buah dari pohon yang Allah larang untuk mendekatinya, tetapi
dosa keduanya tidak menjalar sampai ke anak cucunya. Perbuatan dosa yang Adam
dan Hawa lakukan hanya menimpa diri mereka sendiri. Mereka telah bertaubat,
memohon ampun kepada Allah dan Allah menerima taubat mereka dan mengampuni
keduanya. Oleh karena itulah, dalam Islam tidak dikenal adanya dosa asal atau
dosa waris.
Keduanya (Adam dan Hawa) berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah
menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi
rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.
(Al
A'raaf: 23)
“Kemudian Tuhannya memilihnya, maka Dia menerima taubatnya dan
memberinya petunjuk”. (Thaahaa: 122)
Kita dapat berbuat dosa adalah
karena kecenderungan atau potensi yang diberikan Allah kepada kita melalui Adam
dan Hawa. Untuk menghapus dosa yang telah terlanjur dilakukan, seorang Muslim
tidak perlu melakukan penyucian dosa dengan cara mengkorbankan darah binatang,
apalagi sampai harus mengkorbankan darah Tuhan sebagai korban penebus dosa.
Seorang Muslim yang berdosa harus bertaubat, mengakui kesalahannya dan memohon
ampunan Allah atas dosa yang dilakukannya. Jika dosa tersebut ada hubungannya
dengan sesama manusia, selain memohon ampunan Allah juga harus meminta maaf
kepada orang di sakiti. Selain dari pada itu, Allah juga berkenan menghapus
dosa seorang Muslim dengan lantaran ia beramal saleh baik itu yang wajib atau
pun yang sunah.
Kesimpulan
Dosa asal adalah dosa akibat dari
ketidaktaatan Adam. Dosa ini hanya dapat ditebus hanya dengan mengkorbankan darah
Tuhan yang telah turun dalam rupa manusia Yesus. Orang yang ingin menyucikan
dirinya dari dosa asal harus menerima Yesus sebagai Tuhan, penebus dan juru
selamat. Oleh karena dalam Islam tidak dikenal yang namanya dosa asal, maka
seorang Muslim dapat dikatakan tidak perlu menyucikan dirinya dari dosa asal. Seorang
Muslim juga tidak perlu sampai menjadikan Tuhan sebagai korban penebus dosa. Seorang
Muslim pun TIDAK BUTUH Yesus sebagai penebus dosa, Tuhan dan juru selamat
dirinya.
Ada yang namanya brotherhood kenabian. Dalam beberapa hadith Nabi Saw, menyebut ISA AS (Yesus) sebagai saudara.Singkat kata ,kalo Nabi Muhammad Saw aja respect kepada beliau (ISA AS), lantas kenapa kita tidak respect.
BalasHapustidak respek yg bagaimana mas?
Hapus