Hidup Seperti Malaikat di Sorga?
Surga digambarkan oleh Islam
sebagai sebuah tempat yang penuh kenikmatan sebagai balasan bagi orang-orang
yang beriman dan beramal saleh. Di dalam surga terdapat sungai-sungai, istana-istana
dan taman-taman. Penduduk surga juga kawin serta makan dan minum. Penggambaran
surga dalam Islam yang demikian, membuat kafir pemuja Yesus seolah mempunyai
amunisi baru untuk mengolok-olok Islam atau Nabi Muhammad. Mereka berkata bahwa
itu adalah surganya orang-orang yang memiliki khayalan mesum tingkat tinggi.
Ada pula kafir pemuja Yesus yang berkata bahwa itu adalah surga khayalan Nabi
Muhammad yang penuh dengan nafsu kedagingan. Menurutnya, surga itu harus sesuai
dengan yang digambarkan oleh Yesus dalam Injil Kristen, yaitu manusia yang
hidup di surga itu hidup tanpa nafsu kedagingan, karena di surga manusia itu
hidup dalam roh bukan dalam daging lagi. Yesus dalam Injil Kristen memang
menyatakan bahwa pada waktu kebangkitan manusia tidak kawin dan dikawinkan,
melainkan hidup seperti malaikat (Matius 22:30). Tapi pernyataan Yesus ini
kontradiktif dengan banyak keterangan dalam Bible, baik Perjanjian Lama maupun
Perjanjian Baru.
Manusia di surga dikatakan oleh
Yesus hidup seperti Malaikat, sedangkan Malaikat dalam Kristen adalah roh. Jika
Malaikat adalah roh, mestinya selain tidak kawin dan dikawinkan Malaikat juga
tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang biasa dilakukan oleh makhluk berdaging
seperti manusia, betul?! Sekarang mari kita lihat, apakah Malaikat yang roh itu
tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang biasa dilakukan oleh makhluk berdaging
seperti manusia.
Kedua malaikat itu tiba di Sodom pada waktu petang. Lot sedang duduk di
pintu gerbang Sodom dan ketika melihat mereka, bangunlah ia menyongsong mereka,
lalu sujud dengan mukanya sampai ke tanah, serta berkata: "Tuan-tuan,
silakanlah singgah ke rumah hambamu ini, bermalamlah di sini dan basuhlah
kakimu, maka besok pagi tuan-tuan boleh melanjutkan perjalanannya." Jawab
mereka: "Tidak, kami akan bermalam di tanah lapang." Tetapi karena ia
sangat mendesak mereka, singgahlah mereka dan masuk ke dalam rumahnya, kemudian
ia menyediakan hidangan bagi mereka, ia membakar roti yang tidak beragi, lalu
mereka makan. (Kejadian 19:1-3)
Pada ayat di atas sangat jelas membuktikan
kepada kita bahwa Malaikat yang dikatakan roh mempunyai selera makan seperti
halnya makhluk berdaging. Jika Malaikat yang roh itu melakukan
perbuatan-perbuatan yang biasa dilakukan oleh makhluk berdaging seperti manusia,
yakni makan dan minum, lalu dengan alasan apa Malaikat tidak melakukan perbuatan
yang biasa dilakukan oleh makhluk berdaging lainnya, seperti kawin misalnya. Mungkin
ada pemuja Yesus yang menjawab bahwa Malaikat pada ayat tersebut mewujudkan
diri sebagai manusia sehingga dapat makan dan minum. Saya jawab, walaupun Malaikat
itu mewujudkan diri sebagai manusia mereka tetap tidak akan makan dan minum. Sebab
walaupun Malaikat itu mewujudkan diri sebagai manusia, tetap saja pada
hakikatnya mereka itu Malaikat yang tidak mungkin mempunyai selera makan. Sekarang
mari kita bandingkan dengan Al-Qur’an ketika menceritakan dua Malaikat yang akan
di utus untuk kaum Nabi Luth as.
Dan sesungguhnya utusan-utusan Kami (malaikat-malaikat) telah datang
kepada lbrahim dengan membawa kabar gembira, mereka mengucapkan:
"Selamat." Ibrahim menjawab: "Selamatlah," maka tidak lama
kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang. Maka tatkala
dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, Ibrahim memandang aneh perbuatan
mereka, dan merasa takut kepada mereka. Malaikat itu berkata: "Jangan kamu
takut, sesungguhnya kami adalah (malaikat-ma]aikat) yang diutus kepada kaum
Luth." (QS. Huud: 69-70)
Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa Malaikat menurut Bible dapat melakukan perbuatan-perbuatan yang biasa
dilakukan oleh makhluk berdaging seperti manusia, hal tersebut menjadi bukti
kontradiktifnya pernyataan Yesus di Matius 22:30.
Bukti lainnya yang menambah
panjang kontradiktif pernyataan Yesus di Matius 22:30, adalah larang Tuhan
kepada Adam dan Hawa agar tidak memakan buah yang terdapat pada pohon yang ada di
tengah taman. Jika Adam dan Hawa yang pada saat di surga hidup tanpa nafsu
kedagingan melainkan dalam roh, tentu Tuhan tidak perlu melarang Adam dan Hawa makan
buah terlarang, karena mustahil bagi Adam dan Hawa yang hidup dalam roh akan
memiliki keinginan untuk makan. Bahkan dalam Injil Matius Yesus berkata bahwa
dirinya akan meminum anggur dalam kerajaan Allah (Matius 26:29). Di dalam ayat lainnya, Yesus berkata bahwa akan datang banyak orang dari timur dan barat duduk makan bersama Abraham, Ishak dan Yakub di dalam kerajaan Sorga (Matius 8:11). Bukan hanya makan dan minum, di sorga juga dapat kawin. Sebagaimana dalam kitab Wahyu disebutkan bahwa Yesus akan melakukan perkawinan di sorga, baca Wahyu 19:7. Hidup dalam
roh apanya?! Semua keterangan tentang kehidupan di surga yang ada dalam Bible
bertentangan dengan pernyataan Yesus di Matius 22:30. Jika manusia dalam surga
hidup dalam roh dan tanpa nafsu kedagingan, lalu apa gunanya mereka makan dan
minum dan juga kawin. Kafir kristen yang mengolok-olok surga dalam islam karena adanya perkawinan,
rupanya tidak tahu kalau Yesus yang mereka puja juga kawin di sorga. Memalukan!
Rupanya kafir Kristen pemuja Yesus salah dalam memahami ucapan Yesus di Matius 22:30. Pada ayat tersebut Yesus berkata pada waktu kebangkitan orang tidak kawin dan tidak dikawinkan. Kafir Kristen pemuja Yesus berkesimpulan di sorga orang tidak kawin dan dikawinkan, padahal Yesus tidak berbicara tentang kehidupan di sorga, tetapi berbicara ketika orang-orang dibangkitkan dari kuburnya. Ucapan Yesus di ayat tersebut merupakan jawaban dari pertanyaan orang-orang Saduki. Orang-orang Saduki tersebut bertanya tentang seorang wanita yang pernah memiliki tujuh orang suami, suami manakah yang akan menjadi suami wanita tersebut pada hari kebangkitan? Perhatikan, orang-orang Saduki bertanya mengenai hari kebangkitan, bukan bertanya kehidupan di sorga. Baca ayat-ayat sebelum Matius 22:30.
Rupanya kafir Kristen pemuja Yesus salah dalam memahami ucapan Yesus di Matius 22:30. Pada ayat tersebut Yesus berkata pada waktu kebangkitan orang tidak kawin dan tidak dikawinkan. Kafir Kristen pemuja Yesus berkesimpulan di sorga orang tidak kawin dan dikawinkan, padahal Yesus tidak berbicara tentang kehidupan di sorga, tetapi berbicara ketika orang-orang dibangkitkan dari kuburnya. Ucapan Yesus di ayat tersebut merupakan jawaban dari pertanyaan orang-orang Saduki. Orang-orang Saduki tersebut bertanya tentang seorang wanita yang pernah memiliki tujuh orang suami, suami manakah yang akan menjadi suami wanita tersebut pada hari kebangkitan? Perhatikan, orang-orang Saduki bertanya mengenai hari kebangkitan, bukan bertanya kehidupan di sorga. Baca ayat-ayat sebelum Matius 22:30.
Walaupun tidak terdapat ayat yang
menyatakan bahwa manusia di dalam surga kawin dan dikawinkan dalam surga, namun
telah terbukti dengan banyaknya keterangan dalam Bible yang menyatakan manusia
dalam surga dapat makan dan minum. Itu artinya manusia hidup dalam surga bukan
dalam roh saja, melainkan hidup dengan roh dan tubuh yang baru, itu sebabnya
mereka dapat makan dan minum. Jika manusia yang ada dalam surga hidup dengan
roh dan tubuh yang baru maka ada kemungkinan manusia yang ada di sana bukan cuma
bisa makan dan minum, tetapi bisa juga kawin dan dikawinkan. Hanya saja Bible
tidak mampu mengungkapkan kehidupan di surga segamblang Al-Qur’an ketika
menceritakan kehidupan surga.
Menurut kristen hidup disorga hanya roh saja tanpa raga, sdgkan
BalasHapusmenurut katolik hidup di sorga berupa roh dan raga.
mengapa bs beda, padahal kedua agama ini sama2 pemuja yesus?
Menurut kristen hidup disorga hanya roh saja tanpa raga, sdgkan
BalasHapusmenurut katolik hidup di sorga berupa roh dan raga.
mengapa bs beda, padahal kedua agama ini sama2 pemuja yesus?
tidak ada di alkitab yg menyatakan di sorga hanya roh saja. Yg ada adalah manusia diberikan tubuh baru yg tdk dapat binasa lagi ketika di surga. Adam dan Hawa juga waktu pertama diciptakan tidak pernah di tulis ada di surga. Mereka ada di taman Firdaus yg letaknya di bumi. Itu sebabnya iblis bisa masuk kesana. Kalau disurga, gak mungkin iblis masuk, wong sdh diusir kok bisa seenaknya masuk.
BalasHapusPerbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Inilah yg dimaksud dengan kedagingan.
Perkawinan yg terjadi nanti adalah perkawinan antara Yesus dengan umatNya. Tentunya hal ini berbeda makna dengan makna yg dimaklumkan di dunia, yaitu seks.
Perkawinan yg dimaksud adalah penyatuan antara Yesus dan umatNya, dimana Yesus menjadi kepala dari umatNya. Penyatuan ini akan terjadi selamanya, tidak dapat diceraikan oleh apapun, dan sifatnya kekal di dalam sorga. Artinya, umat Tuhan akan hidup di sorga bersama Tuhan.