Menggenapi dan Membatalkan Taurat
Kafir Kristen pemuja Yesus
menganggap Yesus dan ajarannya menggenapi hukum Taurat dan kematian Yesus di
atas kayu salib membatalkan hukum Taurat. Saya masih kurang mengerti, untuk apa
Yesus menggenapi hukum Taurat jika kemudian akan membatalkannya juga? Bukankah
sia-sia saja Yesus menggenapi hukum Taurat dengan ajaran-ajarannya, jikalau
kemudian dia sendiri yang akan membatalkannya dengan jalan mati di kayu salib?
Saya melihat ada sebuah kesalahan dalam cara kafir Kristen pemuja Yesus
menafsirkan ayat. Dalam Injil Matius Yesus berkata, “Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau
satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya
terjadi” (Matius 5:18). Bagi
saya ayat ini sudah cukup jelas, tidak perlu penafsiran yang melelahkan untuk
dapat mengerti maksudnya. Pada ayat tersebut Yesus berkata bahwa hukum Taurat
tidak akan ditiadakan sebelum lenyap langit dan bumi. Maksudnya, hukum Taurat
akan terus berlaku terhadap bangsa Israel sampai langit dan bumi lenyap, sampai
kiamat tiba. Yang menjadi kunci dari kesimpulan ini adalah frase “sebelum
semuanya terjadi”. Frase “sebelum semuanya terjadi” pada ayat tersebut merujuk
pada lenyapnya langit dan bumi di awal ayat. Tanpa penjelasan seperti ini pun
saya yakin anda sudah mengerti, karena anda bukan orang bodoh yang tidak
mengerti bahasa Indonesia.
Karena Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik
pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi (Matius
5:18). Ayat ini sudah cukup jelas menyebutkan hukum Taurat berlaku sampai
kiamat. Yesus datang hanya untuk menggenapi hukum Taurat, bukan untuk
meniadakannya. Tetapi oleh kafir Kristen pemuja Yesus, ayat tersebut
ditafsirkan menyimpang. Menurut penafsiran kafir Kristen pemuja Yesus, yang di
maksud dengan frase “sebelum semuanya terjadi” adalah matinya Yesus di kayu
salib. Untuk mencapai kesimpulan seperti ini, mereka mencocokkan frase “sebelum
semuanya terjadi” di Matius 5:18 dengan ayat-ayat dari Injil Matius lainnya yang
terdapat frase “semuanya terjadi”. Di antaranya adalah Matius 1:22, 21:4, 24:6,
26:54, 56. Menurut mereka, frase tersebut sering digunakan oleh Matius untuk
sesuatu yang terjadi sebagai penggenapan nubuat. Oleh karena frase “semuanya
terjadi” sering digunakan oleh Matius untuk sesuatu yang terjadi sebagai
kegenapan nubuat, maka frase “sebelum semuanya terjadi” yang ada dalam Matius
5:18 juga mereka sebut sebagai sebuah penggenapan dari nubuat. Dengan
penafsiran yang melelahkan dengan mengutip banyak sekali ayat-ayat dalam
Perjanjian Baru, mereka sampai pada kesimpulan bahwa penggenapan nubuat dari
frase “sebelum semuanya terjadi” pada Matius 5:18 ini adalah matinya Yesus di
kayu salib. Masih ada satu ganjalan dalam hati. Jika memang benar yang di
maksud “sebelum semuanya terjadi” pada Matisu 5:18 adalah matinya Yesus di kayu
salib, lalu untuk apa di awal ayat Yesus menyebut lenyapnya langit dan bumi
sebagai batas dijalankannya hukum Taurat? Pikirkanlah itu!
Kafir Kristen pemuja Yesus
mengetahui bahwa Yesus menyebut dirinya bukan datang untuk meniadakan hukum
Taurat, tetapi hanya menggenapinya saja (Matius
5:17). Mereka juga tahu kalau Yesus juga menyatakan bahwa satu iota pun dari
hukum Taurat tidak akan dihapuskan sebelum lenyap langit dan bumi (Matius 5:18). Tetapi di ayat lain
Paulus justru mengatakan, “sebab dengan mati-Nya
sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan
ketentuannya untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam
diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera” (Efesus 2:15). Yesus mengatakan hukum Taurat berlaku sampai lenyap
langit dan bumi, sementara Paulus mengatakan hukum Taurat berlaku sampai dengan
matinya Yesus. ini bertentangan, kecuali jika seandainya Yesus mati bersamaan
dengan lenyapnya langit dan bumi. Kafir Kristen pemuja Yesus ingin mendengarkan
ajaran Yesus, tetapi tidak dapat mengabaikan begitu saja ajaran Paulus. Dengan
sekuat tenaga mereka berusaha untuk membuat kedua ajaran terlihat serasi dan
tidak bertentangan. Mereka menafsirkan ucapan Yesus di Matius 5:18 agar tidak
bertentangan dengan ucapan Paulus di Efesus 2:15. Usaha keras kafir Kristen
pemuja Yesus untuk menafsirkan ucapan Yesus di Matius 5:18, ternyata hanya
untuk membuat ajaran Paulus di Efesus 2:15 dapat di anggap benar, sedangkan
ajaran Yesus mereka buang jauh-jauh ke belakang. Ajaran Paulus yang seharusnya mereka
tafsirkan agar tidak bertentangan dengan ajaran Yesus, bukan sebaliknya. Kalau
perlu buang saja jauh-jauh ajaran Paulus kalau ajaran itu bertentangan dengan
ajaran Yesus. Masak ajaran Yesus yang mereka anggap Tuhan kalah dengan ajaran
Paulus.
Menurut keyakinan kafir Kristen
pemuja Yesus, perintah hukum Taurat sudah tidak berlaku lagi karena Yesus telah
membatalkannya dengan mati di kayu salib. Tetapi ternyata tidak semua perintah
hukum Taurat dihilangkan dalam agama Kristen. Perintah hukum Taurat yang masih
ada dalam agama Kristen di antaranya adalah:
1. Perpuluhan
Perpuluhan adalah persembahan
yang diberikan kepada imam karena dedikasi mereka kepada urusan keagamaan dan
juga pelayanan mereka. Ada beberapa ayat dalam Bible Perjanjian Lama yang menjelaskan
tentang persembahan persepuluhan, seperti: Abraham memberikan persembahan
persepuluhan kepada imam agung Melkizedek (Kejadian
14:20). Juga menjadi dikatakan bahwa persembahan tersebut adalah sebanyak
sepersepuluh (1 Samuel 8:15; 1 Samuel
8:17), yang menjadi suatu ekspresi akan pengakuan bahwa semua berkat
berasal dari Tuhan (Kejadian 28:22).
Dan peraturan ini juga ditegaskan di dalam kitab Imamat 27:30. Sepersepuluh
juga dapat berupa hasil bumi (Imamat
27:30), hasil ternak (Imamat 27:32);
persembahan kepada Tuhan (2 Tawarikh
31:6). Dan akhirnya dipertegas di kitab Maleakhi 3:6-12, di mana di ayat 10
dikatakan “Bawalah seluruh persembahan
persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan
di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak
membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai
berkelimpahan.”
Perpuluhan masih di praktekkan di
gereja-gereja Kristen, padahal itu bersumber dari hukum Taurat yang kata mereka
sudah dibatalkan dengan matinya Yesus. Harusnya mereka konsisten dengan ajaran
agamanya sendiri. Jika memang hukum Taurat sudah dibatalkan dengan matinya
Yesus, mengapa perpuluhan yang berasal dari hukum Taurat masih ada dalam agama
Kristen? Kenapa tidak di hapus saja?!
2. Paskah
Paska, atau Passover dalam bahasa
Inggris, berasal dari kata Ibrani, Pesah. Kitab Suci menghubungkan kata itu
dengan akar kata psh, yang artinya ‘timpang/ melangkahi/ melewati’ (lih. 2 Samuel
4:4), 1Raja 18:21). Dalam tulah terakhir
kepada bangsa Mesir, Allah melangkahi/ melewati rumah-rumah yang melakukan
persyaratan Paska (Keluaran 12:13,23,27). Di luar asal usul kata, bagi bangsa
Israel, nampaknya perayaan pesah, awalnya dirayakan oleh para gembala, yang
mengurbankan hewan muda mereka, dengan harapan mereka agar kawanan hewan
gembalaan bertumbuh subur. Perayaan pesah ini kemudian digabungkan dengan satu
perayaan lain, yaitu perayaan Roti tidak beragi, sebuah perayaan agrikultur/
pertanian yang baru mulai dirayakan setelah bangsa Israel masuk ke tanah
Kanaan. Perayaan ini dikaitkan dengan perhitungan minggu, dan dilakukan selama
seminggu (Kel 23:15; 34:18), dari satu Sabat ke Sabat berikutnya (Keluaran
12:16, Ulangan 16:8; Imamat 23:6-8). Perayaan panen, ditetapkan pada tujuh
minggu setelah perayaan Roti tidak beragi (Imamat 23:15; Ulangan 16:9). Kemudian
kedua perayaan tersebut, Paska dan Roti tidak beragi, yang sama-sama dirayakan
di musim semi, digabungkan menjadi satu. Perayaan Paska yang sudah ditetapkan
pada bulan purnama, tidak diubah, dan perayaan Roti tidak beragi disertakan
pada perayaan tersebut, dan untuk dirayakan selama 7 hari (lih. Imamat 23:5-8).
Tradisi kitab-kitab Musa (Pentateukh) menghubungkan perayaan Roti tidak beragi
(Keluaran 23:15; 34:18; Ulangan 16:3) atau Paska (Ulangan 16:1 dan 6), atau
baik Paska dan Roti tidak beragi (Keluaran 12:12-39), dengan dibebaskannya
bangsa Israel dari Mesir. Kedua ritus kedua perayaan tersebut digabungkan dalam
kisah Eksodus bangsa Israel.
Paskah memang berasal dari hukum
Taurat yang berada dalam Perjanjian Lama. Tuhan sendiri yang memerintahkan Musa
untuk mengadakan perayaan Paskah. Tradisi Paskah kemudian diteruskan oleh
orang-orang Kristen dengan mengubahnya agar sesuai dengan keinginan mereka. Padahal
kata mereka hukum Taurat sudah dibatalkan dengan matinya Yesus di kayu salib,
lalu untuk apa mereka masih saja merayakan Paskah? Ini artinya mereka tidak
konsisten dengan doktrin yang ada dalam agama mereka sendiri.
Itulah dua hukum Taurat yang
masih dipertahankan oleh Gereja sampai pada saat ini, padahal mereka katakan
bahwa hukum Taurat telah dihapuskan dengan matinya Yesus. mereka tidak
konsisten dengan ajaran Paulus, padahal demi untuk membenarkan ajaran Paulus
tentang hukum Taurat, mereka rela untuk tidak mendengarkan ajaran Yesus. Artikel
ini spesial saya terbitkan untuk menyambut perayaan lahirnya dewa matahari,
yang sedianya akan di peringari oleh kafir Kristen pemuja Yesus di seluruh
dunia, tanggal 25 Desember esok hari.
bener, sy juga berpendapat seperti anda. apa yg sudah jelas apa maksudnya ayat tersebut pasti ditafsir oleh orang kristen pdhal nggak perlu ditafsir, anak sd pun tahu maksud ayat itu tanpa pemikiran yg melelahkan, memang nyeleneh banget mereka -_-
BalasHapusYesus menggenapi tp paulus membatalkan
BalasHapusJdi pusing pala gue
Puji Tuhan ada muslim yang mau membahas masalah Matius 5:17-19 ini
BalasHapusAnda mengatakan bahwa taurat masih berlaku hingga saat ini. Ya benar, Taurat berlaku sampai saat ini. Hukum mana yang berlaku? "Kasihilah Allahmu dan Kasihilah sesamamu" itulah hukum taurat yang berlaku sampai saat ini. Bukan lagi 613 tetek bengeknya, melainkan Hukum Taurat dipahami sebagai Sebuah Hukum "Kasih".
Oke saya akan bahas mulai dari ayat 17,
Disana sudah jelas bahwa Yesus datang untuk memenuhi atau menggenapi (Plerosai) Hukum Taurat dan Kitab Para Nabi. Artinya, tuntutan 613 hukum taurat dan nubuatan mengenai Dia sudah diseleesaikan oleh tindakanNya.
Ayat 18, anda sering terkecoh dengan istilah "selama belum lenyap langit dan bumi" dengan menafsirkannya sebagai keadaan Kiamat. Tidak, itu salah. Anda tidak memahami Budaya Yahudi dengan bahasa mereka yang rumit. Arti dari ayat 18 adalah bahwa Satu Iota atau Keraia dari Kitab Taurat dan Para Nabi tidak akan dihapuskan atau diabaikan, sampai penggenapan terjadi,dan penggenapan itu akan dilakukan sebelum lenyap langit dan bumi ini.
Ayat 19, Oleh karena itu, Umat Percaya dari bangsa Yahudi dan Non Yahudi tidak boleh menghapus satu titik hukum taurat, malahan kami dituntut untuk melakukan dan mengajarkannya. Bukan mengajarkan dengan tafsiran lama dari Midrash, melainkan dengan Tafsiran baru oleh Penggenapan yang Yesus lakukan 😊
Yesus memang mengatakan pada hukum mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama manusia tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para Nabi. Tetapi itu bukan berarti dengan hanya melakukan kedua hukum tersebut tidak perlu menjalankan hukum Taurat. Kafir Kristen pemuja Yesus keliru memahami ayat tersebut. Mereka beranggapan kalau sudah melakukan kedua hukum tersebut berarti hukum-hukum lainnya di dalam Taurat tidak perlu dilakukan.
HapusMenggenapi hukum Taurat bukan berarti membatalkan hukum Taurat. Jika yang dimaksud menggenapi hukum Taurat adalah membatalkan hukum Taurat, apa gunanya Yesus di awal mengatakan tidak akan meniadakan hukum Taurat. Kafir Kristen pemuja Yesus keliru karena ucapan Paulus di Efesus 2:15, sehingga menganggap penggenapan yang dimaksud oleh Yesus adalah matinya di kayu salib.
Matius 5:18 itu ayat sudah jelas bahwa hukum Taurat tidak ditiadakan selama belum lenyap langit dan bumi. Ayat yang sudah jelas maknanya ini disimpangkan makna agar sesuai dan tidak bertentangan dengan Efesus 2:15. Yesus tidak pernah mengatakan penggenapannya akan menghapus hukum Taurat dan kitab para Nabi. Yang mengatakan penggenapan Yesus membatalkan hukum Taurat dan segala ketentuannya adalah Paulus, yang menganggap matinya Yesus sebagai penggenapan.
Sekalipun penggenapan Yesus ini maksudnya adalah matinya Yesus di kayu salib, penggenapan ini tidak boleh meniadakan atau membatalkan hukum Taurat, karena dalam Matius 5:17 Yesus mengatakan tidak datang untuk meniadakan atau membatalkan hukum Taurat.
HapusMatius 18:3 (TB) lalu berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Hapustdk ada penebusan dosa asal,anak kecil gak punya dosa dijamin sorga,artinya penggenapan di kayu salib menebus dosa itu BOHONG,itu ajaran Paulus Roma 5
Jurus jungkir balik ala debater Kristen,putar puter seperti gasing tak masalah walau harus berbantahan sgn kitabnya sendiri
BalasHapushttps://youtu.be/EB8WurxHZhg
BalasHapusseparo di pake yang menurut dia
BalasHapusmengutungkan
separo di buang
yang menurut dia merugikan.
Si Paul ini memang bermasalah otaknya, lihat saja yang dikatakanya di : 1 Korintus 1:25 . "Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah a dari Allah lebih kuat dari pada manusia."
BalasHapus