Paus Benediktus IX
Benediktus IX lahir sekita tahun 1012 dari sebuah keluarga
yang berkecimpung di bidang politik, militer, dan kepausan. Dua pamannya telah
mendahuluinya untuk menjadi Paus Benediktus VIII dan Paus Yohanes XIX, dan
ayahnya, Alberic III, yang bergelar Count Tusculum, adalah pria yang cukup
berpengaruh untuk mengamankan Singgasana Santo Petrus bagi Benediktus ketika ia
berusia sekitar dua puluh tahun. Tak dapat dipungkiri bahwa Benediktus adalah
salah satu paus termuda yang pernah ada, dan ia ditempatkan cukup tinggi di
dalam pertaruhan-pertaruhan yang merisaukan. Benediktus diperikan sebagai 'yang
berpesta dalam kehancuran moral' dan 'Iblis dari Neraka dalam samaran pendeta'.
Ia pun dituduh melakukan 'banyak perzinahan busuk dan pembunuhan'. Paus
berikutnya, Viktor III, menuntutnya dengan tuduhan 'perkosaan, pembunuhan, dan
tindakan-tindakan lain yang sangat keji'. Kehidupan Benediktus, lanjut Paus
Viktor III, 'begitu keji, curang dan buruk sehingga memikirkan saja saya
gemetar'. Demi hukuman yang setimpal, Benediktus juga dituduh karena
homoseksualitas dan bestialitas.
Benediktus berkuasa dengan lemah. Musuh-musuhnya telah
memaksanya keluar dari Roma pada tahun 1036 dan sekali lagi pada 1045 ketika ia
menjual kepausannya seharga 680 kologram emas kepada bapak baptisnya, John
Gratian, Uskup dari Santo Yohanes Lateran yang kemudian menjadi Paus Gregorius
VI. Pembayaran itu telah mengeringkan kekayaan Vatikan begitu hebatnya sehingga
pada waktu itu, tidak ada cukup dana untuk membayar tagihan-tagihan
kepausan.
Setelah menyelamatkan dirinya, Benediktus menjalani hidup
penuh kesenangan dan kemewahan dalam salah satu kastilnya di negeri itu. Ia
berencana untuk menikah tetapi wanita yang ia pilih, seorang sepupu jauh,
menolaknya. Hanya dalam beberapa bulan, Benediktus kembali ke Roma, mencoba
untuk mendapatkan kembali singgasananya. Ia gagal dan diusir oleh para
bangsawan yang murka pada tahun 1046. Upaya lainnya mendapat perlawanan yang
sama, dan Benediktus akhirnya dibuang pada tahun 1048.
Pada tahun 1049, Benediktus dituduh melakukan simoni, tetapi
gagal tampil di pengadilan untuk menjawab tuduhan-tuduhan tersebut. Sebagai
hukumannya, ia diasingkan. Setelah itu, Benediktus seperti hilang dari
catatan-catatan. Tanggal yang tepat dari kematiannya tetap tidak diketahui.
Kematiannya mungkin terjadi pada tahun 1056 ketika ia sedang bersiap
meluncurkan upayanya yang baru untuk memperoleh singgasana kepausan. Tanggal
lain dari kematian Benediktus adalah tahun 1056 ketika ia seperti menyesali
dosa-dosanya yang begitu banyak, dan meninggal sebagai orang yang bertobat di
Biara Grottaferrata, Bukit Alban, sekitar dua puluh kilometer (dua belas mil)
sebelah tenggara Roma.
(Sumber: Sejarah Gelap Para Paus)
0 Response to "Paus Benediktus IX"
Posting Komentar
Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik; menjawab atau menyanggah isi postingan. Komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.