Mempertanyakan Dasar Dosa Asal
Dalam keyakinan agama Kristen Yesus adalah penebus dosa, dosa yang
dimaksud disini bukanlah dosa-dosa yang dilakukan manusia namun dosa
akibat dari pelanggaran adam saat di taman eden. Muslim seperti saya
biasanya menyebutnya dengan dosa warisan (warisan adam) namun dalam
Kristen lebih dikenal dengan istilah dosa asal. Dari sini sudah dapat
kita pahami bahwa penebusan Yesus terkait erat dengan adanya dosa asal,
sedangkan dalam Perjanjian Lama tidak ada ayat (firman Tuhan) yang
secara eksplisit menyebut adanya dosa asal. Dosa asal secara eksplisit
justru kita temukan dari surat-surat kiriman Paulus, di antaranya adalah
ayat-ayat dibawah ini;
Kamu dahulu sudah mati karena
pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu. Kamu hidup di dalamnya, karena
kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan
angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang
durhaka. (Efesus 2:1-2)
tetapi di dalam anggota-anggota tubuhku
aku melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan
membuat aku menjadi tawanan hukum dosa yang ada di dalam anggota-anggota
tubuhku. (Roma 7:23)
Karena sama seperti semua orang mati dalam
persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan
kembali dalam persekutuan dengan Kristus. (1 Korintus: 5:22)
Sebab
itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan
oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada
semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa. Sebab sebelum hukum
Taurat ada, telah ada dosa di dunia. Tetapi dosa itu tidak
diperhitungkan kalau tidak ada hukum Taurat. Sungguhpun demikian maut
telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa juga atas
mereka, yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah
dibuat oleh Adam, yang adalah gambaran Dia yang akan datang. Tetapi
karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena
pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh
lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang
dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus.
Dan kasih karunia tidak berimbangan dengan dosa satu orang. Sebab
penghakiman atas satu pelanggaran itu telah mengakibatkan penghukuman,
tetapi penganugerahan karunia atas banyak pelanggaran itu mengakibatkan
pembenaran. 17 Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa
oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima
kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa
oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus.Sebab itu, sama seperti
oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula
oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk
hidup. (Roma 5:12-18)
Ayat-ayat dari surat-surat kiriman
Paulus di atas yang selama ini menjadi dasar adanya dosa asal bagi
Kristen, padahal Paulus tidak mengambil dasar itu dari Perjanjian Lama.
Paulus hanya menafsirkan atau memberikan pengertian berbeda dan baru
terhadap kisah-kisah Adam dalam Perjanjian Lama. Tidak mengherankan
apabila Paulus mengajarkan suatu ajaran yang tidak ada dasarnya dalam
Perjanjian Lama, karena Paulus sendiri berkata: “ Apa yang aku
katakan, aku mengatakannya bukan sebagai seorang yang berkata menurut
firman Tuhan, melainkan sebagai seorang bodoh yang berkeyakinan, bahwa
ia boleh bermegah.” (2 Korintus 11:17) dan Paulus juga kerap berdusta untuk kemuliaan Tuhan:
Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi
kemuliaan-Nya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa?
(Roma 3:7).
Bantahan Kristen
1. Kristen
menyatakan, bahwa muslim telah salah jika menuduh dosa asal berasal dari
Paulus karena ide dosa asal terdapat dalam Perjanjian Lama, yaitu ayat ;
Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku. (Mazmur 51:5)
2. Manusia kehilangan rahmat kekudusan dan terpisah dari Allah sehingga manusia dapat menderita dan meninggal
Aku
akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara
keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan
engkau akan meremukkan tumitnya." Firman-Nya kepada perempuan itu:
"Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan
kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada
suamimu dan ia akan berkuasa atasmu." (Kejadian 3:15-16)
Jawaban saya
1. Saya kutip ayat selengkapnya agar mudah dimengerti...
1.
Untuk pemimpin biduan. Mazmur dari Daud, ketika nabi Natan datang
kepadanya setelah ia menghampiri Batsyeba. Kasihanilah aku, ya Allah,
menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang
besar! 2. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan
tahirkanlah aku dari dosaku! 3. Sebab aku sendiri sadar akan
pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku. 4. Terhadap
Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa yang
Kauanggap jahat, supaya ternyata Engkau adil dalam putusan-Mu, bersih
dalam penghukuman-Mu. 5. Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan,
dalam dosa aku dikandung ibuku. 6. Sesungguhnya, Engkau berkenan akan
kebenaran dalam batin, dan dengan diam-diam Engkau memberitahukan hikmat
kepadaku. 7. Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku
menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju!
(Mazmur 51:1-7)
Dari ayat-ayat Mazmur di atas saya berkesimpulan...
Ayat-ayat
di atas bukanlah Firman Tuhan, tetapi hanyalah nyayian/doa/munajad Daud
yang merasa sangat berdosa karena telah men-zinah-i Batsyeba (2 Samuel
11:4) dan membunuh suaminya, Uria dengan cara mengirimnya ke medan
perang, ditempatkan di barisan terdepan dan dalam kondisi mabuk (2
Samuel 11:15). Khusus ayat 5 yang menjadi sanggahan Kristen, ayat
tersebut adalah ungkapan kerendah-dirian Daud di hadapan Tuhan agar
Tuhan berkenan mengampuni dosa Daud. Singkatnya, ayat di atas tidak bisa
dijadikan bukti kebenaran adanya dosa asal.
2. Ayat-ayat dalam
kitab Kejadian memang telah menjelaskan pada kita bahwa adam dan
istrinya telah berbuat dosa, tetapi tidak ada keterangan dalam kitab
itu, akibat dosa Adam dan Istrinya tersebut anak cucu mereka kelak harus
menanggung dosa. Sedangkan Kejadian 3:15-16 sama sekali tidak dapat
dijadikan bukti adanya dosa asal, manusia dapat menderita dan meninggal
bukan akibat dari dosa yang mereka lakukan, tetapi konsekuensi dari
keluarnya mereka dari taman Eden. Sama dengan Adam dan istrinya, Iblis
yang juga berdosa, dikutuk dan dikeluarkan oleh Tuhan dari taman Eden
justru menjadi mahkluk abadi, tidak mati atau merasakan penderitaan
adalah bukti dapat meninggal atau menderitanya Adam dan isrinya bukanlah
akibat perbuatan dosa yang mereka perbuat.
Uraian saya di atas
sudah cukup kiranya membuktikan dosa asal tidak memiliki pijakan kuat,
karena hanya bersumber dari surat-surat kiriman Paulus, ayat-ayat
Perjanjian Lama yang mereka kutip tidak ada hubungan langsung dengan
peristiwa “kejatuhan Adam” atau tidak dapat dijadikan bukti karena sama
sekali tidak menyebut pernyataan Tuhan sendiri mengenai masalah dosa
Adam. Sengaja saya mengabaikan ayat-ayat Perjanjian Baru mengenai dosa
asal atau Yesus sebagai penebus dosa, karena selain jauh dari sumber
peristiwa sekitar Adam dan “kejatuhannya”, juga karena kitab-kitab
seperti Matius, Markus, Lukas, Yohanes dll ditulis setelah banyak
beredar surat-surat kiriman Paulus, jadi sangat mengkin kitab-kitab
tersebut terpengaruh oleh tulisan-tulisan Paulus yang terlebih dahulu
ada.
MOHON PENJELASANNYA!!!
BalasHapusDOSA TURUNAN/DOSA ASAL:
Siapa pembuat hukum dosa itu?Tuhan
Terhadap siapakah kita berdosa akibat dosa itu?Tuhan
Siapakah yang menebus dosa kita itu?Tuhan
Mengapa Tuhan membuat hukum seperti itu? ……………
PROBLEM:
Karena manusia berdosa kepada Tuhan, lalu Tuhan berkorban untuk membebaskan dosa manusia terhadap Tuhan akibat hukum yang Tuhan buat sendiri yang pada akhirnya Tuhan hanya mempersulit diriNya sendiri dan katanya karena “kAsiH”Nya terhadap manusia, bukankah “KaSiH” ini hanya terkesan sandiwara belaka? Adakah yang bisa menjelaskan perihal ini?
Catatan:
Yang dimaksud dosa disini adalah dosa turunan.
ANALOGI:
TITAH Raja:
Hai rakyatku, jika kalian melanggar semua laranganku maka kalian harus membayar denda kepadaku demikian pula anak cucu kalian (Denda Turunan). Tapi karena KASIHKU kepada seluruh Rakyatku, maka kukorbankan Pangeran tunggalku untuk kalian bunuh. Dengan terbunuhnya anakku itu, maka sekarang DENDA bagi anak cucumu LUNAS.
Pertanyaan:
Apakah raja ini tidak berpikir bahwa yang membuat hukum itu (hukum yang tidak adil) adalah dia yang sebenarnya BERKUASA hanya dengan MEMBATALKANNYA SAJA tanpa ada korban?. Atau raja itu sudah GILA?. Atau raja itu sedang berpolitik PENCITRAAN?
Dosa asal bukanlah ajaran Tuhan, melainkan ajaran Paulus karena dasar ajarannya hanya terdapat dalam surat-surat kiriman Paulus.
BalasHapusCase closed
BalasHapus