Apakah Injil itu Benar?
Injil adalah sebuah kitab yang bukan hanya diakui oleh agama
Islam, namun juga diakui oleh agama Kristen sebagai firman Tuhan. Walaupun
dalam kedua agama tersebut kitab ini memiliki nama sama (Injil), tetapi
sebenarnya memiliki perbedaan mencolok. Dalam Islam, kitab yang bernama “Injil”
ini adalah kitab Allah yang diturunkan/diberikan/difirmankan kepada Isa
Al-Masih sebagai cahaya petunjuk bagi Bani Israel, sebagaimana tersebut dalam surah Maryam: 30, Al-Ma’idah: 46, dan Al-Hadiid:
27, Injil inilah yang wajib diimani oleh setiap Muslim. Sedangkan dalam agama
Kristen, “Injil” (Perjanjian Baru) adalah sebuah kitab hasil tulis empat orang;
Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Dalam kitab ini terdapat kisah-kisah
perjalanan Yesus dalam memberitakan Injil, kitab ini bukanlah berisi firman-firman
Allah kepada Yesus sebagai utusan-Nya, melainkan ucapan dan perbuatan Yesus
dalam mengabarkan Injil.
Umat Kristen sampai saat ini mengakui secara mutlak
kebenaran kisah-kisah yang tertulis dalam Injil, beberapa alasan yang saya
dapatkan dari mereka, Kristen mengatakan: “Jika catatan mengenai Yesus ditulis
setelah para saksi mata meninggal, tidak seorangpun yang bisa memverifikasi
akurasinya. Tapi jika Perjanjian Baru ditulis ketika para rasul masih hidup,
maka keontetikannya dipastikan. Petrus bisa mengatakan terjadi pemalsuan atas
namanya,"Hey, saya tidak menulis itu." Dan Matius, Markus, Lukas,
atau Yohanes bisa merespon atas pertanyaan-pertanyaan atau tantangan yang
ditujukan kepada pernyataan mereka tentang Yesus. Penulis-penulis Perjanjian
Baru mengklaim sumber penulisan Yesus dari saksi mata. Rasul Petrus menegaskan
ini dalam salah satu suratnya,"Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng
isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan
Tuhan kita. Yesus Kristus sebagai raja, tapi kami adalah saksi mata dari
kebesaranNya” (2 Petrus 1:16).
Ada beberapa poin penting yang dapat saya peroleh dari
pernyataan Kristen di atas;
1. Kesaksian
Adalah sangat wajar apabila Injil Kristen memiliki banyak saksi. Hal ini disebabkan oleh karena Injil Kristen bukanlah firman Allah, bukan pula kitab suci yang Tuhan turunkan kepada NabiNya seperti halnya Taurat dan Al-Qur’an. Injil Kristen merupakan kitab sejarah yang ditulis oleh banyak orang dari banyak sumber yang tidak jelas. Kesaksian adalah hal penting bagi umat Kristen dalam mengakui kebenaran semua kisah dalam Injil, yang menurut mereka ditulis dari kesaksian-kesaksian saksi mata Yesus, tetapi saksi dan kesaksian bagaimana yang dapat diterima?
Seorang hakim di dunia ini saja, tidak akan dengan mudah menerima pernyataan seorang saksi tanpa usaha investigasi; kejujuran saksi, kesesuaian kesaksian seorang saksi dengan kesaksian saksi lainnya adalah hal mutlak yang harus juga menjadi bahan pertimbangan. Lalu bagaimana dengan saksi-saksi para penulis Injil?
Para penulis Injil memang menyebut tulisannya adalah dari kesaksian-kesaksian, namun kesaksian siapa sajakah yang mereka jadikan sumber? mereka tidak menyebutkannya, dapatkah kesaksian mereka dipercaya? Jika ya, apa alasannya? Dan apakah saksi-saksi menyaksikan sendiri atau hanya menceritakan kembali kesaksian orang lain? Saya jamin, pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak akan anda temukan jawabannya dalam Injil manapun. Injil ditulis dari kesaksian pelayan firman, sekarang silahkan anda baca ayat-ayat dibawah ini;
Matius 4:1 Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun
untuk dicobai Iblis.
Markus 1:13 Di padang gurun itu Ia tinggal empat puluh
hari lamanya, dicobai oleh Iblis. Ia berada di sana di antara binatang-binatang
liar dan malaikat-malaikat melayani Dia.
Dari dua ayat diatas kita ketahui, Yesus dibawa oleh Roh Kudus kepadang gurun diantara binatang-binatang liar untuk dicobai Iblis. Pertanyaan saya, dimana keberadaan saksi-saksi Yesus pada peristiwa tersebut???
Ayat lainnya...
Matius 4:5 Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan
menempatkan Dia di bubungan Bait Allah,
Lukas 4:9 Kemudian ia membawa Yesus ke Yerusalem dan
menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, lalu berkata kepada-Nya: "Jika
Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu dari sini ke bawah,
Pada ayat-ayat diatas kita ketahui bahwa Yesus dibawa Iblis ke Yerusalem (kota suci) dan ditempatkan di bubungan Bait Allah. Pertanyaan saya selanjutnya, dimana keberadaan saksi-saksi Yesus dalam peristiwa tersebut???
2. Penulis Injil
Kristen memiliki kitab Injil (Perjanjian Baru), yang mereka nyatakan sebagai tulisan Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes yang kesemuanya adalah murid-murid Yesus. Selama ini umat Kristen atau bahkan mungkin kita umat Islam, menerima begitu saja tanpa banyak tanya mengenai penamaan Injil-Injil tersebut. Perlu anda ketahui, Injil-Injil dinamakan Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes bukan karena dalam kitab-kitab tersebut tertera nama-nama mereka, Injil-Injil tersebut dinamakan demikian oleh bapa-bapa gereja sejak kira-kira tahun 130 M. Apa alasan bapa-bapa Gereja menamai Injil-Injil dengan nama Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes juga tidak diketahui, kemungkinan yang menjadi alasan bapa-bapa Gereja menamakan Injil-Injil tersebut dengan nama murid-murid utama Yesus, disebabkan karena keinginan bapa-bapa Gereja agar kitab-kitab tersebut dianggap sebagai kitab-kitab yang memiliki nilai kebenaran, karena ditulis oleh rasul-rasul Yesus. tetapi yang jelas, tidak ada satupun bukti adanya seseorang yang mengetahui Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes menulis sebuah kitab, tidak ada bukti satupun Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes menunjukkan kitab hasil tulis mereka kepada khalayak umum, dan tidak ada ayat satupun yang berisi pengakuan dari Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes bahwa mereka penulis kitab yang kita kenal sekarang ini, walaupun dalam kitab yang dinyatakan oleh gereja sebagai tulisan tangan mereka sendiri.
3. Konfirmasi para Rasul Yesus
Selain poin 1 dan poin 2 diatas, masih ada satu poin lagi, yaitu konfirmasi para Rasul. Kristen menganggap, karena tidak ada atau tidak ditemukannya konfirmasi atau pernyataan salah terhadap Injil-Injil Kanonik yang mereka imani oleh para Rasul Yesus, mereka umat Kristen menganggap pemberitaan-pemberitaan Injil-Injil Kanonik valid. Rupanya umat Kristen tidak sadar, jika pernyataan mereka tersebut bisa berbalik menyerang ke-valid-an Injil-Injil Kanonik sendiri. Memang kita tidak menemukan konfirmasi atau peryataan para Rasul bahwa kisah-kisah dalam Injil-Injil Kanonik yang mereka imani palsu atau tidak benar, namun apakah ada konfirmasi atau pernyataan para Rasul bahwa kisah-kisah dalam Injil-Injil Kanonik yang mereka imani sekarang ini asli atau benar? Bahkan dalam Injil-Injil Tulisan tangan mereka sendiri? Tidak, tidak pernah ditemukan! Bahkan nama Injil seperti Injil Matius, Injil Markus, Injil Lukas, dan Injil Yohanes tidak pernah ditemukan dalam Injil-Injil yang sekarang, bahkan dalam seluruh kitab-kitab Perjanjian Baru pun nama-nama Injil seperti yang kita kenal sekarang ini, tidak pernah ada. Kalau pun ada pernyataan para Rasul yang menyanggah perbuatan atau ucapan-ucapan mereka yang ada di dalam Injil-Injil Kanonik, sudah barang tentu pernyataan mereka (para Rasul) tidak akan kita temukan dalam Injil-Injil Kanonik juga, sanggahan mereka sangat mungkin berada dalam Injil-Injil non-Kanonik, yang sudah dihancurkan oleh pihak gereja sendiri. Sebaliknya, jika ada konfirmasi atau pernyataan para Rasul tentang kebenaran kisah-kisah di dalam Injil-Injil Kanonik, pernyataan mereka sudah pasti akan ada dalam Injil-Injil Kanonik, tetapi sayangnya...kita tidak pernah menemukannya.
Namun demikian, saya tidak berani mengatakan seluruh
kisah-kisah dan ajaran-ajaran dalam Injil adalah salah. Sebab walaupun
kesaksian yang digunakan para penulis Injil berasal dari saksi-saksi yang tidak
jelas, saya yakin, diantara saksi-saksi tersebut ada saksi yang benar-benar
tahu tentang kisah dan ajaran Yesus, walaupun itu bagian terkecil diantara
berbagai kisah palsu dan ajaran yang tidak benar-benar dari Yesus. Memahami
kondisi Injil yang demikan, sudah seharusnya Injil tidak kita jadikan sebagai sumber
utama dalam memahami ajaran Yesus.
Ass wr wb Mas Bileam
BalasHapusSaya Muslim dan sedang mendalami ilmu hadist, saya tidak bisa menangkap tulisan and karena berwarna hijau terang, maaf karena keterbatasan mata saya..
Pertanyaan saya :
1. Apakah dalam penulisan injil ini memakai metode " Jarh wa Ta'dil" / semacamnya??
Artinya: penulisan injil ini sebelumnya sdh diselidiki / justifikasi sanad perawinya dan matan / konten ? Sehingga tahu orang tsb tsiqot( terpecaya) ? Dan matannya tidak melanggar firman Allah??
2. Apakah injil ditulis langsung oleh murid Isa yg disebut "hawariyun" ? 4 injil itu semua nya hawariyun?? Kalau iya maka tidak perlu saksi karena hawariyun menulis seperti yg dia lihat dan dengar langsung dari Isa Almasih
3. Kalau penyelesaian Injil 4 itu setelah isa diangkat/ atau disalib sesuai keyakinan saudara Kristen dan dilanjutkan oleh murid2 dibawahnya maka harus ada perawi/ pembawa berita yg sdh memenuhi kriteria Tsiqot (terpercaya) , kalau tidak maka tidak bisa sbg acuan wahyu..
Begitu lah cara Imam Malik ( 80 H) yg hidup 70 tahun setelah nabi wafat ( 11 H ) dan begitu Pula Imam Hadist Al bukhori ( 200 H) memisah kan hadist Nabi mana yg shahih dan Dhoif/lemah , yg nantinya sebagai Rujukan umat dalam berfatwa hukum dalam syariat islam..
Mohon pencerahan nya..
جَزَا ك الله خَيْرًا كَثِيْرًا
Farhat
Wa 'alaikum salam Farhat...
Hapus1. Penulis Injil Lukas menyatakan menulis Injil dari penyelidikan saksi mata (Lukas 1:2), tetapi tidak disebutkan dari saksi mata yang mana saja penulis Injil Lukas menulis Injilnya. Sehingga tidak diketahui kredibilitas saksi mata yang menjadi sumber penulisan Injil Lukas.
2. Dahulu Injil-Injil Kristen adalah tulisan-tulisan tanpa nama. Penamaan Injil-Injil Kristen dengan nama-nama murid-murid Yesus merupakan upaya gereja untuk menjadikan "suci" Injil-Injil Kristen. Tidak ada satu ayat pun dalam Injil Kristen yang menceritakan murid-murid Yesus menulis Injil Kristen. Betul Mas. Tidak mungkin murid-murid Yesus sendiri yang menulis Injil, jika dalam penulisannya masih membutuhkan penyelidikan dari saksi mata. Saya pernah bertanya seperti itu kepada salah seorang Kristen dalam komentar blog saya.
3. Itulah bedanya Hadits dengan Injil Kristen, mas. Hadits diketahui para perawinya sehingga para ulama dapat menilai hadits tersebut shahih atau tidak. Nah, Injil Kristen tidak seperti itu. Menyatakan ditulis berdasarkan saksi mata, tetapi siapa saksi matanya tidak pernah disebutkan. Orang Kristen hanya di minta untuk percaya.
ckckckckc,,,,, asal kamu tahu dalam buku THE FIVE GOSPELS HNY 18 PERSEN yg bisa dipercaya dari injil markus, matius, lukas, yohannes, dan thomas.
HapusSumber yg masih abu abu...suram banget ya agama kristen beserta instrumen2nya... knp sih pengarang2 itu ga buat kisah zeus atau mitologi yunani aja...keren kali y wkwk
BalasHapus