Yesus adalah Imanuel?
Tipologi dalam Kristen digunakan oleh
pengarang-pengarang Injil atau para teolog untuk menghubung-hubungkan atau
mencocok-cocokkan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada tokoh-tokoh Bible
Perjanjian Lama yang sebenarnya tidak memiliki kaitan sama sekali dengan Yesus
dalam Bible Perjanjian Baru. Mereka sebut hasil menghubung-hubungkan atau
mencocok-cocokkan tersebut sebagai nubuat tidak langsung, mengapa disebut nubuat
tidak langsung? Karena tidak ada pernyataan
Tuhan atau nabi dalam Bible Perjanjian Lama yang menyebutnya sebagai nubuat. Oleh
karena itu, nubuat tidak langsung bukanlah sebenar-benarnya nubuat, karena
hanya dihasilkan oleh tafsir pribadi dan bukan atas pernyataan Tuhan atau nabi
dalam Bible Perjanjian Lama.
Tetapi ada sebagian Tipologi
pengarang-pengarang Injil yang memang disebut sebagai nubuat dalam Bible
Perjanjian Lama, salah satunya adalah Imanuel. Pengarang Injil Matius menyebut
Yesaya 7:14 sebagai pengenapan dari kelahiran Yesus dalam Injil, tetapi
bagaimana pun, nama Imanuel tentu tidak dapat disamakan dengan nama Yesus. Oleh
karena itu, para apologis Kristen berusaha meyakinkan pada kita bahwa apa yang
dimaksud Imanuel di Yesaya 7:14 adalah Yesus dengan cara menjabarkan arti kata
Imanuel menjadi Tuhan menyertai kita. Imanuel sebenarnya bukanlah nama
satu-satunya dalam Bible yang terkait dengan sebuah nubuat. Ada tiga nama
selain Imanuel yang terkait dengan nubuat, diantaranya;
Ismael
Kejadian 16:11 Selanjutnya kata
Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Engkau mengandung dan akan melahirkan seorang
anak laki-laki dan akan menamainya Ismael, sebab TUHAN telah mendengar tentang
penindasan atasmu itu.
Yohanes
Lukas 1:13 Tetapi malaikat itu
berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah
dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki
bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes.
Yesus
Matius 1:21 Ia akan melahirkan
anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan
menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."
Ketiga nama di atas masih terkait
nubuat, tetapi tidak satu pun nama di atas yang dipahami dengan terlebih dahulu
dijabarkan arti namanya, bukan kerena nama-nama tersebut tidak memiliki arti,
namun karena nama tersebut telah berkesesuaian dengan nama di ayat-ayat
selanjutnya. Keadaan sangat berbeda dengan nama Imanuel. Pengarang Injil Matius
menyebut Imanuel dalam Yesaya 7:14 adalah Yesus, tetapi sayangnya nama Imanuel
tidak berkesesuaian dengan nama Yesus dalam Injil. Demi menjaga kredibilitas Injil
Matius sebagai firman Tuhan, maka para apologis Kristen memperluas nama Imanuel
dengan menjabarkan arti namanya. Dengan harapan, semakin luas makna Imanuel (yang
berarti Tuhan menyertai kita), dengan berbagai tafsir pendukung, Yesus akan
dapat berkesesuaian dengan nama Imanuel yang ada di dalam Bible Perjanjian
Lama.
Ada cara lain untuk membuktikan
bahwa Imanuel yang ada dalam Yesaya 7:14 bukanlah Yesus, yaitu dengan
memperhatikan dengan seksama kronologi nubuat Imanuel ini diucapkan oleh Yesaya,
silahkan baca kronologi nubuat Imanuel di bawah ini.
NUBUAT LAHIRNYA IMANUEL
Pada tahun 735 SM, terjadi perang
antara Siria yang bersekutu dengan Israel melawan Yehuda ( Yesaya 7:1 Dalam
zaman Ahas bin Yotam bin Uzia, raja Yehuda, maka Rezin, raja Aram, dengan Pekah
bin Remalya, raja Israel, maju ke Yerusalem untuk berperang melawan kota itu,
namun mereka tidak dapat mengalahkannya.) yang dikenal dengan perang
Siro-Ef-raim. Peperangan tersebut disulut oleh keinginan Siria dan Israel
menggalang sebuah koalisi dengan Yehuda guna menghadang meluasnya kekuasaan
negeri Asyur, namun Ahas ragu dan menolak, maka Siria dan Israel memutuskan
untuk memerangi Yehuda dan berusaha mengganti raja Ahas dengan raja yang baru.
Pemerintahan Yehuda adalah
pemerintahan yang dipilih oleh Allah, sehingga Ahas beserta rakyatnya yakin
bahwa Allah akan menjaganya dari serangan Siria-Israel, namun demikian ketika
Siria-Israel telah mengepungnya gentarlah hati Ahas ( Yesaya 7:2 ??.. maka hati
Ahas dan hati rakyatnya gemetar ketakutan seperti pohon-pohon hutan bergoyang
ditiup angin.) Ahas-pun mempunyai inisiatif untuk meminta bantuan kepada
Asyur untuk menggagalkan serangan Siria dan Israel.
Kemudian Allah memerintahkan
Yesaya (Bagi umat Kristen, Yesaya adalah seorang nabi, tapi bagi umat Islam tidak
mengenal nabi Yesaya, untuk itu Al-Islah tetap menulis Yesaya.) untuk menjumpai
Ahas guna memberi saran agar Ahas tetap tenang dan tidak takut (Yesaya 7:4 dan katakanlah kepadanya:
Teguhkanlah hatimu dan tinggallah tenang, janganlah takut?) dan tidak meminta
bantuan kepada Asyur. Alasannya, pertama, meminta bantuan kepada Asyur tidak
akan menjadikan pemerintahan Ahas lebih baik di kemudian hari, kedua, karena
Allah akan menjaga pemerintahan Ahas dan menggagalkan pemberontakan Siria dan
Israel untuk menghancurkan pemerintahan Ahas ( Yesaya 7:7 : maka beginilah firman Tuhan ALLAH: Tidak akan sampai hal
itu, dan tidak akan terjadi.)
Namun sepertinya Ahas pesimis
terhadap apa yang disampaikan Yesaya tentang jaminan dari Allah tersebut, maka
untuk meyakinkan Ahas Yesaya menyampaikan nubuat dari Allah tentang tanda-tanda
dan saat akan dihancurkannya Siria dan Israel :
Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu
pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan
seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel. Ia akan makan dadih
dan madu sampai ia tahu menolak yang jahat dan memilih yang baik, sebab sebelum
anak itu tahu menolak yang jahat dan memilih yang baik, maka negeri yang kedua
rajanya engkau takuti akan ditinggalkan kosong. (Yesaya 7:14-16)
Nubuat Yesaya tentang lahirnya
seorang anak laki-laki yang bernama Imanuel, sesungguhnya diperuntukkan untuk
raja Ahas dan rakyatnya yang ragu atas jaminan dari Tuhan. Jika nubuat ini diperuntukkan
untuk raja Ahas dan rakyatnya, maka lahirnya anak yang bernama Imanuel ini
PASTI sewaktu raja Ahas dan rakyatnya masih hidup. Sebab akan sangat mustahil,
apabila nubuat lahirnya Imanuel yang diperuntukkan untuk raja Ahas dan rakyat,
tetapi raja Ahas dan rakyatnya tidak menyaksikan kelahiran Imanuel, tetapi
justru disaksikan oleh orang yang lahir ratusan tahun kemudian. Kristen biasanya
hanya mengutip Yesaya 7:14-16 tentang lahirnya seorang bernama Imanuel yang sangat
kebetulan dilahirkan oleh gadis muda, sama dengan kelahiran Yesus dari rahim gadis
muda yang bernama Maria dalam Injil. Oleh karena sama-sama dilahirkan oleh
gadis muda, mereka pun beranggapan nubuat Yesaya 7:14-16 tersebut untuk Yesus. Padahal
jika mereka mau memperhatian juga ayat sebelumnya, mereka tidak akan tersesat
dalam berkesimpulan. Ayat yang saya maksud adalah:
“Sebab Damsyik ialah ibu kota Aram, dan Rezin ialah kepala Damsyik.
Dalam enam puluh lima tahun Efraim akan pecah,
tidak menjadi bangsa lagi.” (Yesaya 7:8)
Pada ayat Yesaya 7:8 di atas, Tuhan
telah menubuatkan kehancuran Efraim (Israel) yang akan terjadi enam puluh lima tahun setelah nubuat tersebut terucap.
Tandanya adalah kelahiran seorang anak laki-laki yang bernama Imanuel, tidak
penting apakah anak tersebut harus lahir dari seorang yang terkemuka atau
tidak. Yang penting adalah jarak waktu antara nubuat tersebut terucap dan
kehancuran Israel, Yang pada saat kehancuran Israel tersebut Imanuel masih
kecil. Jadi sangat mustahil dan tidak masuk akal jika anak yang bernama Imanuel
ini adalah Yesus.
Kereen bngeet, ternyata bnyak misteri dlm alkitab. Dan itu sdh tercampur tngan manusia2x jahat.
BalasHapus