Yesus Bukan Tebusan Yang Sempurna
Upah dosa adalah maut, setiap
manusia telah jatuh dalam dosa (Roma 3:23; 6:23). Untuk dapat memperoleh
keselamatan dan masuk surga, manusia harus terlebih dahulu membersihkan dirinya
dari dosa. Kafir Kristen pemuja Yesus menganggap amal ibadah tidak dapat
menghapus dosa. Mereka juga menganggap dosa manusia tidak dapat diampuni begitu
saja dengan memohon ampun, karena Allah juga Adil dan konsekuen dengan
hukum‐pokok keadilan-Nya adalah Dia harus menghukum setiap dosa yang kita
perbuat. Jadi menurut kafir Kristen pemuja Yesus, walaupun Tuhan itu Maha Kuasa
untuk mengampuni, namun Kuasa-Nya itu tidak cukup besar bagi Tuhan untuk
sekedar melupakan atau membiarkan kesalahan seseorang tanpa balasan. Hal
pengampunan dosa ini sangat bertentangan dengan ajaran Yesus yang dapat anda
temukan dalam Injil. Yesus mengajarkan kepada murid-muridnya untuk mengumpulkan
harta surgawi atau pahala agar selamat (Matius 6:20). Yesus pernah mengajarkan
untuk mengampuni orang lain (Markus 11:25) agar dosa murid-muridnya memperoleh
pengampunan dan dapat masuk surga. Yesus juga pernah mengajarkan agar
murid-muridnya berdoa meminta agar dosa-dosa mereka dapat di ampuni (Matius 6:11-13). Jika benar dosa tidak dapat
di hapus dengan berdoa memohon ampun, apa gunanya Yesus mengajarkan kepada
murid-muridnya untuk mengampuni dan memohon ampun agar dosa-dosa mereka dapat
diampuni?
Hukum Taurat di anggap oleh kafir
Kristen pemuja Yesus hanya berlaku untuk orang Israel, itu benar. Tetapi tidak
semua hukum Taurat mereka anggap tidak berlaku. Tebusan dosa dalam hukum Taurat
yang harus menumpahkan darah misalnya, merupakan hukum Taurat yang masih di
anggap berlaku. Karena dengan dasar hukum tersebut mereka dapat memperoleh
tebusan dosa. Perbedaan penebusan dosa antara hukum Taurat dan ajaran Kristen hanya
terletak pada korban tebusannya. Jika dalam hukum Taurat korban penebus dosa
terdiri dari domba, kambing, burung tekukur atau anak burung merpati, maka
dalam ajaran Kristen, korban penebus dosa itu adalah Tuhan sendiri yang selama
ini mereka sembah. Hukum Taurat menghendaki hewan yang akan dijadikan korban
penebus dosa haruslah sempurna, dalam arti korban tebusan haruslah tidak bercacat
seperti timpang atau buta (Ulangan 15:21). Demikian pula dalam agama Kristen,
agar korban tebusan berkenan bagi Tuhan, maka mereka menjadikan Yesus, Tuhan
mereka sendiri sebagai tebusan dosa. Kafir Kristen pemuja Yesus menganggap
penebusan dosa dengan hewan tebusan masih kurang sempurna karena tiap tahun
bangsa Israel harus melakukan penebusan dosa. Mereka membutuhkan korban tebusan
yang lebih baik dari yang dilakukan oleh bangsa Israel. Korban tebusan yang
dilakukan sekali dan untuk selama-lamanya. Tebusan dosa yang demikian tidak
dapat diperoleh jika hanya menyediakan tebusan dosa berupa domba, kambing,
burung tekukur atau anak burung merpati. Kafir Kristen pemuja Yesus berpikir,
jika dengan darah hewan saja dapat menghapus dosa selama setahun tentu lebih
hebat lagi jika yang dijadikan korban tebusan adalah darah anak Allah sendiri (Ibrani
9:13-14).
Yesus di anggap sebagai tebusan
yang sempurna dan berkenan kepada Allah, karena Yesus suci, kudus dan tidak pernah
berbuat dosa, yang menyerahkan dirinya untuk di salib sebagai tebusan bagi dosa
manusia. Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa sekalipun Yesus itu
manusia yang sempurna, dia tidak dilahirkan dengan natur dosa sebagaimana
manusia lain dilahirkan. Meskipun Yesus dilahirkan sama seperti manusia, namun
Yesus dilahirkan dan dikandung dari Roh Kudus yang membuatnya terbebas dari
natur dosa dan layak menjadi korban penebus dosa. Oleh karena diyakini terbebas dari natur dosa, Yesus dipercaya oleh
kafir Kristen tidak mungkin melakukan perbuatan dosa atau berdosa. Doktrin ini
diterima dan dipercayai kebenarannya oleh orang Kristen dengan sepenuh hati.
Ini artinya, cukup dengan membuktikan Yesus pernah berbuat dosa satu kali saja,
tidak perlu banyak, maka doktrin keselamatan dalam Kristen akan runtuh tak
tersisa. Menemukan perbuatan Yesus yang di anggap perbuatan dosa bukan masalah
yang sulit. Kita tinggal baca Bible Perjanjian Baru dan memperhatikan
ayat-ayatnya dengan teliti, maka anda akan menemukan Yesus juga pernah berbuat
dosa. Misalnya ketika satu hari Yesus di ajak oleh saudara-saudaranya untuk
menghadiri sebuah pesta, Yesus menolak dengan alasan waktunya belum genap.
Tetapi setelah saudara-saudaranya pergi ke pesta, Yesus pun pergi ke pesta
tersebut dengan diam-diam (Yohanes 7:10). Perbuatan Yesus tersebut tergolong
perbuatan dosa karena melanggar hukum Taurat yang melarang berbohong dan
berdusta (Imamat 19:11). Yesus juga pernah menyuruh murid-muridnya untuk
mengambil keledai betina milik orang lain tanpa izin pemiliknya (Matius 21:2).
Perbuatan Yesus tersebut dapat digolongkan sebagai tindak pencurian, karena
definisi mencuri itu adalah mengambil properti milik orang lain tanpa izin pemiliknya.
Mencuri termasuk perbuatan dosa karena hukum Taurat melarang perbuatan tersebut
(Keluaran 20:15, 17). Yesus pernah memanggil ibunya sendiri dengan panggilan; "Hai, perempuan" (Yohanes 2:4). Perbuatan Yesus tersebut tergolong perbuatan dosa karena melanggar Ulangan 5: 16 yang memerintahkan untuk menghormati Ayah dan Ibu.
Dapat saya simpulkan bahwa Yesus
adalah manusia biasa yang dilahirkan oleh seorang wanita. Bukan manusia suci,
kudus dan bukan pula manusia yang terbebas dari natur dosa. Hukum Taurat
menghendaki korban tebusan haruslah tidak bercacat, seperti timpang atau buta
(Ulangan 15:21). Yesus yang dapat berbuat dosa atau berdosa adalah bukti bahwa
Yesus bukanlah korban yang sempurna untuk tebusan dosa. Ibarat hewan tebusan,
Yesus itu cacat; timpang atau buta.
Menjadikan Yesus sebagai korban penebus dosa tidak akan pernah membuat orang
Kristen tertebus dosanya, karena Yesus yang mereka jadikan korban penebus dosa
tidak sempurna sehingga tidak berkenan kepada Allah. Oleh karena itu, sudah
saatnya orang Kristen mulai berpikir lebih serius tentang keselamatan dirinya.
Jangan mau lagi tertipu dengan berbagai doktrin gereja tentang keselamatan yang
sudah terbukti salah. Mulailah dari sekarang mempelajari agama Islam. Buang
jauh-jauh gengsi, rasa iri dan dengki dalam hati. Hidup kalian hanya sekali,
kesempatan untuk memperbaiki diri juga hanya sekali. Manfaatkanlah dengan baik
hidup kalian yang hanya sekali itu untuk mencari kebenaran. Kami umat Islam
pasti akan selalu mendoakan kalian agar secepatnya memperoleh hidayah. Amiiin.
1. bisa tidak iblis dan Allah hidup bersama di sorga? tidak, karna iblis tidak suci, tapi Allah suci. Dosa-dosa kita perlu untuk diampuni, dan kita perlu untuk disucikan terlebih dahulu. Amal ibadah jelas tidak cukup untuk menghapus dosa2. kenapa? emangnya kita siapa sampai bisa nyuruh Allah untuk menghapus dosa2 kita HANYA DENGAN PERBUATAN KITA? Emangnya kita punya kuasa? Yang berkuasa untuk menghapus dosa manusia hanya Yesus, karena Ia tidak bercacat dan tidak bernoda menggantikan orang-orang yang menerimaNya sebagai juruslamat dari upah dosa tersebut (maut).
BalasHapusKemudian, Yesus mengajarkan kita untuk berdoa untuk memohon ampun serta mengampuni orang yang bersalah kepada kita. Kata siapa kita tidak perlu mohon pengampunan? Jelas sekali kita perlu mohon ampun, dan menerima Yesus sebagai juruslamat dari dosa. Gitu
Semoga dapat dimengerti.
Hanya bertahan dengan doktrin gereja, sama sekali tidak berusaha menjawab postingan saya di atas.
HapusKalau begitu Yesus lebih berkuasa dari Allah?? Allah melarang kita bunuh orang atau melarang melakukan dosa lainnya tapi kalau kita percaya Yesus maka tertebuslah dosa membunuh itu?? Ini sangat kontradiktif dg Allah Yang Maha Kuasa , sebab kuasa Allah bisa dikalahkan oleh Yesus??
HapusJadi yesus ini siapa sebenarnya , anak Allah , Allah sendiri atau Allah tandingan.,
Mohon maaf , saya sulit mencernanya..mhn pencerahannya..
bicara tentang penebusan dosa saya jadi teringat pada diskusi saya dgn teman saya yg muslim.Dia mengatakan semua muslim nantinya masuk sorga..tapi untuk muslim yg banyak dosanya dia harus menebusnya dulu neraka untuk beberapa waktu.Benarkah info dri teman saya ini.Terimakasih
BalasHapusAda hadits shahih yang diriwayatkan oleh Bukhari yang menyebutkan bahwa setelah penghuni surga masuk surga dan penghuni neraka masuk neraka, Allah akan mengeluarkan orang-orang yang masih ada iman dalam hati mereka dari neraka. Orang-orang ini tidak hanya dari umat Nabi Muhammad saw saja, tetapi juga dari orang-orang beriman dari Nabi-nabi terdahulu, yang mereka mati tidak dalam MENYEKUTUKAN Allah. Haditsnya bisa di baca di bawah ini:
HapusShahih Bukhari 6075: Telah menceritakan kepada kami Musa telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah menceritakan kepada kami 'Amru bin yahya dari Ayahnya dari Abu Sa'id Al Khudzri radliallahu 'anhu, bahwasanya Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda: "Jika penghuni surga telah memasuki surga, dan penghuni neraka memasuki neraka, Allah berfirman; 'siapa saja yang dalam hatinya masih terdapat sebiji sawi keimanan, keluarkanlah dia dari neraka, ' maka mereka pun keluar setelah mereka terbakar dan menjadi abu, selanjutnya mereka dilempar ke sungai kehidupan sehingga mereka tumbuh sebagaimana biji-bijian tumbuh di tepi aliran sungai" atau ia mengatakan dengan redaksi; "dalam permukaan aliran sungai", dan Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Tidakkah kalian melihat bahwa biji-bijian itu tumbuh kuning melingkar?"
Gileee yee tuh pendeta, cuci otaknya tokcer jugaa.. emang klo misalnya otak yg pas2xan pasti akan menerima mentah2x ajaran dokrin ngk masuk akal itu. Tpi bgi mereka yg pnya hati nurani dan akal pikiran yg tinggi pasti mereka akan mencari tahu kebenaran ajarannya nya. Dan smua jawabannya ada di alkitab mereka sendiri... dan yesus berkata carilah kebenaran kerajaan Allah dan ia akan menambahkannya untukmu, dan cintailah tuhanmu dengan segenap akal budimu.. jd tolong dipake akal sama logikanya ya dombs untk mencati tahu tentang kebenaran agamamu.. klo yg pnya hati nurani sama akal fikiran tpiiu... klo ngk punya yoo wees lah itu derita looh
BalasHapusPandangan dan solusi Allah terhadap dosa tidak sperti yang Anda gambarkan "...tidak cukup berkuasa untuk mengampuni dan melupakan kesalahan seseorang tanpa balasan". Saudara harus mengerti dulu sifat" Allah yang tak dapat ditawar yang salah satunya adalah Maha Kudus. Kudus itu artinya sangat bertolak belakang dgn Dosa. Allah tdk dapat bersampingan dgn dosa sekecil apapun...sbab itu bertentangan dgn diri Nya. Tapi Alkitab jg mengatakan bahwa Allah itu Kasih-bukan Maha Kasih, tapi Kasih itu sendiri- sehingga pekerjaan Kristus di Salib bagai menyatukan Barat dan Timur, yaitu menyatakan Allah yang MAHA KUDUS atau dengan kata lain MAHA 'BERTOLAK BELAKANG' TERHADAP DOSA dan Allah yang adalah KASIH itu sendiri. Coba deh saudara yg terkasih membaca Alkitab dari Kejadian, dan bukannya sepenggal-sepenggal sperti diatas. Itu juga kalau Saudara ingin mencari kebenaran yang sejati. Tp nampaknya Saudara lebih tertarik dengan debat kusir yg sifat nya provokatif sehingga sy tdk tertarik menjawab nya scara intelektual. Yesus Kristus mengasihi mu Saudara ku! ^_^
BalasHapusSilakan di jawab, dengan alasan-alasan yang sudah saya kemukakan di atas, apa yang salah ketika saya menyebut Yesus bukan tebusan yang sempurna? Terima kasih!
Hapus