Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah seseorang dari umat ini baik Yahudi dan Nashrani mendengar tentangku, kemudian dia meninggal dan tidak beriman dengan agama yang aku diutus dengannya, kecuali dia pasti termasuk penghuni neraka." (Shahih Muslim: 218)

Kejatuhan Malaikat


Jika anda meneliti lebih dalam mengenai ajaran dan teologi Kristen, anda pasti akan banyak menemukan ajaran-ajaran yang sama sekali tidak memiliki sandaran kuat dari Bible, baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Kalaupun mereka mengutip ayat-ayat Perjanjian lama atau Perjanjian baru, ayat-ayat tersebut sama sekali tidak dapat dijadikan sandaran kuat, ayat-ayat tersebut hanya dijadikan sebagai dukungan atas khayalan-khayalan bapa-bapa gereja yang sering kali berlebihan. Akan lebih baik jika seandainya bapa-bapa gereja menjadi penulis film bergenre fantasi daripada jadi pemimpin agama (hehehe).

Salah satu ajaran tersebut adalah kejatuhan malaikat. Walaupun ajaran kejatuhan malaikat tersebut sama sekali tidak terkait dengan masalah teologi dalam agama Kristen, tetapi  suatu kesalahan apabila menganggap makhluk Allah yang tak berdosa seperti malaikat harus terus dihujat sebagai makhluk terkutuk, sebagaimana iblis terkutuk.Ada dua sumber yang menurut Kristen menjelaskan mengenai kejatuhan malaikat ini, bukan dari kitab Kejadian, melainkan dari kitab Yesaya dan Yehezkiel, ayat-ayat tersebut beserta penjelasannya dapat anda baca dibawah ini;

"Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!
Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara.
Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi!
Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam di liang kubur. (Yesaya 14: 12-15)

Ayat-ayat diatas sesungguhnya bukanlah menceritakan kejatuhan malaikat seperti anggapan Kristen, jika kita baca mulai dari ayat 4, maka kita akan tahu yang dimaksud dengan bintang timur adalah raja Babel yang bernama Heylel bin Syakhar, tetapi ada juga yang mengatakan Nebukadnezar. Kristen sebenarnya mengakui, bahwa Yesaya dalam ayat diatas menggambarkan raja Babilonia, tetapi oleh karena Bapa Gereja mengajarkan ayat tersebut juga untuk menjelaskan pemberontakan sejumlah malaikat terhadap Tuhan, maka tidak ada pilihan lain selain mengimani saja ajaran bapa Gereja tersebut.

Ayat lainnya:

"Hai anak manusia, ucapkanlah suatu ratapan mengenai raja Tirus dan katakanlah kepadanya: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Gambar dari kesempurnaan engkau, penuh hikmat dan maha indah.
Engkau di taman Eden, yaitu taman Allah penuh segala batu permata yang berharga: yaspis merah, krisolit dan yaspis hijau, permata pirus, krisopras dan nefrit, lazurit, batu darah dan malakit. Tempat tatahannya diperbuat dari emas dan disediakan pada hari penciptaanmu.
Kuberikan tempatmu dekat kerub yang berjaga, di gunung kudus Allah engkau berada dan berjalan-jalan di tengah batu-batu yang bercahaya-cahaya.
Engkau tak bercela di dalam tingkah lakumu sejak hari penciptaanmu sampai terdapat kecurangan padamu.
Dengan dagangmu yang besar engkau penuh dengan kekerasan dan engkau berbuat dosa. Maka Kubuangkan engkau dari gunung Allah dan kerub yang berjaga membinasakan engkau dari tengah batu-batu yang bercahaya.
Engkau sombong karena kecantikanmu, hikmatmu kaumusnahkan demi semarakmu. Ke bumi kau Kulempar, kepada raja-raja engkau Kuserahkan menjadi tontonan bagi matanya. (Yehezkiel 28: 12-17)

Ayat-ayat diatas juga tidak bisa dijadikan dalil kejatuhan malaikat, karena seperti yang dapat anda baca pada ayat 12 (baris pertama), ayat-ayat tersebut merupakan ratapan mengenai raja Tirus.

Dalam Perjanjian Baru ada ayat-ayat yang dipahami oleh bapa-bapa Gereja sebagai “ayat kejatuhan malaikat”, namun mereka merasa belum berarti apabila tidak didukung oleh Perjanjian Lama. Oleh karena itu, bapa-bapa Gereja mencari-cari ayat-ayat Perjanjian Lama yang sekiranya dapat dijadikan dukungan atas khayalan mereka. Dibawah ini adalah beberapa ayat-ayat Perjanjian Baru yang saya maksud:

Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya. (Matius 25: 41)

Tidak tahukah kamu, bahwa kita akan menghakimi malaikat-malaikat? Jadi apalagi perkara-perkara biasa dalam hidup kita sehari-hari. (1Korintus 6:3)

Sebab jikalau Allah tidak menyayangkan malaikat-malaikat yang berbuat dosa tetapi melemparkan mereka ke dalam neraka dan dengan demikian menyerahkannya ke dalam gua-gua yang gelap untuk menyimpan mereka sampai hari penghakiman; (2Petrus 2:4) 

Dan bahwa Ia menahan malaikat-malaikat yang tidak taat pada batas-batas kekuasaan mereka, tetapi yang meninggalkan tempat kediaman mereka, dengan belenggu abadi di dalam dunia kekelaman sampai penghakiman pada hari besar,(Yudas 1:6)

Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya, (Wahyu 12:7) 

Ayat-ayat Perjanjian Baru diatas, seharusnya hanya dijadikan dalil tambahan/pendukung akan bukti utama kejatuhan malaikat yang ada dalam Perjanjian Lama. Sebab peristiwa kejatuhan malaikat yang dikatakan terjadi sebelum penciptaan manusia, seharusnya tercatat dengan jelas pada ayat-ayat Perjanjian Lama, tidak mungkin Tuhan atau musa lupa menuliskannya. Dalam Perjanjian Lama kejatuhan malaikat tidak ditemukan, bahkan nama malaikat atau iblis dalam Kitab Kejadian tidak pernah muncul, Kitab Kejadian hanya menyebut ular yang diasumsikan sebagai iblis oleh Kristen. Nama iblis benar-benar muncul pada 1 Tawarikh 21:1 dan nama malaikat baru muncul pada Kitab Kejadian 16:7 dimasa Abraham. lantas dari mana penulis-penulis Perjanjian Baru memperoleh ide tersebut? Ya...tentu bukan dari sumber firman Tuhan, melainkan dari sumber lainnya, kepercayaan dan tradisi pagan misalnya. Apalagi jika keyakinan Kristen kita konfortir dengan (yang katanya) ucapan Yesus, Kristen selama ini beranggapan iblis adalah malaikat Tuhan yang mengalami kejatuhan setelah hendak menyamai-Nya, namun keyakinan tersebut justru bertentangan dengan (yang katanya) ucapan Yesus dalam Matius 25:41. Dalam kitab tersebut Matius menulis bahwa menurut Yesus, malaikat adalah pesuruh/bawahan iblis dengan adanya pengunaan kata ganti  “nya” (iblis) untuk malaikat-malaikat.  


Asal-usul nama Lucifer

Selain dalil kejatuhan malaikat yang tidak jelas seperti uraian saya diatas, ada satu lagi yang tidak jelas dalam topik ini, yaitu mengenai nama malaikat yang jatuh dikarenakan ingin menyamai Tuhan yang maha tinggi, nama malaikat itu adalah Lucifer. kata Lucifer digunakan oleh St. Jerome di abad keempat ketika menerjemahkan Vulgata (Alkitab Latin). Ungkapan Ibrani הילל בן שחר - HEYLEL BEN-SYAKHAR”; הילל - HEYLEL adalah kata Ibrani untuk “bintang Timur” alias planet Venus, sedangkan בן שחר - BEN-SYAKHAR” harfiah “anak (putra) Fajar”. Kata Lucifer muncul dalam Alkitab Terjemahan seperti King James Version/ Douay Rheims/ Darby , mungkin diserap dari Alkitab Latin (Vulgata). Tidak ada kata “Lucifer” dalam Perjanjian Baru Yunani maupun Alkitab Ibrani. Kata “Lucifer” adalah kata terjemahan, bukan kata dalam bahasa asli Alkitab. Jadi dari mana St. Jerome memperoleh nama “Lucifer” untuk menterjemahkan Bible bahasa latin? Hasil dari khayalan pastinya...hehehe...

Subscribe to receive free email updates:

17 Responses to "Kejatuhan Malaikat"

  1. Menarik....
    Hanya saja masih ada yang kurang...... ^_^

    Setelah saya membaca tulisan di atas, saya hanya berpendapat bahwa sang penulis melupakan satu hal (maaf bukan maksud untuk menyinggung siapa-siapa... ^_^ )

    Pertama-tama saya melihat bahwa hanya terdapat satu referensi yang digunakan yaitu Alkitab.

    Selanjutnya, saya hanya ingin bertanya...
    Alkitab itu siapa yang tulis....? ^_^

    Apakah Alkitab (PL dan PB) muncul dengan sendirinya tanpa melibatkan manusia yang menulisnya?

    Sudah pasti kita akan menjawab, Alkitab ada atas inspirasi dari Allah sendiri (melalui Roh Kudus-Nya) dan melibatkan manusia pilihan-Nya untuk menulis dan menyusunnya menjadi sebuah Alkitab... ^_^

    Jadi, apakah Alkitab terlebih dahulu ada sebelum mereka (para penulisnya) ada?

    Nah, jika demikian, dapatkah mereka (para bapa Gereja mula-mula) yang diurapi oleh Roh Kudus dan yang terlebih dahulu ada sebelum Alkitab ada, dikatakan menghayal?

    Jika ajaran bapa-bapa Gereja adalah khayalan belaka, berarti Alkitab juga tak lebih dari khayalan belaka...

    Yang ingin saya sampaikan adalah bahwa Ajaran telah terlebih dahulu ada dari pada Alkitab. Justru Alkitab ada oleh karena adanya Ajaran. Dengan kata lain, Alkitab adalah sebagian dari Ajaran yang dituliskan/dibukukan.

    Oleh karena sebagian, maka terdapat pula bagian yang tidak tertulis tapi disampaikan secara lisan turun temurun... ^_^

    Hikmat Allah yang tak terbatas dan yang sempurna itu tidak mungkin dapat digambarkan dalam sebuah kitab yang terbatas... ^_^

    Jadi, jika kita berani mengatakan bahwa bapa-bapa Gereja menghayal, mengapa kita tidak berani bertanya pada diri sendiri, apakah saya telah memahami segala kebenaran sejati dalam Injil ataukah saya hanya berhayal...^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih atas tanggapannya, tapi sangat disayangkan tanggapan anda masih terasa "ngambang", membela kebenaran Injil bukan dengan menjawab keraguan saya dalam artikel diatas, namun anda menjawab dengan dasar iman yang ditanamkan oleh gereja.

      Hapus
    2. ayat-ayat diatas memang ditujukan bagi beberapa orang tertentu dalam contoh seperti kitab Yesaya diatas. Tapi, anda keliru kalau itu hanyalah khayalan bapa-bapa gereja. Dalam Alkitab, terdapat banyak kata-kata yang ditujukan untuk kasus atau kondisi tertentu, tapi dapat berhubungan juga dengan hal-hal yang lain dan berbeda dari kasus tersebut. sebagai contoh :

      Tuhan berjanji bahwa tahta Daud akan kokoh untuk selamanya.

      “Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya.” (2 Samuel 7:16)

      “Dan Aku akan menegakkan dia dalam rumah-Ku dan dalam kerajaan-Ku untuk selama-lamanya dan takhtanya akan kokoh untuk selama-lamanya.” (1 Tawarikh 17:14)

      “Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku dan dialah yang akan menjadi anak-Ku dan Aku akan menjadi Bapanya; Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya atas Israel sampai selama-lamanya.” (1 Tawarikh 22:10)

      Tapi kenyataannya garis keturunan Daud berakhir pada Zedekiah. 450 tahun kemudian.

      Zedekiah adalah raja terakhir Yehuda, yang menggantikan Yoyakin. Apakah dengan berakhirnya pemerintahan Zedekiah lalu dianggap keturunan Daud sudah habis? Tidak!

      Memang, garis keturunan Daud melalui putranya, Salomo, tiba-tiba saja berakhir. Namun, garis keturunan Daud benar-benar berlanjut lewat salah satu saudara laki-laki Salomo, yaitu Natan (jangan dibaurkan dengan nabi Natan).

      Allah dalam hikmat-Nya telah menyediakan cabang lain dari keturunan Daud untuk melanjutkan janji yang dibuat kepada Daud yang akan menuju kepada Kristus, sang Mesias, yang akan datang itu. Dan akhirnya sudah digenapi oleh Yesus Kristus yang adalah raja yang kekal selama-lamanya.

      Karena kekuasaan Yesus sebagai Raja berasal dari Allah, maka takhta-Nya tegak sejak dahulu kala. Bahkan Dia adalah Alfa dan Omega : sudah ada, sedang ada dan akan ada selama-lamanya. Kristus adalah Raja yang kekal karena berasal dari kekal itu sendiri, sehingga Kerajaan-Nya pun kekal adanya (Wahyu 1: 4b-8; Yohanes 18 : 33-37).

      dalam ayat tersebut nabi Natan mengatakan sesuatu hal kepada Daud perihal keturunannya, tapi perkataan itu juga sebagai NUBUATAN KEDATANGAN MESIAS.

      begitu juga perihal kejatuhan Malaikat. Yesaya mengatakan hal tersebut memang untuk Raja Nebukadnezar, tapi perkataannya itu juga merupakan suatu Nubuatan / Pernyataan yang sudah terjadi dahulu. dan perkataan tersebut memang benar adanya. sehingga,tidak mungkin bapa-bapa gereja merekayasa perihal kejatuhan malaikat tersebut.

      Hapus
  2. Saya orang Kristen. Dan saya berpendapat bahwa orang Kristen yang percaya ttg kejatuhan malaikat menjadi iblis di perjanjian lama hanya termakan dongeng saja. Saya setuju dgn ulasan anda. Tentu 2 teks itu tidak berbicara ttg kejatuhan malaikat.
    Tapi sebagian besar ayat yang anda ambil dari perjanjian baru, saya tidak setuju. Karena pembahasan anda itu tidak berdasar.
    Khususnya I Tawarikh 21:1 dan Kejadian 16:7, pernyataan anda mengenai nama iblis dan nama malaikat sangat tidak sesuai dengan dengan kedua teks di atas.

    BalasHapus
  3. Jika judul sudah provokatif, menghina golongan lain, menganggap diri paling benar, tak ada gunanya berdiskusi, trus forum ini untuk apa, tak ada guna.

    Melecehkan ajaran iman kristen u mengunggulkan agama sendiri, adlah cara yang tidak fair, kita memang BEDA, yg perlu cuman slg paham, tidak perlu setuju. Mengerti aja klo iman Kristen itu punya dasar pewahyuan dmkian pula agama Islam, ok

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bapak saja yang logika berpikirnya cupet, hanya bertahan pada dogma gereja yang enggak jelas itu.

      Hapus
  4. Tolologi Kristen, istilah yg melecehkan sekali, emang admin sudah menguasai ajaran iman kristen, koq lsg menghakimi. Itu menyalahi aturan dlm forum ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau saya belum menguasai ajaran Kristen, bagaimana saya bisa menulis seperti ini pak?

      Hapus
  5. Sy juga heran berbeda iman koq pada bnyak yg sewot, jalani ajaran msg2 selesaikan,klo ng ngerti nanya, bereskan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Justru bapak yang terlihat sewot, tidak mampu memberikan sanggahan malah mempertanyakan apakah admin sudah menguasai ajaran Kristen.

      Hapus
    2. Yang sy persoalkan, sdr memakai bahasa yang sarkas, apa orang yang beragama diajarkan untuk mengatai-ngatai orang laen spt sdr.

      Sdr melanggar aturan yang sdr buat sendiri "Dilarang memberikan komentar yang berisi celaan, hujatan dan caci maki". trus judul sdr sudah menguhajat menanggap gol laen tolol, yang konsisten ya klo buat aturan

      Hapus
    3. Aturan komentar yang ada dibawah itu untuk pengunjung yang ingin berkomentar, pak. Kok bapak protes judul blog saya ini? Enggak nyambung boss!

      Hapus
  6. Seperti artikel Anda ini, terlalu banyak menyimpan dendan dan kebencian untuk umat Kristen. Saya sebagai Kristen tidak marah apa yg sudah anda tulis yang menghina dan memfitnah Kristen. Biar lah Tuhan Bapa Allah, Yesus Kristus yang menjadi hakim atas Anda

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tidak mampu menjawab, menuduh orang lain banyak menyimpan dendam dan kebencian!

      Hapus
  7. Dalam ayat perjanjian lama ini membuktikan kejatuhan malaikat bahkan lebih dari itu malaikat yang banyak orang makhluk yang lebih unggul dari manusia ternyata juga di nyatakan tersesat...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayat Perjanjian Lama yang oleh kafir Kristen dianggap sebagai bukti kejatuhan Malaikat sudah saya kutip di postingan dan saya juga sudah membantahnya. Jika memang ada ayat lainnya yang menyinggung tentang kejatuhan Malaikat dalam Perjanjian Lama silakan kutip ayatnya.

      Hapus
  8. Memang aneh kepercayaan kristen...percaya dgn kejatuhan malaikat lah..terus malaikat jatuh malah jadi iblis...hal yg ga masuk akal... pdhl seharusnya malaikat itu adalah abdi Allah seperti didalam islam, mereka disetting hanya untuk mentaati perintah Allah dan tidak memiliki hawa nafsu. Sementara iblis adalah jin yg membangkang kpd Allah. Derajatnya sama dengan manusia yg shrsnya menghamba, bedanya iblis diperbolehkan oleh Allah utk menghasut manusia agar berbuat dosa. Bagi yg kuat imannya maka dia akan selamat dari bujuk rayu iblis, bagi yg tidak kuat iman you know lah what i mean.

    BalasHapus

Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik; menjawab atau menyanggah isi postingan. Komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.