Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah seseorang dari umat ini baik Yahudi dan Nashrani mendengar tentangku, kemudian dia meninggal dan tidak beriman dengan agama yang aku diutus dengannya, kecuali dia pasti termasuk penghuni neraka." (Shahih Muslim: 218)

Kriteria Yesus dan Kebenaran Nabi Muhammad SAW


Debater Kristen berkata: “ Yesus telah disaksikan kedatangannya oleh para nabi dalam nubuat-nubuat kitab-kitabnya, siapakah saksi Muhammad?” ketika Muslim menjawab bahwa Nabi Muhammad SAW telah dinubuatkan kedatangannya oleh Nabi Isa AS dengan mengutip ayat: “Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: “Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata.” (Ash-Shaff: 6). Maka dengan serta-merta mereka mengatakan, bahwa ayat tersebut adalah pengakuan Nabi Muhammad SAW yang di atas namakan Nabi Isa AS.

Kali ini saya akan tunjukkan pada anda kebenaran Nabi Muhammad SAW menurut kriteria yang Yesus Kristus berikan di dalam Bible Perjanjian Baru. Ini saya lakukan untuk sekedar mengikuti kemauan debater Kristen, bukan sebagai pengakuan akan Bible Perjanjian Baru, karena sampai saat ini saya belum bisa membedakan antara Bible Perjanjian Baru dengan s****h. Silahkan baca ayat-ayat dibawah ini;

Yohanes 7: 14-18

14  Waktu pesta itu sedang berlangsung, Yesus masuk ke Bait Allah lalu mengajar di situ.

15  Maka heranlah orang-orang Yahudi dan berkata: "Bagaimanakah orang ini mempunyai pengetahuan demikian tanpa belajar!"

16  Jawab Yesus kepada mereka: "Ajaran-Ku tidak berasal dari diri-Ku sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku.

17  Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri.

18  Barangsiapa berkata-kata dari dirinya sendiri, ia mencari hormat bagi dirinya sendiri, tetapi barangsiapa mencari hormat bagi Dia yang mengutusnya, ia benar dan tidak ada ketidakbenaran padanya.

Berawal ketika Yesus mengajar di Bait Allah, serombongan orang-orang yahudi datang dan heran melihat Yesus mengajar. Yesus menjawab mereka bahwa yang Yesus ajarkan berasal dari Dia yang mengutus Yesus, yakni Allah. Kemudian Yesus berkata; “ Barangsiapa berkata-kata dari dirinya sendiri, ia mencari hormat bagi dirinya sendiri, tetapi barangsiapa mencari hormat bagi Dia yang mengutusnya, ia benar dan tidak ada ketidakbenaran padanya.” Di sini Yesus membuat kriteria, orang benar dan tidak ada ketidakbenaran padanya adalah orang yang mencari hormat bagi Dia yang mengutusnya. jika orang yang mencari hormat bagi dirinya sendiri memiliki ciri berkata-kata dari dirinya sendiri, maka orang yang mencari hormat bagi Dia yang mengutusnya adalah orang yang memiliki ciri berkata-kata bukan dari dirinya sendiri, melainkan berkata menurut apa yang diperintahkan kepadanya. Yesus di ayat lain juga berkata; “ Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan.”  (Yohanes 12: 49). Singkat kata, utusan yang benar dan tidak ada ketidakbenaran padanya adalah utusan yang berkata hanya apa yang diperintahkan kepadanya untuk berkata-kata.

Cukup banyak contoh ayat di dalam Bible dimana nabi-nabi diperintah Allah untuk mengatakan sesuatu kepada umatnya, sebagian ayatnya dapat anda baca dibawah ini;

Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel: TUHAN, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu: itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku turun-temurun. (Keluaran 3: 15)

"Katakanlah kepada orang Israel: Apabila seseorang tidak dengan sengaja berbuat dosa dalam sesuatu hal yang dilarang TUHAN dan ia memang melakukan salah satu dari padanya, (Imamat 4: 2)

"Berbicaralah kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka: Apabila isteri seseorang berbuat serong dan tidak setia terhadap suaminya, (Bilangan 5: 12)

Tetapi TUHAN berfirman kepadaku: Katakanlah kepada mereka: Janganlah kamu maju dan janganlah kamu berperang, sebab Aku tidak ada di tengah-tengahmu, nanti kamu terpukul kalah oleh musuhmu. (Ulangan 1: 42)

"Katakanlah kepada orang Israel, begini: Tentukanlah bagimu kota-kota perlindungan, yang telah Kusebutkan kepadamu dengan perantaraan Musa, (Yosua 20: 2)

Tetapi pada malam itu juga datanglah firman TUHAN kepada Natan, demikian:  "Pergilah, katakanlah kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman TUHAN: Masakan engkau yang mendirikan rumah bagi-Ku untuk Kudiami? (2 Samuel 7: 4-5)

Secara menakjubkan, ayat-ayat seperti dalam Bible Perjanjian Lama di atas juga banyak terdapat dalam al-Qur’an. Di bawah ini saya sengaja memberi contoh satu ayat saja beserta asbabunnuzulnya.

Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia". (QS. Al-Ikhlas: 1-4)

Asbabun nuzul

Imam Ahmad meriwayatkan dari Ubay bin Ka’ab bahwa orang-orang Musyrik pernah berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam; “Hai Muhammad, terangkanlah kepada kami nasab rabb-mu.” Maka Allah Ta’ala menurunkan firmannya; Katakanlah: Dia-lah Allah Yang Maha Esa. Allah adalah rabb yang bergantung kepada-Nya segala urusan. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan-Nya.”  Demikianlah diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan ibnu Jarir dari Ahmad bin Mani’.

Dalam berbagai riwayat hadits-hadits sahih, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ketika ditanya tentang sesuatu tidak langsung menjawab, Beliau lebih memilih diam menundukkan kepala, menunggu datangnya wahyu Allah SWT sebagai jawaban dari pertanyaan. Ini juga membuktikan, bahwa apa yang keluar dari mulut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bukanlah ucapan dirinya sendiri, melainkan ucapan yang diperintahkan oleh Allah SWT untuk dikatakan, sama halnya dengan Yesus di Yohanes 12:49 di atas. Salah satu hadits sahihnya dapat anda baca di bawah ini;


Telah menceritakan kepada kami Umar bin Hafsh bin Ghiyats Telah menceritakan kepada kami Bapakku Telah menceritakan kepada kami Al A'masy dia berkata; Telah menceritakan kepadaku Ibrahim dari 'Alqamah dari 'Abdullah radliallahu 'anhu dia berkata; ketika aku bersama nabi shallallahu 'alaihi wasallam disuatu ladang sementara beliau tengah bersandar, tiba-tiba beberapa orang Yahudi lewat, mereka saling berkata satu sama lain: 'Tanyakan padanya tentang ruh sehingga ia kembali bertanya 'bagaimana pendapat kalian tentangnya! Namun sebagian mengatakan Jangan sampai ia meminta kalian mendatangkan sesuatu yang kalian sen diri tidak menyukainya.' Mereka berkata, 'Bertanyalah padanya.' Kemudian sebagian dari mereka menghampiri beliau, lalu bertanya tentang roh'. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam diam dan tidak menjawab apa pun. Aku tahu beliau tengah diberi wahyu. Aku berdiri dari tempatku. Saat wahyu turun, beliau bersabda: 'Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: 'Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit. (Al Israa`: 85). (Sahih Bukhari: 4352)  

Dari uraian di atas, saya dapat menyimpulkan bahwa Nabi Muhammad SAW menurut kriteria Yesus Kristus adalah orang yang benar, utusan  Allah SWT yang benar dan tidak ada ketidakbenaran pada diri Nabi Muhammad SAW atau pun ajaran-ajaran Beliau. Kriteria utusan yang benar menurut Yesus tersebut tentu akan berbeda hasilnya jika anda coba terapkan pada Bible Perjanjian Baru. Dalam Bible Perjanjian Baru sama sekali tidak ditemukan indikiasi perintah Tuhan dalam ayat-ayatnya, hal itu sudah cukup membuktikan bahwa Bible Perjanjian Baru merupakan karangan yang ditulis dari keinginan pribadi penulis-penulisnya, bukan ucapan atau firman Tuhan. Jika pihak gereja mengatakan Bible Perjanjian Baru adalah tulisan yang diilhami oleh Tuhan, itu semua tidak lebih dari usaha gereja untuk “men-sakral-kan”  Bible Perjanjian Baru, agar umat Kristen tidak ragu dalam mempelajari, mengajarkan, dan mengamalkan kitab yang sebenarnya tidak lebih tinggi nilai dari s****h itu.  
 

Subscribe to receive free email updates:

7 Responses to "Kriteria Yesus dan Kebenaran Nabi Muhammad SAW"

  1. pak saya mau tanya, kok setelah anda mengutip bible tentang perkataan Yesus yang menubuatkan muhammad, lalu anda bilang bible itu palsu? jadi anda percaya bible itu benar atau tidak? kalau tidak benar, berarti nubuatan tentang muhamad juga tidak benar dong.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepertinya anda kurang teliti dalam membaca. Saya tidak pernah mengatakan Yohanes 7:14-18 sebagai nubuat Nabi Muhammad. Saya katakan itu adalah Kriteria Yesus untuk orang atau utusan yang benar. Kriteria tersebut tidak terbatas hanya kepada nabi Muhammad, tapi juga utusan atau nabi-nabi lainnya sebelum Yesus.

      Seperti sebuah keranjang penuh buah-buahan, di dalamnya ada buah-buahan yang layak konsumsi dan ada pula buah-buahan yang busuk. Yang harus saya lakukan hanyalah menyortir, membuang yang busuk ke tempat sampah dan yang layak konsumsi tetap ada di keranjang, demikian pula saya perlakukan Bible.

      Hapus
  2. jangan labil hahahaa...
    kitab taurat berisi pantangan, kalo dibenarkan itu membuat manusia sesat dan tidak sampai kepada rumah Allah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Anda berkata bahwa kitab taurat berisi pantangan, kalo dibenarkan itu membuat manusia sesat dan tidak sampai kepada rumah Allah..

      Tetapi, saudaraku Yesus berkata dalam Injil Matius bahwa ia membenarkan Taurat, tidak menghapusnya melainkan menyempurnahkannya saja...

      Dalam Injil Matius 5:17-20
      5:17 "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
      5:18 Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.
      5:19 Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.
      5:20 Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

      Hapus
  3. coba anda membaca ulang kembali ayat Alkitab yang anda kutib, ada kaitan apa ayat Yohannes 7 dengan nama muhammad? adakah tertulis disana nama muhammad?

    BalasHapus
  4. Halu.. sampai sekarang pun tdk ada bukti nyata wahyu datangnya Muhammad di kitab agama sebelumnya. Muhammad adalah tokoh yg dibuat pengarang seolah2 dapat wahyu dr Allah. Mungkin terinspirasi Musa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siapa pengarang yang kamu maksud? Kalau Injil Kristen ada pengarangnya itu benar memang Injl Kristen kitab karangan, bukan kitabullah.

      Hapus

Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik; menjawab atau menyanggah isi postingan. Komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.