Wanita Dalam Pandangan Tokoh-Tokoh Gereja
Kaum kafir Kristen
pemuja Yesus mengkritik perlakuan Islam terhadap kaum wanita. Menurut mereka,
Islam memperlakukan kaum wanita dengan buruk. Kritikan mereka tersebut telah
mendapat tanggapan dari sebagian Muslim. Timbul pertanyaan, jika kaum kafir
Kristen pemuja Yesus menganggap Islam memperlakukan kaum wanita dengan tidak
benar, lalu bagaimana Kristen memperlakukan kaum wanita? Sayangnya, dalam
setiap tuduhan mereka mengenai wanita di dalam Islam, kaum kafir Kristen pemuja
Yesus tidak memberikan penjelasan bagaimana kaum wanita diperlakukan dalam
Kristen, apakah lebih baik dari pada perlakuan Islam terhadap kaum wanita.
Mereka hanya ingin umat Islam percaya bahwa agama Islam telah memperlakukan
kaum wanita dengan buruk, tanpa mengetahui bagaimana sesungguhnya kaum wanita
diperlakukan dalam Kristen. Tidak adanya penjelasan bagaimana kaum wanita
diperlakukan dalam Kristen, dapat menjadi bukti bahwa Kristen tidak
memperlakukan kaum wanita lebih baik dari pada perlakuan agama Islam terhadap
kaum wanita, bahkan jauh lebih buruk dari tuduhan mereka terhadap wanita dalam Islam.
Perlakuan
buruk agama Kristen terhadap kaum wanita, tercermin dari banyaknya pernyataan
tokoh-tokoh gereja yang sangat menyudutkan kaum wanita. Anda dapat membaca pernyataan-pernyataan
mereka di bawah ini:
"Aku ingin supaya kamu hidup tanpa
kekuatiran. Orang yang tidak beristri memusatkan perhatiannya pada perkara
Tuhan, bagaimana Tuhan berkenan kepadanya. Orang yang beristri memusatkan
perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan istrinya,
dan dengan demikian perhatiannya terbagi-bagi. Perempuan yang tidak bersuami
dan anak-anak gadis memusatkan perhatian mereka pada perkara Tuhan, supaya
tubuh dan jiwa mereka kudus. Tetapi perempuan yang bersuami memusatkan
perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan
suaminya." (I Korintus 7:32-34)
Inilah
sebagian teks yang dijadikan dalil bahwa pernikahan adalah najis dan harus
dijauhi. Penyebabnya, mereka beranggapan bahwa wanita adalah najis secara
kodrati, penyebab disalib dan dibunuhnya anak Tuhan, dan penyebab semua bentuk
kesusahan umat manusia. Karena wanitalah umat manusia diusir dari surga.
Anggapan ini telah membuat para pemimpin gereja menyiksa wanita dengan pedih,
dan mencelanya dengan kata-kata yang sangat keji, sehingga kondisi sosial kaum
wanita benar-benar hancur dan mereka menderita pelbagai bentuk penindasan
sepanjang berabad-abad yang lalu.
Ketertipuan
oleh Iblis tidak dinisbahkan kepada Adam dan Hawa secara sekaligus, tapi hanya
kepada Hawa. Paulus mengatakan:
"Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran
kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti
Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya. (II Korintus 11:3)
Lagi pula bukan Adam yang tergoda, melainkan
perempuan itulah yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa. (I Timotius 2:14)
Oleh
karenanya Paulus melarang perempuan untuk mengajar atau memerintah laki-laki
Aku
tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga tidak mengizinkannya memerintah
laki-laki; hendaklah ia berdiam diri. (1Timotius 2:12)
Ajaran
ini melekat pada pikiran banyak tokoh gereja. Seorang Uskup dari Prancis pada
abad ke-12 menulis, "Semua wanita, tanpa kecuali, adalah penggoda. Seperti
Hawa, mereka adalah penyebab semua kejahatan di dunia."
Father Gregory de Markus mengatakan,
"Aku mencari kesucian di kalangan mereka, tapi tidak kutemukan sama
sekali. Tapi, kita dapat menemukan 1 dari 1000 laki-laki yang memiliki kesucian
diri dan rasa malu."
Dia
juga mengatakan, "Kekejaman dan kebuasan adalah watak binatang yang
bercakar dan bertaring. Kemarahan yang disertai hasrat membunuh adalah watak
ular. Tapi wanita, selain memiliki kedua watak tersebut, juga memiliki watak
pendendam dan pendengki."
St Turtullian berkhotbah di hadapan
jemaat wanita, "Tahukah kalian bahwa masing-masing orang di antara kalian
sama persis dengan Hawa. Sampai sekarang, kutukan Allah masih berlangsung, tapi
hanya untuk jenis kalian, sehingga kejahatan dan kedengkian pasti selalu ada di
dalam diri kalian. Kalian, wahai kaum wanita, adalah gerbang setan. Kalianlah
yang memetik buah terlarang. Kalianlah yang melanggar hukum Tuhan. Kalianlah
yang menggoda Adam. Ini kalian lakukan sebelum Iblis menggoda kalian. Kalianlah
yang menghilangkan surga Allah dengan sangat mudah dan watak umat manusia.
Pedihnya kematian adalah akibat perbuatan buruk kalian. Bahkan, kematian Anak
Allah juga disebabkan oleh perbuatan kalian yang sangat keji."
Para gerejawan berpendapat, "Suara
wanita seperti desis ular. Mereka seperti kalajengking yang selalu siap
menyengat."
Menurut
mereka, 'Wanita adalah gerbang setan dan jalan penyiksaan seperti sengatan
kalajengking. Anak perempuan adalah kebohongan, prajurit dari neraka, musuh
perdamaian, dan binatang buas."
Menurut
mereka, "Wanita membawa tanduk-tanduk jin dan setan. Setan merasuki
jiwa-jiwa manusia melalui tanduk-tanduk tersebut."
St. John Chrysostom, "Wanita
adalah kejahatan yang niscaya dan mesti ada, bencana yang dicari-cari, sihir
yang sangat ampuh, dan penyakit yang dikemas dalam perhiasan dan
keindahan."
St. Clement of Alexandria mengatakan,
"Akal adalah amanah bagi kaum lelaki, sehingga dia tidak terjatuh ke dalam
kesalahan dan aib. Tapi, memikirkan karakter wanita sungguh memalukan dan
merendahkan."
Wester Mark di dalam bukunya, him. 663,
mengatakan, "Seorang pendeta besar pernah menyatakan di dalam sebuah
pertemuan Freemasonry bahwa wanita tidak memiliki kaitan dan hubungan apa pun
dengan spesies manusia.
Thomas Aquinas mengatakan, "Wanita
lebih hina daripada budak. Sebab, sifat budak pada diri seorang budak tidak
alami, sedangkan wanita secara kodrati adalah budak bagi ayah, anak laki-laki,
dan suaminya."
Paus Innocent VIII, menyatakan bahwa
"spesies manusia dan wanita nampak seperti dua hal yang sangat
kontradiktif."
Filosof Nietzsche mengatakan,
"Jika seorang wanita telah tinggi derajatnya, dia menjadi layaknya sapi.
Hati wanita adalah lumbung kejahatan, misteri yang sulit dipecahkan. Laki-laki
seyogyanya tidak lupa membawa cemeti jika hendak menemui wanita."
Odo Al-Kani pada abad ke-12 mengatakan,
"Memeluk wanita tak ubahnya memeluk sekarung sampah."
St. Turtullian mengatakan, "Wanita
adalah gerbang setan menuju jiwa manusia, penantang hukum Allah, dan perusak
laki-laki."
Karena
itu, Aristobulus berkata,
"Laki-laki adalah pola atau kriteria. Wanita adalah laki-laki yang tidak sempurna."
Seorang
pendeta Benediktin, Bernard de Moriks,
mengatakan tanpa ragu-ragu di dalam puisinya, "Di muka bumi, tiada wanita
yang baik."
Pada
abad ke-5 M, Konsili Bacon berkumpul
dan membahas, "Apakah wanita itu tubuh semata-mata, atau tubuh yang memiliki
roh dan mungkin memperoleh keselamatan atau kebinasaan di akhirat."
Konsili itu menetapkan bahwa dari neraka Jahannam. Seluruh anak Hawa menyandang
cacat ini, kecuali Maryam 'Alaihassalam.
Konsili
lain menetapkan, wanita adalah binatang dan najis yang harus dijauhi, tidak
memiliki roh dan tidak abadi, tidak perlu diajarkan prinsip-prinsip agama
karena ibadahnya takkan diterima, dan tidak akan masuk ke dalam surga dan
Kerajaan Tuhan. Tapi, dia wajib mengabdi dan beribadah, mulutnya harus
dibungkam seperti unta atau anjing agar tidak tertawa dan tidak berbicara,
karena dia adalah tali-tali perangkap setan."
Demikianlah
pernyataan para tokoh gereja tentang wanita. Pernyataan-pernyataan keji seperti
itu tidak akan anda temukan keluar dari mulut ulama-ulama umat Islam. Jika Anda
menemukan perlakuan baik tokoh-tokoh gereja terhadap wanita di zaman sekarang,
itu semua hanya usaha agar agama mereka dapat di terima oleh masyarakat di
zaman sekarang.
HAHAHA pantas saja banyak tokoh gereja hingga saat ini banyak yang gay atau homo. memang dari dulu mereka sudah didoktrin seperti itu wkwkwk thanks min atas infonya tentang kesesatan orang2 penyembah bapak porno yang ada ditiang salib...
BalasHapusWaduh...enggak tahu ya kalau itu...hehehe
Hapus