Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah seseorang dari umat ini baik Yahudi dan Nashrani mendengar tentangku, kemudian dia meninggal dan tidak beriman dengan agama yang aku diutus dengannya, kecuali dia pasti termasuk penghuni neraka." (Shahih Muslim: 218)

Latar Belakang Kisah Penyaliban Yesus

Kisah Isa al-Masih atau Yesus selalu menjadi topik menarik dalam dialog dua agama Islam dan Kristen, kedua agama ini sama-sama memuliakan Isa al-Masih atau Yesus, tetapi berbeda dalam kadarnya. Islam memuliakan Isa al-Masih sewajarnya, sebatas Nabi dan Rasul Allah untuk Bani Israel, sedangkan Kristen memuliakan Yesus sangat berlebihan sampai-sampai menganggap Beliau sebagai Tuhan, walaupun tidak ada satupun pernyataan Yesus sendiri bahwa dirinya adalah Tuhan. Ada banyak perbedaan pandangan al-Qur’an dan Bible mengenai Isa al-Masih atau Yesus ini, diantaranya; Bible menyatakan Yesus anak Tuhan (Matius 14: 33, dll) sedangkan al-Qur’an Isa al-Masih dinyatakan bukanlah anak Tuhan (az-Zukhruz: 43, dll), Bible menyatakan Yesus di salib (Matius 27: 35,dll) sedangkan al-Qur’an menyatakan Isa al-Masih tidak mati dan tidak di salib (an-Nisa: 175). Tidak mungkin kedua hal yang bertentangan tersebut sama-sama benarnya, pasti ada salah satu yang benar dan ada yang salah, lalu bagimana kita harus menyikapinya?


Apabila kita menemui dua hal yang bertentangan seperti di atas, yang harus kita teliti adalah keotentikkan sumbernya. Secara pribadi saya  terkesan dengan al-Qur’an yang mulai dari turunnya, proses penulisan, pengumpulan tulisan-tulisan tidak ada masalah yang berarti. Kitab yang selalu diajarkan dan di hafal mulai dari masa kenabian Nabi Muhammad SAW, masa kini, dan masa yang akan datang. Satu-satunya kitab yang dijamin oleh Allah untuk di jaga dari perubahan-perubahan sampai akhir zaman. Selain itu ternyata ada kesamaan antara sebagian ayat al-Qur’an dengan sebagian kitab Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama yang tidak dapat kita ketemukan dalam Perjanjian Baru, yaitu adanya kalimat perintah Allah kepada Nabi Muhammad SAW (dalam al-Qur’an) dan kalimat perintah Tuhan kepada Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama, yaitu ayat;


Katakanlah: "Siapakah yang lebih kuat persaksiannya?" Katakanlah: "Allah." Dia menjadi saksi antara aku dan kamu. Dan Al Quran ini diwahyukan kepadaku supaya dengan dia aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai Al-Quran (kepadanya). Apakah sesungguhnya kamu mengakui bahwa ada tuhan-tuhan lain di samping Allah?" Katakanlah: "Aku tidak mengakui." Katakanlah: "Sesungguhnya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan (dengan Allah)."  (al-An’aam: 19)


"Katakanlah kepada orang Israel: Apabila seseorang tidak dengan sengaja berbuat dosa dalam sesuatu hal yang dilarang TUHAN dan ia memang melakukan salah satu dari padanya, (Imamat 4:2)

"Katakanlah kepada Harun dan anak-anaknya: Inilah hukum tentang korban penghapus dosa. Di tempat korban bakaran disembelih, di situlah harus disembelih korban penghapus dosa di hadapan TUHAN. Itulah persembahan maha kudus. (Imamat 6:25)


Dalam artikel ini saya akan membagi pemahaman saya tentang di salib, mati, dan bangkitnya Yesus kepada anda, pemahaman saya ini mungkin tidak biasa karena muncul dari ide menghubungkan al-Qur’an yang dengan tegas menolak di salib serta matinya Isa al-Masih dengan Bible yang menyatakan Yesus telah di salib, mati, dan bahkan bangkit dari kubur...penasaran??? silahkan simak pemaparan saya ini di bawah ini;

Isa al-Masih AS(Yesus) adalah Nabi dan Rasul Allah yang di utus untuk bangsa Israel, seperti sebagian besar Nabi-Nabi yang di utus untuk Israel, Isa al-Masih AS (Yesus) ditolak sebagian besar umatnya, yang pada puncaknya berencana akan membunuhnya. Allah SWT yang mengetahui tipu daya (rencana) orang-orang kafir itu membalas tipu daya mereka;

Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya. (ali-Imran: 54)

Dengan menyelamatkan Isa al-Masih (Yesus) beberapa saat sebelum beliau ditangkap dengan cara menyerupakan wajah orang lain sehingga sangat mirip dengan Isa al-Masih AS (Yesus);

Dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.

Tidak disangka, hal ini ternyata berimbas tidak hanya kepada orang-orang yang menangkap Isa al-Masih (Yesus) tetapi juga pada murid-murid Isa al-Masih AS (Yesus) yang pada waktu itu bersama dengannya. Setelah melihat guru mereka di tangkap dan akan segera dihukum, mereka berlarian menyelamatkan diri masing-masing. Ditempat persembunyiannya, mereka merasa sangat bersalah dan berdosa karena tidak bisa menyelamatkan gurunya, kesedihan semakin bertambah ketika mereka mendengar bahwa guru mereka telah mati dan dikubur. Mereka pun mulai berfikir, bagaimana caranya membalas perbuatan tua-tua Yahudi dan tentara-tentara Romawi. Melawan secara fisik itu tidak mungkin karena kalah jumlah dan keterampilan dalam mempergunakan senjata. Akhirnya ditemukanlah cara aman bagaimana membuat tua-tua Yahudi dan tentara-tentara Romawi menjadi takut dan gentar, yaitu dengan menghembuskan isu bahwa Isa al-Masih telah bangkit pada hari yang ketika, menemui murid-muridnya dan kemudian naik ke langit duduk disebelah kanan Bapa. Dihembuskanlah juga isu bahwa Isa al-Masih AS (Yesus) sebelum mati berpesan kepada muridnya, bahwa dirinya akan kembali tidak lama setelah dirinya naik ke surga untuk menghakimi manusia, hal ini dilakukan untuk memberi rasa takut yang sangat kepada tua-tua Yahudi dan tentara-tentara Romawi. Ini dapat kita baca dalam ayat;

Mat 10:23  Apabila mereka menganiaya kamu dalam kota yang satu, larilah ke kota yang lain; karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sebelum kamu selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang.

Tentu saja Isa al-Masih AS (Yesus) tidak pernah datang di saat itu (karena Cuma karangan), bahkan setelah lebih dari 2000 tahun kemudian...

Di kemudian hari kisah-kisah di atas ditulis oleh orang-orang yang mengagumi sosok Isa al-Masih AS (Yesus) sebagimana kisah yang benar-benar terjadi. Sebagian penulis yang mungkin karena fanatiknya menambahkan dengan kisah-kisah tahayul tentang diri Isa al-Masih AS (Yesus) yang tentu saja tidak pernah dikutip oleh penulis lainnya yang mungkin beranggapan kisah tahayul tersebut berlebihan bahkan untuk sebuah kisah BOHONG. Tulisan-tulisan mereka itulah yang kita kenal sekarang ini dengan sebutan INJIL.

Kisah tahayul Matius 27


51  Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,


52  dan kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit.

53  Dan sesudah kebangkitan Yesus, merekapun keluar dari kubur, lalu masuk ke kota kudus dan menampakkan diri kepada banyak orang.

54  Kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya yang menjaga Yesus menjadi sangat takut ketika mereka melihat gempa bumi dan apa yang telah terjadi, lalu berkata: "Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah."


Ada pengakuan mengejutkan saya temukan dalam dalam situs Kristen, di sana dengan jelas disebutkan bahwa turunnya Yesus ke kerajaan maut di sebut sebagai mitos penebusan dengan turunnya dewa ke dunia bawah, inilah kutipan lengkapnya;

NERAKA [browning]

Dalam versi-versi yang lebih tua, kata Inggris hell digunakan secara menyesatkan untuk menerjemahkan kata Ibrani *syeol, atau kata Aram *gehenna, atau kata Yunani *hades. Biasanya, kata ini dipahami sebagai tempat siksaan kekal, terutama dengan api (Yes. 66:24), bagi orang-orang fasik yang tak dapat ditebus (Why. 21:8). Membingungkan, bahwa kata ini sering pula menunjukkan tempat peristirahatan atau penantian orang-orang yang telah mati, dan bukan tempat azab kesengsaraan. Itulah makna *hades (alam maut) dalam Why. 20:13, dan juga pada anak kalimat dalam pengakuan iman Gereja, yang menyatakan bahwa setelah *disalibkan, Kristus 'turun ke dalam kerajaan maut'. Kepercayaan ini didasarkan pada 1Ptr. 3:19, yang merupakan warisan mitos penebusan dengan turunnya dewa ke dunia bawah (Orpheus dan Eurycide, Persephone, dsb.) yang diterima oleh umat Kristen. Dalam konteks PB hal ini merupakan pernyataan iman bahwa misi Kristus adalah universal -- bahkan diperluas bagi mereka yang telah mati sebelum dilahirkan.  (Sumber klik di sini)

Semoga sedikit uraian saya di atas dapat membawa manfaat bagi anda yang telah membacanya, AMIN.

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "Latar Belakang Kisah Penyaliban Yesus"

  1. Nggak perlu buka alkitab, fakta sejarah saja,yesus sudah terbukti disalib

    BalasHapus

Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik; menjawab atau menyanggah isi postingan. Komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.