Kesesatan Yang Sama: Umat Musa Menyembah Patung Anak Lembu, Umat Yesus Menyembah Anak Tuhan
Al-Qur’an
selain menerangkan Syariat-Syariat Allah SWT, juga menceritakan kisah-kisah
para Nabi beserta umatnya. Kisah Nabi dengan umatnya yang ada di dalam Al-Qur’an
memiliki keistimewaan tersendiri, karena kisah-kisah ini langsung di firmankan
oleh Allah SWT kepada Nabi Muhamad SAW melalui Malaikat Jibril, yang membuat
kisah-kisah yang ada di dalam Al-Qur’an terjamin kebenaran dan keasliannya. Hal
tersebut tentu tidak dapat disamakan dengan Bible Perjanjian Lama milik
Kristen, yang kisah-kisah di dalamnya ditulis melalui tradisi oral dari
generasi ke generasi, yang barang tentu kisah-kisah tersebut bukan tidak
mungkin mengalami penambahan, pengurangan, dan penyesuaian di sana-sini.
Akibatnya, banyak sekali pertentangan-pertentangan ayat yang kita jumpai dalam
Bible Perjanjian Lama, profil Nabi-Nabi Perjanjian Lama yang amoral, ayat-ayat
yang lebih pantas berada dalam majalah Playboy dari pada berada dalam kitab
Tuhan, dan seabrek ketidakberesan lainnya.
Dalam
Al-Qur’an terdapat sebuah kisah tersesatnya sebuah umat, jika kita teliti
memiliki kesamaan-kesamaan dengan ke-sesat-an agama Kristen, kisah serupa juga dapat
kita baca pada ayat-ayat Bible Perjanjian Lama, untuk lebih jelasnya silahkan
baca kisah yang saya maksud dibawah ini;
Al-Qur’an
85. Allah berfirman: "Maka sesungguhnya
Kami telah menguji kaummu sesudah kamu tinggalkan, dan mereka telah disesatkan
oleh Samiri.
86. Kemudian Musa kembali kepada kaumnya
dengan marah dan bersedih hati. Berkata Musa: "Hai kaumku, bukankah
Tuhanmu telah menjanjikan kepadamu suatu janji yang baik? Maka apakah terasa
lama masa yang berlalu itu bagimu atau kamu menghendaki agar kemurkaan dari
Tuhanmu menimpamu, dan kamu melanggar perjanjianmu dengan aku?."
87. Mereka berkata: "Kami sekali-kali
tidak melanggar perjanjianmu dengan kemauan kami sendiri, tetapi kami disuruh
membawa beban-beban dari perhiasan kaum itu, maka kami telah melemparkannya,
dan demikian pula Samiri melemparkannya",
88. Kemudian Samiri mengeluarkan untuk
mereka (dari lobang itu) anak lembu yang bertubuh dan bersuara, maka mereka
berkata: "Inilah Tuhanmu dan Tuhan Musa, tetapi Musa telah lupa."
89. Maka apakah mereka tidak memperhatikan
bahwa patung anak lembu itu tidak dapat memberi jawaban kepada mereka, dan
tidak dapat memberi kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan?
90. Dan sesungguhnya Harun telah berkata
kepada mereka sebelumnya: "Hai kaumku, sesungguhnya kamu hanya diberi cobaan
dengan anak lembu itu. dan sesungguhnya Tuhanmu ialah (Tuhan) Yang Maha
Pemurah, maka ikutilah aku dan taatilah perintahku."
91. Mereka menjawab: "Kami akan tetap
menyembah patung anak lembu ini, hingga Musa kembali kepada kami."
92. Berkata Musa: "Hai Harun, apa yang
menghalangi kamu ketika kamu melihat mereka telah sesat,
93. (sehingga) kamu tidak mengikuti aku?
Maka apakah kamu telah (sengaja) mendurhakai perintahku?"
94. Harun menjawab' "Hai putera ibuku,
janganlah kamu pegang janggutku dan jangan (pula) kepalaku; sesungguhnya aku
khawatir bahwa kamu akan berkata (kepadaku): "Kamu telah memecah antara
Bani Israil dan kamu tidak memelihara amanatku."
96. Samiri menjawab: "Aku mengetahui
sesuatu yang mereka tidak mengetahuinya, maka aku ambil segenggam dari jejak
rasul lalu aku melemparkannya, dan demikianlah nafsuku membujukku."
97. Berkata Musa: "Pergilah kamu, maka
sesungguhnya bagimu di dalam kehidupan di dunia ini (hanya dapat) mengatakan:
"Janganlah menyentuh (aku)". Dan sesungguhnya bagimu hukuman (di
akhirat) yang kamu sekali-kali tidak dapat menghindarinya, dan lihatlah tuhanmu
itu yang kamu tetap menyembahnya. Sesungguhnya kami akan membakarnya, kemudian
kami sungguh-sungguh akan menghamburkannya ke dalam laut (berupa abu yang berserakan).
(Thaahaa: 85-97)
148. Dan kaum Musa, setelah kepergian Musa
ke gunung Thur membuat dari perhiasan-perhiasan (emas) mereka anak lembu yang
bertubuh dan bersuara. Apakah mereka tidak mengetahui bahwa anak lembu itu
tidak dapat berbicara dengan mereka dan tidak dapat (pula) menunjukkan jalan
kepada mereka? Mereka menjadikannya (sebagai sembahan) dan mereka adalah
orang-orang yang zalim.
149. Dan setelah mereka sangat menyesali
perbuatannya dan mengetahui bahwa mereka telah sesat, mereka pun berkata:
"Sungguh jika Tuhan kami tidak memberi rahmat kepada kami dan tidak
mengampuni kami, pastilah kami menjadi orang-orang yang merugi."
150. Dan tatkala Musa telah kembali kepada
kaumnya dengan marah dan sedih hati berkatalah dia: "Alangkah buruknya
perbuatan yang kamu kerjakan sesudah kepergianku! Apakah kamu hendak mendahului
janji Tuhanmu? Dan Musa pun melemparkan luh-luh (Taurat) itu dan memegang
(rambut) kepala saudaranya (Harun) sambil menariknya ke arahnya, Harun berkata:
"Hai anak ibuku, sesungguhnya kaum ini telah menganggapku lemah dan
hampir-hampir mereka membunuhku, sebab itu janganlah kamu menjadikan musuh-musuh
gembira melihatku, dan janganlah kamu masukkan aku ke dalam golongan
orang-orang yang zalim"
151. Musa berdoa: "Ya Tuhanku,
ampunilah aku dan saudaraku dan masukkanlah kami ke dalam rahmat Engkau, dan
Engkau adalah Maha Penyayang di antara para penyayang."
152. Sesungguhnya orang-orang yang
menjadikan anak lembu (sebagai sembahannya), kelak akan menimpa mereka
kemurkaan dari Tuhan mereka dan kehinaan dalam kehidupan di dunia. Demikianlah
Kami memberi balasan kepada orang-orang yang membuat-buat kebohongan.
153. Orang-orang yang mengerjakan kejahatan,
kemudian bertaubat sesudah itu dan beriman; sesungguhnya Tuhan kamu sesudah
taubat yang disertai dengan iman itu adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
154. Sesudah amarah Musa menjadi reda, lalu
diambilnya (kembali) luh-luh (Taurat) itu; dan dalam tulisannya terdapat
petunjuk dan rahmat untuk orang-orang yang takut kepada Tuhannya.
155. Dan Musa memilih tujuh puluh orang dari
kaumnya untuk (memohonkan taubat kepada Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan.
Maka ketika mereka di goncang gempa bumi, Musa berkata: "Ya Tuhanku, kalau
Engkau kehendaki, tentulah Engkau membinasakan mereka dan aku sebelum ini.
Apakah Engkau membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang kurang akal
di antara kami? Itu hanyalah cobaan dari Engkau, Engkau sesatkan dengan cobaan
itu siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau beri petunjuk kepada siapa yang
Engkau kehendaki. Engkaulah Yang memimpin kami, maka ampunilah kami dan berilah
kami rahmat dan Engkaulah Pemberi ampun yang sebaik-baiknya." (Al-A’raaf:
148-155)
Bible
1
Ketika bangsa itu melihat, bahwa Musa mengundur-undurkan turun dari
gunung itu, maka berkumpullah mereka mengerumuni Harun dan berkata kepadanya:
"Mari, buatlah untuk kami allah, yang akan berjalan di depan kami sebab
Musa ini, orang yang telah memimpin kami keluar dari tanah Mesir —
kami tidak tahu apa yang telah terjadi dengan dia."
2
Lalu berkatalah Harun kepada mereka: "Tanggalkanlah anting-anting
emas yang ada pada telinga isterimu, anakmu laki-laki dan perempuan, dan
bawalah semuanya kepadaku."
3
Lalu seluruh bangsa itu menanggalkan anting-anting emas yang ada pada
telinga mereka dan membawanya kepada Harun.
4
Diterimanyalah itu dari tangan mereka, dibentuknya dengan pahat, dan
dibuatnyalah dari padanya anak lembu tuangan. Kemudian berkatalah mereka:
"Hai Israel, inilah Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah
Mesir!"
5
Ketika Harun melihat itu, didirikannyalah mezbah di depan anak lembu
itu. Berserulah Harun, katanya: "Besok hari raya bagi TUHAN!"
6 Dan
keesokan harinya pagi-pagi maka mereka mempersembahkan korban bakaran dan
korban keselamatan, sesudah itu duduklah bangsa itu untuk makan dan minum;
kemudian bangunlah mereka dan bersukaria.
7
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah, turunlah, sebab bangsamu
yang kaupimpin keluar dari tanah Mesir telah rusak lakunya.
8
Segera juga mereka menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada mereka;
mereka telah membuat anak lembu tuangan, dan kepadanya mereka sujud menyembah
dan mempersembahkan korban, sambil berkata: Hai Israel, inilah Allah mu yang
telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir."
9
Lagi firman TUHAN kepada Musa: "Telah Kulihat bangsa ini dan
sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk.
10
Oleh sebab itu biarkanlah Aku, supaya murka-Ku bangkit terhadap mereka
dan Aku akan membinasakan mereka, tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang
besar." (Keluaran 32: 1-10)
19
Dan ketika ia dekat ke perkemahan itu dan melihat anak lembu dan melihat
orang menari-nari, maka bangkitlah amarah Musa; dilemparkannyalah kedua loh itu
dari tangannya dan dipecahkannya pada kaki gunung itu.
20
Sesudah itu diambilnyalah anak lembu yang dibuat mereka itu, dibakarnya
dengan api dan digilingnya sampai halus, kemudian ditaburkannya ke atas air dan
disuruhnya diminum oleh orang Israel.
21
Lalu berkatalah Musa kepada Harun: "Apakah yang dilakukan bangsa
ini kepadamu, sehingga engkau mendatangkan dosa yang sebesar itu kepada
mereka?"
22
Tetapi jawab Harun: "Janganlah bangkit amarah tuanku; engkau
sendiri tahu, bahwa bangsa ini jahat semata-mata.
23
Mereka berkata kepadaku: Buatlah untuk kami allah, yang akan berjalan di
depan kami sebab Musa ini, orang yang telah memimpin kami keluar dari tanah
Mesir — kami tidak tahu apa yang telah terjadi dengan dia.
24
Lalu aku berkata kepada mereka: Siapa yang empunya emas haruslah
menanggalkannya. Mereka memberikannya kepadaku dan aku melemparkannya ke dalam
api, dan keluarlah anak lembu ini."
25
Ketika Musa melihat, bahwa bangsa itu seperti kuda terlepas dari kandang
— sebab Harun telah melepaskannya, sampai menjadi buah cemooh bagi
lawan mereka —
26
maka berdirilah Musa di pintu gerbang perkemahan itu serta berkata:
"Siapa yang memihak kepada TUHAN datanglah kepadaku!" Lalu
berkumpullah kepadanya seluruh bani Lewi.
27
Berkatalah ia kepada mereka: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel:
Baiklah kamu masing-masing mengikatkan pedangnya pada pinggangnya dan
berjalanlah kian ke mari melalui perkemahan itu dari pintu gerbang ke pintu
gerbang, dan biarlah masing-masing membunuh saudaranya dan temannya dan
tetangganya."
28
Bani Lewi melakukan seperti yang dikatakan Musa dan pada hari itu
tewaslah kira-kira tiga ribu orang dari bangsa itu. (Keluaran 32: 19-28)
Perbedaan Kisah Nabi Musa AS dalam
AL-Qur’an dan Bible
1. Di dalam Al-Quran terdapat nama Samiri, orang yang
berinisiatif mengumpulkan emas dari semua orang untuk dibakar, dibentuk menjadi
patung anak lembu yang kemudian di sembah. Sedang dalam Bible nama Samiri tidak
ada, di dalam Bible keberadaan agaknya digantikan oleh Harun.
2. Di dalam Al-Qur’an, Nabi Harun AS telah berusaha
memperingatkan serta menghentikan perbuatan sesat umat Nabi Musa AS. Sedangkan
di dalam Bible, Harun bukan saja membiarkan perbuatan sesat umat Musa, bahkan
membantu mereka mengumpulkan emas untuk dibakar, dibentuk menjadi patung
tuangan anak lembu dan kemudian disembah.
3. Di dalam Al-Qur’an, patung emas anak lembu dibakar dan
abunya disebar ke laut. Sedangkan dalam Bible, patung tuangan anak lembu
dibakar, digiling sampai halus, kemudian ditabur di atas air dan disuruh minum
oleh orang Israel. Tidak seperti dalam kitab keluaran, di dalam kitab Ulangan, patung
tuangan anak lembu dibakar, dihancurkan dengan cara digiling sampai halus
menjadi abu, lalu abunya dilemparkan ke dalam sungai yang mengalir turun dari
gunung (Ulangan 9:21).
Ke-sesat-an Yang Terulang
Di dalam Bible, bukan sekali orang Israel terjerumus
dalam ke-sesat-an dengan menyembah selain Allah SWT, melainkan berkali-kali. Tetapi
ke-sesat-an yang “istimewa”, justru terjadi setelah lebih dari 1450 tahun
setelah Nabi Musa AS, yaitu ke-sesat-an yang terjadi setelah terangkatnya Nabi Isa
AS/Yesus ke surga. Ke-sesat-an tersebut bukan saja mengulang kesesatan-kesesatan
dalam sejarah bangsa Israel, melainkan memiliki ciri-ciri yang sama dengan
ke-sesat-an umat di zaman Nabi Musa AS hidup. Bagaimana ciri-ciri ke-sesat-an
tersebut? Silahkan anda simak dibawah ini;
Ciri pertama: kesamaan ciri yang pertama adalah ke-sesat-an
yang terjadi pada umat Nabi Musa AS dan umat Nabi Isa AS/Yesus terjadi ketika
Nabi-Nabi tersebut meninggalkan umatnya. Jika umat Nabi Musa AS tersesat pada saat
Nabi Musa AS pergi meninggalkan umatnya guna menerima luh-luh Taurat di gunung
Thur, maka umat Nabi Isa AS/Yesus tersesat pada saat Nabi Isa AS/Yesus diangkat
oleh Allah SWT untuk menyelamatkan dirinya dari percobaan pembunuhan
orang-orang Yahudi.
Ciri kedua: kesamaan ciri yang kedua adalah ke-sesat-an
yang terjadi pada umat Nabi Musa AS dan umat Nabi Isa AS/Yesus yang tidak lepas
dari pengaruh seorang penyesat. Jika umat Nabi Musa AS disesatkan oleh seorang
penyesat yang bernama Samiri yang membuat patung emas tuangan anak lembu dan
mempengaruhi orang-orang Israel untuk menyembahnya, maka umat Nabi Isa AS/Yesus
disesatkan oleh seorang penyesat bernama Paulus atau Saulus, yang menurut
ajarannya, Nabi Isa AS/Yesus adalah inkarnasi Allah SWT. Kitab-kitab
Paulus/Saulus kemudian dijadikan standar kanon Gereja dalam usaha kanonisasi
Perjanjian Baru.
Ciri ketiga: kesamaan ciri yang ketiga adalah kedatangan
Nabi Musa AS kepada umatnya yang telah tersesat menyembah patung tuangan anak
lembu, untuk mengembalikan pada penyembahan kepada Tuhan yang benar. Pada waktu
yang telah ditentukan, Nabi Isa AS/Yesus akan datang, jika Nabi Musa AS datang
dengan marah dan melemparkan luh-luh Taurat, maka Nabi Isa AS/Yesus juga akan datang
dengan marah, bukan melemparkan luh-luh Taurat, tetapi mematahkan salib-salib.
Nabi Isa AS/Yesus juga akan mengembalikan pada penyembahan kepada Tuhan Yang
benar yang hanya ada dalam agama Islam, bukan penyembahan pada dirinya sebagai
Tuhan seperti dalam ajaran agama Kristen sekarang.
Demikianlah kesamaan ke-sesat-an beserta ciri-cirinya antara
umat Nabi Musa AS dan Nabi Isa AS/Yesus. Ke-sesat-an seperti itu belum menimpa
umat Islam sampai dengan hari ini, tetapi bukan tidak mungkin ke-sesat-an yang
sama akan menimpa umat Islam 100, 1000, atau 2000 tahun yang akan datang. Oleh karena
itu, sudah menjadi tanggung jawab kita bersama untuk terus menjaga serta melestarikan
kebenaran ketuhanan agama Islam.
http://www.youtube.com/watch?v=eBpQMubdZlo
BalasHapus