Apakah Keilahian Yesus bersifat Alkitabiah?
Selain Yesus secara spesifik mengklaim diriNya sebagai
Allah, para muridNya juga mengakui keillahian Kristus. Mereka mengklaim bahwa
Yesus memiliki kuasa untuk mengampuni dosa, sesuatu yang hanya dapat dilakukan
oleh Tuhan karena dosa adalah melawan Tuhan (Kisah Rasul 5:31; Kolose 3:13;
bandingkan Mazmur 130:4; Yeremia 31:34). Berhubungan erat dengan klaim yang
terakhir ini, Yesus juga disebut sebagai yang akan menghakimi orang yang hidup
dan yang mati (2 Timotius 4:1). Thomas berseru kepada Yesus, Tuhanku dan
Allahku! (Yohanes 20:28). Paulus menyebut Yesus, Allah yang Mahabesar dan
Juruselamat kita dan menunjuk bahwa sebelum Yesus berinkarnasi, Yesus sudah ada
dalam rupa Allah (Filipi 2:5-8). Penulis Ibrani mengatakan tentang Yesus, “Takhta-Mu,
ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya (Ibrani 1:8). Yohanes
mengatakan, Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah
dan Firman [Yesus] itu adalah Allah (Yohanes 1:1). Contoh dari ayat-ayat
Alkitab yang mengajarkan keillahian Kristus dapat dilipatgandakan (lihat Wahyu
1:17; 2:8; 22:13; 1 Korintus 10:4; 1 Petrus 2:6-8; bandingkan Mazmur 18:2;
95:1; 1 Petrus 5:4; Ibrani 13:20), namun salah satu dari ayat-ayat ini sudah
cukup untuk menunjukkan bahwa Yesus dipandang sebagai Allah oleh para
pengikutNya.
Yesus juga diberikan gelar-gelar yang hanya diberikan kepada
Yahweh (nama resmi Allah) dalam Perjanjian Lama. Gelar Penebus dari Perjanjian
Lama (Mazmur 130:7; Hosea 13:14) digunakan untuk Yesus dalam Perjanjian Baru
(Titus 2:13; Wahyu 5:9). Yesus disebut Imanuel (Allah beserta kita dalam Matius
1). Dalam Zakharia 12:10 Yahweh berkata “dan mereka akan memandang kepada dia
[Bahasa Inggris: kepadaKu] yang telah mereka tikam. Namun Perjanjian Baru
menerapkan ayat ini kepada penyaliban Yesus (Yohanes 19:37; Wahyu 1:7). Jikalau
Yahweh adalah yang ditikam dan dipandang, dan Yesus adalah yang ditikam dan
dipandang, maka Yesus adalah Yahweh. Paulus menafsirkan Yesaya 45:22-23 dengan
menerapkannya kepada Yesus dalam Filipi 2:10-11. Lebih lanjut, nama Yesus
digunakan bersama-sama dengan nama Yahweh dalam doa, Kasih karunia menyertai
kamu dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus
(Galatia 1:3; Efesus 1:2). Jikalau Kristus tidak bersifat illahi, ini adalah
suatu penghujatan. Nama Yesus disandingkan kembali dengan nama Yahweh dalam
perintah Yesus untuk membaptis dalam nama [bentuk tunggal] Bapa dan Anak dan
Roh Kudus (Matius 28:19; ihat pula 2 Korintus 13:14). Dalam Wahyu Yohanes
berkata bahwa segenap ciptaan memuji Kristus (sang Anak Domba) berarti Yesus
bukanlah bagian dari ciptaan.
Perbuatan-perbuatan yang hanya dapat dilakukan dikerjakan
oleh Yesus. Yesus bukan hanya membangkitkan orang mati (Yohanes 5:21; 11:38-44)
dan mengampuni dosa (Kisah Rasul 5:31; 13:38), Dia juga menciptakan dan
memelihara alam semesta (yohanes 1:2; Kolose 1:16-17). Point ini bahkan menjadi
lebih kuat ketika kita mengingat bahwa Yahweh mengatakan bahwa Dia sendirian
ketika menciptakan (Yesata 44:24). Selanjutnya, Yesus memiliki atribut-atribut
yang hanya dimiliki oleh Allah: kekekalan (Yohanes 8:58), mahahadir (Matius
18:20; 28:20); mahatahu (Matius 16:21), mahakuasa (Yohanes 11:38-44).
Mengaku diri sebagai Allah dan membodohi orang untuk percaya
bahwa Dia benar-benar adalah Allah sama sekali berbeda dengan membuktikan diri
bahwa Dia adalah Allah. Kristus membuktikan klaimNya dengan banyak mujizat dan
bahkan dengan bangkit dari antara orang mati. Beberapa dari mujizat Yesus
antara lain: mengubah air menjadi anggur (Yohanes 2:7); berjalan di atas air
(Matius 14:25); melipatgandakan benda-benda fisik (Yohanes 6:11), menyembuhkan
orang buta (Yohanes 9:7), orang lumpuh (Markus 2:3); dan orang yang sakit
(Matius 9:35; Markus 1:40-42); bahkan membangkitkan orang mati (Yohanes
11:43-44; Lukas 7:11-15; Markus 5:35).
Lebih dari itu, Yesus sendiri bangkit dari antara orang
mati. Sangat berbeda dengan mitos-mitos mengenai mati dan bangkitnya dewa-dewa
dalam agama-agama kafir, tidak ada yang sebanding dengan kebangkitan dalam
agama-agama lain, dan tidak ada klaim lain yang mendapat konfirmasi dari luar
Alkitab yang sedemikian banyaknya. Menurut Dr. Gary Habermas paling sedikit ada
dua belas fakta sejarah yang harus diakui bahkan oleh sarjana-sarjana bukan
Kristen:
(1) Yesus mati dengan disalibkan
(2) Dia dikuburkan
(3) KematianNya menyebabkan murid-muridnya kecewa dan putus
asa.
(4) Kubur Yesus ditemukan (atau katanya ditemukan) dalam
keadaan kosong beberapa hari kemudian.
(5) Para murid percaya bahwa mereka melihat Yesus yang
bangkit.
(6) Setelahnya, para murid berubah dari ragu-ragu menjadi
orang-orang percaya yang berani.
(7) Berita ini adalah inti pemberitaan dari gereja mula-mula
(8) Berita ini diberitakan di Yerusalem.
(9) Sebagai hasilnya, gereja lahir dan bertumbuh.
(10) Hari kebangkitan (hari Minggu) menggantikan hari Sabat
(hari Sabtu) sebagai hari utama untuk beribadah.
(11) Yakub, seorang skeptik, bertobat ketika dia percaya
bahwa dia melihat Yesus yang bangkit.
(12) Paulus, musuh dari keKristenan, bertobat setelah
mengalami pengalaman yang dia percayai sebagai penampakan dari Yesus yang
bangkit.
Bahkan jikalau ada orang yang menolak daftar yang terinci
ini, hanya beberapa dari daftar ini yang dibutuhkan untuk membuktikan
kebangkitan dan injil: kematian Yesus, penguburan, kebangkitan dan penampakan
Yesus (1 Korintus 15:5). Sekalipun ada beberapa teori yang mampu menjelaskan
satu atau dua fakta-fakta di atas, hanya kebangkitan yang dapat menjelaskan
semuanya. Para kritikus mengakui bahwa para murid mengklaim bahwa mereka
melihat Yesus yang bangkit. Baik tipu muslihat maupun halusinasi tidak dapat
mengubah orang sebagaimana yang dapat dilakukan oleh kebangkitan. Pertama-tama,
apa keuntungannya bagi mereka? KeKristenan bukan hal yang populer pada waktu
itu dan mereka tidak akan memperoleh keuntungan secara keuangan. Kedua,
pembohong-pembohong tidak akan mau menjadi martir. Tidak ada penjelasan lebih
baik mengenai kerelaan para murid untuk mati secara menggenaskan demi iman
mereka selain dari kebangkitan. Betul banyak orang yang mati untuk kebohongan
yang mereka kira benar, namun tidak ada orang yang bersedia mati untuk apa yang
mereka ketahui sebagai tidak benar.
Kesimpulan: Kristus mengklaim bahwa Dia adalah Yahweh, Dia
adalah Allah, bukan hanya dewa, namun Allah yang sejati), para pengikutNya
(orang-orang Yahudi yang takut kepada penyembahan berhala) percaya kepadaNya
dan menyebut Dia sebagai Allah. Kristus membuktikan klaimNya bahwa Dia adalah
Allah melalui mujizat-mujizat, termasuk kebangkitan yang mengubah dunia. Tidak
ada hipotesa lain yang dapat menjelaskan fakta-fakta ini.
Jawaban saya
Inilah bila mata hati telah tertutup oleh nafsu, suatu hal
kecil yang juga bisa dilakukan oleh orang lain apabila dilakukan oleh seseorang
yang mereka yakini sebagai Tuhan…maka akan hanya menambah kesesatan baginya.
Yesus mengampuni dosa?
Dialah yang telah ditinggikan oleh Allah sendiri dengan
tangan kanan-Nya menjadi Pemimpin dan Juruselamat, supaya Israel dapat bertobat
dan menerima pengampunan dosa. (Kisah Para Rasul 5:31)
Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah
seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain,
sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.
(Kolose 3:13)
Tetapi pada-Mu ada pengampunan, supaya Engkau ditakuti
orang. (Mazmur 130:4)
Dan tidak usah lagi orang mengajar sesamanya atau mengajar
saudaranya dengan mengatakan: Kenallah TUHAN! Sebab mereka semua, besar kecil,
akan mengenal Aku, demikianlah firman TUHAN, sebab Aku akan mengampuni
kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka.” (Yeremia 31:34)
Sangat bodoh bila menganggap seseorang Tuhan hanya karena
orang itu mengampuni dosa orang lain, apalagi menyatakan hanya Tuhan yang
memiliki kemampuan untuk mengampuni dosa, karena ini bertentangan dengan
Perjanjian Baru sendiri.
Yesus bukan satu-satunya orang yang memiliki kuasa
mengampuni dosa
Dan kalau kalian berdoa, tetapi hatimu tidak senang terhadap
seseorang, ampunilah orang itu dahulu, supaya Bapamu di surga juga mengampuni
dosa-dosamu. Kalau kalian tidak mengampuni orang lain, Bapamu yang di surga
juga tidak akan mengampuni dosa-dosamu.” (Markus 11:25-26)
Ampunilah dosa-dosa kami, sebab kami juga mengampuni setiap
orang yang bersalah kepada kami. Dan janganlah membiarkan kami kehilangan
percaya pada waktu kami dicobai.” (Lukas 11:4)
Kalau kalian mengampuni dosa seseorang, Allah juga
mengampuninya. Kalau kalian tidak mengampuni dosa seseorang, Allah juga tidak
mengampuninya.” (Yohanes 20:23)
Dengan memperhatikan ayat-ayat diatas maka, jelaslah bahwa
klaim Kristen yang menyatakan hanya Yesus yang memiliki kuasa mengampuni dosa
sebagaimana Allah/Tuhan mengampuni dosa adalah KLAIM SESAT
Yesus mengahakimi? Benarkah?
Ada 2 syarat agar bukti ketuhanan Yesus (mengahakimi) dapat
diterima, yaitu:
1. hanya yesus yang memiliki kuasa untuk mengahakimi selain
Allah, manusia lainnya tidak.
2. menghakimi adalah sifat hakiki yesus dan bukan sifat yang
dianugrahkan kepadanya.
Bukan hanya Yesus yang dapat menghakimi
Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di
takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas
dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel. (Matius 19:28)
bahwa kamu akan makan dan minum semeja dengan Aku di dalam
Kerajaan-Ku dan kamu akan duduk di atas takhta untuk menghakimi kedua belas
suku Israel. (Lukas 22:30)
Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang kudus akan
menghakimi dunia? Dan jika penghakiman dunia berada dalam tangan kamu, tidakkah
kamu sanggup untuk mengurus perkara-perkara yang tidak berarti?
Tidak tahukah kamu, bahwa kita akan menghakimi
malaikat-malaikat? Jadi apalagi perkara-perkara biasa dalam hidup kita
sehari-hari. (1 Korintus 6:2-3)
Pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit
bersama orang dari angkatan ini dan ia akan menghukum mereka. Sebab ratu ini
datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sesungguhnya yang
ada di sini lebih dari pada Salomo! (Lukas 11:31)
Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di
atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. (Wahyu 20:4)
Menghakimi bukan sifat hakiki yesus melainkan anugrah Tuhan
Allahnya
Bapa tidak menghakimi siapapun, melainkan telah menyerahkan
penghakiman itu seluruhnya kepada Anak, (Yoh 5:22)
Dan Ia telah memberikan kuasa kepada-Nya untuk menghakimi,
karena Ia adalah Anak Manusia. (Yoh 5:27)
Yoh 5:30 Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku
sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku
adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang
mengutus Aku. (Yoh 5:30)
Bukti selanjutnya…
Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan
perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa
Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus
dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil
rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai
manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati
di kayu salib (Filipi 2:5-8)
Tidak mengherankan bila Paulus menulis suratnya demikian
karena memang Paulus adalah orang yang banyak mengajarkan ajaran trinitas,
ajaran yang bahkan tidak pernah sekalipun diajarkan oleh Yesus. Paulus yang
mengaku telah bertobat ini mengajarkan trinitas dengan surat-suratnya yang
diakuinya sebagai firman Tuhan. Pada satu kesempatan Paulus mengaku bahwa yang
ia katakan bukan berasal dari firman Tuhan tapi sebagai orang bodoh sebagaimana
ayat dibawah ini:
Apa yang aku katakan, aku mengatakannya bukan sebagai
seorang yang berkata menurut firman Tuhan, melainkan sebagai seorang bodoh yang
berkeyakinan, bahwa ia boleh bermegah. (2 Kor 11:17)
Bukti selanjutnya…
…Lebih lanjut, nama Yesus digunakan bersama-sama dengan nama
Yahweh dalam doa, Kasih karunia menyertai kamu dan damai sejahtera dari Allah,
Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus (Galatia 1:3; Efesus 1:2)…… Nama Yesus
disandingkan kembali dengan nama Yahweh dalam perintah Yesus untuk membaptis
dalam nama [bentuk tunggal] Bapa dan Anak dan Roh Kudus (Matius 28:19; ihat
pula 2 Korintus 13:14)….
Jika nama Yesus dapat disandingkan dengan Yahweh dalam doa
dan disandingkan pula nama Yesus saat membaptis membuktikan, Yesus bukanlah
Yahweh ataupun Bapa…
Bukti selanjutnya…
Yesus membangkitkan orang mati?
Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan
menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan barangsiapa yang
dikehendaki-Nya. (Yohanes 5:21)
Maka masygullah pula hati Yesus, lalu Ia pergi ke kubur itu.
Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup dengan batu. Kata Yesus: “Angkat batu
itu!” Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: “Tuhan, ia
sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati.” Jawab Yesus: “Bukankah sudah
Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan
Allah?” Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan
berkata: “Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan
Aku. Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang
banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka
percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.” Dan sesudah berkata
demikian, berserulah Ia dengan suara keras: “Lazarus, marilah ke luar!” Orang
yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan
kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka:
“Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi.” (Yohanes: 11:38-44)
Coba perhatikan kisah bagaimana Yesus membangkitkan mayat
diatas, Yesus berkata kepada marta: Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau
engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?”
Kemuliaan Allah…bukan kemuliaan-Ku atau Yesus…
Sebelum Yesus berkata: “Lazarus, marilah ke luar!” untuk
menghidupkan orang tersebut terlebih dahulu Yesus berdoa kepada Bapa: “Bapa,
Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku. Aku tahu,
bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang
berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya,
bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.”
Doa Yesus kepada Bapa adalah bukti bahwa Yesus tidak
memiliki kuasa sedikit pun menghidupkan orang mati, dia dapat menghidupkan
orang mati setelah memperoleh perkenan Bapa melalui doanya.
Jika karena dapat menghidupkan orang mati Yesus disebut
Tuhan atau Allah, bagaimana dengan tulang-tulang Elisa yang dapat pula
mengidupkan orang mati?
Sesudah itu matilah Elisa, lalu ia dikuburkan. Adapun
gerombolan Moab sering memasuki negeri itu pada pergantian tahun. Pada suatu
kali orang sedang menguburkan mayat. Ketika mereka melihat gerombolan datang,
dicampakkan merekalah mayat itu ke dalam kubur Elisa, lalu pergi. Dan demi
mayat itu kena kepada tulang-tulang Elisa, maka hiduplah ia kembali dan bangun
berdiri. (2 Raja-Raja 13:20-21)
Apakah Elisa juga Tuhan???
Yesus menciptakan dan memelihara alam semesta?
karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang
ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan,
baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala
sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Ia ada terlebih dahulu dari segala
sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia. (Kolose 1:16-17)
Inilah HOAX Paulus dan Kristen! Bagaimana Yesus yang lahir
kira-kira 2011 tahun yang lalu melalui rahim seorang wanita dapat disebut
menciptakan dan memelihara???
…Beberapa dari mujizat Yesus antara lain: mengubah air
menjadi anggur (Yohanes 2:7); berjalan di atas air (Matius 14:25);
melipatgandakan benda-benda fisik (Yohanes 6:11), menyembuhkan orang buta
(Yohanes 9:7), orang lumpuh (Markus 2:3); dan orang yang sakit (Matius 9:35;
Markus 1:40-42); bahkan membangkitkan orang mati (Yohanes 11:43-44; Lukas
7:11-15; Markus 5:35)…
Semua nabi dikarunia mukjizat oleh Allah, apakah dengan
bigitu para nabi bisa disebut Tuhan? Tentu saja tidak!
Yesus kekal?
Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada.” (Yohanes 8:58)
Tidak ada indikasi kekelan Yesus dari ayat diatas, Yesus
mengatakan ada sebelum Abraham ada karena ingin menyatakan bahwa dirinya lebih
utama pada saat itu dari pada Araham yang begitu di elu-elukan oleh yahudi. Ini
bisa kita mengerti jika membaca keseluruhan ayat-ayatnya…
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menuruti
firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya.” Kata
orang-orang Yahudi kepada-Nya: “Sekarang kami tahu, bahwa Engkau kerasukan
setan. Sebab Abraham telah mati dan demikian juga nabi-nabi, namun Engkau
berkata: Barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai
selama-lamanya. Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kita Abraham, yang
telah mati! Nabi-nabipun telah mati; dengan siapakah Engkau samakan diri-Mu?”
Jawab Yesus: “Jikalau Aku memuliakan diri-Ku sendiri, maka kemuliaan-Ku itu
sedikitpun tidak ada artinya. Bapa-Kulah yang memuliakan Aku, tentang siapa
kamu berkata: Dia adalah Allah kami, padahal kamu tidak mengenal Dia, tetapi
Aku mengenal Dia. Dan jika Aku berkata: Aku tidak mengenal Dia, maka Aku adalah
pendusta, sama seperti kamu, tetapi Aku mengenal Dia dan Aku menuruti
firman-Nya. Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku dan ia
telah melihatnya dan ia bersukacita.” Maka kata orang-orang Yahudi itu
kepada-Nya: “Umur-Mu belum sampai lima puluh tahun dan Engkau telah melihat
Abraham?” Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum
Abraham jadi, Aku telah ada.” Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia;
tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah. (Yohanes 8:51-59)
Yesus maha hadir?
Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku,
di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.” (Matius 18:20)
dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah
Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai
kepada akhir zaman.” (Matius 28:20)
kedua ayat diatas hanya kiasan Yesus kepada orang-orang yang
mengimani kenabiannya.
Yesus maha tahu?
Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada
murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak
penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu
dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga. (Matius 16:21)
Yesus memang mengetahui, namun bukan berarti dia
Tuhan…sebagaimana juga zaman sekarang ini banyak sekali orang yang dapat
mengetahui sebelum kejadian terjadi, apakah mereka juga dapat disebut Tuhan
hanya karena dapat melihat apa yang terjadi? Betapa lemahnya cara berpikir
orang-orang kristen ini.
Yesus mati, dikuburkan, dan bangkit?
Jika Yesus memang Tuhan maka dia tidak perlu mati dan
bangkit agar dosa manusia, ia akan mengampuni sebagaimana Tuhan dalam
Perjanjian Lama mengampuni, tapi ini tidak terjadi pada diri Yesus.
Satu hal lagi yang harus diingat, selama melakukan berbagai
mukjizat Yesus sama sekali tidak pernah menyatakan mukjizat yang dia lakukan
adalah bukti ketuhanannnya, lalu mengapa Kristen seolah-olah mengatakan Yesus
melakukan berbagai mukjizat karena ketuhanannya?
0 Response to "Apakah Keilahian Yesus bersifat Alkitabiah?"
Posting Komentar
Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik; menjawab atau menyanggah isi postingan. Komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.