Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah seseorang dari umat ini baik Yahudi dan Nashrani mendengar tentangku, kemudian dia meninggal dan tidak beriman dengan agama yang aku diutus dengannya, kecuali dia pasti termasuk penghuni neraka." (Shahih Muslim: 218)

Siapakah Yesus Kristus?

Siapakah Yesus Kristus? Berbeda dengan pertanyaan, Apakah ada Allah? jarang orang mempertanyakan apakah Yesus Kristus ada. Pada umumnya Yesus dipandang sebagai seseorang yang hidup di bumi di Israel 2000 tahun yang lampau. Perdebatan baru dimulai ketika topik mengenai identitas Yesus didiskusikan. Hampir setiap agama besar mengajarkan bahwa Yesus adalah seorang nabi, atau guru yang baik atau seorang manusia yang saleh. Masalahnya Alkitab mengajarkan kepada kita bahwa Yesus lebih dari sekedar seorang nabi, guru yang baik atau orang yang saleh.

C.S. Lewis dalam bukunya Mere Christianity menulis: Saya berusaha mencegah orang dari mengatakan hal-hal yang bodoh yang biasanya orang katakan mengenai Dia [Yesus Kristus]: Saya siap untuk menerima Dia sebagai seorang pengajar moral yang agung, tapi saya tidak menerima klaim bahwa Dia adalah Allah. Ini adalah sesuatu yang kita tidak boleh katakan. Seorang manusia biasa dan mengucapkan apa yang dikatakan oleh Yesus tidak mungkin merupakan seorang pengajar moral yang agung. Kalau orang itu bukan orang gila yang setara dengan orang yang mengatakan bahwa dia adalah telur rebus atau dia adalah si Iblis dari neraka. Engkau harus menentukan pilihanmu. Apakah orang ini adalah Anak Allah, atau orang gila atau lebih parah. Engkau bisa menutup telinga dan menganggap Dia orang bodoh, engkau bisa meludahi Dia dan membunuh Dia sebagai iblis, atau engkau bisa tersungkur di kaki Nya dan menyebut Dia Tuhan dan Allah. Tapi jangan mencari alasan yang tidak-tidak dengan mengatakan bahwa Dia hanyalah seorang pengajar yang agung. Dia tidak memberikan opsi itu kepada kita. Dia tidak bermaksud untuk melakukan itu.


Jadi siapakah Yesus? Apa kata Alkitab mengenai Dia? Pertama-tama, mari kita lihat kata-kata Tuhan Yesus dalam Yohanes 10:30, Aku dan Bapa adalah satu. Sekilas, ini kelihatannya bukan merupakan sebuah klaim bahwa Dia adalah Allah. Namun kalau dilihat dari reaksi orang-orang Yahudi terhadap pernyataan ini “Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah.” (Yohanes 10:33). Orang-orang Yahudi mengerti pernyataan Yesus sebagai sebuah klaim bahwa Dia adalah Allah. Dalam ayat-ayat berikutnya Yesus tidak pernah mengoreksi orang-orang Yahudi dengan mengatakan, Saya tidak mengaku diri sebagai Allah. Hal ini menunjukkan bahwa Yesus betul-betul mengatakan bahwa Dia adalah Allah dengan mengumumkan, Aku dan Bapa adalah satu. (Yohanes 10:30). Yohanes 8:58 adalah contoh lainnya. Yesus memproklamirkan, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada.” Kembali orang-orang Yahudi berespon dengan mengambil batu dan berusaha melempari Yesus (Yohanes 8:59). Yesus mengumumkan identitasnya dengan menggunakan Aku adalah yang adalah merupakan penerapan langsung dari nama Allah dalam Perjanjian Lama (Keluaran 3:14). Mengapa orang-orang Yahudi mau melempari Yesus dengan batu kalau bukan karena Dia mengatakan sesuatu yang mereka anggap menghujat Allah, yaitu dengan mengaku diri sebagai Allah?

Yohanes 1:1 mengatakan, Firman itu adalah Allah. Yohanes 1:14 mengatakan, Firman itu telah menjadi manusia. Ini jelas mengindikasikan bahwa Yesus adalah Allah dalam wujud manusia. Thomas sang murid mengungkapkan pada Yesus, “Ya Tuhanku dan Allahku!” (Yohanes 20:28). Yesus tidak mengoreksi dia. Rasul Paulus menggambarkan Dia sebagai, Allah yang Mahabesar dan Juru selamat kita Yesus Kristus (Titus 2:13). Rasul Petrus mengatakan hal yang sama, Allah dan Juru selamat kita, Yesus Kristus. (2 Petrus 1:1). Allah Bapa adalah Saksi dari identitas Yesus yang sepenuhnya, Tetapi tentang Anak Ia berkata: “Takhta-Mu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaan-Mu adalah tongkat kebenaran. Nubuat-nubuat mengenai Kristus dalam Perjanjian Lama menyatakan keillahian Nya, Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putra telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.

Jadi, sebagaimana dikatakan oleh C.S. Lewis, percaya kepada Yesus sebagai seorang guru yang baik bukanlah sebuah pilihan. Yesus dengan jelas dan tak dapat disangkali mengakui diri Nya sebagai Allah. Kalau Dia bukan Allah, Dia adalah seorang pendusta dan bukanlah seorang nabi, guru yang baik atau manusia yang beribadah. Dalam usaha untuk menjelaskan apa yang dikatakan oleh Yesus, para sarjana-sarjana modern mengatakan bahwa Yesus sejarah yang sejati tidak mengucapkan banyak hal yang Alkitab katakan sebagai diucapkan oleh Yesus. Siapakah kita yang dapat berdebat dengan Firman Tuhan mengenai apa yang Yesus katakan atau tidak katakan? Bagaimana seorang sarjana yang dua ribu tahun terpisah dari Yesus dapat lebih mengerti apa yang Yesus katakan dan tidak katakan dibanding dengan mereka yang hidup bersama Dia, melayani bersama Dia dan diajar langsung oleh Yesus sendiri (Yohanes 14:26)?

Mengapa pertanyaan mengenai identitas Yesus yang sebenarnya begitu penting? Mengapa penting kalau Yesus itu Allah atau bukan? Alasan yang paling penting bahwa Yesus haruslah Allah adalah bahwa jikalau Dia bukan Allah, kematian Nya tidaklah cukup untuk membayar hutang dosa seluruh dunia (1 Yohanes 2:2). Hanya Allah yang dapat membayar hutang sebesar itu (Roma 5:8; 2 Korintus 5:21). Yesus haruslah Allah sehingga Dia dapat membayar hutang kita. Yesus haruslah manusia supaya Dia bisa mati. Keselamatan hanya tersedia melalui iman di dalam Yesus Kristus! Keillahian Yesus adalah alasan mengapa Dia adalah satu-satunya jalan keselamatan. Keillahian Yesus adalah penyebab mengapa Dia mengumumkan, Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku (Yohanes 14:6).

JAWABAN SAYA:

Kristen sampai hari ini menggunakan ayat-ayat di atas untuk menjawab keraguan atas keilahian Yesus, namun sayang ayat yang digunakan sebagai jawaban atas keraguaan tersebut disajikan dengan cara mengutip sebagian kecil ayat, tanpa melihat ayat-ayat sebelum dan sesudahnya yang sering kali saling berhubungan. Sehingga, bagi siapa yang sudah beriman Kristen jawaban tersebut akan menambah kebodohannya, sedangkan bagi nun Kristen jawaban tersebut bisa sangat menyesesatkan. Di bawah ini saya akan ungkap kebohongan mereka dengan menyajikan keseluruhan ayat agar anda mengetahui secara benar masalah ini…

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok; tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba. Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar. Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya. Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal.” Itulah yang dikatakan Yesus dalam perumpamaan kepada mereka, tetapi mereka tidak mengerti apa maksudnya Ia berkata demikian kepada mereka. Maka kata Yesus sekali lagi: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu. Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok, dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka. Akulah pintu; barang siapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya; sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu. Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu. Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba Ku dan domba-domba Ku mengenal Aku sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba Ku. Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala. Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali. Tidak seorang pun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku.” Maka timbullah pula pertentangan di antara orang-orang Yahudi karena perkataan itu. Banyak di antara mereka berkata: “Ia kerasukan setan dan gila; mengapa kamu mendengarkan Dia?” Yang lain berkata: “Itu bukan perkataan orang yang kerasukan setan; dapatkah setan memelekkan mata orang-orang buta?” Tidak lama kemudian tibalah hari raya Pentahbisan Bait Allah di Yerusalem; ketika itu musim dingin. Dan Yesus berjalan-jalan di Bait Allah, di serambi Salomo. Maka orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan berkata kepada-Nya: “Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami.” Yesus menjawab mereka: “Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku, tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba Ku. Domba-domba Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. Aku dan Bapa adalah satu.” Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus. Kata Yesus kepada mereka: “Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang Kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku?” Jawab orang-orang Yahudi itu: “Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah.” Jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut Allah sedang Kitab Suci tidak dapat dibatalkan , masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah? Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah percaya kepada-Ku, tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa.” Sekali lagi mereka mencoba menangkap Dia, tetapi Ia luput dari tangan mereka. (Injil Yohanes 10: 1-39)

Coba anda baca ayat-ayat di atas, tapi awas! banyak kata-kata Yesus dalam ayat di atas jika dipahami tidak dengan hati-hati akan sangat menyesatkan. Perlu untuk di ingat, yesus sering mengajarkan ajarannya dengan menggunakan berbagai perumpamaan, oleh karena itu di butuhkan kehati-hatian dalam memahami ucapan-ucapan Yesus, ucapan Yesus tidak dapat dipahami secara harfiyah.

Pernyataan Yesus: Aku dan Bapa adalah satu muncul dalam dialog antara Yesus dengan orang-orang Yahudi yang mempertanyakan apakah Ia Messias? Kemudian Yesus mengatakan kepada mereka: “Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku … Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa...baru setelah itu Yesus berkata kepada mereka: Aku dan Bapa adalah satu.”
Jadi, maksud Yesus mengatakan Aku dan Bapa adalah satu, ada dalam kata-kata Yesus sebelumnya, yaitu satu karena pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan Yesus atas nama Bapa atau dengan perintah Bapa serta satu karena penjagaan Yesus terhadap umatnya adalah sama dengan penjagaan Bapa terhadap hamba-Nya.
Orang-orang yahudi dalam dialog dengan Yesus di atas telah keliru dalam memahami perkataan Yesus yang penuh dengan kiasan sama dengan orang-orang Kristen sekarang. Cuma bedanya…orang-orang Yahudi tidak percaya dengan pemahaman mereka hingga melempari Yesus dengan batu, sedangkan Kristen percaya atau mengimani kesalahpahaman mereka terhadap kata-kata Yesus. Apakah ketika orang yahudi salah memahami perkataan Yesus dengan menganggap Yesus kerasukan setan atau gila, Kristen tidak mau menyebut Yesus kerasukan setan dan gila juga?

Ayat selanjutnya…

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barang siapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya.” Kata orang-orang Yahudi kepada-Nya: “Sekarang kami tahu, bahwa Engkau kerasukan setan. Sebab Abraham telah mati dan demikian juga nabi-nabi, namun Engkau berkata: Barang siapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya. Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kita Abraham, yang telah mati! Nabi-nabi pun telah mati; dengan siapakah Engkau samakan diri-Mu?” Jawab Yesus: “Jikalau Aku memuliakan diri-Ku sendiri, maka kemuliaan-Ku itu sedikit pun tidak ada artinya. Bapa-Kulah yang memuliakan Aku, tentang siapa kamu berkata: Dia adalah Allah kami, padahal kamu tidak mengenal Dia, tetapi Aku mengenal Dia. Dan jika Aku berkata: Aku tidak mengenal Dia, maka Aku adalah pendusta, sama seperti kamu, tetapi Aku mengenal Dia dan Aku menuruti firman-Nya. Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku dan ia telah melihatnya dan ia bersukacita.” Maka kata orang-orang Yahudi itu kepada-Nya: “Umur-Mu belum sampai lima puluh tahun dan Engkau telah melihat Abraham?” Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada.” Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia; tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah. (Yohanes 8: 51-59)

Pernyataan Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada.” Adalah salah satu dari banyak kata-kata Yesus yang sukar untuk dipahami. Tapi ini bukan berarti Yesus telah menyatakan keilahiannya, karena tidak ada satu pun ayat pendukung dalam ayat-ayat Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru bahwa Tuhan ada sebelum adanya Ibrahim…bagaimana dengan nabi-nabi yang ada sebelum Ibrahim ada dan apakah nabi-nabi sebelum Ibrahim ada bisa juga disebut Tuhan?
Membuktikan keilahiahan Yesus dengan pernyataan Yesus di atas terlihat mengada-ada, dipaksakan, dan hanya didasari oleh asumsi…
Aku adalah, sangat lucu karena dijadikan bukti ketuhanan Yesus hanya karena memiliki kesamaan pernyataan Allah dalam Perjanjian Lama. Dari sini sebenarnya dapat di ketahui, dengan kemampuan berpikir seperti apakah orang yang berusaha membuktikan ketuhanan Yesus tersebut. Perjanjian Lama adalah firman Allah kepada nabi yang kemudian dituliskan sendiri oleh nabi tersebut lalu di salin. Sedangkan Perjanjian Baru adalah kisah Yesus dalam mengajarkan ajaran Allah, sehingga wajar jika di dalamnya terdapat banyak pernyataan Yesus: Aku adalah, karena Perjanjian Baru ditulis hanya berkisar tentang pengajaran Yesus.
Jika Aku adalah adalah bukti ketuhanan Yesus, pertanyaannya…mengapa tidak ada satu pun dalam Perjanjian Baru yang di situ Yesus mengatakan berkali-kali Aku adalah namun tidak ada pernyataan Yesus Aku adalah Tuhan sebagaimana banyak terdapat dalam ayat-ayat Perjanjian Lama?

Ayat selanjutnya…

Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. (Yohanes 1:1) adalah ayat yang dikatakan oleh sarjana Kristen sebagai ayat yang tidak ada dalam teks asli alias sisipan, jadi sudah seharusnya Kristen tidak menggunakan lagi ayat ini atau ayat-ayat lainnya.
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. (Yohanes 1:14)
Karena Yohanes 1:1 dinyatakan palsu atau tidak ada dalam teks asli oleh para sarjana Kristen, maka tidak ada gunanya menyuguhkan Yohanes 1:14 sebagai bukti ketuhanan Yesus. Tapi apa makna firman itu telah menjadi manusia?
Maknanya bahwa Yesus sebagai nabi adalah perantara firman-firman Allah kepada manusia di dunia…

Mengapa Thomas memanggil Yesus dengan Ya tuanku, ya Tuhanku!
Kemudian Ia berkata kepada Tomas: “Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.” Tomas menjawab Dia: “Ya Tuhanku dan Allahku!” (Yohanes 20: 27-28)
Jawabnya :
Karena ketika Yesus pertama kali datang, Tomas sedang tidak ada. Yesus makan dan tidur disitu, lalu kemudian Tomas datang dan para murid lain memberi tahu Look, our master is here. Dalam pikiran Tomas adalah kecuali jika aku pegang badannya, baru aku percaya. Karena dia tidak percaya bahwa Yesus secara fisik ada bersama mereka. Karena dalam pikiran Tomas Yesus sudah mampus dan tidak mungkin ada secara fisik bersama mereka.
Ternyata yesus muncul di hadapan Tomas dan berkata seperti diatas. Sesuai dengan keinginan Tomas. Tentu saja Tomas kaget bukan alang kepalang. Oleh karena itu dia mengucapkan kekagetan, Tuhanku dan Allahku.

Titus 2: 13 ayatnya sengaja dipotong, saya akan menuliskan ayat tersebut lengkap agar lebih mudah dipahami…
dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juru selamat kita Yesus Kristus, (Titus 2: 13)
Perhatikan ayat di atas, anda tidak perlu jadi ahli bahasa Indonesia untuk memahaminya…kemuliaan Allah yang Mahabesar dipisahkan oleh dan dengan kalimat Juru selamat kita Yesus Kristus, yang artinya Allah dan Yesus Kristus adalah dua individu berbeda…

Dari Simon Petrus, hamba dan rasul Yesus Kristus, kepada mereka yang bersama-sama dengan kami memperoleh iman oleh karena keadilan Allah dan Juru selamat kita, Yesus Kristus. (2 Petrus 1:1)
Ayat di atas tidak berbeda dengan ayat Titus 2: 13, kalimat penghubung dan memisahkan kedua individu, Allah dan Yesus…untuk lebih jelas dapat anda baca kelanjutan ayatnya di bawah ini…
Kasih karunia dan damai sejahtera melimpahi kamu oleh pengenalan akan Allah dan akan Yesus, Tuhan kita. (2 Petrus 1: 2)

Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. (Yesaya 9:6)
Menurut Kristen ayat diatas merupakan nubuat untuk Yesus, tapi coba lihat kalimat Sebab seorang anak telah lahir untuk kita,…itu berarti seorang anak di dalam Yesaya 9:6 di atas bukannya Yesus karena anak tersebut telah lahir di zaman Yesaya

Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia. (1 Yohanes 2:2)
Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. (Roma: 5:8)
Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah. (2 Korintus 5:21)
…Alasan yang paling penting bahwa Yesus haruslah Allah adalah bahwa jikalau Dia bukan Allah, kematianNya tidaklah cukup untuk membayar hutang dosa seluruh dunia (1 Yohanes 2:2). Hanya Allah yang dapat membayar hutang sebesar itu (Roma 5:8; 2 Korintus 5:21). Yesus haruslah Allah sehingga Dia dapat membayar hutang kita…
Jawaban
Memang siapa yang bilang manusia menanggung dosa adam? Apakah pernah Yesus berkata bahwa Ia adalah penebus dosa manusia?
Dosa asal dan penebusan dosa adalah dogtrin yang muncul dari interpretasi dari ajaran Yesus, dan bukan ajaran Yesus asli…

Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. (Yohanes 14: 6)
Jalan berarti ajaran, Yesus berkata “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup, itu berarti Yesus membawa ajaran dan kebenaran dari Allah. Sedangkan ucapan Yesus: . Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku, di ucapkan Yesus setelah meninggalnya Yohanes pembaptis (nabi Yahya) dan belum datangnya nabi lain setelah dirinya (nabi Muhammad saw)…sama sekali bukan pernyataan ketuhanan Yesus…


Kesimpulan: KeIlahian Yesus tidak terbukti…

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Siapakah Yesus Kristus? "

Posting Komentar

Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik; menjawab atau menyanggah isi postingan. Komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.