Siapakah Yesus Kristus?
Siapakah Yesus Kristus? Berbeda dengan pertanyaan, Apakah
ada Allah? jarang orang mempertanyakan apakah Yesus Kristus ada. Pada umumnya
Yesus dipandang sebagai seseorang yang hidup di bumi di Israel 2000 tahun yang
lampau. Perdebatan baru dimulai ketika topik mengenai identitas Yesus
didiskusikan. Hampir setiap agama besar mengajarkan bahwa Yesus adalah seorang
nabi, atau guru yang baik atau seorang manusia yang saleh. Masalahnya Alkitab
mengajarkan kepada kita bahwa Yesus lebih dari sekedar seorang nabi, guru yang
baik atau orang yang saleh.
C.S. Lewis dalam bukunya Mere Christianity menulis: Saya
berusaha mencegah orang dari mengatakan hal-hal yang bodoh yang biasanya orang
katakan mengenai Dia [Yesus Kristus]: Saya siap untuk menerima Dia sebagai
seorang pengajar moral yang agung, tapi saya tidak menerima klaim bahwa Dia
adalah Allah. Ini adalah sesuatu yang kita tidak boleh katakan. Seorang manusia
biasa dan mengucapkan apa yang dikatakan oleh Yesus tidak mungkin merupakan seorang
pengajar moral yang agung. Kalau orang itu bukan orang gila yang setara dengan
orang yang mengatakan bahwa dia adalah telur rebus atau dia adalah si Iblis
dari neraka. Engkau harus menentukan pilihanmu. Apakah orang ini adalah Anak
Allah, atau orang gila atau lebih parah. Engkau bisa menutup telinga dan
menganggap Dia orang bodoh, engkau bisa meludahi Dia dan membunuh Dia sebagai
iblis, atau engkau bisa tersungkur di kaki Nya dan menyebut Dia Tuhan dan
Allah. Tapi jangan mencari alasan yang tidak-tidak dengan mengatakan bahwa Dia
hanyalah seorang pengajar yang agung. Dia tidak memberikan opsi itu kepada
kita. Dia tidak bermaksud untuk melakukan itu.
Jadi siapakah Yesus? Apa kata Alkitab mengenai Dia?
Pertama-tama, mari kita lihat kata-kata Tuhan Yesus dalam Yohanes 10:30, Aku
dan Bapa adalah satu. Sekilas, ini kelihatannya bukan merupakan sebuah klaim
bahwa Dia adalah Allah. Namun kalau dilihat dari reaksi orang-orang Yahudi
terhadap pernyataan ini “Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau
melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau,
sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah.” (Yohanes
10:33). Orang-orang Yahudi mengerti pernyataan Yesus sebagai sebuah klaim bahwa
Dia adalah Allah. Dalam ayat-ayat berikutnya Yesus tidak pernah mengoreksi
orang-orang Yahudi dengan mengatakan, Saya tidak mengaku diri sebagai Allah.
Hal ini menunjukkan bahwa Yesus betul-betul mengatakan bahwa Dia adalah Allah
dengan mengumumkan, Aku dan Bapa adalah satu. (Yohanes 10:30). Yohanes 8:58
adalah contoh lainnya. Yesus memproklamirkan, “Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada.” Kembali orang-orang Yahudi
berespon dengan mengambil batu dan berusaha melempari Yesus (Yohanes 8:59).
Yesus mengumumkan identitasnya dengan menggunakan Aku adalah yang adalah
merupakan penerapan langsung dari nama Allah dalam Perjanjian Lama (Keluaran
3:14). Mengapa orang-orang Yahudi mau melempari Yesus dengan batu kalau bukan
karena Dia mengatakan sesuatu yang mereka anggap menghujat Allah, yaitu dengan
mengaku diri sebagai Allah?
Yohanes 1:1 mengatakan, Firman itu adalah Allah. Yohanes
1:14 mengatakan, Firman itu telah menjadi manusia. Ini jelas mengindikasikan
bahwa Yesus adalah Allah dalam wujud manusia. Thomas sang murid mengungkapkan
pada Yesus, “Ya Tuhanku dan Allahku!” (Yohanes 20:28). Yesus tidak mengoreksi
dia. Rasul Paulus menggambarkan Dia sebagai, Allah yang Mahabesar dan Juru selamat
kita Yesus Kristus (Titus 2:13). Rasul Petrus mengatakan hal yang sama, Allah
dan Juru selamat kita, Yesus Kristus. (2 Petrus 1:1). Allah Bapa adalah Saksi
dari identitas Yesus yang sepenuhnya, Tetapi tentang Anak Ia berkata:
“Takhta-Mu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat
kerajaan-Mu adalah tongkat kebenaran. Nubuat-nubuat mengenai Kristus dalam
Perjanjian Lama menyatakan keillahian Nya, Sebab seorang anak telah lahir untuk
kita, seorang putra telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di
atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang
Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
Jadi, sebagaimana dikatakan oleh C.S. Lewis, percaya kepada
Yesus sebagai seorang guru yang baik bukanlah sebuah pilihan. Yesus dengan
jelas dan tak dapat disangkali mengakui diri Nya sebagai Allah. Kalau Dia bukan
Allah, Dia adalah seorang pendusta dan bukanlah seorang nabi, guru yang baik
atau manusia yang beribadah. Dalam usaha untuk menjelaskan apa yang dikatakan
oleh Yesus, para sarjana-sarjana modern mengatakan bahwa Yesus sejarah yang
sejati tidak mengucapkan banyak hal yang Alkitab katakan sebagai diucapkan oleh
Yesus. Siapakah kita yang dapat berdebat dengan Firman Tuhan mengenai apa yang Yesus
katakan atau tidak katakan? Bagaimana seorang sarjana yang dua ribu tahun
terpisah dari Yesus dapat lebih mengerti apa yang Yesus katakan dan tidak
katakan dibanding dengan mereka yang hidup bersama Dia, melayani bersama Dia
dan diajar langsung oleh Yesus sendiri (Yohanes 14:26)?
Mengapa pertanyaan mengenai identitas Yesus yang sebenarnya
begitu penting? Mengapa penting kalau Yesus itu Allah atau bukan? Alasan yang
paling penting bahwa Yesus haruslah Allah adalah bahwa jikalau Dia bukan Allah,
kematian Nya tidaklah cukup untuk membayar hutang dosa seluruh dunia (1 Yohanes
2:2). Hanya Allah yang dapat membayar hutang sebesar itu (Roma 5:8; 2 Korintus
5:21). Yesus haruslah Allah sehingga Dia dapat membayar hutang kita. Yesus
haruslah manusia supaya Dia bisa mati. Keselamatan hanya tersedia melalui iman
di dalam Yesus Kristus! Keillahian Yesus adalah alasan mengapa Dia adalah
satu-satunya jalan keselamatan. Keillahian Yesus adalah penyebab mengapa Dia
mengumumkan, Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang
datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku (Yohanes 14:6).
JAWABAN SAYA:
Kristen sampai hari ini menggunakan ayat-ayat di atas untuk
menjawab keraguan atas keilahian Yesus, namun sayang ayat yang digunakan
sebagai jawaban atas keraguaan tersebut disajikan dengan cara mengutip sebagian
kecil ayat, tanpa melihat ayat-ayat sebelum dan sesudahnya yang sering kali
saling berhubungan. Sehingga, bagi siapa yang sudah beriman Kristen jawaban
tersebut akan menambah kebodohannya, sedangkan bagi nun Kristen jawaban
tersebut bisa sangat menyesesatkan. Di bawah ini saya akan ungkap kebohongan mereka
dengan menyajikan keseluruhan ayat agar anda mengetahui secara benar masalah
ini…
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam
kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia
adalah seorang pencuri dan seorang perampok; tetapi siapa yang masuk melalui
pintu, ia adalah gembala domba. Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba
mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut
namanya dan menuntunnya ke luar. Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar,
ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka
mengenal suaranya. Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka
lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal.” Itulah
yang dikatakan Yesus dalam perumpamaan kepada mereka, tetapi mereka tidak
mengerti apa maksudnya Ia berkata demikian kepada mereka. Maka kata Yesus
sekali lagi: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba
itu. Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok, dan
domba-domba itu tidak mendengarkan mereka. Akulah pintu; barang siapa masuk
melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang
rumput. Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku
datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala
kelimpahan. Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya
bagi domba-dombanya; sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang
bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang,
meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan
mencerai-beraikan domba-domba itu. Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak
memperhatikan domba-domba itu. Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal
domba-domba Ku dan domba-domba Ku mengenal Aku sama seperti Bapa mengenal Aku
dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba Ku. Ada
lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu
harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan
menjadi satu kawanan dengan satu gembala. Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku
memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali. Tidak seorang pun mengambilnya
dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku
berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang
Kuterima dari Bapa-Ku.” Maka timbullah pula pertentangan di antara orang-orang
Yahudi karena perkataan itu. Banyak di antara mereka berkata: “Ia kerasukan
setan dan gila; mengapa kamu mendengarkan Dia?” Yang lain berkata: “Itu bukan
perkataan orang yang kerasukan setan; dapatkah setan memelekkan mata
orang-orang buta?” Tidak lama kemudian tibalah hari raya Pentahbisan Bait Allah
di Yerusalem; ketika itu musim dingin. Dan Yesus berjalan-jalan di Bait Allah,
di serambi Salomo. Maka orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan berkata
kepada-Nya: “Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan?
Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami.” Yesus menjawab
mereka: “Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya;
pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberikan
kesaksian tentang Aku, tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk
domba-domba Ku. Domba-domba Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka
dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan
mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan
merebut mereka dari tangan-Ku. Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih
besar dari pada siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari
tangan Bapa. Aku dan Bapa adalah satu.” Sekali lagi orang-orang Yahudi
mengambil batu untuk melempari Yesus. Kata Yesus kepada mereka: “Banyak
pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang Kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan
manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku?” Jawab
orang-orang Yahudi itu: “Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau
melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau,
sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah.” Jikalau
mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut Allah sedang Kitab Suci
tidak dapat dibatalkan , masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh
Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena
Aku telah berkata: Aku Anak Allah? Jikalau Aku tidak melakukan
pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah percaya kepada-Ku, tetapi jikalau Aku
melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan
pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa
di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa.” Sekali lagi mereka mencoba menangkap Dia,
tetapi Ia luput dari tangan mereka. (Injil Yohanes 10: 1-39)
Coba anda baca ayat-ayat di atas, tapi awas! banyak
kata-kata Yesus dalam ayat di atas jika dipahami tidak dengan hati-hati akan
sangat menyesatkan. Perlu untuk di ingat, yesus sering mengajarkan ajarannya dengan
menggunakan berbagai perumpamaan, oleh karena itu di butuhkan kehati-hatian
dalam memahami ucapan-ucapan Yesus, ucapan Yesus tidak dapat dipahami secara
harfiyah.
Pernyataan Yesus: Aku dan Bapa adalah satu muncul dalam
dialog antara Yesus dengan orang-orang Yahudi yang mempertanyakan apakah Ia Messias?
Kemudian Yesus mengatakan kepada mereka: “Aku telah mengatakannya kepada kamu,
tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama
Bapa-Ku, itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku … Bapa-Ku, yang
memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapa pun, dan seorang pun
tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa...baru setelah itu Yesus berkata
kepada mereka: Aku dan Bapa adalah satu.”
Jadi, maksud Yesus mengatakan Aku dan Bapa adalah satu, ada
dalam kata-kata Yesus sebelumnya, yaitu satu karena pekerjaan-pekerjaan yang
dilakukan Yesus atas nama Bapa atau dengan perintah Bapa serta satu karena
penjagaan Yesus terhadap umatnya adalah sama dengan penjagaan Bapa terhadap
hamba-Nya.
Orang-orang yahudi dalam dialog dengan Yesus di atas telah
keliru dalam memahami perkataan Yesus yang penuh dengan kiasan sama dengan
orang-orang Kristen sekarang. Cuma bedanya…orang-orang Yahudi tidak percaya
dengan pemahaman mereka hingga melempari Yesus dengan batu, sedangkan Kristen
percaya atau mengimani kesalahpahaman mereka terhadap kata-kata Yesus. Apakah
ketika orang yahudi salah memahami perkataan Yesus dengan menganggap Yesus
kerasukan setan atau gila, Kristen tidak mau menyebut Yesus kerasukan setan dan
gila juga?
Ayat selanjutnya…
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barang siapa menuruti
firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya.” Kata
orang-orang Yahudi kepada-Nya: “Sekarang kami tahu, bahwa Engkau kerasukan
setan. Sebab Abraham telah mati dan demikian juga nabi-nabi, namun Engkau
berkata: Barang siapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai
selama-lamanya. Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kita Abraham, yang
telah mati! Nabi-nabi pun telah mati; dengan siapakah Engkau samakan diri-Mu?”
Jawab Yesus: “Jikalau Aku memuliakan diri-Ku sendiri, maka kemuliaan-Ku itu
sedikit pun tidak ada artinya. Bapa-Kulah yang memuliakan Aku, tentang siapa
kamu berkata: Dia adalah Allah kami, padahal kamu tidak mengenal Dia, tetapi
Aku mengenal Dia. Dan jika Aku berkata: Aku tidak mengenal Dia, maka Aku adalah
pendusta, sama seperti kamu, tetapi Aku mengenal Dia dan Aku menuruti
firman-Nya. Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku dan ia
telah melihatnya dan ia bersukacita.” Maka kata orang-orang Yahudi itu
kepada-Nya: “Umur-Mu belum sampai lima puluh tahun dan Engkau telah melihat
Abraham?” Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum
Abraham jadi, Aku telah ada.” Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia;
tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah. (Yohanes 8: 51-59)
Pernyataan Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
sebelum Abraham jadi, Aku telah ada.” Adalah salah satu dari banyak kata-kata
Yesus yang sukar untuk dipahami. Tapi ini bukan berarti Yesus telah menyatakan
keilahiannya, karena tidak ada satu pun ayat pendukung dalam ayat-ayat
Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru bahwa Tuhan ada sebelum adanya
Ibrahim…bagaimana dengan nabi-nabi yang ada sebelum Ibrahim ada dan apakah
nabi-nabi sebelum Ibrahim ada bisa juga disebut Tuhan?
Membuktikan keilahiahan Yesus dengan pernyataan Yesus di atas
terlihat mengada-ada, dipaksakan, dan hanya didasari oleh asumsi…
Aku adalah, sangat lucu karena dijadikan bukti ketuhanan Yesus
hanya karena memiliki kesamaan pernyataan Allah dalam Perjanjian Lama. Dari
sini sebenarnya dapat di ketahui, dengan kemampuan berpikir seperti apakah
orang yang berusaha membuktikan ketuhanan Yesus tersebut. Perjanjian Lama
adalah firman Allah kepada nabi yang kemudian dituliskan sendiri oleh nabi
tersebut lalu di salin. Sedangkan Perjanjian Baru adalah kisah Yesus dalam
mengajarkan ajaran Allah, sehingga wajar jika di dalamnya terdapat banyak
pernyataan Yesus: Aku adalah, karena Perjanjian Baru ditulis hanya berkisar
tentang pengajaran Yesus.
Jika Aku adalah adalah bukti ketuhanan Yesus,
pertanyaannya…mengapa tidak ada satu pun dalam Perjanjian Baru yang di situ
Yesus mengatakan berkali-kali Aku adalah namun tidak ada pernyataan Yesus Aku
adalah Tuhan sebagaimana banyak terdapat dalam ayat-ayat Perjanjian Lama?
Ayat selanjutnya…
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan
Allah dan Firman itu adalah Allah. (Yohanes 1:1) adalah ayat yang dikatakan
oleh sarjana Kristen sebagai ayat yang tidak ada dalam teks asli alias sisipan,
jadi sudah seharusnya Kristen tidak menggunakan lagi ayat ini atau ayat-ayat
lainnya.
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita,
dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya
sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. (Yohanes 1:14)
Karena Yohanes 1:1 dinyatakan palsu atau tidak ada dalam
teks asli oleh para sarjana Kristen, maka tidak ada gunanya menyuguhkan Yohanes
1:14 sebagai bukti ketuhanan Yesus. Tapi apa makna firman itu telah menjadi
manusia?
Maknanya bahwa Yesus sebagai nabi adalah perantara
firman-firman Allah kepada manusia di dunia…
Mengapa Thomas memanggil Yesus dengan Ya tuanku, ya Tuhanku!
Kemudian Ia berkata kepada Tomas: “Taruhlah jarimu di sini
dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku
dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.” Tomas menjawab
Dia: “Ya Tuhanku dan Allahku!” (Yohanes 20: 27-28)
Jawabnya :
Karena ketika Yesus pertama kali datang, Tomas sedang tidak
ada. Yesus makan dan tidur disitu, lalu kemudian Tomas datang dan para murid
lain memberi tahu Look, our master is here. Dalam pikiran Tomas adalah kecuali
jika aku pegang badannya, baru aku percaya. Karena dia tidak percaya bahwa
Yesus secara fisik ada bersama mereka. Karena dalam pikiran Tomas Yesus sudah
mampus dan tidak mungkin ada secara fisik bersama mereka.
Ternyata yesus muncul di hadapan Tomas dan berkata seperti
diatas. Sesuai dengan keinginan Tomas. Tentu saja Tomas kaget bukan alang
kepalang. Oleh karena itu dia mengucapkan kekagetan, Tuhanku dan Allahku.
Titus 2: 13 ayatnya sengaja dipotong, saya akan menuliskan
ayat tersebut lengkap agar lebih mudah dipahami…
dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh
bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juru selamat kita
Yesus Kristus, (Titus 2: 13)
Perhatikan ayat di atas, anda tidak perlu jadi ahli bahasa Indonesia
untuk memahaminya…kemuliaan Allah yang Mahabesar dipisahkan oleh dan dengan
kalimat Juru selamat kita Yesus Kristus, yang artinya Allah dan Yesus Kristus
adalah dua individu berbeda…
Dari Simon Petrus, hamba dan rasul Yesus Kristus, kepada
mereka yang bersama-sama dengan kami memperoleh iman oleh karena keadilan Allah
dan Juru selamat kita, Yesus Kristus. (2 Petrus 1:1)
Ayat di atas tidak berbeda dengan ayat Titus 2: 13, kalimat
penghubung dan memisahkan kedua individu, Allah dan Yesus…untuk lebih jelas
dapat anda baca kelanjutan ayatnya di bawah ini…
Kasih karunia dan damai sejahtera melimpahi kamu oleh
pengenalan akan Allah dan akan Yesus, Tuhan kita. (2 Petrus 1: 2)
Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera
telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan
namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal,
Raja Damai. (Yesaya 9:6)
Menurut Kristen ayat diatas merupakan nubuat untuk Yesus,
tapi coba lihat kalimat Sebab seorang anak telah lahir untuk kita,…itu berarti
seorang anak di dalam Yesaya 9:6 di atas bukannya Yesus karena anak tersebut
telah lahir di zaman Yesaya
Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan
untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia. (1 Yohanes 2:2)
Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh
karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. (Roma: 5:8)
Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa
karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah. (2 Korintus 5:21)
…Alasan yang paling penting bahwa Yesus haruslah Allah
adalah bahwa jikalau Dia bukan Allah, kematianNya tidaklah cukup untuk membayar
hutang dosa seluruh dunia (1 Yohanes 2:2). Hanya Allah yang dapat membayar
hutang sebesar itu (Roma 5:8; 2 Korintus 5:21). Yesus haruslah Allah sehingga Dia
dapat membayar hutang kita…
Jawaban
Memang siapa yang bilang manusia menanggung dosa adam?
Apakah pernah Yesus berkata bahwa Ia adalah penebus dosa manusia?
Dosa asal dan penebusan dosa adalah dogtrin yang muncul dari
interpretasi dari ajaran Yesus, dan bukan ajaran Yesus asli…
Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup.
Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. (Yohanes
14: 6)
Jalan berarti ajaran, Yesus berkata “Akulah jalan dan
kebenaran dan hidup, itu berarti Yesus membawa ajaran dan kebenaran dari Allah.
Sedangkan ucapan Yesus: . Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau
tidak melalui Aku, di ucapkan Yesus setelah meninggalnya Yohanes pembaptis
(nabi Yahya) dan belum datangnya nabi lain setelah dirinya (nabi Muhammad
saw)…sama sekali bukan pernyataan ketuhanan Yesus…
Kesimpulan: KeIlahian Yesus tidak terbukti…
0 Response to "Siapakah Yesus Kristus? "
Posting Komentar
Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik; menjawab atau menyanggah isi postingan. Komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.