Matius 16:28, nubuat yang gagal?
Ada banyak ayat dalam Injil Kristen yang menubuatkan akan datangnya Yesus
yang kedua kalinya. Dari semua ayat, ada dua ayat yang terasa janggal. Yesus
dalam Injil Kristen menubuatkan dirinya akan datang ke dunia tidak lama setelah
dirinya naik ke sorga. Dalam Matius 10:23, Yesus berkata
bahwa dirinya akan datang sebelum murid-muridnya selesai mengunjungi kota-kota
Israel. Tetapi setelah murid-murid Yesus telah selesai mengunjungi
kota-kota Israel, bahkan sampai mereka semua mati dua ribu tahun yang lalu, Yesus
juga tidak kunjung muncul. Sedangkan di Matius 16:28, Yesus mengatakan di
antara orang yang hadir tidak akan mati sebelum mereka melihat Yesus turun ke
dunia. Tetapi setelah mereka semua mati dua ribu tahun yang lalu, Yesus belum
juga turun dari sorga;
Apabila mereka menganiaya kamu dalam kota yang satu, larilah ke kota yang
lain; karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sebelum kamu selesai
mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang. (Matius 10:23)
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara orang yang hadir di
sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Anak Manusia datang
sebagai Raja dalam Kerajaan-Nya." (Matius 16:28)
Seorang kafir Kristen pemuja Yesus menyadari ayat
ini akan menjadi sandungan bagi iman Kristen. Seandainya benar nubuatan ini
gagal digenapi, maka hal ini adalah suatu pukulan telak bagi iman Kristen. Maka
dari itu, dia berusaha agar nubuat yang gagal tergenapi ini terlihat telah
tergenapi dengan menafsirkan Matius 16:28.
Penafsiran Pertama
Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa yang dimaksud dengan kedatangan
Yesus sebagai Raja di ayat tersebut, bukanlah mengacu pada kedatangan Yesus ke
dua kalinya di akhir zaman nanti. Akan tetapi sebenarnya adalah kebangkitan
Yesus pada hari ketiga setelah penyaliban-Nya itu. Pada saat Yesus bangkit dari
kematian-Nya, maka pada saat itulah Yesus telah datang ke dunia ini dalam
kedudukan-Nya sebagai seorang Raja sorgawi. Bukankah setelah kebangkitan ini,
tubuh Yesus tidak lagi sama dengan tubuh yang sebelumnya? Bukankah setelah
kebangkitan ini tubuh Yesus sudah tidak terikat lagi dengan ruang dan waktu dan
segala hukum alam lainnya?
Untuk menutupi nubuat Yesus yang gagal di Matius 16:28, kafir Kristen
pemuja Yesus dengan sengaja menghilangkan frase penting yang ada pada ayat
tersebut. Dia hanya menafsirkan kedatangan Yesus sebagai raja dan sengaja
mengabaikan frase “dalam Kerajaan-Nya” pada ayat tersebut. Jika kafir Kristen
pemuja Yesus menafsirkan kedatangan Yesus sebagai raja dengan kebangkitan Yesus
pada hari ketiga setelah penyaliban-Nya, bagaimana dengan frase “dalam
Kerajaan-Nya”? Apa tafsir yang tepat untuk kata tersebut? Bingung kan?! Kafir
Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa setelah kebangkitannya, tubuh Yesus tidak
lagi sama dengan tubuh yang sebelumnya. Padahal untuk dapat keluar dari kubur,
Yesus atau seseorang harus membantunya menggulingkan batu kuburan dan bagaimana
tubuh sorgawi itu masih dapat makan ikan goreng?!
Penafsiran Kedua
Kafir Kristen pemuja Yesus juga menafsirkan frase “di antara kalian di sini
ada yang tidak akan mati” dalam Matius 16:28 . Mati pada frase ayat tersebut
dipahaminya dengan mati rohani, bukan mati secara jasmani. Untuk mendukung
argumentasinya, dia mengutip Injil Kristen terjemahan bahasa Inggris, padahal
setahu saya Injil Kristen “yang asli” ditulis dalam bahasa Yunani. Injil
Kristen berbahasa Yunani menyebut “geuomai thanatos
(inggris: taste of death)” yang artinya mengecap/merasai/mengalami kematian.
Oleh karena itu tidak salah kalau “geuomai thanatos” dalam Injil Kristen
terjemah bahasa Indonesia diartikan “mati”. Di sini terlihat kafir Kristen
pemuja Yesus ini hanyalah seorang amatiran yang dengan bekal fanatismenya berusaha
membela kesalahan Injil Kristen.
Injil Matius 16:28 sudah sangat jelas menyatakan Yesus akan datang tidak
lama setelah di angkat ke langit. Yesus bahkan mengatakan di antara
murid-muridnya ada yang tidak akan mati sebelum melihat kedatangannya. Yesus
dalam ayat lainnya, Matius 10:23 juga mengatakan akan datang sebelum
murid-muridnya selesai mengunjungi kota-kota Israel dalam upaya menyelamatkan
diri dari penganiayaan. Namun fakta sejarah
menyatakan lain. Murid-murid Yesus sudah selesai mengunjungi seluruh
kota-kota Israel untuk menyelamatkan diri dari penganiayaan dan semua
murid-murid Yesus sudah mati, tetapi sampai hari ini tidak tampak sosok Yesus
memperlihatkan diri. Kondisi ini menimbulkan dilema bagi kafir Kristen pemuja
Yesus. Tidak mungkin nubuat Yesus gagal dan tidak mungkin pula Injil Kristen
salah. Satu-satunya cara menyelamatkan Injil Kristen dari tuduhan, yaitu dengan
membuat seolah nubuat Yesus di Matius 10:23 atau Matius 10:23 telah terpenuhi.
Dan ternyata gagal. Kegagalan argumentasi kafir Kristen pemuja Yesus ini akan
terlihat mencolok jika Anda membaca ayat 27 dari Injil Matius pasal 16.
Perhatikan baik-baik ayat di bawah ini;
Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi
malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut
perbuatannya. (Matius 16:27)
Ayatnya sangat jelas, bukan? Yesus akan datang dengan diiringi
Malaikat-malaikat-Nya dan pada waktu itu Yesus akan membalas setiap orang
menurut perbuatannya. Diiringi Malaikat-malaikat dan akan membalas setiap orang
menurut perbuatannya, itu tidak pernah terjadi dan tidak pernah Yesus lakukan ketika dia bangkit dari kubur setelah tiga
hari. Nubuat kedatangan Yesus dalam Matius 16:28 hanya mungkin terjadi ketika
Yesus datang kedua kali setelah di angkat ke langit. Pada saat itulah Yesus
datang turun ke dunia dengan diiringi Malaikat-malaikat Tuhan. Mengadili
manusia sebagai hakim yang adil dalam kerajaan-Nya. Klop sekali dengan ayat
setelahnya, Matius 16:28.
Kafir Kristen pemuja Yesus tahu keberadaan Matius 16:27 dan saya lihat ayat
tersebut sempat dia kutip. Namun tidak ada keberanian untuk menjadikan ayat
tersebut sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam menafsirkan ayat sesudahnya.
Setelah mengutip Matius 16:27, dia menyarankan saudara-saudaranya sesama kafir
Kristen untuk berhati-hati menyikapi ayat tersebut. Kafir Kristen pemuja Yesus
ini mengatakan, “Pada saat kita terbentur dengan pengertian yang sepertinya
mentok, tidak selayaknya kita melakukan pemaksaan makna untuk dapat “memahami”
sesuatu yang memang sesungguhnya tidak dapat kita dipahami. Kita memiliki Tuhan
yang hidup. Dan Dia tahu apa yang menjadi ganjalan bagi pertumbuhan iman kita.
Pada saat kita berseru, saat itu jugalah Dia mendengarkan kita.”
Padahal justru dengan menafsirkan Matius 16:28 secara serampangan seperti
yang dia lakukan dapat disebut melakukan pemaksaan. Makna yang terdapat Matius
16:28 dan ayat sebelumnya sudah sangat jelas, justru terlihat ruwet kalau mengikuti
tafsirannya. Kafir Kristen pemuja Yesus ini juga mengajak saudara-saudaranya
sesama kafir Kristen untuk meninggalkan objektivitas dalam memahami ayat-ayat
dalam Injil Kristen dengan menyerahkan maknanya sepenuhnya kepada Tuhan. Cara tersebut
mungkin akan berhasil untuk menutupi kebenaran dari saudara-saudaranya sesama
kafir Kristen pemuja Yesus, tetapi tidak akan cukup menipu Muslim yang terbiasa
berpikir ilmiah dalam memahami ayat-ayat Al-Qur’an. Terbukti komentar-komentar
yang muncul dari saudara-saudaranya sesama kafir Kristen pemuja Yesus tidak ada
yang kritis, hanya mengiyakan tafsiran penulis. Kafir Kristen pemuja Yesus
sejak dini memang di didik untuk tidak objektif dan berpikir ilmiah dalam
memahami nash-nash Kitab Suci. Inilah penyebab utama mereka terus-menerus
terjerembab dalam kesesatan.
Tidak mungkin jika Yesus benar-benar bernubuat, nubuatannya tidak terjadi. Kesalahan
sangat mungkin dilakukan oleh penulis Injil Matius. Yesus yang tidak pernah bernubuat
akan datang tidak lama setelah dia diangkat ke langit, ditulis oleh penulis
Injil Matius bahwa Yesus mengatakan dirinya akan segera datang. Hal ini
membuktikan bahwa Injil Matius dan Injil Kristen lainnya bukanlah firman Tuhan atau
kitab yang diilhami oleh Roh Kudus. Injil-Injil Kristen hanyalah kitab sejarah
yang ditulis berdasarkan kesaksian banyak orang yang tidak dikenal. Sebagaimana
manusia yang tidak luput dari kesalahan, demikian juga kesaksiannya. Dibutuhkan
kejujuran dan ketulusan dalam menerima kenyataan pahit tersebut.
0 Response to "Matius 16:28, nubuat yang gagal?"
Posting Komentar
Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik; menjawab atau menyanggah isi postingan. Komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.