Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah seseorang dari umat ini baik Yahudi dan Nashrani mendengar tentangku, kemudian dia meninggal dan tidak beriman dengan agama yang aku diutus dengannya, kecuali dia pasti termasuk penghuni neraka." (Shahih Muslim: 218)

Matius 16:28, nubuat yang gagal?


Ada banyak ayat dalam Injil Kristen yang menubuatkan akan datangnya Yesus yang kedua kalinya. Dari semua ayat, ada dua ayat yang terasa janggal. Yesus dalam Injil Kristen menubuatkan dirinya akan datang ke dunia tidak lama setelah dirinya naik ke sorga. Dalam Matius 10:23, Yesus berkata bahwa dirinya akan datang sebelum murid-muridnya selesai mengunjungi kota-kota Israel. Tetapi setelah  murid-murid Yesus telah selesai mengunjungi kota-kota Israel, bahkan sampai mereka semua mati dua ribu tahun yang lalu, Yesus juga tidak kunjung muncul. Sedangkan di Matius 16:28, Yesus mengatakan di antara orang yang hadir tidak akan mati sebelum mereka melihat Yesus turun ke dunia. Tetapi setelah mereka semua mati dua ribu tahun yang lalu, Yesus belum juga turun dari sorga;

Apabila mereka menganiaya kamu dalam kota yang satu, larilah ke kota yang lain; karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sebelum kamu selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang. (Matius 10:23)

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Anak Manusia datang sebagai Raja dalam Kerajaan-Nya." (Matius 16:28)

Seorang kafir Kristen pemuja Yesus menyadari ayat ini akan menjadi sandungan bagi iman Kristen. Seandainya benar nubuatan ini gagal digenapi, maka hal ini adalah suatu pukulan telak bagi iman Kristen. Maka dari itu, dia berusaha agar nubuat yang gagal tergenapi ini terlihat telah tergenapi dengan menafsirkan Matius 16:28.

Penafsiran Pertama

Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa yang dimaksud dengan kedatangan Yesus sebagai Raja di ayat tersebut, bukanlah mengacu pada kedatangan Yesus ke dua kalinya di akhir zaman nanti. Akan tetapi sebenarnya adalah kebangkitan Yesus pada hari ketiga setelah penyaliban-Nya itu. Pada saat Yesus bangkit dari kematian-Nya, maka pada saat itulah Yesus telah datang ke dunia ini dalam kedudukan-Nya sebagai seorang Raja sorgawi. Bukankah setelah kebangkitan ini, tubuh Yesus tidak lagi sama dengan tubuh yang sebelumnya? Bukankah setelah kebangkitan ini tubuh Yesus sudah tidak terikat lagi dengan ruang dan waktu dan segala hukum alam lainnya?

Untuk menutupi nubuat Yesus yang gagal di Matius 16:28, kafir Kristen pemuja Yesus dengan sengaja menghilangkan frase penting yang ada pada ayat tersebut. Dia hanya menafsirkan kedatangan Yesus sebagai raja dan sengaja mengabaikan frase “dalam Kerajaan-Nya” pada ayat tersebut. Jika kafir Kristen pemuja Yesus menafsirkan kedatangan Yesus sebagai raja dengan kebangkitan Yesus pada hari ketiga setelah penyaliban-Nya, bagaimana dengan frase “dalam Kerajaan-Nya”? Apa tafsir yang tepat untuk kata tersebut? Bingung kan?! Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa setelah kebangkitannya, tubuh Yesus tidak lagi sama dengan tubuh yang sebelumnya. Padahal untuk dapat keluar dari kubur, Yesus atau seseorang harus membantunya menggulingkan batu kuburan dan bagaimana tubuh sorgawi itu masih dapat makan ikan goreng?!

Penafsiran Kedua

Kafir Kristen pemuja Yesus juga menafsirkan frase “di antara kalian di sini ada yang tidak akan mati” dalam Matius 16:28 . Mati pada frase ayat tersebut dipahaminya dengan mati rohani, bukan mati secara jasmani. Untuk mendukung argumentasinya, dia mengutip Injil Kristen terjemahan bahasa Inggris, padahal setahu saya Injil Kristen “yang asli” ditulis dalam bahasa Yunani. Injil Kristen berbahasa Yunani menyebut “geuomai thanatos (inggris: taste of death)” yang artinya mengecap/merasai/mengalami kematian. Oleh karena itu tidak salah kalau “geuomai thanatos” dalam Injil Kristen terjemah bahasa Indonesia diartikan “mati”. Di sini terlihat kafir Kristen pemuja Yesus ini hanyalah seorang amatiran yang dengan bekal fanatismenya berusaha membela kesalahan Injil Kristen.

Injil Matius 16:28 sudah sangat jelas menyatakan Yesus akan datang tidak lama setelah di angkat ke langit. Yesus bahkan mengatakan di antara murid-muridnya ada yang tidak akan mati sebelum melihat kedatangannya. Yesus dalam ayat lainnya, Matius 10:23 juga mengatakan akan datang sebelum murid-muridnya selesai mengunjungi kota-kota Israel dalam upaya menyelamatkan diri dari penganiayaan. Namun fakta sejarah  menyatakan lain. Murid-murid Yesus sudah selesai mengunjungi seluruh kota-kota Israel untuk menyelamatkan diri dari penganiayaan dan semua murid-murid Yesus sudah mati, tetapi sampai hari ini tidak tampak sosok Yesus memperlihatkan diri. Kondisi ini menimbulkan dilema bagi kafir Kristen pemuja Yesus. Tidak mungkin nubuat Yesus gagal dan tidak mungkin pula Injil Kristen salah. Satu-satunya cara menyelamatkan Injil Kristen dari tuduhan, yaitu dengan membuat seolah nubuat Yesus di Matius 10:23 atau Matius 10:23 telah terpenuhi. Dan ternyata gagal. Kegagalan argumentasi kafir Kristen pemuja Yesus ini akan terlihat mencolok jika Anda membaca ayat 27 dari Injil Matius pasal 16. Perhatikan baik-baik ayat di bawah ini;

Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya. (Matius 16:27)         
   
Ayatnya sangat jelas, bukan? Yesus akan datang dengan diiringi Malaikat-malaikat-Nya dan pada waktu itu Yesus akan membalas setiap orang menurut perbuatannya. Diiringi Malaikat-malaikat dan akan membalas setiap orang menurut perbuatannya, itu tidak pernah terjadi dan tidak pernah Yesus lakukan  ketika dia bangkit dari kubur setelah tiga hari. Nubuat kedatangan Yesus dalam Matius 16:28 hanya mungkin terjadi ketika Yesus datang kedua kali setelah di angkat ke langit. Pada saat itulah Yesus datang turun ke dunia dengan diiringi Malaikat-malaikat Tuhan. Mengadili manusia sebagai hakim yang adil dalam kerajaan-Nya. Klop sekali dengan ayat setelahnya, Matius 16:28.

Kafir Kristen pemuja Yesus tahu keberadaan Matius 16:27 dan saya lihat ayat tersebut sempat dia kutip. Namun tidak ada keberanian untuk menjadikan ayat tersebut sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam menafsirkan ayat sesudahnya. Setelah mengutip Matius 16:27, dia menyarankan saudara-saudaranya sesama kafir Kristen untuk berhati-hati menyikapi ayat tersebut. Kafir Kristen pemuja Yesus ini mengatakan, “Pada saat kita terbentur dengan pengertian yang sepertinya mentok, tidak selayaknya kita melakukan pemaksaan makna untuk dapat “memahami” sesuatu yang memang sesungguhnya tidak dapat kita dipahami. Kita memiliki Tuhan yang hidup. Dan Dia tahu apa yang menjadi ganjalan bagi pertumbuhan iman kita. Pada saat kita berseru, saat itu jugalah Dia mendengarkan kita.”

Padahal justru dengan menafsirkan Matius 16:28 secara serampangan seperti yang dia lakukan dapat disebut melakukan pemaksaan. Makna yang terdapat Matius 16:28 dan ayat sebelumnya sudah sangat jelas, justru terlihat ruwet kalau mengikuti tafsirannya. Kafir Kristen pemuja Yesus ini juga mengajak saudara-saudaranya sesama kafir Kristen untuk meninggalkan objektivitas dalam memahami ayat-ayat dalam Injil Kristen dengan menyerahkan maknanya sepenuhnya kepada Tuhan. Cara tersebut mungkin akan berhasil untuk menutupi kebenaran dari saudara-saudaranya sesama kafir Kristen pemuja Yesus, tetapi tidak akan cukup menipu Muslim yang terbiasa berpikir ilmiah dalam memahami ayat-ayat Al-Qur’an. Terbukti komentar-komentar yang muncul dari saudara-saudaranya sesama kafir Kristen pemuja Yesus tidak ada yang kritis, hanya mengiyakan tafsiran penulis. Kafir Kristen pemuja Yesus sejak dini memang di didik untuk tidak objektif dan berpikir ilmiah dalam memahami nash-nash Kitab Suci. Inilah penyebab utama mereka terus-menerus terjerembab dalam kesesatan.

Tidak mungkin jika Yesus benar-benar bernubuat, nubuatannya tidak terjadi. Kesalahan sangat mungkin dilakukan oleh penulis Injil Matius. Yesus yang tidak pernah bernubuat akan datang tidak lama setelah dia diangkat ke langit, ditulis oleh penulis Injil Matius bahwa Yesus mengatakan dirinya akan segera datang. Hal ini membuktikan bahwa Injil Matius dan Injil Kristen lainnya bukanlah firman Tuhan atau kitab yang diilhami oleh Roh Kudus. Injil-Injil Kristen hanyalah kitab sejarah yang ditulis berdasarkan kesaksian banyak orang yang tidak dikenal. Sebagaimana manusia yang tidak luput dari kesalahan, demikian juga kesaksiannya. Dibutuhkan kejujuran dan ketulusan dalam menerima kenyataan pahit tersebut.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Matius 16:28, nubuat yang gagal?"

Posting Komentar

Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik; menjawab atau menyanggah isi postingan. Komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.